
19/09/2025
➡️ Kisah tentang pejuang PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) yang semula berjuang untuk kemerdekaan, namun kemudian kecewa terhadap arah negara yang ia bela.
Kisah Pejuang PRRI yang Kecewa
Seorang tokoh bernama Letnan Kolonel Ahmad Husein adalah salah satu perwira TNI yang pernah ikut bergerilya melawan Belanda dalam masa Revolusi Kemerdekaan 1945–1949. Ia dan kawan-kawannya di Sumatra Barat merasa telah mengorbankan banyak hal untuk berdirinya Republik: meninggalkan keluarga, hidup di hutan, bahkan kehilangan sahabat seperjuangan.
Namun setelah pengakuan kedaulatan 1949, pusat pemerintahan di Jakarta dianggap tidak adil terhadap daerah. Kekayaan alam Sumatra, terutama hasil bumi dan minyak, banyak disedot ke pusat tanpa kembali secara seimbang dalam bentuk pembangunan. Para pejuang di daerah merasa dipinggirkan, bahkan kesempatan politik dan militer lebih banyak diberikan pada kelompok tertentu di Jawa.
Ahmad Husein dan tokoh-tokoh lain yang sebelumnya rela mati demi republik mulai merasakan kekecewaan. Mereka tidak ingin memisahkan diri dari Indonesia, tetapi ingin “mengingatkan” pemerintah pusat agar lebih adil. Pada tahun 1958, terbentuklah PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) di Padang, sebagai bentuk perlawanan politik sekaligus militer terhadap Jakarta.
Sayangnya, gerakan ini dianggap pemberontakan. Banyak mantan pejuang kemerdekaan yang dulu sama-sama mengusir Belanda kini justru saling mengangkat senjata. Tentara pusat dikirim untuk menumpas PRRI. Akibatnya, ribuan rakyat menderita, dan para tokoh PRRI akhirnya kalah serta harus hidup dalam pengasingan, penjara, atau “dikucilkan” dari sejarah resmi bangsa.
Makna Kekecewaan Pejuang
Kisah PRRI menunjukkan bahwa tidak semua pejuang merasa perjuangan mereka dihargai oleh negara. Mereka kecewa bukan karena benci Indonesia, tetapi karena merasa nilai keadilan yang dulu diperjuangkan tidak ditegakkan. Banyak dari mereka yang akhirnya kembali setia pada NKRI, namun luka batin—dikhianati dan dicap pemberontak—tetap membekas.
-