30/08/2025
Najis yang tak dapat ditahirkan.
Najis ada tiga: ringan, sedang, dan berat.
Tapi ada satu najis yang dicuci dengan hukum tak bersih,
disikat dengan rakyat malah tambah kotor,
dibasuh dengan janji suci pun tetap berlumur najis.
Memang benar kaum ini ialah najis yang tak dapat ditahirkan.
Congornya mengatakan kami tertolol sedunia,
tunjangannya naik dan diclosing dengan joget,
mobilnya selalu bersih dan makannya selalu sedap,
padahal itu semua dari pajak kami, yang kami harap untuk membangun negeri.
Memang benar kaum ini ialah najis yang tak dapat ditahirkan.
Golongan ini hanya pakar dalam memberikan sambutan,
ketika didatangi dan didemo, mengapa kabur ke negeri singa berekor ikan?
ingat, mereka minta maaf bukan kerana tau salah,
tapi takut dilengserkan, hilang uang dan tak bisa lagi arogan,
Memang benar kaum ini ialah najis yang tak dapat ditahirkan.
Yang kita hadapi sekarang ialah najis yang absolute,
najis yang mengotori demokrasi, dan najis yang mencemari rakyat,
Lantas bagaimana ditahirkan apabila najis ini tak dapat ditahirkan?
Mudah.
Binasakan pembawa najis itu.
Tidak perlu ditahirkan.
Karena memang tak bisa tahir.
Terimakasih bagi pejuang demokrasi,
Air mata, keringat dan darah perjuangan ialah racikan tinta emas dalam sejarah reformasi.
Yang mengaku terhormat pada akhirnya akan lenyap hormat,
Yang mengaku mewakili pada akhirnya tidak lebih dari kirik.
Sebab memang benar,
kaum ini ialah,
najis yang tak dapat ditahirkan.
Buat yang demo:
Demo boleh, rusuh jangan, jarah haram.
Ingatlah, kalau fasum negeri odni dirusak, maka mereka akan memperbaikinya dengan uang rakyat negeri odni...
dan apakah anda tidak berpikir bahwa anggaran perbaikan ini aman-aman saja?🐭🐭🐭