Noken Papua

Noken Papua konten greator pemula untuk berbagi informasih video menarik disini ya. jangan lupa Follow Like dan Share Video.

*Jangan bergantung terus pada BBM, Bangun PLTA  untuk Mewujudkan Provinsi Mandiri Energi* OlehJOHN NR GOBAIAgt DPR Papua...
28/08/2025

*Jangan bergantung terus pada BBM, Bangun PLTA untuk Mewujudkan Provinsi Mandiri Energi*
Oleh
JOHN NR GOBAI
Agt DPR Papua Tengah

*Pengantar*
Saya tau terdapat sejumlah danau, sungai dan air terjun yang bagus yang dapat dijadikan sumber energi untuk menghasilkan tenaga listrik jika dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Sebut saja Danau Paniai, Danau Tigi dan Danau Tage, sungai Mapiya, Kilo 100, Sungai di KM 171 (ruas jalan Nabire-Ilaga), Kali Bumi, Danau Paniai, air terjun bihewa dll tentu terlebih dahulu dilakukan survey.
Ketika kita bergantung terus pada BBM maka saat jalan darat terganggu atau rusak maka pasti ketersediaan BBM akan menjadi masalah, padahal ada air yang bisa dijadikan sebagai listrik.
*Regulasi*
Sesuai dengan Permen ESDM No 19 tahun 2015 tentang Pembelian Energi Listrik dari PLTA oleh PLN.
air Danau dan sungai yang bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Pemerintah diharapkan mengambil langkah inovatif dengan mengelola potensi Sumber Daya Air agar tidak bergantung pada BBM yang kadang menyedot APBD milyaran rupiah untuk pengadaan BBM.

*Bangun BUMD*
Satu hal yang perlu dilakukan kemudian adalah membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di sektor ketenagalistrikan sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014
Dapat juga dibentuk BUMD dalam bentuk PERSERODA agar beberpa kabupaten dan badan usaha seperti PLN atau BUMS. BUMD tentu dibentuk dengan Peraturan Daerah serta Perda tentang Perda Penyertaan Modal agar modal yang disetor baik berupa dana dan peralatan dapat dihitung sebagai prosentase saham, sehingga hasil penjualannya dapat dibagi antara PLN dengan beberapa Pemkab yang dapat dijadikan sebagai Pendapatan Asli Daerah ( PAD) beberpa Kabupaten
Sesuai dengan Permen ESDM No 19 tahun 2015 tentang Pembelian Energi Listrik dari PLTA oleh PLN PLTA 10 Mega Watt ( MW) dapat dikelola oleh Badan Usaha.
Jadi BUMD ini bisa mempercepat program listrik, apalagi daerah pemukiman kita polanya mencar-mencar, sehingga susah instalasi PLN masuk. Kalau BUMD bisa bangun di daerah terpencil kayak PLTMH kan masalah ini bisa diatasi

Penutup
Oleh karena itu sekali lagi perlu saya tegaskan Untuk itu Pemerintah perlu memikirkan Pembangunan PLTA. Pemerintah bila ingin membangun bicaralah baik dengan masyarakat pemilik tanah sebaliknya saya juga berpesan kepada masyarakat listrik atau penerangan adalah ฤทebutuhan kita bila pemerintah bangun PLTA jangan dihambat perlu didukung sampaikan baik harapan dan keinginan rakyat dengan baik kepada pemda.

Beberapa tahun belakangan kita selalu dicecoki oleh asumsi bahwa Marx sudah ketinggalan zaman. Rezim-rezim Marxis sudah ...
28/08/2025

Beberapa tahun belakangan kita selalu dicecoki oleh asumsi bahwa Marx sudah ketinggalan zaman. Rezim-rezim Marxis sudah hancur berantakan, dan bersamanya runtuh p**a semua keinginan untuk membaca Marx secara serius. Runtuhnya tembok Berlin menghasilkan gema simbolik luar biasa: ia menjadi tanda bagi keturunan Marx, sekaligus (ilmu) politik dan ekonomi Marxis.

Di buku ini, Jonathan Wolff berpendapat bahwa bagaimanapun juga, Marx tetaplah pengkritik paling dahsyat yang pemah kita miliki, khususnya jika berkaitan dengan masyarakat borjuis, kapitalis, dan liberal. Ia juga menunjukkan bahwa keagungan 'para pemikir besar' bukan hanya didasarkan pada kebenaran teori-teori besar mereka, tapi juga pada sifat-sifat lain seperti orisinalitas, ketajaman, dan sistematika pandangan mereka. Dengan kriteria ini, Marx masih tetap seorang pemikir yang kaya untuk dibaca.






๐—ž๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป ๐—ฆ๐—ฎ๐˜†๐—ฎ ๐—ง๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฃ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€๐—ถ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป ๐—ฃ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฏ๐—ผ๐˜„๐—ผ, ๐—•๐—ถ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ž๐—ฒ๐—ท๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ ๐——๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ ๐——๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ - ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐— ๐˜‚๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ Saya agak kuatir dan cuku...
27/08/2025

๐—ž๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป ๐—ฆ๐—ฎ๐˜†๐—ฎ ๐—ง๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฃ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€๐—ถ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป ๐—ฃ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฏ๐—ผ๐˜„๐—ผ, ๐—•๐—ถ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ž๐—ฒ๐—ท๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ ๐——๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ ๐——๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ - ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐— ๐˜‚๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ

Saya agak kuatir dan cukup tidak nyaman dengan kebijakan Presiden Prabowo terhadap Papua, dan juga sangat kuatir dengan perilaku politik anak - anak muda Papua. Karena itu, saya merasa perlu menulis nasehat buat anak - anak muda Papua.

Pagi ini, Saya dikirim foto oleh seorang teman. Foto tentang beberapa anak Papua, merayakan kelulusan mereka saat wisuda, dari salah satu universitas di Indonesia. Mereka foto sambil membentangkan bendera bintang Kejora. Simbol perjuangan politik Papua Merdeka.

Sebagai seorang dosen dan sudah perna terlibat langsung dalam diplomasi isu Papua ke kawasan Pasifik, dan ke beberapa negara di Eropa, dan melihat langsung bagaimana respon elit politik PNG, Selandia Baru, Australia, Inggris, Belanda, terhadap isu Papua, itu menjadi suatu beban dlm pikiran dan sering menggangu hati nurani saya.

Saya memprediksikan Papua ke depan, situasi pola hubungan Papua - Jakarta akan semakin penuh dengan ketegangan, selama teman - teman muda Papua masih terus menjadikan bintang Kejora sebagai simbol dan spirit radikalisasi gerakan Papua Merdeka.

Presiden Prabowo Subianto saat ini, TELAH MEMILIH PENDETAKAN YANG BERBEDA, dengan Presiden Jokowi dalam mengurus Papua.

Presiden Prabowo sudah meresmikan pembentukan komando teritorial baru, Kodam XXIV Mandala Trikora di Merauke, Papua Selatan. Presiden juga mendirikan markas kopassus group 6 di Timika, Papua Tengah, di hari yang sama, minggu, 10 Agustus 2025. Ini pendekatan Presiden Prabowo terhadap Papua. Teman - teman muda Papua, sudah bisa membayangkan akan seperti apa Papua ke depannya.

Papua akan diperintah oleh moncong senjata. Tidak ada lagi supremasi sipil di Papua, sepanjang bintang Kejora masih dipersepsikan Jakarta sebagai ancaman kepentingan keamanan negara di Papua.

Saya kuatir teman - teman muda Papua akan kehilangan nyawa dan kehilangan masa depan karena percaya Bintang Kejora menjajikan masa depan. Sedangkan Jakarta menggangap bintang Kejora ancaman terhadap keamanan nasional dan kepentingan ekonomi negara.

Saran saya kepada teman - teman muda Papua, mari kita kumpul dalam satu Honai atau satu para-para adat, kita bicara tentang solusi terbaik terhadap bintang Kejora dan kita rumuskan bersama pemikiran kita, untuk kita sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto di Jakarta.

Marinus Yaung
Dosen Universitas Cenderawasih Papua.

Bangsa Papua Barat๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡บ
26/08/2025

Bangsa Papua Barat๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡บ

Penerimaan CPNS di Kabupaten Dogiyai tahun 2024 diprioritaskan untuk Orang Asli Papua (OAP) dengan kuota 100%. Ini berar...
24/08/2025

Penerimaan CPNS di Kabupaten Dogiyai tahun 2024 diprioritaskan untuk Orang Asli Papua (OAP) dengan kuota 100%. Ini berarti formasi CPNS di Dogiyai, khususnya untuk formasi tahun 2024, diharapkan diisi oleh OAP dari wilayah Kamuu dan Mapia, kecuali jika ada jurusan tertentu yang tidak tersedia dari daerah tersebut, baru boleh diambil dari luar Dogiyai, namun tetap harus OAP.

Seberapa jauh peran CIA dalam proses transisi kekuasaan dari tangan Sukarno kepada Suharto? Benarkah CIA memanfaatkan ko...
24/08/2025

Seberapa jauh peran CIA dalam proses transisi kekuasaan dari tangan Sukarno kepada Suharto? Benarkah CIA memanfaatkan konflik dalam tubuh Angkatan Darat RI pada sekitar tahun 1965, untuk mempermulus jalan menuju pembantaian kaum komunis?

Peter Dale Scott menganalisis pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam buku ini. Ia mengasumsikan, ada kutub ketiga dalam AD, untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Sukarno yang dinilai otoriter. Pater Dale Scott juga menguraikan latar belakang tokoh-tokoh kunci G.30.S yang sebagian di antaranya adalah perwira-perwira militer didikan AS.





Viral

Salinan asli Perjanjian New York atau yang lebih dikenal luas sebagai "New York Agreement", adalah salah satu konsensi p...
23/08/2025

Salinan asli Perjanjian New York atau yang lebih dikenal luas sebagai "New York Agreement", adalah salah satu konsensi paling penting dalam sejarah perjalanan bangsa Papua, karena memutuskan masa depan tanah dan manusia Papua.

Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 1962 di Kota New York, Amerika Serikat oleh pemerintah Kerajaan Belanda dan Pemerintah Republik Indonesia serta disaksikan oleh Amerika Serikat sebagai pemrakarsa pertemuan tersebut. Walaupun yang dibahas adalah hak dan hajat hidup orang Papua, nyatanya satu pun orang Papua tidak dilibatkan dalam perjanjian ini.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini beralasan bahwa "orang Papua masih terlalu primitif" sehingga tidak bisa "diajak" duduk bersama. Argumen ini nyatanya tidak mendasar dan menunjukkan watak rasis. Sebab, saat itu semua orang Papua yang terpelajar sudah mengkonsolidasikan diri dan membentuk 8 partai politik dan semuanya bersatu dalam sebuah wadah yang disebut New Gunea Raad. Bahkan 1 tahun sebelumnya dewan ini telah mendeklarasikan kemerdekaan dengan menyusun nama negara, West Papua; lagu kebangsaan, Hai Tanahku Papua; Bendera negara, Bintang Kejora; dsb, dsb.

Pada tanggal 1 September 1962 hanya 9 dari 28 anggota New Guinea Raad yang mendukung Perjanjian New York. Dalam pemilihan suara putaran kedua, setengah dari Dewan New Guinea terpaksa keluar ruangan dan menolak dengan tegas Perjanjian New York.

Tidak cukup di situ, pada 19 September 1962, di bawah pimpinan Herman Wajoi dan Nikolas Tanggahma, Kongres Nasional Papua (KNP) Papua dilaksanakan dan hasilnya, pertama, menolak Perjanjian New York khususnya pasal II tentang penyerahan administrasi kekuasan atas Papua dari Belanda kepada UNTEA dan selanjutnya diserahkan kepada Indonesia. Kedua, mendesak dilakukan plebisit yang adil dan partisipatif dibawah pengawasan PBB dalam rangka menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua.

Tanggal 2 Desember 1962 Dewan Biak Numfor menyusun sebuah resolusi yang intinya mendukung poin nomor dua KNP dan mencela rencana PBB untuk menyerahkan Papua ke tangan penjajah [Indonesia] yang kejam. Segera setelah ini, protes dalam bentuk demonstrasi meledak di seluruh Tanah Papua. Indonesia merespon ini dengan tindakan membabi buta. Sejumlah perawat Papua di Holandia diserang pada malam tanggal 17 Desember: 2 pemuda ditusuk dengan pisau, 4 perawat putri mengalami pelecehan seksual (meraba payudara dan menusuk va**na). Sedangkan pembantian lain terjadi di Teminabuan, Ayamaru, Moi, Malind, Tiom, Kelilla, Sarmi. Juga di Mnukwar.

Tanggal 17-18 Januari, dibawah pimpinan sersan Frits Awom, Korps Pasukan Sukarelawan Papua (PVK) melancarkan perlawanan bersenjata di Mnukwar. hasilnya tentara Indonesia dipukul mundur ke barak dan menolak dengan tegas kehadiran Indonesia di atas tanah Papua.

Pada tanggal 1 Mei 1963 penyerahan administrasi West Papua dari UNTEA kepada Indonesia sesuai Persetujuan New York pasal II dan selanjutnya Indonesia yang akan mengatur proses plebisit atau hal menentukan nasib sendiri penduduk setempat sesuai pasal XIV Perjanjian New York. Selanjutnya dalam pasal XV mengatur bahwa:

"Sesudah penjerahan tanggung djawab sepenuhja kepada Republik Indonesia, tugas pertama bagi Republik Indonesia adalah menggiatkan lebih landjut pendidikan rakjat, memberantas buta huruf dan menggiatkan perkembangan sosial, kebudajaan, dan ekonomi mereka. Selandjutnya akan diusahakan p**a, sesuai dengan praktek Indonesia dewasa ini, untuk mempertjepat rakjat turut serta dalam pemerintahan setempat, dengan djalan pemilihan-pemilihan umum periodik. Segala aspek jang bersangkutan dengan hak untuk memilih setjara bebas, akan diatur menurut sjarat-sjarat jang tercantum dalam persetudjuan ini".

Rincian dari poin terakhir dari pasal XV adalah, tercantum dan dipertegas dalam pasal XVIII khususnya bagian a dan d yang masing-masing berbunyi:
a. "Musjawarah dengan dewan perwakilan tentang prosedure dan tjara-tjara jang tepat jang harus dituruti untuk menetapkan kehendak rakjat jang dijantakan setjara bebas"
d. "Hak pemilihan orang dewasa, laki-laki dan perempuan, bukan warga negara asing, untuk turut memilih dalam soal menentukan sendiri, sesuai dengan praktek internasional, jang merupakan penduduk pada waktu penandatanganan persetudjuan ini dan pada saat pemungutan suara menentukan [nasib] sendiri, termasuk djuga penduduk, jang berangkat sesudah tahun 1945 dan kembali ke wilayah ini untuk tetap kembali ke wilayah ini untuk menetap kembali sesudah berachirnja administrasi Belanda".

Kemudian dipertegas lagi dalam bagian "Hak-Hak Penduduk" pasal XXII poin 1 bahwa: "UNTEA dan Indonesia akan menjamin sepenuhja hak-hak, termasuk kebebasan berbitjara, kebebasan bergerak dan berapat bagi penduduk wilayah".

Namun dalam praktiknya, Indonesia melanggar semua keputusan ini, terutama hak masyarakat untuk secara bebas memilih, bergerak dan mengememukakan pendapat.

Ini dibuktikan dengan 7 rangkaian operasi militer Indonesia sepanjang 1961-1968 yang utamanya adalah untuk membasmi gerakan perlawanan rakyat, dan mengintimidasi rakyat agar setuju "ikut Indonesia". Ini berarti hak bergerak, berbicara dan mengemukakan pendapat bagi rakyat Papua sebagaimana diatur dalam Perjanjian New York pasal XV, XVIII dan XXII tidak dilaksanakan sama sekali dan Indonesia lah yang memperkosa itu.

Kemudian pada tahun 1969 proses plebisit berlangsung, sesuai pasal XVIII poin b, semua orang dewasa, perempuan dan laki-laki yang bukan warga negara asing berhak memilih. Pada tahun 1969 jumlah penduduk asli Papua adalah 800 ribu jiwa. Harusnya sesuai perintah pasal XVII semua ikut memilih. Namun dalam praktiknya Indonesia hanya memilih 1025 orang, (yang sebelumnya telah diseleksi dengan cara tipu daya, dan intimidasi) untuk memilih. Lagi-lagi Indonesia beralasan bahwa orang Papua masih terlalu primitif, padahal tahun 1971 pemilihan umum RI berlangsung di Papua dan 1/3 dari penduduk Papua ikut serta dalam pemilihan tersebut. Itu artinya kemenangan plebisit pada 1969 oleh Indonesia adalah hasil dari pertarungan berdarah, penuh tipu daya, dan cacat secara hukum dan moral.

Selain pelanggaran terhadap Perjanjian New York, lebih penting lagi adalah Perjanjian New York adalah ilegal dan cacat secara prosedural karena tidak melibatkan satu pun orang Papua sebagai pemilik mutlak tanah West Papua.

Dengan demikian klaim Indonesia atas teritori West Papua adalah tidak mendasar dan ilegal.

Miskin yang di maksud adalah *Pola Hidup yang tidak bertumbuh*Kaya yang di maksud adalah *pola hidup yang terus bertumbu...
22/08/2025

Miskin yang di maksud adalah *Pola Hidup yang tidak bertumbuh*

Kaya yang di maksud adalah *pola hidup yang terus bertumbuh*

_Semua itu tergantung dari Pola Pikir, apa yang sedang kita pikirkan saat ini?.._๐Ÿค”๐Ÿค”
Renungkan anda di Posisi mana!!!

*100 Hari Kerja Pemda Jayawijaya'' Janji, Realita, dan Tantangan di Persimpangan Harapan**Oleh: Sonni Lokobal*_Ketua Ana...
21/08/2025

*100 Hari Kerja Pemda Jayawijaya'' Janji, Realita, dan Tantangan di Persimpangan Harapan*

*Oleh: Sonni Lokobal*
_Ketua Analisis Papua Strategis (APS) Provinsi Papua Pegunungan_

*Seratus hari pertama kepemimpinan Bupati Athenius Murip dan Wakil Bupati Ronni Elopere* seharusnya menjadi periode penentuan arah pembangunan Jayawijaya. Namun, tanda-tanda kemajuan belum sepenuhnya tampak. Harapan besar masyarakat berhadapan dengan kenyataan bahwa sejumlah program strategis berjalan lambat, bahkan terhenti di tengah jalan.

Penempatan sejumlah kepala OPD yang tidak sejalan dengan prinsip kompetensi, sebagaimana diatur dalam PP No. 12 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN, berpotensi melemahkan kinerja birokrasi. Koordinasi antarperangkat daerah yang belum optimal membuat implementasi program terasa tumpang tindih, sehingga hasil yang diharapkan belum tercapai.

Di lapangan, masyarakat masih merasakan beban berat? harga kebutuhan pokok tetap tinggi, layanan publik berjalan lambat, dan situasi keamanan memerlukan perhatian ekstra. Permasalahan sosial seperti peredaran miras, perjudian, dan maraknya aktivitas ilegal lain belum mendapat penanganan efektif. Penanggulangan bencana banjir pada Juni 2025, misalnya, mengindikasikan bahwa mekanisme koordinasi lintas sektor masih perlu diperkuat.

Kegiatan rekonsiliasi adat dan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) telah terselenggara, namun output nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat masih minim. Pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi lokal memerlukan perhatian yang lebih terarah. Tanpa strategi yang matang dan keberanian mengambil langkah terobosan, potensi Jayawijaya sebagai pusat pembangunan Papua Pegunungan akan sulit diwujudkan.

Koreksi arah kebijakan adalah keniscayaan. Menempatkan orang sesuai keahlian, mengutamakan program prioritas yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas adalah langkah penting yang tidak bisa ditunda. Kepemimpinan yang berorientasi hasil akan selalu diukur dari perubahan nyata yang dirasakan masyarakat, bukan sekadar seremoni atau pencitraan.
*Rekomendasi kami ?*
Seratus hari pertama seharusnya menjadi pondasi, bukan sekadar penanda waktu. Tanpa perbaikan, kita berisiko kehilangan momentum, dan kepercayaan publik pun akan memudar. Masyarakat Jayawijaya memiliki hak untuk melihat pemerintahannya bekerja dengan efektif, adil, dan berpihak pada kepentingan bersama.

Kami APS Provinsi Papua Pegunungan memandang penting untuk melakukan evaluasi objektif serta memberikan rekomendasi strategis demi kesinambungan program, peningkatan kinerja, dan pencapaian target pembangunan yang berpihak pada masyarakat, khususnya Orang Asli Papua (OAP) di kabupaten jayawijaya ?

*- Bidang Tata Kelola dan Birokrasi*
1. Penempatan Kepala OPD harus berbasis kompetensi, kualifikasi, dan integritas sesuai PP No. 12 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN.
2. Lakukan audit kinerja internal setiap triwulan untuk memastikan pelaksanaan program tepat sasaran dan tepat waktu.
3. Tingkatkan koordinasi lintas OPD dengan mekanisme rapat kerja terpadu agar tidak ada tumpang tindih program dan anggaran.

*- Bidang Kesehatan*
1. Prioritaskan layanan kesehatan primer di distrik dan kampung dengan memperkuat Puskesmas dan Posyandu aktif di seluruh wilayah.
2. Maksimalkan dana Otsus kesehatan dengan memberi kewenangan penuh bagi pejabat Papua untuk mengalokasikan sesuai kebutuhan riil masyarakat.
3. Laksanakan program kesehatan berbasis komunitas, termasuk edukasi gizi, pencegahan penyakit menular, dan layanan kesehatan ibu-anak.

*- Bidang Pendidikan*
1. Tingkatkan kualitas guru melalui pelatihan berkelanjutan dan penyediaan fasilitas pembelajaran yang memadai.
2. Bangun sekolah unggulan di wilayah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah.
3. Integrasikan pendidikan berbasis kearifan lokal dalam kurikulum untuk memperkuat identitas budaya OAP.

*- Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan*
1. Dorong pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal seperti pertanian, peternakan, dan kerajinan.
2. Bentuk BUMD yang profesional dan fokus pada rantai pasok pangan serta pemasaran hasil produksi masyarakat.
3. Ciptakan pasar rakyat yang terhubung langsung dengan produsen lokal untuk menekan harga sembako dan meningkatkan daya beli masyarakat.

*- Bidang Keamanan dan Ketertiban*
1. Perkuat peran aparat keamanan dan Polisi Baliem (polisi adat) dalam menjaga ketertiban umum.
2. Lakukan penindakan tegas terhadap peredaran miras, perjudian, dan aktivitas ilegal yang meresahkan warga.
3. Libatkan tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda dalam menciptakan keamanan berbasis komunitas.

*- Bidang Infrastruktur*
1. Percepat pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan jaringan telekomunikasi di wilayah terisolir.
2. Susun rencana tata ruang wilayah (RT/RW) yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan sosial-ekonomi.
3. Pastikan semua proyek infrastruktur mempekerjakan tenaga kerja lokal untuk memberdayakan OAP.

Evaluasi ini dimaksudkan untuk memperkuat arah kebijakan pasca 100 hari kerja, memastikan kesinambungan program, dan mendorong pemerintahan yang transparan, akuntabel, serta berpihak pada rakyat. Pemerintah Kabupaten Jayawijaya diharapkan menjadikan rekomendasi ini sebagai rujukan dalam memperbaiki kinerja, menghindari kesalahan berulang, dan membangun fondasi yang kuat menuju Jayawijaya yang maju, mandiri, dan berkeadilan.

Semoga dengan tulisan saya ini menjawab kebebasan kita dalam kritik membangun suatu Budaya Berkerja yang lebih inovatif, kreatif dan profesional

Selamat malam untuk salam sehat untuk kita semua wa wa wa ๐Ÿ™๐Ÿฟ
*Wamena Leyowa.14 Agustus 2025*

20/08/2025

Tuhan Dengarkan suara Anak Negeri Papua.

Anana Mee & Lani, d**g pu hati dan tgn tidak bengkok jd.๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚
20/08/2025

Anana Mee & Lani, d**g pu hati dan tgn tidak bengkok jd.๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚

YERUSALEM YERUSALEM Alur tulisan dalam buku ini bergerak maju-mundur, melintasi waktu di masa lalu dan masa sekarang, me...
19/08/2025

YERUSALEM YERUSALEM

Alur tulisan dalam buku ini bergerak maju-mundur, melintasi waktu di masa lalu dan masa sekarang, melacak kembali jejak-jejak perubahan politik dan sosial yang telah mengubah bentuk pemerintahan Israel sejak Perang Enam Hari, dan menguraikan kepelikan konflik tak berkesudahan antara kelompok Yahudi religius dan Yahudi sekuler.

Lesley menjelajahi berbagai bentuk perpecahan jiwaโ€”jiwa sejati orang Israel dan dirinya sendiriโ€”melukiskan satu potret kota yang intim, jujur, dan memiliki daya tarik kuat.

Address

Jalan Sekolah
Jayapura
99351

Telephone

+6282168259188

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Noken Papua posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share