FORTY YEARS

FORTY YEARS Empat puluh tahun hidup. Gue nggak nawarin motivasi manis—gue bawa kenyataan.

Tentang hidup, pertemanan, cinta, luka, dan jalanan yang gak semua orang kuat lewatin.

12/08/2025

Kedengkian itu seperti bayangan gelap yang mengikuti langkah,
meski tak terlihat, ia diam-diam menggerogoti hati.

Saat melihat keberhasilan orang lain,
kadang hati terasa panas,
bukan karena kagum, tapi karena iri yang bersembunyi.

Kedengkian bukan cuma soal tidak s**a,
tapi tentang rasa kurang yang tak pernah puas.
Ia adalah racun halus yang mematikan damai dalam diri.

Tapi ironisnya, yang paling dirugikan bukan orang yang kita dengki,
melainkan kita sendiri yang memendam rasa itu.

Melepaskan kedengkian adalah seperti membuka jendela di kamar penuh asap,
memberi ruang untuk udara segar masuk,
dan membebaskan diri dari beban yang tak perlu.

Jadi, lepaskan kedengkian itu,
bukan untuk mereka, tapi untuk hati yang ingin hidup tenang dan bebas.

Dendam itu seperti bara di dalam hati,yang tak kunjung padam meski api tak terlihat.Ketika kita berharap uluran tangan,t...
12/08/2025

Dendam itu seperti bara di dalam hati,
yang tak kunjung padam meski api tak terlihat.

Ketika kita berharap uluran tangan,
tapi yang datang hanya keheningan.
Rasa sakit itu tumbuh menjadi dendam,
seperti duri yang menusuk tanpa henti.

Tapi sebenarnya, dendam bukan hanya melukai mereka,
melainkan juga diri sendiri.
Bagai racun yang kita minum berharap orang lain yang mati.

Memaafkan bukan berarti lupa,
tapi melepaskan beban yang hanya menghambat langkah.
Karena hati yang penuh dendam,
takkan pernah merasakan kedamaian sejati.

Jadi, lepaskan dendam itu…
bukan untuk mereka, tapi untuk dirimu sendiri.
Agar kamu bisa melangkah bebas,
tanpa beban yang tak perlu.

Seminggu lalu,seorang teman lama datang ke rumah saya.Dia bukan datang untuk meminjam uang...bukan juga menagih hutang.D...
21/07/2025

Seminggu lalu,
seorang teman lama datang ke rumah saya.
Dia bukan datang untuk meminjam uang...
bukan juga menagih hutang.

Dia hanya ingin... pendapat.

Saya sambut dia. Kami duduk. Dia mulai bercerita.
Dan ketika ceritanya selesai, saya... diam.
Padahal dia tidak minta bantuan,
dia hanya minta satu hal kecil: saran.
Tapi entah kenapa...
bibir saya pun tak mampu memberi pilihan.

Mungkin kalian yang mendengar ini... pernah merasakannya juga.
Saat ingin membantu… tapi bahkan kata-kata pun terasa berat.

Dia cerita:
Sebulan lalu, anaknya minta sepeda.
Capek, katanya...
karena harus lari-lari mengejar teman-temannya yang punya sepeda.
Anaknya bilang:
“Sepeda bekas pun tak apa, Yah... asal bisa ikut bermain.”

Dia janji,
"Bulan depan, ya Nak… Ayah belikan. Ayah cari uang dulu."

Dan janji itu dia pegang.
Hari ke-27, dia berhasil kumpulkan uang:
700 ribu.
Hasil menyisihkan gaji demi satu sepeda.

Tapi saat sedang melihat-lihat gambar sepeda di handphone...
telepon berdering.

Ibunya menelepon.
"Assalamualaikum, Bu..." katanya.
"Waalaikumsalam, Nak… sehat."

Lalu suara di seberang berkata:
"Begini, Nak...
adikmu yang paling kecil mau ujian semester.
Ibu sudah coba pinjam ke sana sini, tapi belum ada yang kasih.
Kamu pegang uang 700 ribu, kan?"

Dia terdiam...
Lalu hanya menjawab,
“Nanti ya, Bu… saya kabari.”

Uang ada di tangannya.
Tapi kini dia harus memilih:

Menepati janji kepada anaknya…
atau membantu adik kandungnya…
keduanya… orang yang dia cintai.

Satu keputusan,
akan menyakiti satu hati.

Lalu dia menatap saya dan berkata:
“Kalau kamu di posisi saya… apa yang akan kamu pilih?”

Dan saya?
Saya tetap diam.

Kadang... bukan karena kita tak peduli,
tapi karena jawaban yang benar…
tidak selalu mudah.

Kalau kamu yang duduk di kursi itu,
siapa yang akan kamu dahulukan?
Dan... kenapa?

Kamu pernah gak… buka grup WA sekolah,lihat mereka ngobrol rame…dan kamu langsung keluarin lagi HP kamu,tanpa ngetik apa...
03/07/2025

Kamu pernah gak… buka grup WA sekolah,
lihat mereka ngobrol rame…
dan kamu langsung keluarin lagi HP kamu,
tanpa ngetik apa-apa.

> Bukan karena gak peduli…
tapi karena kamu ngerasa gak pantes ada di situ.

Yang satu update soal promosi jabatan.
Yang lain posting anaknya udah sekolah internasional.
Yang dulu ranking bawah…
sekarang punya kantor sendiri.

Lalu kamu…
masih di sini.
Masih ngejar,
masih nyari…
masih nyimpen banyak kegagalan yang gak bisa kamu ceritain ke siapa-siapa.

Dan akhirnya…
kamu lebih sering baca daripada ikut ngobrol.
Karena kamu takut…
kalau kamu muncul,
mereka tanya:
“Sekarang kamu kerja di mana?”

Kamu takut gak bisa jawab dengan bangga.
Takut dibandingin.
Takut dianggap gak berkembang.

Tapi satu hal yang kamu lupa…
hidup bukan kompetisi buat pamer.

Kadang…
yang paling diam di grup,
adalah orang yang paling keras berjuang di kehidupan nyata.

Jadi kalau kamu hari ini masih belum “wah”…
bukan berarti kamu rendah.

Kamu cuma lagi jalan…
dan gak semua orang perlu tahu.

Karena kadang…
diam itu bukan kalah.
Diam itu… kamu lagi sibuk bertahan.

---

Jangan karena kamu gak merasa lapar, kamu pikir tubuhmu gak butuh makan. Begitu juga hidup, kadang kamu gak sadar kalau ...
26/06/2025

Jangan karena kamu gak merasa lapar, kamu pikir tubuhmu gak butuh makan. Begitu juga hidup, kadang kamu gak sadar kalau yang kamu butuhkan sebenarnya sedang kamu abaikan."
(Ironinya: kita sering mengabaikan hal penting sampai sudah terlambat.)

Kosong Bukan berarti hampa
25/06/2025

Kosong
Bukan berarti hampa

25/06/2025

Kumpulan Kalimat Singkat, Umum, Tapi Ngena:

1. Orang lebih takut rugi... daripada semangat cari untung.

2. Kita sering bilang: 'gue mikir dulu.' Padahal yang lo pikirin cuma... takut gagal.

3. Kehilangan bikin lo mikir. Dapet sesuatu? Kadang cuma bikin lo senyum bentar.

4. Lo gak ragu. Lo cuma takut hasilnya gak sesuai harapan.

5. Yang bikin lo diem bukan karena lo bingung. Tapi karena lo takut kehilangan apa yang udah nyaman.

6. Rasa takut itu pintar nyamar. Kadang jadi alasan. Kadang jadi logika.

7. Kita lebih sering ngurung diri... cuma karena takut kecewa lagi.

8. Banyak orang gak gagal karena jatuh. Mereka gagal karena gak pernah berani jalan.

9. Jangan tunggu yakin. Jalan aja. Yakin itu nyusul.

10. Ragu itu normal. Tapi diem terus? Itu pilihan.

🧠 Fakta Psikologi Forty Years📌 Otak lo gak dirancang buat bikin lo bahagia... tapi buat bikin lo selamat.🧠 Tugas utama o...
22/06/2025

🧠 Fakta Psikologi Forty Years

📌 Otak lo gak dirancang buat bikin lo bahagia... tapi buat bikin lo selamat.

🧠 Tugas utama otak:
Cari ancaman.
Cari kesalahan.
Cari yang salah dari diri lo dan dunia.

Makanya…
🌀 Lo bisa punya segalanya,
tapi tetap ngerasa kurang.

💡 Bahagia itu bukan bawaan.
Itu keterampilan.
Dan lo harus ngelatih otak lo buat bersyukur, bukan cuma waspada.

Bingung
20/06/2025

Bingung

20/06/2025

Kalian masih bicara…
Tapi hanya sekadar kata, tanpa rasa.

---

Isi:
“Udah makan?”
“Iya.”
“Anak sekolah jam berapa?”
“Jam tujuh.”
Semua masih berjalan. Rumah masih ramai.
Tapi tak ada lagi pelukan hangat,
tak ada tawa tulus dari hati.
Semua jadi formalitas.
Seolah kalian berperan sebagai pasangan,
bukan benar-benar saling mencintai.
Cinta perlahan mati…
digantikan dengan kebiasaan yang dipaksakan.

---

Yang paling menyedihkan dari sebuah pernikahan,
bukan pertengkaran…
Tapi ketika dua orang saling diam,
karena tak ada lagi yang layak diperjuangkan…
kecuali penampilan bahwa “kami masih bersama.”

Menunda nunda
20/06/2025

Menunda nunda

Infomasi singkat
20/06/2025

Infomasi singkat

Address

Tanjung Barat Raya
Jakarta
102250

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when FORTY YEARS posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share