Sekarepku

Sekarepku Hiburan
blok pribadi hiburan

Begitulah
05/05/2025

Begitulah

02/05/2025
Jakarta tempo dulu
29/04/2025

Jakarta tempo dulu

Subwoofer Raksasa yang Menggetarkan Bumi: Mitsubishi Dialtone D160Bayangkan sebuah speaker begitu besar dan kuat hingga ...
15/04/2025

Subwoofer Raksasa yang Menggetarkan Bumi: Mitsubishi Dialtone D160

Bayangkan sebuah speaker begitu besar dan kuat hingga suara yang dihasilkannya bisa mengguncang tanah, memecahkan jendela, dan bahkan terasa seperti gempa bumi kecil. Itulah Mitsubishi Dialtone D160, sebuah subwoofer legendaris dari era 1980-an yang nyaris melampaui batas logika akustik.

Dengan diameter mencapai 60 inci (1,5 meter) dan berat 800 kilogram, D160 bukan sekadar alat audio biasa. Ini adalah monster suara yang dirancang untuk menjelajahi batas bawah frekuensi manusia bisa rasakan bukan hanya didengar, tapi benar-benar dihirup melalui kulit dan tulang.

Pada awal pengujiannya di pabrik Koriyama, Jepang, insinyur dengan semangat tinggi mulai menguji daya D160 di ruang tertutup. Hasilnya? Lampu langit-langit jatuh, dan struktur bangunan bergetar hebat. Uji coba pun segera dipindahkan ke luar ruangan, namun bahkan di alam terbuka, subwoofer ini tetap menjadi masalah besar getaran dan kebisingan menyebar hingga radius 2 km, menyebabkan dinding rumah retak, kaca pecah, dan ketidaknyamanan warga sekitar. Suara yang dihasilkan pada jarak tertentu bahkan tidak terdengar sebagai suara, melainkan sebagai denyutan dalam tanah, seperti detak jantung dari monster bawah tanah.

Subwoofer ini memang bukan produk konsumen biasa. Ia lebih menyerupai eksperimen gila di perbatasan antara teknologi audio dan geofisika. Meskipun hanya sedikit dokumentasi publik yang tersisa, D160 tetap hidup dalam legenda sebagai bukti bahwa manusia pernah mencoba “memainkan bumi itu sendiri” seperti speaker raksasa.



28/12/2023

Ngopi udud" penak tenan.....

01/01/2023

Abu nawas' Mangan kawat Awas ....! Enyong numpang lewat.

15/12/2022

Rum kuncaraning bangsa dumuning haning luhuring budaya (keharuman dan kebesaran suatu bangsa terletak di keluhuran budayanya) - Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) X 🇮🇩

“Budaya kuwi minangka sukmane bangsa kang handayani urip,” Lestari lan uripe budaya ing madyaning bebrayan agung bakal kekuwatan kang dadi keblate gesang. Mula, inggile budaya yakuwi luhure bebudhi. Luhure budaya mahanani kuncara ruming bangsa.

Apa kuwi budaya? Budaya yaiku woh pangolahing budi. Pangolah budi tegese makarti lair lan batin bebarengan minangka tuntunane urip. Sapa sing urip lelandhesan budaya bakal antuk pangaribawa lan wibawa kang becik.

Jawa, jiwa, jawi lan jiwi kuwi tuntunane urip kanggo ngedegake budi luhur, tindak tanduk, lan solah bawa kang sarwa becik. Kajaba kuwi uga ngandharake babagan subasita, yaiku tatakrama lan tata susila utawa kasusilan. Ing bebrayan agung, bab tatakrama lan kasusilan dadi wigati banget.

Sapa wae kang ora ngerti tatakrama lan kasusilan sinebut wong sing ora njawani. Tegese wong kasebut kaanggep ora mangerti unggah ungguh, ora mangerti tuntunan budaya Jawa.

Tansah Rahayu 🙏🏻

Sampae titik ini Dimana titik siap /  tidak siap harus siap,Takdir yg tidak bisa dirubah lagi (kematian) ketika ketetapa...
05/09/2022

Sampae titik ini
Dimana titik siap / tidak siap harus siap,
Takdir yg tidak bisa dirubah lagi (kematian) ketika ketetapan Allah swt telah ditetapkan,
Sebuah perpisahan anak manusia

Sekarepku

Nangisnya Anak Pertama PerempuanDia menyimpan banyak beban, namun tak mudah dia utarakan. Dia menyimpan banyak kepedihan...
29/08/2022

Nangisnya Anak Pertama Perempuan

Dia menyimpan banyak beban, namun tak mudah dia utarakan. Dia menyimpan banyak kepedihan, namun seringkali dia memilih diam.

Tertawa sekeras mungkin untuk menghibur diri. Mengokohkan bahu dan pundak nya di hadapan orang lain.

Yang dia sadari, mengeluh baginya adalah kelemahan. Tak berguna dan masalahnya tak terselesaikan.

Maka dalam sendirinya, dia menangis di kegelapan. Di hadapan Yang Kuasa dia utarakan seluruh kepedihan.

Dalam sendiri dia mencari solusi. Dia tak akan bergantung pada siapapun. Maka dia berjuang keras memecahkan masalahnya sendiri.

Wajahnya yang penuh dengan ketenangan, tak akan mudah menampakkan luka batinnya yang begitu dalam.

Namun dia memanglah anak pertama. Tak akan dengan mudah menyerah begitu saja. Berapa kalipun dia terjatuh, dia akan berjuang keras untuk segera bangun dan berlari.

Dia tau ada banyak yang mengharapkan. Maka tak akan dengan mudah dirinya mengecewakan. Tanggung jawab baginya adalah sebuah kewajiban.

Maka sekalipun batinnya terluka dalam, tangis di hatinya menyayat penuh penderitaan. Dia akan tetap tersenyum, setegar mungkin di hadapan orang lain dan berjuang untuk tak mengecewakan siapapun.

Bukan begitu wahai engkau anak pertama perempuan? 😊

Stay strong for everything ya 💪


Sekarepku

Address

Jawa

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sekarepku posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share