
13/05/2025
Hoatzin (๐๐ฑ๐ช๐ด๐ต๐ฉ๐ฐ๐ค๐ฐ๐ฎ๐ถ๐ด ๐ฉ๐ฐ๐ข๐ป๐ช๐ฏ) sering dianggap sebagai salah satu burung teraneh di dunia. Anak burung lahir dengan sayap bercakar (ciri langka dari zaman prasejarah) dan burung dewasa terkenal karena mengeluarkan bau yang kuat dan tidak sedap seperti kotoran ternak atau tumbuhan busuk karena sistem pencernaannya yang berfermentasi seperti pada sapi. Bau yang tidak sedap ini merupakan hasil dari proses pencernaannya yang unik, dan dapat bertindak sebagai mekanisme pertahanan alaminya untuk mencegah predator, karena mereka menganggapnya busuk atau beracun.
Tidak seperti kebanyakan burung, Hoatzin memiliki sistem fermentasi usus depan, mirip dengan yang ditemukan pada ruminansia seperti sapi. Makanan utamanya adalah daun, yang kemudian disimpan dan difermentasi dalam tembolok (kantong penyimpanan makanan sementara di kerongkongan). Makanan tersebut lalu diteruskan ke perut untuk difermentasi kembali, di mana bakteri memecah bahan tanaman keras yang berselulosa tinggi. Gas dilepaskan melalui sendawa yang menghasilkan bau seperti kotoran.
Para peneliti juga belum memahami dengan jelas tentang evolusi burung Hoatzin. Pada tahun 2015, sebuah studi genetik di jurnal Nature menunjukkan bahwa Hoatzin adalah anggota terakhir yang masih hidup dari garis keturunan burung yang bercabang dari pohon evolusi tersendiri pada 64 juta tahun yang lalu, tak lama setelah peristiwa kepunahan yang memusnahkan dinosaurus non-unggas.
Namun, sebuah studi terpisah tahun 2024 di jurnal PNAS menunjukkan bahwa Hoatzin tidak setua yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun cakar sayap burung muda tampak prasejarah, cakar tersebut mungkin berevolusi baru-baru ini untuk membantu burung-burung ini bertahan hidup di hutan Amazon. Karena Hoatzin muda tidak dapat terbang, cakarnya memungkinkan mereka memanjat pohon untuk menghindari predator.
Pada tahun 2024, ahli biologi menganalisis dan memetakan genom lebih dari 360 spesies burung untuk membuat pohon keluarga kelompok burung utama, tetapi posisi Hoatzin dalam gambaran tersebut masih belum jelas. Para peneliti menambahkan Hoatzin ke kategori yang disebut "orphan/yatim piatu", bersama dengan burung pantai dan burung jenjang, karena tidak jelas di mana Hoatzin berada dalam pohon keluarga burung.
Sumber : The Auk | Nature Journal | PNAS Journal