11/06/2025
Kisah ini dialami oleh anggota TNI bernama Serma Priyo.
Ia bertugas di satuan Kodim 0814 Palembang.
Setiap pulang bertugas, Serma Priyo langsung pulang ke rumah dan mengganti seragam dinasnya dengan kaos oblong dengan celana selutut.
Meski berseragam TNI, ia tak malu menjadi pemulung barang bekas demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pekerjaannya itu sudah dia tekuni bak menjadi pekerjaan sampingannya.
Bahkan kini pekerjaan itu telah ia tekuni selama 5 tahun.
Serma Priyo mengumpulkan botol-botol bekas kemudian dimasukkannya ke dalam karung besar.
Ia mengumpulkan barang bekas dan botol-botol itu di belakang rumahnya di Jalan Dharma Bakti RT 21 RW 03 kel Srimulya Kec. Sematang Borang Palembang.
Tumpukan barang bekas yang sudah terkumpul itu dia masukkan ke karung besar seorang diri untuk dia jual ke agen.
Sebelum menjadi pemulung ia gagal merintis binsis di bidang peternakan dan perikanan.
Hal itu membuatnya harus memutar otaknya.
Serma Priyo pun akhirnya mencari pendapatan di bidang lain yang bisa dijangkau olehnya.
Beruntung, saat itu Serma Priyo mendapatkan saran dari sang teman untuk mengumpulkan barang bekas setelah mendengar keluh kesahnya.
“Saya jadi pemulung sejak tiga tahun terakhir,” ujar Serma Priyo
Profesinya menjadi pemulung itu sempat dianggap sebelah mata oleh rekan-rekannya sesama anggota TNI.
Ia sempat mendapat cibiran bahwa anggota TNI tak pantas turun menjadi pemulung di jalanan.
Baginya, ia menekuni sebuah profesi yang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarga meski hanya jadi pemulung.
“Kalau ada yang mengejek biarlah. Saya cuma mencari nafkah buat keluarga,” ujarnya.
Serma Priyo memastikan pekerjaannya yang dia tekuni terhindari dari uang makan.
Ia berniat menekuni pekerjaannya itu demi mencari nafkah yang halal demi keluarganya.