
26/04/2022
THE SADNESS : FILM ZOMBIE PALING BRUTAL, KEJAM DAN BEJAT YANG PERNAH DIBUAT.
Setelah kemarin kita dibuat shock oleh film horor Thailand, The Medium, kini giliran Taiwan menyajikan The Sadness dengan tingkat kebrutalan paling biadab.
Mengusung tema zombie dengan storyline sederhana, The Sadness dibuka dengan adegan romantis sepasang kekasih dari kelas pekerja yaitu Jimi dan Kat yang ingin melakukan "morning s*x". Tapi sayangnya gagal karena dikacaukan oleh alarm HP Jimi yang selalu berbunyi tepat sebelum Kat akan berangkat bekerja.
Kemudian ditengah obrolan kecil sambil bersiap-siap, Kat menyampaikan rencana mereka tentang liburan yang sudah dipersiapkan oleh Kat. Terjadilah perdebatan karena Jim membatalkan liburan itu dengan alasan ia dapat job langka dari temannya, Barry. Hal ini membuat jengkel Kat dan bergegaslah ia masuk ke kamar mandi. Bangkitlah Jimi dari ranjang kasurnya dan menyusul Kat. Tapi pintu sudah tertutup. Dengan penuh memohon Jimi meminta maaf atas sikapnya dan berjanji akan menghubungi Barry dan membatalkan job itu demi Kat.
Ditengah perjalanan menuju tempat kerja mereka menyaksikan perkelahian penuh darah yang sedang ditangani oleh polisi. Jim melambatkan motornya yang membuat Kat melihat dengan jelas. Lagi-lagi Jim membuat kesalahan.
Sampai di tempat kerja Kat, Jim meminta maaf dan Kat memakluminya. Untuk menebus kesalahannya, Jim merayu Kat dengan menawarkan akan memasak makan malam untuknya. Kat membalas dengan senyum bahagia.
Cuuuiihhh, kok lebay banget sih nih film. Katanya film paling biadab...hehehehehe...Sabar gaes, itu masih 12 menit pertama. Set-up yang menurut saya cocok buat menarik perhatian para penikmat film horor alay.
Teror baru dimulai ketika Jimi, sepulang dari kantor Kat, mampir ke depot langganannya. Tiba-tiba datang seorang nenek dengan gaun putih yang sudah kusam dan rambut putih yang acak-acakan. Dua orang pengunjung yang sedang berada di meja makan yang melihat kehadirannya, saling bertatap-tatapan memberi kode untuk memastikan bahwa nenek itu baik-baik saja. Salah satu dari mereka menyapa si nenek, namun ketika si nenek membalikkan badannya wajahnya sangat mengerikan dan menyemburkan muntahan ke wajah si pengunjung tadi.
Kemudian si nenek mencekik si tukang masak yang ada didepannya dan membasuhi kepalanya dengan siraman kentang goreng yang masih bercampur dengan minyak goreng yang langsung diangkat dari kompor dalam keadaan mendidih. Lalu mengelupasi kulit wajah si tukang masak dengan tangan satunya hingga tampak daging wajahnya.
Di satu sisi si pengunjung yang terkena muntahan si nenek menjadi kalap dan ganas. Ia mengambil garpu dan menusukkan berkali-kali ke leher temannya. Darah muncrat kemana-kemana. Seisi depot menjadi panik dan pembantaian massal berlanjut ke tempat-tempat lainnya.
Saya ingatkan ini masih adegan kekerasan pembuka. Maka dari itu buat yang tidak tahan dengan visual-visual seperti ini, saya harapkan untuk berhenti melanjutkan menontonnya. Karena berikutnya banyak sekali visual yang sangat "disturbing" yang membuat anda akan merasa tidak nyaman termasuk didalamnya adegan pemerkosaan dan konten hubungan seksual yang tidak senonoh.
The Sadness adalah debut dari sutradara Kanada, Rob Jabbaz yang terinspirasi dari buku komik berseri, "Crossed" .
Dibintangi oleh Berant Zhu (Jimi) dan Regina (Kat) The Sadness bercerita tentang pasangan Taiwan yang berusaha untuk bersatu kembali di tengah pandemi virus Alvin yang mengubah orang menjadi pembunuh maniak.
Dirilis pertama kali di Taiwan pada tanggal 22 Januari 2021, The Sadness selama masa peredaran Internasionalnya telah singgah di Locarno International Film Festival ke 74 pada tanggal 12 Agustus 2021 di Swedia, Fantasia International Film Festival ke 25 di Montreal, Kanada pada bulan Agustus 2021 dan Fantastic Fest di Austin, Texas pada September 2021.
The Sadness menurut saya film yang jenius, melaju ke depan dengan kekuatan ganas, kecepatan penuh, merangkul dan mengabaikan konvensi. Tidak semua film zombie bisa berbuat seperti ini. Train To Busan bisa dikatakan pesaingnya, tapi dalam versi yang lebih ramah.
Pesan yang ingin disampaikan juga cukup kuat. Di masa pandemi kemarin kita memang banyak yang sudah gila dan The Sadness menggambarkannya secara keji tanpa ampun.