Noken Papua

Noken Papua konten greator pemula untuk berbagi informasih video menarik disini ya. jangan lupa Follow Like dan Share Video.

1000 ORANG DITEMBAK MATI DI BEBERAPA DAERAH DI TANAH PAPUA .... AYAMARU DAN TEMINABUAN, HOLLANDIA DAN MERAUKE PADA TAHUN...
30/12/2025

1000 ORANG DITEMBAK MATI DI BEBERAPA DAERAH DI TANAH PAPUA .... AYAMARU DAN TEMINABUAN, HOLLANDIA DAN MERAUKE PADA TAHUN 1967 OLEH TNI DAN BRIMOB (Ayamaru dengan Teminabuan dolo nanti Biak, Manokwari, Serui menyusul)
Menurut laporan, yang kemudian dikutip oleh Bapak Silas Papare, Anggota Kongres Rakyat di Jakarta pada tanggal 13 Maret 1967, ABRI pasti telah membunuh lebih dari seribu orang di tempat-tempat tersebut. Setiap tahun, orang Papua dipenjarakan.
Di antara para tahanan tersebut adalah:
1. Eliezer Jan Bonay, gubernur pertama Irian Barat dari tanggal 1 Mei 1963 hingga 26 November 1964;
2. Pdt. G. A. Lanta, mantan wakil ketua Sinode Gereja Kristen Injili;
3. Pendeta Silas Chaay, sekretaris Sinode Gereja Kristen Injili;
4. Baldus Mofu, mantan Anggota Dewan Nugini untuk Biak-Numfor
5. Lisias Rumbiak, mantan Anggota Dewan Daerah Biak-Numfoor;
6. Christ Pasu Gebze, pemimpin suku Marind, mantan Anggota Dewan Daerah untuk Merauke;
7. Pdt. Eduard Osok, pemimpin suku Mooi dan pendeta Protestan;
8. Johan Ariks, pemimpin suku Numfoor, mantan Ketua Delegasi Papua untuk Konferensi Meja Bundar pada akhir tahun 1949;
9. Saul Hindom, mantan mahasiswa di Utrecht, pemimpin Shell di Biak;
10. Fred. Atabu, mahasiswa Universitas Tjenderawasih, dianugerahi Bintang Besar Kelas 1 oleh Presiden Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1964, dan dinyatakan sebagai pahlawan atas pendakian Puncak Carstenz dengan ekspedisi Indonesia-Jepang pada tahun 1964;
11. Ruben Kambuaja, pemimpin suku Ajamaoe;
12. Albert Mandosir, tokoh Papua asal Biak Barat;
13. Terjanus Bukorsjom, kepala pemerintahan daerah Wasjor-Wandamen;
14. Steven Rumbiak, Kepala Pemerintah Daerah Manokwari stad;
15. Th. A. Pattipeme, direktur Kantor Percetakan Pemerintah di Hollandia (Sukarnoera);
16. Henk Joku, mantan sekretaris Dewan New Guinea di Hollandia (Sukarnoera); 17. Alfeus Joku, pemimpin Sentani;
18. Marten Jelmau, pengelola peternakan di Hollandia (Sukarnoera);
19. Lodewijk Mandatjan, pemimpin suku Arfak;
20. Barend Mandatjan, asisten Lodewijk Mandatjan;
21. David R. Hanasbey, inspektur polisi di Hollandia;
22. Urbanus Wajoi dari Serui;
23. Godliff Mirino, mantan anggota Kongres Rakyat Indonesia (MPRS) dan wakil Irian Barat;
24. Nico Rumwaropen, mahasiswa Universitas Tsjenderawasih Sukarnoera;
25. Boerdam, mahasiswa Universitas Tsjenderawasih;
26. Menasse Suwae, mantan anggota Dewan New Guinea;
27. Esau Robby Itaar, ketua partai politik Kena Umar Bai pada masa Belanda;
28. Willem Rumbiak, inspektur polisi di dataran tinggi tengah (Wisselmeren);
29. Pieter Bonsapia, seorang tokoh Biak. Kami hanya menyebutkan beberapa dari sekian banyak nama orang Papua yang ditangkap. Penangkapan terjadi di seluruh negeri.
Berikut ini adalah daftar tahanan politik, yang sebagian besar diambil dari penjara dan ditembak pada malam hari.
Letnan Manuhutu bertanggung jawab atas penangkapan tersebut.
1. Jozef Basna, ditembak mati pada 8 Februari 1967. Ia berasal dari Distrik Aifat, Ajamaru, dan ditembak mati oleh Brigade Mobil;
2. Adam Kambuaja, ditembak mati pada 10 Februari 1967. Ia berasal dari distrik yang sama dengan Basna dan ditembak mati oleh Batalyon 308;
3. Elia Kambuaja ditembak pada hari yang sama dengan Adam;
4. Johannes Karet, ditembak mati pada tanggal 24 Februari 1967. Ia berasal dari distrik Aitinjo dan ditembak mati oleh Tentara Tjenderawasih;
5. Kosmus Nau, ditembak mati pada tanggal 24 Februari 1967. Ia berasal dari distrik Ajamaru dan ditembak mati oleh Tentara Tjenderawasih;
6. Kaleb Gebze, ditembak mati pada tanggal 24 Februari 1967. Ia berasal dari distrik yang sama dengan Nau dan juga ditembak mati oleh Tentara;
7. Adam Korem, ditembak mati pada 17 Januari 1967. Dari distrik Aifat, dibunuh oleh Tentara yang disebutkan sebelumnya;
8. Jowel Djitman, ditembak mati pada 29 Maret 1967. Ia berasal dari distrik Aitinjo dan ditembak oleh pasukan khusus, yang disebut Penyelamat, karena ia tidak memiliki paspor. Hal yang sama berlaku untuk:
9. Wanati Isir, yang ditembak mati pada 29 Maret 1967, karena alasan yang sama. Ia berasal dari distrik Aitinjo dan tewas di tangan komplotan yang sama.
10. Musa Keba;
11. Maifau, guru;
12. Abner Asmuruf.
Keba dan Asmuruf yang gugur berasal dari distrik Aitinjo, sedangkan Maifau berasal dari Maluku. Pihak berwenang yang sama membunuh mereka karena alasan yang sama.
Pada tanggal 14 Januari 1967, desa Utwet, Sujam, Jubiak, dan Karitubun di wilayah Ajamaru dibom hingga hancur berkeping-keping. Banyak orang terluka dan tewas.
Pembaca mungkin bertanya: siapa yang menandatangani laporan ini?
J. Z. Kondjol, Anggota Majelis Nasional Irian Barat (DPRD-GR.), menandatangani laporan ini, yang bertanggal: Teminabuan, 11 April 1967.
Daftar tahanan politik yang ditembak mati, yang dibunuh oleh anak buah Letnan Manuhutu masing-masing pada tanggal 17 Januari, 1 Februari, dan 3 Februari 1967, tercantum dalam semua detail tragis tersebut. Mereka dibawa dari penjara Teminabuan dan dibunuh pada malam hari.
1. Matheus Solosa, ditembak mati, dari Mefkadjim Ajamru;
2. Saul Karet, ditembak mati, dari Jokuer-Ajamru;
3. Saul Bles, ditembak mati, dari Mefkadjim-Ajamru;
4. Otniel Safkaur, ditembak mati, dari Sauf-Ajamru;
5. Alberth Saflembolo, ditembak mati, dari Sefai 1, Kota Terminabuan; ia adalah seorang guru;
6. Junus Saflembolo, ditembak mati, dari Sefai 1;
7. Johan Jelmau, ditembak mati, dari Kota Teminabuan;
8. Kristian Karet, ditembak mati, dari Jokuer-Ajamru;
9. Otniel Isir, ditembak mati, dari Kambuaja, Ajamaru;
10. Kaleb Gebze*), ditembak mati, dari Djitman-Aitinjo;
11. August Nabaeli, ditembak mati, dari Seram-Maluku. Perlu ditambahkan juga. Selain nama-nama yang disebutkan di atas, masih banyak korban di wilayah Ajamaru (pedalaman) yang namanya tidak diketahui. Di sini juga, J. Z. Kondjol menandatangani, tertanggal 7 Februari 1967.

Catatan : Pdt. Hans Wanma




Resensi Buku: "ABC Marxisme, Mengenal Karl Marx dan Bagaimana Ia Mengubah Dunia"___karya: Andrea Gaviota___ Dua bulan la...
29/12/2025

Resensi Buku:

"ABC Marxisme, Mengenal Karl Marx dan Bagaimana Ia Mengubah Dunia"

___karya: Andrea Gaviota___


Dua bulan lalu, dgn seorang teman kami berkunjung ke Gramedia Kota Jayapura, masuk lngsung ketemu buku pendek yg ada ditangan saya ini, karena dompet sy tipis, sy minta untuk teman sy dibayarkan bukunya. Syukur, laki2 bayar buku paitua kumis panjang satu ini. Maksudnya, paitua Karl Marx.

Andrea Gaviota, laki2 asal Sulawesi Barat, aktivis feminis dan peneliti di bidang sosial, menghadirkan sebuah eksplorasi mendalam mengenai pemikiran Karl Marx, seorang tokoh yg kontribusinya terhadap ilmu sosial, ekonomi, dan politik tak terbantahkan. Buku ini bukan sekadar pengantar, melainkan sebuah panduan analitis yg merangkum esensi Marxisme & relevansinya dlm konteks global kontemporer.

Keunggulan utama buku ini adalah kemampuannya untuk menyajikan konsep2 Marxisme yg kompleks dgn bahasa yg mudah dipahami. Gaviota berhasil menjembatani kesenjangan antara teori abstrak & aplikasi praktis, sehingga buku ini cocok untuk pembaca dari berbagai latar belakang, mulai dr mahasiswa hingga aktivis gerakan sosial. Penulis memulai dgn menjelaskan dasar2 materialisme dialektik, teori nilai lebih, & konsep kelas sosial, yg merupakan fondasi dari pemikiran Marx.

Gaviota tdk hanya berhenti pd definisi teoritis, tetapi jg memberikan contoh2 konkret yg relevan dgn kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika membahas ttg alienasi, ia menggambarkan bagaimana pekerja modern seringkali merasa terasing dari hasil kerja mereka, karena mereka tdk memiliki kendali atas proses produksi & tidak merasakan kepuasan dalam pekerjaan mereka. Contoh2 seperti ini membantu kita untuk memahami bagaimana ide-ide Marx masih relevan dalam dunia modern.

Buku ini jg memberikan gambaran yg mendalam tentang kehidupan Karl Marx, dari masa mudanya yg penuh gejolak hingga perjuangannya melawan kemiskinan & penindasan. Gaviota menyoroti bagaimana pengalaman pribadi Marx membentuk pemikirannya dan memotivasinya untuk mengembangkan teori-teori revolusioner. Misalnya, ia menjelaskan bagaimana pengalamannya sebagai jurnalis di Jerman membawanya untuk memahami betapa kuatnya kekuatan modal dan bagaimana media dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik.

Selain itu, buku ini jg membahas tentang kolaborasi erat antara Marx dan Friedrich Engels, yg tidak hanya memberikan dukungan finansial tetapi juga intelektual. Gaviota menjelaskan bagaimana Engels membantu Marx dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ide-idenya, serta bagaimana mereka bersama-sama menulis karya2 monumental seperti "Manifesto Komunis" & "Das Kapital."

Salah satu bagian yg paling menarik dari buku ini adalah analisis tentang pengaruh Marxisme dalam sejarah & dunia modern. Gaviota menjelaskan bagaimana ide-ide Marx telah menginspirasi berbagai gerakan revolusioner di seluruh dunia, mulai dari Revolusi Rusia hingga gerakan pembebasan nasional di Asia dan Afrika. Ia jg membahas tentang keberhasilan & kegagalan dari negara2 yg mencoba menerapkan model ekonomi sosialis, serta pelajaran yg dapat dipetik dari pengalaman tersebut.

Namun, Gaviota tdk hanya fokus pd aspek positif dari Marxisme. Ia juga membahas ttg kritik-kritik yg sering diajukan terhadap pemikiran Marx, seperti tuduhan ttg determinisme ekonomi, kurangnya perhatian terhadap hak2 individu, & potensi untuk menciptakan pemerintahan otoriter. Ia mengakui bahwa ada masalah & tantangan dlm menerapkan ide-ide Marx, tetapi ia jg berpendapat bahwa kritik-kritik tersebut seringkali didasarkan pd kesalahpahaman atau interpretasi yg sempit.

Dlm konteks dunia modern, Gaviota menjelaskan bagaimana Marxisme masih relevan dlm menganalisis masalah2 seperti ketimpangan ekonomi, krisis lingkungan, & dominasi kapitalisme global. Ia berpendapat bahwa ide-ide Marx dpt membantu kita untuk memahami akar penyebab dari masalah2 ini & untuk mengembangkan solusi yg lebih adil dan beradab.

Salah satu alasan mengapa buku ini begitu efektif adalah gaya penulisan Gaviota yg menarik & mudah dimengerti. Ia menggunakan bahasa yg jelas dan enak, menghindari jargon teknis yg berlebihan, & memberikan contoh2 yg relevan dgn kehidupan sehari-hari. Ia jg menggunakan kutipan dari karya-karya Marx untuk menghidupkan teks & membuat pembaca merasa lebih terhubung dgn pemikiran Marx.

Selain itu, buku ini jg dilengkapi dgn berbagai fitur tambahan yg membantu pembaca untuk memahami materi dgn lebih baik, seperti glosarium istilah-istilah kunci, daftar bacaan lebih lanjut & pertanyaan- pertanyaan diskusi. Fitur-fitur ini membuat buku ini sangat cocok untuk digunakan dalam kelas atau kelompok studi.

Secara keseluruhan, "ABC Marxisme, Mengenal Karel Marx dan Bagaimana Ia Mengubah Dunia" adalah sebuah buku yg sangat direkomendasikan bagi siapa saja yg ingin memahami pemikiran Karl Marx dan relevansinya dalam dunia modern. Andrea Gaviota berhasil menyajikan sebuah analisis yg komprehensif, mudah dipahami, dan provokatif, yg akan menginspirasi pembaca untuk berpikir secara kritis tentang masalah-masalah sosial, ekonomi, & politik yg kita hadapi saat ini.

Buku ini bukan hanya sekadar pengantar ttg Marxisme, melainkan sebuah undangan untuk terlibat dalam dialog yg lebih luas ttgg bagaimana kita dapat menciptakan dunia yg lebih adil & berfaedah. Gaviota berpendapat bahwa meskipun ada tantangan & kritik terhadap ide-ide Marx, pemikiran tersebut tetap menjadi sumber inspirasi & panduan yg berharga bagi mereka yg ingin mengubah dunia menjadi lebih baik.

Dengan demikian, "ABC Marxisme" adalah bacaan penting bagi siapa sj yg tertarik dgn sejarah pemikiran sosial, ekonomi, & politik, serta bagi mereka yg ingin memahami akar penyebab dari masalah-masalah yg kita hadapi saat ini & mencari solusi yg lebih adil dan bermartabat.

Saya sudah baca, anda kapan?

Salam Literasi!

Jayapura, 1 Desember 2025

Maiton Gurik,
Resentator Buku








Kalo buku itu senjata, berarti baca adalah pelurunya. Jadi kalo sdh punya buku, terus tdk baca, itu sama dengan senjata ...
28/12/2025

Kalo buku itu senjata, berarti baca adalah pelurunya. Jadi kalo sdh punya buku, terus tdk baca, itu sama dengan senjata tanpa peluru, akhirnya senjata tidak berfungsi.. wajib punyai buku, wajib juga baca. Agar analogi senjata dan peluru, dapat dijadikan sebagai “alat bantu” yang dipakai untuk perangi musuh…





*PEMBUDIDAYAAN DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL: Jalan Kemandirian, Kedaulatan dan Kebebasan Bagi Masyarakat Adat di Tanah Papu...
27/12/2025

*PEMBUDIDAYAAN DAN KONSUMSI PANGAN LOKAL: Jalan Kemandirian, Kedaulatan dan Kebebasan Bagi Masyarakat Adat di Tanah Papua.*

Pembudidayaan dan konsumsi pangan lokal bagi masyarakat adat di Tanah Papua merupakan solusi akhir untuk membendung ketergantungan dan praktik perampasan lahan dari ekspansi industri modern, hasil kongkalikong dengan pemerintah Indonesia.

Praktik ini, merupakan bukan suatu konsep baru, tetap merupakan konsep lama, yang kembali diwacanakan dalam tulisan ini.

Sebagai bagian dari upaya mewacanakan ulang tentang kemandirian komunitas masyarakat adat di Tanah Papua.

Yang perna diinisiasikan dan dipraktikan dalam tatanan kehidupan komunitas masyarakat adat Mee di negeri Meuwodide.

Dan perlu diketahui bahwa konsep _*Owada*_ bukan sebatas konsep tetapi perna menjadi bagian dalam tatanan praktis untuk kemandirian pangan a'la komunitas masyarakat adat Mee di Tanah Papua dalam mengusir orang asing _(ogay),_ sebagaimana, perna diupayakan untuk dihidupkan kembali oleh *komunitas Zakheus Pakage* di lembah Meuwodide.

Sebagai upaya untuk mempertahankan kekuasaan atas tanah, identitas dari pengaruh buruk para ogay bagi komunitas masyarakat adat Mee.

Dengan cara membudidayakan, mengolah dan mengkonsumsi pangan lokal sebagai pangan wajib seraya membatasi, memutuskan distribusi pangan lokal kepada ogay, agar mereka meninggalkan negeri Meuwodide.

Praktik ini, penting untuk dihidupkan kembali demi memutuskan ketergantungan dari berbagai produk pangan maupun yang ditawarkan para ogay.

Demi membendung watak, sikap dan mentalitas ketergantungan terhadap berbagai produk dengan label modernisme.

> Ketahanan pangan harus dimulai dari pengolahan tanah adat sebagai sumber hidup, guna membudidayakan berbagai pangan lokal untuk dikonsumsi.

Sebagaimana dalam tatanan praktis konsep Owadaa yang perna dimiliki oleh komunitas masyarakat adat Mee di negri Meuwodide.

Dimana pangan lokal dibudidayakan di pekarangan rumah, diolah dan dikonsumsi. Bukan untuk dijual demi membeli beras, mie instan ataupun pangan-pangan instan buat industri modern.

Tetapi, uang hasil jualan dapat digunakan untuk membiayai sekolah anak.

Ini harus dihidupkan oleh komunitas masyarakat adat di Tanah Papua. Sebagai upaya untuk memutuskan mata rantai ketergantungan atas berbagai produk-produk pangan dengan label modern.

Sebab, budaya ketergantungan yang menumbuh-kembangkan mentalitas rakus yang dicangkokkan dengan kedok modernisme lah yang menjadi biang kerok perampasan tanah adat oleh investor.

Ketika tanah tidak lagi ceburi, ketika pangan lokal tidak lagi dibudidayakan, diolah dan dikonsumsi dengan label primitif atau kuno.

Dan pangan produksi industri modern merajalela dalam nadi komunitas masyarakat adat.

Tanah adat tidak lagi dikelola oleh komunitas masyarakat adat, demi memenuhi kebutuhan pangan.

Yang berunjuk pada pengkaplingan tanah adat oleh industri modern yang disokong oleh pemerintah demi mendukung proses produksi pangan industri modern, dengan kedok pembangunan.

Guna memenuhi permintaan konsumen, industri-industri modern dapat membentuk siasat atas legitimasi pemerintah dengan berbagai label program yang diimplementasikan atas nama pembangunan ataupun program strategis.

Praktik-praktik seperti ini, perlu juga dihadang dengan cara-cara bermartabat, sebagaimana perna di praktek oleh komunitas masyarakat adat Mee di negeri Meuwodide dalam membendung ekspansi dan pengaruh ogay, melalui produk industri modern yang dibungkus dengan label modernisme.

Sehingga masyarakat adat di seluruh Tanah Papua perlu mengupayakannya dan mengkondisikannya konsep owada sesuai dengan konteks dan kondisi sosial ekonomi di wilayah, masyarakat adat di Tanah Papua masing-masing.

Dengan cara;
1. Membudidayakan pangan lokal untuk dikonsumsi di pekarangan rumah ataupun tanah ulayat.
2. Pangan lokal yang dijual, uangnya bukan untuk beli beras, mie instan ataupun produk-produk industri modern lainnya tetapi untuk biayai anak sekolah ataupun membangun rumah.
3. Belanjalah di kios ataupun ruko dan usaha-usaha kecil milik komunitas masyarakat adat Papua.

> *Sebagai sikap untuk mewujudkan Tanah Papua yang bebas dari penguasaan para ogay. Karena kemerdekaan tidak selalu diwujudkan dalam medan perang, tetapi melalui kemandirian pangan.*

*Walani, 2 Desember 2025*

_Ditulis oleh:_

*J.W.Ronaldo*
Penulis merupakan lulusan *Antropologi FISIP UNCEN*, yang aktif menulis tentang isu-isu sosial-politik di Tanah Papua. Untuk melihat tulisan-tulisan penulis yang lainnya dapat berkunjung melalui: *https://sabacarita.blogspot.com/*

*Seri Agriculturalist_Edisi Ke-IX*

Jika Anda tertarik dengan series ini, berikan tanggapan, masukkan, saran maupun data-data tentang kisah-kisah luhur maupun perjalanan hidup nenek moyang orang Papua tentang *Pelayaran, Pertanian, Pandangan Hidup*, dengan cara mengirim pesan tertulis kepada penulis melalui:

* WA: 0821-4651-7027
* Email: [email protected]

Dengan memberikan data maupun saran yang konstruktif, Anda telah berkontribusi dalam penulisan Series ini dan nama Anda akan dicantumkan sebagai sumber data.





Selamat Hari Noken Sedunia... 4 Desember 2025.Pada hari yang bermakna ini, kita merayakan kearifan lokal, ketekunan, dan...
26/12/2025

Selamat Hari Noken Sedunia... 4 Desember 2025.
Pada hari yang bermakna ini, kita merayakan kearifan lokal, ketekunan, dan jati diri budaya Papua yang terjalin dalam setiap anyaman Noken. Semoga nilai-nilai yang diwakilinya kedamaian, keuletan, persatuan, dan penghormatan terhadap alam terus menginspirasi kita untuk membangun masa depan yang bermartabat bagi generasi berikutnya.
Mari menjaga, melestarikan, dan meneruskan warisan luhur ini sebagai identitas dan kebanggaan bersama.... (Man Pigai) 🔥❤️🙏👍





'MADIBA' atau Mandela, Bapak Bangsa, raja, sang jenderal dan sosok punggawa rakyat Afrika Selatan. ___papua book Nest___...
25/12/2025

'MADIBA' atau Mandela, Bapak Bangsa, raja, sang jenderal dan sosok punggawa rakyat Afrika Selatan.

___papua book Nest___





Resensi/Ringkasan Buku:Judul: "Percaturan Politik Di Kawasan Asia Pasifik__dilihat dari Jakarta" ___karya: Dr. Lie Tek T...
24/12/2025

Resensi/Ringkasan Buku:

Judul:

"Percaturan Politik Di Kawasan Asia Pasifik__dilihat dari Jakarta"

___karya: Dr. Lie Tek Tjeng___

DARI sekian banyak buku ttg politik luar negeri, ini salah satu buku yg bikin sy tertarik untuk baca isu2 politik luar negeri & bahkan bikin sy lanjut studi master di bidang Ilmu politik pd Universitas Nasional (Unas) Jakarta. Buku ini cetakan pertama, thn 1983 sebelum sy lahir sudah diterbit. Penerbit PT.Karya Unipress. Ada 143 halaman, tipis dan padat isinya.

Mendengar sosok Dr. Lie Tek Tjeng tdk asing lg ditelinga rakyat Indonesia, terutama dikalangan para cendikiawan, politisi & birokrat Indonesia. Dr. Lie, pria kelahiran Padang, 18 Mei 1931, dosen luar biasa, peneliti, anggota Internasional Institute of Strategic Studies (IISS) & alumnas Universitas Indonesia ini menawarkan semacam analisis mendalam ttg dinamika politik di kawasan Asia Pasifik, & dilihat dari perspektif strategis Jakarta. Dr.Lie, seorang tokoh yg dihormati dlm bidang sejarah & politik internasional, tdk hanya menyajikan fakta & data, tetapi jg memberikan interpretasi yg kaya & berwawasan ttg bagaimana Indonesia memposisikan diri dlm pusaran kepentingan global & regional.

Dalam konteks global yg terus berubah, Asia Pasifik telah menjadi pusat perhatian dunia. Kawasan ini tdk hnya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global, tetapi jg arena persaingan antara kekuatan2 besar dunia. Dlm situasi ini, Indonesia, sebagai ngr kepulauan terbesar di dunia & salah satu kekuatan ekonomi utama di Asia Tenggara, memiliki peran yg sangat penting. Buku ini hadir sebgai kompas yg sangat relevan u/ memahami bagaimana Indonesia hrs bertindak & mengambil keputusan strategis dlm menghadapi tantangan & peluang di kawasan Asia Pasifik.

Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian utama yg membahas berbagai aspek penting dr politik di Asia Pasifik. Dr. Lie mengulas sejarah hubungan internasional di kawasan ini, menganalisis peran berbagai aktor negara & non-negara, serta membahas isu2 strategis seperti keamanan maritim, terorisme, & perubahan iklim.

Salah satu kekuatan buku ini, penulis mampu mengintegrasikan berbagai perspektif. Dr. Lie tdk hnya melihat Asia Pasifik dari sudut pandang Indonesia, ttpi jg mempertimbangkan pandangan dari negara2 lain di kawasan ini, serta dari kekuatan2 besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, & Rusia. Hal ini memungkinkan pembaca untuk mendapatkan pemahaman yg lebih mendalam ttg kompleksitas politik di kawasan Asia Pasifik.

Buku ini memberikan perhatian khusus pd peran Indonesia dlm menjaga stabilitas & perdamaian di Asia Pasifik. Dr. Lie menyoroti bagaimana Indonesia, dgn prinsip politik luar negeri yg bebas & aktif, telah berhasil memainkan peran sebagai mediator & pemecah masalah di berbagai konflik regional. Ia jg menekankan pentingnya Indonesia untuk terus memperkuat kapasitas diplomasi & militernya agar dpt menghadapi tantangan keamanan yg semakin kompleks.

Penulis jg membahas bagaimana Indonesia hrs mampu menavigasi kepentingan2 yg berbeda dr kekuatan besar dunia. Ia mengingatkan bahwa Indonesia hrs selalu mengutamakan kepentingan nasionalnya & tdk terjebak dlm persaingan antara kekuatan besar tersebut.

Buku ini memberikan kontribusi yg berarti dlm studi politik internasional & hubungan internasional. Dr. Lie tdk hnya menyajikan analisis yg mendalam, tetpi jg memberikan rekomendasi yg praktis bg para pembuat kebijakan & diplomat. Buku ini jg sgt relevan bg para akademisi, mahasiswa, & siapa sj yg tertarik dgn politik internasional & peran Indonesia dlm kawasan Asia Pasifik.

Meskipun buku ini memiliki banyak keunggulan, ada beberapa kritik yg perlu disampaikan. Salah satunya adalah kurangnya pembahasan mengenai isu2 ekonomi. Meskipun politik & ekonomi saling terkait erat, buku ini lebih fokus pd aspek politik & keamanan. Selain itu, beberapa analisis dlm buku ini mungkin terasa sedikit ketinggalan zaman. Mengingat dinamika politik internasional yg terus berubah, beberapa perkembangan terbaru di kawasan Asia Pasifik mungkin belum terangkum scr memadai.

Dgn demikian buku 'Percaturan Politik Di Kawasan Asia Pasifik dilihat dari Jakarta' adalah sebuah buku yg sangat berharga bg siapa sj yg ingin memahami dinamika politik di kawasan Asia Pasifik dari perspektif Jakarta. Dr. Lie Tek Tjeng telah berhasil menyajikan analisis yg mendalam, & berwawasan ttg peran Indonesia dlm geopolitik regional. Buku ini sangat direkomendasikan bagi para pembuat kebijakan, diplomat, akademisi, mahasiswa, & masyarakat umum yg tertarik dgn isu2 politik luar negeri. Dgn membaca buku ini, kt dpt memperoleh pemahaman yg lebih baik ttg bagaimana Indonesia dpt memainkan peran yg lebih besar dlm menjaga perdamaian & stabilitas di kawasan Asia Pasifik. Begitu!

Salam Literasi!

Waena-Jayapura, 08 Desember 2025

Maiton Gurik,
Resentator Buku






Australia Resmi Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Medsos, Pertama di Dunia - Aturan ini membuat Australia menjadi nega...
23/12/2025

Australia Resmi Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Medsos, Pertama di Dunia -
Aturan ini membuat Australia menjadi negara pertama di dunia yang melarang remaja di bawah 16 tahun mengakses medsos populer, seperti TikTok, YouTube, Instagram, Facebook, Twitch, X, Snapchat, hingga Reddit.

"Sensasi tersendiri, ketika membuka tiap lembar kertas buku bacaan. Menghirup aroma kertas, sambil membaca isinya. Dua s...
22/12/2025

"Sensasi tersendiri, ketika membuka tiap lembar kertas buku bacaan. Menghirup aroma kertas, sambil membaca isinya. Dua suasana yang tidak bisa dapat di AI (kecerdasan buatan)".

___Papua Book Nest___





Pemerintah PNG begitu bungkam mengenai Papua Barat meskipun telah terjadi banyak pengungsi dan minimal 15.000 pengungsi ...
21/12/2025

Pemerintah PNG begitu bungkam mengenai Papua Barat meskipun telah terjadi banyak pengungsi dan minimal 15.000 pengungsi menyeberang ke negara tersebut terutama di Provinsi Barat dan Sandaun.

NEWS. West Papua Counsil
______________
Kamis 27 Nov 2025
Wakil Pemimpin Oposisi James Donald mengatakan kepada Parlemen.

Donald mengatakan bahwa situasi di Papua Barat merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Deklarasi Hak-Hak Masyarakat Adat PBB, Piagam PBB dan Disiplin Fidusia Hukum Internasional.

Dia menekankan bahwa pemerintah menolak untuk mengatakan bahkan a satu kata untuk memimpin: "Itu bukan posisi netral;

itu adalah ketakutan dan merendahkan martabat kita sebagai orang Melanesia"
Bapak Donald mengklaim bahwa tidak ada tindakan pemerintah yang secara terang-terangan mengabaikan kasus-kasus hak asasi manusia dan masalah keamanan regional.

Saat sesi tanya jawab di Parlemen kemarin (Rabu) 26 Nov 2025, Bapak Donald menugaskan Perdana Menteri James Marape untuk menangani penderitaan orang-orang Melanesia di wilayah barat Pulau Papua Nugini Mengapa pemerintah PNG tidak mau mengeluarkan pernyataan yang ditujukan untuk wilayah dan pengungsi mengenai masalah ini Papua Barat?

Apa yang sebenarnya ditakuti oleh pemerintah?

Mengapa kita tidak bisa membentuk Komite Parlemen untuk menyelidiki hal-hal yang penting?
Apakah ini merupakan sorotan Kebijakan Luar Negeri atau diserahkan kepada Indonesia ?

Dapatkah Perdana Menteri mengonfirmasi di mana Kebijakan Luar Negeri PNG diterapkan secara efektif di Papua Barat?

Sebagai tanggapan,
PM Marape mengatakan bahwa Papua Nugini menghormati kedaulatan Indonesia tetapi tetap teguh pada advokasi Hak Asasi Manusia Melanesia,
Mr Marape meyakinkan Parlemen bahwa PNG tetap mempertahankan kebijakannya untuk menghormati kedaulatan dan integritas Republik Indonesia,
pemerintahannya tetap berkomitmen untuk mengadvokasi hak asasi manusia Melanesia,

perdana Menteri mengklarifikasi perbedaan tersebut dengan menekankan bahwa kedaulatan dan hak asasi manusia adalah masalah terpisah yang ditangani PNG melalui saluran diplomatik yang tepat“

James Marape dan Pemerintahan yang dipimpin Pangu dalam hal ini kita harus selalu mengadvokasi Hak Asasi Manusia Melanesia""

Saya ingin memberikan nasihat kepada kita semua:
Kedaulatan berbeda dengan hak asasi manusia Kedaulatan adalah masalah yang berbeda sehingga kita harus sepenuhnya menghormati kedaulatan dan integritas negara Republik Indonesia”
kata PM Marape "Namun jika menyangkut masalah hak asasi manusia,
tidak ada unsur ketakutan terhadap Indonesia dan tidak ada unsur kendali atas kebijakan luar negeri Indonesia"

PM Marape menegaskan bahwa PNG telah memelihara hubungan bilateral dengan Presiden Indonesia sejak tahun 1975"Tidak ada perubahan dalam kebijakan luar negeri mengenai penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas Indonesia"

Dia membandingkan situasi ini dengan tantangan dalam negeri: "
Kita menghadapi ujian kedaulatan saat saya berbicara hari ini di Referendum Bougainville isu"
Oleh karena itu kita tidak punya hak moral untuk membicarakan masalah kedaulatan negara lain"

Gubernur Allan Bird mengajukan poin perintah yang menyatakan pertanyaan terkait dengan "kebijakan pemerintah bukan perasaan Marape tentang masalah ini"

PM Marape menjawab bahwa pandangan pribadinya dan pandangan pemerintah dipegang "bersama di kantor yang saya pegang"
Pandangan pemerintah terkait dengan dua perspektif: Kebijakan Luar Negeri tidak ada perubahan mengenai penghormatan terhadap kedaulatan Komitmen terhadap hak asasi manusia tetap dipertahankan,

PM Marape menegaskan bahwa dia mengadvokasi hak asasi manusia di Melanesia di setiap forum termasuk Forum MSG Forum Kepulauan Pasifik dan forum PBB"

Saya ingin menyampaikan kepada dewan ini bahwa Marape tidak diam mengenai masalah hak asasi manusia di semua saluran diplomatik"“
Anggota North-Fly dan Anggota Tari mendukung Anda dalam masalah ini.

Oleh :
Jurnalis STEVEN KENDA|
|




Netanyahu memecat Penasihat Keamanan Nasional Tzachi HanegbiHanegbi sebelumnya mengakui kegagalan pendudukan pada 7 Okto...
20/12/2025

Netanyahu memecat Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi

Hanegbi sebelumnya mengakui kegagalan pendudukan pada 7 Oktober dan menyerukan pembentukan komisi penyelidikan resmi atas kegagalan tersebut.




JOSEPHINE BUTU: HARI HAM SE-DUNIA ADALAH HARI UNTUK MENGENANG PERJUANGAN DAN HARI UNTUK TERUS BERJUANG PAPUA MERDEKAAkti...
19/12/2025

JOSEPHINE BUTU: HARI HAM SE-DUNIA ADALAH HARI UNTUK MENGENANG PERJUANGAN DAN HARI UNTUK TERUS BERJUANG PAPUA MERDEKA

Aktivis Perempuan Papua pada hari HAM se-Dunia, Yosephine Butu di Nabire mengatakan dalam orasinya bahwa"Hari HAM Sedunia adalah hari yang sangat bersejarah bagi Bangsa Papua. Hari ini bukan hanya sekedar peringatan, tapi juga merupakan momentum untuk mengenang perjuangan panjang Bangsa Papua dalam menuntut hak-hak asasi manusia yang telah lama dirampas".

Anak tunggal dari alm. Bapak Yules Kepei Butu (Tokoh Masyarakat Mapia dan Pendiri Lemato M4) menjelaskan dalam orasinya "Bahwa Sejak Operasi Trikora pada tahun 1962, Bangsa Papua telah menjadi korban pelanggaran HAM yang sistematis dan berkepanjangan. Bangsa Papua telah mengalami kekerasan, penindasan, dan diskriminasi yang tidak manusiawi. Namun, Bangsa Papua tidak pernah menyerah. Rakyat papua akan terus berjuang untuk hak-hak asasi manusia, keadilan, dan kemerdekaan."

Lanjut Yosephine, "Hari HAM Sedunia adalah hari untuk mengenang perjuangan panjang Bangsa Papua. Perjuangan yang telah dimulai oleh para pejuang kemerdekaan Papua, seperti Theys Eluay, Kelly Kwalik, dan Mako Tabuni, yang telah gugur dalam perjuangan. Perjuangan yang terus berlanjut hingga hari ini, dengan generasi muda Papua yang terus bersuara dan berjuang untuk hak-hak asasi manusia."

Namun, "Hari HAM Sedunia juga merupakan hari untuk terus berjuang. Bangsa Papua tidak dapat berhenti berjuang sampai hak-hak asasi manusia mereka dipulihkan, sampai keadilan ditegakkan, dan sampai kemerdekaan diraih. Rakyat Papua akan terus bersuara, terus berjuang, dan terus menuntut hak-hak asasi manusia mereka," Kata Yosephine.

"Papua Merdeka! Merdeka! Merdeka! Suara Perempuan ini akan terus bergaung, tidak hanya di Papua, tapi juga di seluruh dunia. Bangsa Papua tidak akan diam, tidak akan menyerah, dan tidak akan berhenti berjuang sampai kemerdekaan diraih. Hari HAM Sedunia adalah hari untuk mengenang perjuangan, dan hari untuk terus berjuang. Papua Merdeka!" tutup Yosephine Butu Aktivis Perempuan Papua.






Address

Jalan Sekolah
Jayapura
99351

Telephone

+6282168259188

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Noken Papua posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share