Pecinta Gus Dur

Pecinta Gus Dur pecintagusdur, merawat kedamaian

12/07/2025
11/07/2025

Gus Yahya Ketum PBNU sedang minum degan (kelapa muda) bareng Gus Salam di Denanyar.

Kami bukan Wahabi Lingkungan! Tapi jika dituduh Wahabi juga tidak apa-apa. HeheKami sepakat dengan tulisan Yai di berand...
15/06/2025

Kami bukan Wahabi Lingkungan! Tapi jika dituduh Wahabi juga tidak apa-apa. Hehe

Kami sepakat dengan tulisan Yai
di beranda FB-nya, yakni : (kami copy paste) ditulis sekira 4 hari lalu.

Beberapa tahun lalu aku pernah ngobrol panjang lebar soal pertambangan dengan Gus Yahya. Waktu itu kami sdg ikut advokasi kasus Kendeng dan Rembang. Gus Yahya bahkan memfasilitasi kumpul-kumpul aktivis untuk diskusi di Pondok Leteh, serta hadir saat peresmian Langgar Yu Patmi di Kendeng. Dalam obrolan kami beliau berpendapat urusan tambang di Indonesia ini perlu dimoratorium, karena sdh sedemikian jauh dan ruwet, saling sengkarut banyak kepentingan. Di antara pikiran yang muncul adalah dalam radius 100km dr pertanian ato pemukiman penduduk mestinya tidak boleh ada pertambangan. Bahkan menurut Gus Yahya di Pulau Jawa—yang sgt padat ini—mestinya sdh tidak dibolehkan ada pertambangan. Pendapatku sedikit banyak senada dengan obrolan kami waktu itu.

Jadi kalau merugikan nelayan - petani radius kurang dari 100 km, TOLAK!

14/06/2025

Bagaimana menurut Anda posisi PBNU menyikapi tambang Nikel di Raja Ampat?

Setuju Ketua
14/06/2025

Setuju Ketua

09/06/2024

Kamis 26 Juli 2001, Gus Dur beserta Bu Nyai Sinta Nuriya Dewi meninggalkan Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara ...
22/08/2023

Kamis 26 Juli 2001, Gus Dur beserta Bu Nyai Sinta Nuriya Dewi meninggalkan Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, untuk selanjutnya menetap di Istana Rakyat di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Keterangan : Sebelum itu, Gus Dur terlebih dahulu ke Amerika Serikat untuk berobat.

# # #

Melihat foto ini, kadang bertanya-tanya, kok begitu ikhlasnya Gus Dur turun jadi Presiden. Padahal secara politik menurut pemaparan beberapa tokoh, Gus Dur sangat mungkin untuk melakukan lobi-lobi agar bisa tetap jadi Presiden dengan "berbagai persyaratan".

Gus Dur bisa juga, tidak menahan pendukungnya untuk tidak berbuat anarkis. Pendukung Gus Dur saat itu, bukan hanya ada di Jakarta loh. Yang berangkat ke Jakarta itu hanya sebagian kecil. Coba tanya di pelosok-pelosok daerah, sudah berapa juta orang yang rela menjadi pasukan "berani mati".

Tapi Gus Dur tidak memilih cara-cara itu. TERCATAT DALAM SEJARAH, GUS DUR adalah sosok KSATRIA YANG PUNYA INTEGRITAS.

Sehingga kata-kata, tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian, itu bukan hanya quote Gus Dur. Tapi ada dalam diri Gus Dur.

Gus Dur meneladankan, saatnya kita melanjutkan.
Yang lebih penting dari politik adalah KEMANUSIAAN.

Untuk Gus Dur, Al-fatihah.

Foto-foto lama KH. Bisri Syansuri salah satu pendiri Nahdlatul Ulama. Untuk beliau, Al-Fatihah.
22/08/2023

Foto-foto lama KH. Bisri Syansuri salah satu pendiri Nahdlatul Ulama. Untuk beliau, Al-Fatihah.

Dalam Al-Qur’an disebutkan Kullu nafsin dzaiqotul maut, tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Pengasuh Pondok Pesa...
29/07/2023

Dalam Al-Qur’an disebutkan Kullu nafsin dzaiqotul maut, tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli menyampaikan bahwa hendaknya ayat tersebut menjadi pengingat bahwa dunia itu tidak selamanya.

“Kalau ingat tentang ini paling tidak asalnya ingin neko-neko bisa berhenti, bisa dikurangi, bisa disederhanakan. Inginnya duit bermilyar-milyar bahkan bertriliun-triliun, menurut istilah sekarang. Insyaallah tidak seperti itu, karena apa? ingat kematian,” ujarnya pada tayangan kanal Youtube resmi Pondok Pesantren Al-Falah Ploso diakses oleh NU Online pada Selasa (27/6/2023)

Bahkan menurut Kiai Nurul Huda, hamba-hamba Allah yang sangat cerdas ketika melihat dunia, justru malah menceraikannya, menganggap dunia bukan tempat domisili bagi orang yang hidup, tetapi dunia adalah tempatnya orang-orang mati. “Itulah para hamba Allah yang cerdas, yang pintar yakni Al-Aulia Al-Arifin,” imbuhnya.

Artikel from NU Online


Ketika NU kembali ke Khittah pada 1984, Kiai Cholil ikut terlibat dalam pemulihan Khittah NU. Dalam Muktamar NU ke-27 (1...
29/07/2023

Ketika NU kembali ke Khittah pada 1984, Kiai Cholil ikut terlibat dalam pemulihan Khittah NU. Dalam Muktamar NU ke-27 (1984), yang merumuskan Khittah NU, Kiai Cholil Bisri menjadi Ketua Panitia Perumus di Komisi Program. Kiai Cholil Bisri pada 1992 menjadi anggota DPR RI dari PPP.

Ketika PKB dideklarasikan pada 23 Juni 1998, Kiai Cholil Bisri menjadi salah satu tokoh penting. Ia menjadi Deklarator PKB.

Keterlibatannya dalam PKB mengantarkannya menjadi anggota DPR dari PKB, bahkan sampai menjadi Wakil Ketua MPR.

Meskipun menjadi politisi, kekiaian Kiai Cholil Bisri tidak luntur. Ia di Rembang tetap mengajar ngaji dan menjadi pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin sampai akhir hayatnya. Mbah Cholil sangat menyukai kalimat-kalimat hikmah dari Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam al-Hikam, yang terkenal itu.

Mbah Cholil juga dikenal sebagai seorang penulis. Tulisan yang telah diterbitkan adalah Kami Bukan Kuda Tunggang dan Ketika Biru Langit.

Semasa hayat, Kiai Cholil juga dikenal sosok kiai yang jaduk dan banyak gembolan. Karenanya, Kiai Kholil sering menjadi rujukan bagi masyarakat saat terbelit masalah.

Doa dan suwuknya terkenal ces pleng. Tak hanya itu, sifatnya yang pemberani membuat Kiai Kholil sangat disegani oleh semua lapisan masyarakat, mulai pejabat hingga rakyat biasa.

Hari selasa merupakan hari keramat Mbah Cholil. Bagaimanapun sibuknya, Mbah Cholil selalu menyempatkan mengaji bersama santri-santri sepuh pada ngaji “Selasanan”.

Beliau adalah ayahanda dari Ketua Umum PBNU Kyai saat ini, Gus Yahya Tsaquf.


Address

Cukir
Jombang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pecinta Gus Dur posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share