27/12/2024
Provinsi Kepulauan Riau sedang merencanakan pembangunan kereta gantung LRT di Kota Batam. Kereta LRT ini menghubungkan Bandara Hang Nadim ke Pelabuhan Batam Center. Anggaran pembangunan LRT menghabiskan dana Rp 1.7 Triliun. Negara China dan Singapura jadi investor pembangunan LRT.
Perlu diperhatikan bahwa kapasitas penumpang LRT berkisar 10-20 orang.
Transportasi publik yang efisien dan dapat diandalkan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat perkotaan. Lebih lagi bagi daerah seperti Kota Batam yang jumlah populasinya terus bertambah dengan urbanisasi yang pesat, tantangan mobilitas jadi semakin kompleks.
Oleh karena itu, Badan Pengusahaan (BP) Batam kini tengah mencanangkan perbaikan tranportasi publik di Kota Batam dengan berupaya menghadirkan Light Rapid Transit (LRT). Hal yang dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup dan mobilitas masyarakat, serta memperlancar konektivitas kawasan industri.
Proyek LRT ini dihadirkan dengan tujuan meningkatkan konektivitas di Batam, dan memfasilitasi transportasi dari kawasan industri menuju pelabuhan maupun bandara. Untuk itu, fase pengembangan pertamanya pun dilakukan dimulai dari Sei Jodoh atau Batu Ampar menuju Bandara Internasional Hang Nadim. Dengan rute sepanjang 11 kilometer, proyek ini diperkirakan dimulai pada pertengahan 2024 dan ditargetkan selesai pada 2025.
Setelah itu, proyek LRT ini akan dilanjutkan pada fase layanan publik yang dibangun secara bertahap. Dimulai dari fase layanan publik 2 dengan tujuan Sekupang-Nagoya. Lalu fase layanan publik 3 tujuan Marina-Batam Center. Kemudian fase layanan publik fase 4 dengan tujuan Telaga Punggur-Bandara Hang Nadim.
Proyek LRT ini dihadirkan dengan mempertimbangkan populasi Kota Batam yang kini telah melonjak menjadi 1,24 juta orang. Lebih lagi, jumlah kendaraan pribadi telah melampaui pertumbuhan populasi penduduk Kota Batam.
Di sisi lain, BP Batam juga sebenarnya telah menyiapkan salah satu aspek kunci dalam mewujudkan LRT ini. Hal itu berupa pembangunan infrastruktur yang memadai. Ini penting lantaran pembangunan infrastruktur yang memadai akan meningkatkan aksebilitas, mengurangi kemacetan, dan mempercepat perjalanan baik bagi masyarakan, maupun bagi distribusi barang-barang industri. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor transportasi yakni jalan raya.
Pembangunan jalan diharapkan dapat meningkatkan aksebilitas serta memperlancar pergerakan barang dan jasa. Dalam rencananya, BP Batam membuat jalan-jalan protokol memiliki lima lajur, guna meningkatkan mobilitas dan kelancaran transportasi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jadi lebih baik.
Salah satu jalan raya yang mendapat program peningkatan itu adalah Jalan Yos Sudarso yang menghubungkan Pelabuhan Batu Ampar dengan pusat kawasan industri di Batam. Sebagai salah satu jalur pergerakan barang dan jasa yang amat penting, peningkatan kualitas Jalan Yos Sudarso akan terus dilakukan.