Karsig Chanel

Karsig Chanel Channel Hiburan & Edukasi Sejarah

Terima kasih banyak untuk penggemar berat baru saya! 💎 Riski Fauzan, Muh Nawir Juventini, Kismara Sabran, Adding Marulu,...
24/12/2025

Terima kasih banyak untuk penggemar berat baru saya! 💎 Riski Fauzan, Muh Nawir Juventini, Kismara Sabran, Adding Marulu, Panggih Susanto, Asbar Daeng Makkulle, Algantaran Taran Taran, Arief Hariyono, Ikbal Dramawan, Jhoni Joni, Sam Sam, Al Buthuuni Sharoku, Syahruddin Fattah, Heru Wahyu Kismoyo, Munifun Aliyul Wafi, Wajah Alam, Nha Saputra Gavency, I la Galigo, Gun Tur, Imam Permana

Beri komentar untuk menyambut mereka di komunitas kita, berat

Foto lawas Presiden kedua RI--
24/12/2025

Foto lawas Presiden kedua RI
--

Berikut kisah pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI):PDRI: Negara yang Bertahan Saat Pemimpinnya Dit...
19/12/2025

Berikut kisah pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI):

PDRI: Negara yang Bertahan Saat Pemimpinnya Ditawan
19 Desember 1948.
Langit Yogyakarta belum sepenuhnya terang ketika dentuman pesawat dan derap pasukan Belanda memecah pagi. Agresi Militer Belanda II dimulai. Ibu kota Republik jatuh. Istana diduduki. Radio dibungkam. Dan dalam hitungan jam, Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, Agus Salim, dan para pemimpin republik ditangkap dan diasingkan.
Belanda yakin satu hal:
> Jika pemimpin ditawan, maka Republik telah mati.
Namun Belanda lupa satu kenyataan pahit:
Republik Indonesia tidak berdiri pada satu kota, apalagi satu orang.

Syafruddin Prawiranegara: Lelaki yang Menolak Negara Runtuh
Di tengah kekacauan itu, di Bukittinggi, Sumatera Barat, seorang menteri keuangan bernama Syafruddin Prawiranegara menerima kabar paling genting dalam sejarah republik muda ini.
Tidak ada telegram resmi.
Tidak ada sidang kabinet.
Tidak ada kepastian.
Yang ada hanyalah kekosongan kekuasaan—dan ancaman bahwa dunia akan percaya Indonesia telah menyerah.
Syafruddin memahami satu hal krusial:
> Jika Republik tidak segera menyatakan dirinya masih hidup, maka Belanda akan menang tanpa perlu pertempuran.
Dengan keberanian yang sunyi, tanpa sorak dan upacara, pada 19 Desember 1948, Syafruddin mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Ia tidak menunggu perintah tertulis.
Ia tidak menunggu legitimasi internasional.
Ia bertindak demi menyelamatkan nyawa sebuah negara.

Negara dalam Hutan, Pemerintahan dalam Pelarian
PDRI bukan pemerintahan megah.
Ia berpindah dari satu desa ke desa lain: Bukittinggi, Payakumbuh, Halaban, Bidar Alam.
Para menteri memimpin dari hutan, surau, dan rumah rakyat.
Radio darurat disembunyikan.
Surat-surat dikirim dengan kurir berjalan kaki menembus penjagaan musuh.
Namun dari keterbatasan itulah lahir pesan yang mengguncang dunia:
> Republik Indonesia masih ada. Republik belum menyerah.
TNI terus bergerilya.
Rakyat tetap melawan.
Dan dunia internasional—termasuk PBB—mulai menyadari bahwa klaim Belanda adalah kebohongan.

Mengembalikan Mandat, Menjaga Marwah
Pada Juli 1949, setelah tekanan internasional memaksa Belanda berunding, para pemimpin nasional dibebaskan.
Syafruddin tidak mempertahankan kekuasaan.
Ia tidak menuntut jabatan.
Ia mengembalikan mandat pemerintahan kepada Soekarno–Hatta dengan kepala tegak.
Sejarah mencatatnya bukan sebagai penguasa,
melainkan sebagai penjaga nyala republik di saat api hampir padam.

Makna PDRI bagi Bangsa
PDRI mengajarkan satu pelajaran abadi:
> Negara bukan gedung, bukan ibu kota, bukan jabatan.
Negara adalah keberanian untuk bertahan saat semua tampak hilang.
Tanpa PDRI,
Indonesia bisa dianggap runtuh pada Desember 1948.
Tanpa Syafruddin,
kemerdekaan bisa berakhir sebelum benar-benar diakui dunia.
---

Kisah kedekatan dan persahabatan Soekarno dengan kakek Kim Jong Un, Kim II Sung sangat erat, ditandai kunjungan bersejar...
18/12/2025

Kisah kedekatan dan persahabatan Soekarno dengan kakek Kim Jong Un, Kim II Sung sangat erat, ditandai kunjungan bersejarah tahun 1965 saat Soekarno memberi anggrek Kimisungia di Kebun Raya Bogor sebagai simbol persahabatan, yang menjadi bunga nasional Korea Utara dan simbol abadi hubungan Indonesia-Korut. Keduanya memiliki ideologi anti-imperialis yang kuat, dan persahabatan ini diabadikan dengan Kim Il Sung mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia (UI).

Puncak Kedekatan:
Kunjungan Tahun 1965: Kim Il Sung mengunjungi Indonesia, dibalas kunjungan Soekarno ke Korut tahun 1964, mempererat hubungan diplomatik sejak 1964.
Anggrek Kimilsungia: Di Kebun Raya Bogor, Soekarno menghadiahkan anggrek ungu yang belum bernama, lalu dinamai Kimilsungia, menjadi simbol persahabatan abadi.
Gelar Doktor di UI: Kim Il Sung menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia, memperkuat ikatan intelektual dan politik.

Dasar Hubungan:
Gerakan Non-Blok: Keduanya aktif dalam Gerakan Non-Blok, menentang kolonialisme, dan membangun dunia baru yang anti-Barat.
Saling Menghormati: Soekarno merangkul banyak pemimpin dunia, termasuk dari Blok Timur seperti Korut, yang membalas dengan perlakuan istimewa.

Warisan:
Simbol Persahabatan: Kimilsungia dirayakan sebagai festival tahunan di Korut, menjaga ingatan akan persahabatan legendaris ini.
Hubungan Berlanjut: Meskipun hubungan meredup di era Soeharto, Indonesia tidak pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara, kata Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara Ri Jong Ryul.
--

17/12/2025

Hiburan

Terima kasih banyak untuk penggemar berat baru saya! 💎 Sam Sam, Riski Fauzan, Muh Nawir Juventini, Kismara Sabran, Addin...
17/12/2025

Terima kasih banyak untuk penggemar berat baru saya! 💎 Sam Sam, Riski Fauzan, Muh Nawir Juventini, Kismara Sabran, Adding Marulu, Panggih Susanto, Asbar Daeng Makkulle, Algantaran Taran Taran, Arief Hariyono, Ikbal Dramawan, Jhoni Joni, Al Buthuuni Sharoku, Syahruddin Fattah, Heru Wahyu Kismoyo, Munifun Aliyul Wafi, Wajah Alam, Nha Saputra Gavency, I la Galigo, Gun Tur, Imam Permana

Beri komentar untuk menyambut mereka di komunitas kita, berat

Kisah Pelantikan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat:17 Desember 1949 adalah hari yang sunyi namun sara...
16/12/2025

Kisah Pelantikan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat:
17 Desember 1949 adalah hari yang sunyi namun sarat makna dalam sejarah Indonesia. Tidak ada sorak revolusi, tidak p**a dentum senjata. Yang ada hanyalah ketegangan politik, luka perjuangan, dan kompromi yang pahit.
Di Yogyakarta, kota yang pernah menjadi jantung Republik saat Jakarta jatuh ke tangan Belanda, Ir. Soekarno dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).
Namun pelantikan ini bukan puncak kemenangan, melainkan buah dari jalan berliku diplomasi dan tekanan internasional.

Dari Revolusi ke Meja Perundingan
Setelah Proklamasi 1945, Indonesia tidak pernah benar-benar diberi ruang bernapas.
Belanda kembali, agresi militer terjadi, para pemimpin republik ditangkap, dan wilayah Indonesia dipreteli melalui negara-negara boneka.
Tekanan dunia internasional—terutama PBB dan Amerika Serikat—memaksa Belanda duduk di meja Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.

Hasilnya:
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia
Tetapi Indonesia dipaksa berbentuk federal: Republik Indonesia Serikat
Sebuah pengakuan yang datang bersyarat.

Pelantikan yang Berat di Hati
Soekarno menerima jabatan Presiden RIS bukan karena ambisi, tetapi karena tanggung jawab sejarah.
Ia tahu:
Bentuk federal ini bukan cita-cita Proklamasi
RIS adalah warisan politik Belanda
Persatuan bangsa sedang diuji
Namun Soekarno juga tahu satu hal penting:
“Kedaulatan di tangan bangsa sendiri, walau belum sempurna, lebih baik daripada penjajahan yang halus.”
Maka pada 17 Desember 1949, Soekarno dilantik.
Bukan dengan euforia, melainkan kesadaran penuh akan bahaya perpecahan.

RIS: Negara yang Lahir untuk Mati
RIS tidak pernah benar-benar hidup di hati rakyat.
Di berbagai daerah:
Rakyat menolak federalisme
Negara-negara bagian runtuh satu per satu
Tuntutan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menggema
Dan Soekarno—yang dilantik sebagai Presiden RIS—diam-diam menyiapkan jalan kembali ke persatuan.
Hanya 8 bulan kemudian,
pada 17 Agustus 1950,
RIS resmi dibubarkan.
Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Soekarno kembali menjadi Presiden NKRI.

Makna Sejarahnya
Pelantikan Soekarno sebagai Presiden RIS mengajarkan satu hal penting:
Kadang seorang pemimpin harus menelan pil pahit hari ini,
agar bangsanya bisa sembuh dan bersatu esok hari.
Soekarno tidak mengkhianati Proklamasi.
Ia menjaganya lewat kesabaran, strategi, dan pengorbanan harga diri politik.
Sejarah mencatat:
RIS hanyalah persinggahan
NKRI adalah tujuan
Dan 17 Desember 1949 menjadi saksi kedewasaan seorang pemimpin dan sebuah bangsa.
--

16/12/2025

Hiburan dulu guys 😁

Kisah Boston Tea Party (1773)Pada malam yang dingin, 16 Desember 1773, pelabuhan Boston menjadi saksi lahirnya perlawana...
16/12/2025

Kisah Boston Tea Party (1773)
Pada malam yang dingin, 16 Desember 1773, pelabuhan Boston menjadi saksi lahirnya perlawanan yang mengubah arah sejarah dunia.

Latar Belakang
Saat itu, koloni-koloni Inggris di Amerika hidup di bawah tekanan pajak berat dari Kerajaan Inggris. Salah satunya adalah Tea Act, pajak teh yang diberlakukan tanpa persetujuan rakyat koloni.
Mereka diperas, namun tak diberi suara.
Semboyan pun lahir:
“No taxation without representation.”
Bagi rakyat Amerika, ini bukan sekadar soal teh—ini soal harga diri dan keadilan.
Malam Perlawanan
Sekelompok pria dari organisasi rahasia Sons of Liberty, dipimpin tokoh seperti Samuel Adams, menyamar sebagai suku Indian Mohawk.
Dalam sunyi malam, mereka menaiki kapal-kapal Inggris—Dartmouth, Eleanor, dan Beaver—yang sarat muatan teh.
Tanpa teriakan.
Tanpa darah.
Namun penuh tekad.
Satu per satu, 342 peti teh dibongkar dan dilempar ke laut.
Air pelabuhan menghitam oleh teh—sebuah pesan keras kepada kekuasaan:
“Kami bukan budak. Kami rakyat yang menuntut keadilan.”

Dampak Besar
Inggris murka. Pelabuhan Boston ditutup. Hukum keras diberlakukan.
Namun alih-alih mematahkan semangat, tindakan itu menyatukan koloni-koloni Amerika.
Dari peristiwa inilah:
Tumbuh persatuan perlawanan
Menguat semangat kemerdekaan
Hingga akhirnya pecah Perang Revolusi Amerika (1775)
dan lahirlah Amerika Serikat.

Makna Sejarah
Boston Tea Party mengajarkan bahwa:
> Perlawanan yang berangkat dari kezaliman, bila dilakukan dengan kesadaran dan keberanian, dapat melahirkan kemerdekaan.
Ia bukan kerusuhan,
melainkan pesan moral—bahwa kekuasaan tanpa keadilan pasti runtuh.
--

Fenomena banyaknya istri menggugat cerai suami di era digital dan media sosial bukan terjadi karena satu sebab tunggal, ...
15/12/2025

Fenomena banyaknya istri menggugat cerai suami di era digital dan media sosial bukan terjadi karena satu sebab tunggal, tetapi gabungan perubahan zaman, pola pikir dan rusaknya nilai tanggung jawab rumah tangga. Beberapa sebab utamanya:

1. Media sosial membentuk ilusi kebahagiaan
Media sosial menampilkan potongan hidup orang lain yang tampak lebih bahagia, lebih mapan, lebih romantis.
Banyak istri mulai membandingkan rumah tangganya dengan konten, bukan dengan realita dan perjuangan.
➡️ Akibatnya, kesabaran kalah oleh rasa iri dan tuntutan.

2. Standar kebahagiaan bergeser
Dulu, kebahagiaan diukur dari ketenangan, kesetiaan dan tanggung jawab.
Kini, bergeser ke:
Materi
Gaya hidup
Validasi publik (like, komentar, pujian)
Saat suami tak mampu memenuhi standar semu itu, cerai dianggap jalan keluar, bukan musyawarah.

3. Mudahnya pembenaran dan dukungan sepihak
Di media sosial, keluhan pribadi mudah mendapat:
Dukungan sepihak
Pembenaran emosional
Narasi “kamu berhak bahagia tanpa bertahan”
Padahal pernikahan bukan hanya soal bahagia, tapi amanah dan kesabaran.

4. Hilangnya adab membuka aib pasangan
Dulu, masalah rumah tangga disimpan dan diselesaikan secara tertutup.
Kini, aib suami dibuka ke publik:
Curhat online
Story sindiran
Status menyudutkan
Saat aib dibuka, rasa hormat runtuh, dan perceraian tinggal menunggu waktu.

5. Lemahnya pondasi agama
Banyak pernikahan dibangun atas:
Cinta sesaat
Nafsu
Tekanan usia atau sosial
Bukan atas takwa dan komitmen ibadah.
Padahal agama mengajarkan:
“Perceraian halal yang paling dibenci Allah.”

6. Kesalahpahaman tentang kemandirian
Kemandirian sering dimaknai sebagai:
“Aku tak butuh suami.”
Padahal dalam Islam, kemandirian tidak meniadakan peran, adab, dan kesetiaan.
Saat ego lebih tinggi dari taat, rumah tangga menjadi arena konflik.

Penutup (tajam dan reflektif)
Banyak rumah tangga runtuh bukan karena suami gagal sepenuhnya,
tetapi karena istri berhenti berjuang, dan suami kehilangan wibawa kepemimpinan.
Di era digital, ujian pernikahan bukan lagi kemiskinan,
melainkan ego, pembandingan dan nafsu yang difasilitasi layar digital dengan media sosial.
--

15/12/2025

Komedi

14/12/2025

Trailer film Daeng Mangalle

Address

Jeneponto
92362

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Karsig Chanel posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share