31/08/2025
Kepolisian Daerah Bali menangkap 22 orang peserta aksi demonstrasi di Denpasar, Sabtu (30/8).
“Sementara yang diamankan 22 orang, yakni empat orang Bali, sisanya dari luar,” kata Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy.
Dirinya tidak menjelaskan secara rinci terkait status dan alasan mereka ditangkap. Puluhan orang tersebut masih diamankan di Mapolda Bali.
Kombes Ariasandy mengatakan akibat perbuatan demonstran beberapa kaca jendela pecah di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus. Papan nama Distreskrimsus Polda Bali juga dicoret-coret oleh pendemo.
Dalam pantauan Antara di lapangan, ada beberapa orang yang dibawa oleh anggota polisi berpakaian biasa dari arah Kantor OJK Bali di Jalan Pattimura menuju ke dalam Mapolda Bali di Jalan WR Supratman No 7.
Enam orang yang sempat terekam kamera di lokasi, diapit oleh dua orang petugas, lalu dimasukkan ke dalam Mapolda Bali untuk diperiksa.
Sebelumnya, massa yang tergabung dalam ‘Aliansi Bali Tidak Diam’ berkumpul di depan Mapolda Bali.
Aksi demonstrasi yang sebelumnya aman, menjadi ricuh setelah massa aksi membacakan tuntutannya. Setelah mobil sound system meninggalkan lokasi, massa aksi tak terkendali hingga terjadilah bentrokan antara polisi dan demonstran.
Massa kemudian pindah ke Kantor DPRD Bali di Jalan Kusuma Atmaja, Niti Mandala, Denpasar untuk melanjutkan aksi.
Awalnya, para demonstran ini mulai bergerak dari halaman parkir GOR Lila Bhuana Denpasar pada pukul 11.33 Wita. Massa bergerak dipimpin koordinator aksi yang berada di atas sebuah mobil pick up warna hitam. Mereka keluar dari titik kumpul tersebut melewati Jalan Melati – Jalan Pattimura – Jalan WR Supratman dan berhenti di depan gerbang selatan Mapolda Bali Jalan WR Supratman No 7. Para demostran mulai menyuarakan tuntutan dengan satu per satu naik ke atas pick up tersebut. Di depan mereka para personel kepolisian serta pecalang berjejer menjaga aksi. Para demonstran meminta kepolisian bertanggungjawab atas kematian Affan Kurniawan saat berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8) malam. Selain itu kritikan juga disampaikan terkait kinerja kepolisian yang dianggap kerap merugikan masyarakat dan banyaknya kasus yang tidak tuntas diselidiki. Mereka juga memberikan ultimatum apabila kepolisian dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tidak memenuhi segala tuntutannya dan tidak memberikan hukuman setimpal kepada pelaku yang mengakibatkan Affan meninggal, maka demonstrasi akan terus berlanjut.
Koordinator ‘Aliansi Bali Tidak Diam’ yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan demonstrasi ini berisi 33 tuntutan, beberapa di antaranya membubarkan DPR RI, menuntut reformasi total Polri, memakzulkan Prabowo–Gibran, serta pemberhentian anggaran tunjangan dan redistribusi kekayaan Polri dan DPR kepada rakyat yang membutuhkan.
𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐍𝐮𝐬𝐚𝐁𝐚𝐥𝐢_𝐜𝐨𝐦