
23/09/2025
ini keren se,..
semoga makin banyak lagi acara2 seperti ini diadakan di Karanganyar
Kemampuan pelajar dalam mengolah dan memahami informasi sangat dibutuhkan seiring kemajuan teknologi digital.
Fenoma yang terjadi baru-baru ini, tidak sedikit pelajar terlibat dalam tindakan melawan hukum. Salah satu contohnya kasus kerusuhan yang terjadi di Kota Solo pada akhir Agustus lalu.
Polisi mengamankan sejumlah pelaku yang ternyata masih di bawah umur. Mereka sangat mudah terpengaruh ajakan melakukan perbuatan negatif yang disebarkan lewat media sosial.
Sebab itu, mengingat pentingnya pemahaman tentang literasi, SMPN 3 Jumantono, Karanganyar menggandeng Jawa Pos Radar Solo menggelar pelatihan jurnalistik.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan murid SMPN 3 Jumantono diajak untuk mampu membedakan antara informasi di media sosial, serta berita yang disajikan di media arus utama.
“Produk jurnalistik akan menghasilkan berita, sedangkan medsos adalah informasi,” ujar Wakil Pemimpin Redaksi Radar Solo Tri Wahyu Cahyono dalam paparannya.
Berita adalah informasi yang terkandung di dalamnya telah memenuhi unsur-unsur jurnalistik seperti 5W1H (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana),” imbuh dia.
Dengan begitu, berita di media massa yang tersaji akan berisi informasi detail tentang suatu kejadian.
sumber : Radar Solo