30/08/2025
Aksi unjuk rasa beberapa hari terakhir dan berlanjut sampai hari ini berdampak langsung pada aktivitas ekonomi serta memicu perhatian terkait bagaimana stabilitas politik bisa mempengaruhi pandangan investor pada Indonesia sebagai tujuan investasi.
Rizal Taufikurahman, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengatakan bahwa demo yang terjadi beberapa hari terakhir tentu punya efek pada ekonomi, meski dampaknya berbeda, tergantung pada skala dan durasinya.
Ia menjelaskan bahwa efek langsung biasanya berupa gangguan aktivitas ekonomi harian, seperti layanan transportasi, distribusi barang, serta konsumsi di pusat kota.
"UMKM, ritel, serta sektor informal paling cepat merasakan dampaknya karena mobilitas masyarakat terhambat. Selain itu, pasar keuangan cenderung merespons dengan kehati-hatian, misalnya pelemahan rupiah atau volatilitas di IHSG, walau sejauh ini pergerakannya masih relatif terkendali," ujar Rizal kepada Kontan.co.id, Jumat (29/8/2025).
Menurut Rizal, dalam jangka pendek, efeknya lebih ke biaya ekonomi harian, seperti penurunan pendapatan perdagangan, biaya tambahan distribusi, dan kemungkinan inflasi lokal kalau rantai pasok terganggu.
Ia menegaskan jika demo terjadi secara sporadis dan tidak meluas, maka dampaknya cenderung bersifat sementara dan akan pulih dengan cepat. Tapi, dalam jangan panjang, yang harus diperhatikan Adalah persepsi tentang stabilitas politik dan sosial.
"Investor asing dan domestik memperhatikan konsistensi rule of law serta kemampuan pemerintah menjaga keamanan. Jika demo dipandang sebagai ekspresi demokratis yang dikelola secara damai, dampak jangka panjangnya bisa minimal. Namun jika sering disertai kekerasan atau penanganannya dengan represif, maka akan menimbulkan risiko premi politik terhadap investasi," tegas Rizal.
Rizal menekankan bahwa efek demo terhadap daya tarik investasi lebih bersifat reputasional dan psikologis. Investor global biasanya cenderung membandingkan Indonesia dengan negara peers di ASEAN.
"Bila demo dianggap bagian normal demokrasi, investor tidak terlalu terpengaruh. Tapi jika muncul narasi instabilitas politik dan lemahnya governance, maka ini bisa mengurangi competitive advantage Indonesia sebagai destinasi investasi. Jadi, bukan hanya soal demo-nya, melainkan bagaimana negara menangani. Transparansi, dialog sosial, dan pendekatan keamanan yang proporsional akan menunjukkan bahwa Indonesia tetap kondusif bagi investasi," jelas Rizal.
Ia mengingatkan bahwa potensi gangguan pada investasi akan muncul jika demo berkepanjangan, masif, serta tidak ada solusi politik.
________________
Artikel selengkapnya di https://nasional.kontan.co.id/news/indef-kepercayaan-investor-ditentukan-oleh-cara-negara-menangani-demonstrasi
Sumber: kontan.co.id