Ittiba' Syar'i • Manhaj Salaf

Ittiba' Syar'i • Manhaj Salaf 🌱 Konten Dakwah Autentik untuk Membangun Iman Sehari-hari
📚Panitia Kajian
👤 Dibimbing: Ustadz Muhammad Roofi', Lc. Contact Us 📩⬇️

Apakah dengan melakukan demontrasi sama dengan melakukan amar makruf nahi mungkar?Syaikh Muhammad bin ‘Umar Bazmul hafiz...
31/08/2025

Apakah dengan melakukan demontrasi sama dengan melakukan amar makruf nahi mungkar?

Syaikh Muhammad bin ‘Umar Bazmul hafizhahullah mengatakan, “Kerancuan ini masuk pada sebagian orang dan dianggap masuk akal. Padahal dasar dari amar makruf nahi mungkar adalah ada cara tersendiri dalam mengingatkan penguasa karena di sini menimbang-nimbang keburukan yang lebih besar yang nantinya diperoleh. Sehingga inilah yang mesti diperhatikan. Perlu dipahami sekali bahwa prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah bersabar pada penguasa yang zalim, kita masih menaati mereka dalam hal taat karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan “tidak ada ketaatan pada makhluk dalam bermaksiat pada Allah.” (Iidhah Syarh As-Sunnah li Al-Muzani, hlm. 95)

SC; rumaysho.com

Seutama-utamanya Jihad, Jihad Melawan Penguasa ZalimInilah dalil yang digunakan sebagian aktivis Islam untuk mendukung d...
30/08/2025

Seutama-utamanya Jihad, Jihad Melawan Penguasa Zalim
Inilah dalil yang digunakan sebagian aktivis Islam untuk mendukung demonstrasi.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

“Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Abu Daud Sulaiman bin Al-Asy’ats As Sajistani membawakah hadits ini dalam kitab sunannya pada Bab “Al Amru wan Nahyu”, yaitu mengajak pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Abu ‘Isa At-Tirmidzi membawakan hadits di atas dalam Bab “Mengingkari kemungkaran dengan tangan, lisan, atau hati”. Muhammad bin Yazid Ibnu Majah Al-Qozwini membawakan hadits di atas dalam Bab “Memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” Begitu p**a Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin membawakan hadits ini dalam Bab “Memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran”, beliau sebutkan hadits ini pada urutan no. 194 dari kitab tersebut.

Syaikh Muhammad bin ‘Umar Bazmur hafizhahullah katakan bahwa sebagian orang menjadikan hadits “Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim” sebagai dalil untuk mendukung perbuatan demonstrasi bahwasanya itu adalah sebaik-baiknya jihad. Maka sanggahannya adalah sebagai berikut:

Seharusnya yang dikatakan adalah kebenaran (kalimatu ‘adlin), berarti yang disuarakan adalah hukum syariat.
Seharusnya mengatakannya adalah di depan pemimpin yang zalim. Dan ini bukan dikatakan di masjid-masjid dan mimbar-mimbar.
Yang dimaksud menasihati adalah bukan terang-terangan, namun diam-diam sebagaimana diterangkan dalam hadits lainnya.
Dari ‘Iyadh radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِسُلْطَانٍ بِأَمْرٍ فَلاَ يُبْدِ لَهُ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ لِيَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوَ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ لَهُ

“Barangsiapa yang hendak menasihati penguasa dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati).” (HR. Ahmad, 3:403. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

SC: rumaysho.com

Solusi jika kita mendapatkan penguasa zalimSebagaimana nasihat dari Imam Al-Muzani rahimahullah di atas adalah bertaubat...
29/08/2025

Solusi jika kita mendapatkan penguasa zalim

Sebagaimana nasihat dari Imam Al-Muzani rahimahullah di atas adalah bertaubat. Beliau rahimahullah berkata,

وَالتَّوْبَةُ عِنْدَ اللهِ كَيْمَا يَعْطِفُ بِهِمْ عَلَى رَعِيَّتِهِمْ

“Bertaubat kepada Allah agar penguasa bersikap kasih sayang terhadap rakyatnya.”

Adanya penguasa zalim itu karena sebab dosa. Sebagaimana dalam ayat disebutkan,

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.” (QS. Al-An’am: 129)

Syaikh ‘Abdur Razaq Al-Badr hafizhahullah menyatakan bahwa sudah seharusnya setiap orang bertaubat kepada Allah terlebih dahulu, lantas memperbaiki diri dan keluarga, dan mendakwahi orang-orang sekitar, sampai kebaikan tersebar. Maka adanya pemimpin yang zalim, maksud Allah adalah untuk membuat hamba itu jadi baik, atau semoga Allah gantikan dengan yang pemimpin yang lebih baik setelah itu. Ingatlah segala sesuatu di tangan Allah. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran: 26). Lihat Ta’liqah ‘ala Syarh As-Sunnah li Al-Imam Al-Muzani, hlm. 114-115.

Sponsored by:


Bertaubat dari Dosa KorupsiSeseorang yang telanjur melakukan dosa korupsi hendaklah bertaubat sesegera mungkin. Korupsi ...
28/08/2025

Bertaubat dari Dosa Korupsi

Seseorang yang telanjur melakukan dosa korupsi hendaklah bertaubat sesegera mungkin. Korupsi adalah dosa yang dilakukan seorang hamba kepada Allah berhubungan dengan hak anak Adam. Ada empat syarat kesempurnaan taubat terkait dengan hak sesama anak adam. Yaitu:

Orang yang bertaubat harus berhenti meninggalkan dosa saat itu juga.
Ia harus menyesali perbuatannya.
Ia harus bertekad tidak mengulangi lagi selama-lamanya.
Ia wajib mengembalikan harta yang dikorupsinya kepada pemiliknya (negara).
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tangan yang mengambil barang orang dengan cara yang tidak diridhainya wajib menanggung barang tersebut hingga dikembalikan kepada pemiliknya.”
(HR. Ahmad. Menurut Al-Arnauth bahwa derajat hadis ini hasan lighairihi).

Juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapa yang menzalimi kehormatan atau harta saudaranya maka hendaklah di hari ini ia minta saudaranya merelakan hal tersebut, sebelum datang suatu hari yang tidak ada dinar dan dirham. Jika ia mempunyai amal salih maka diambil amalan tersebut seukuran kezalimannya. Dan jika ia tidak mempunyai kebaikan diambil dosa-dosa orang yang dizalimi lalu dipikulkan kepadanya.”
(HR. Bukhari)

Referensi : https://almanhaj.or.id/4528-korupsi-lebih-bejat-daripada-mencuri.html

Sponsored:


Pembangkangan pada Penguasa adalah Haram, Meski Mereka ZalimDemonstrasi yang brutal maupun dengan cara damai telah teran...
26/08/2025

Pembangkangan pada Penguasa adalah Haram, Meski Mereka Zalim

Demonstrasi yang brutal maupun dengan cara damai telah terang-terangan menandakan keluar dari ketaatan pada penguasa. Imam Nawawi rahimahullah berkata,

وَأَمَّا الْخُرُوج عَلَيْهِمْ وَقِتَالهمْ فَحَرَام بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ ، وَإِنْ كَانُوا فَسَقَة ظَالِمِينَ.

“Adapun keluar dari ketaatan pada penguasa dan menyerang penguasa, maka itu adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama, walaupun penguasa tersebut adalah fasik lagi zholim”
(Syarh Muslim, 12: 229).

Pernahkah Kita Mendoakan Kebaikan untuk Indonesia?Kalau selama ini tidak pernah mendoakan, inilah yang harus kita perbai...
17/08/2025

Pernahkah Kita Mendoakan Kebaikan untuk Indonesia?

Kalau selama ini tidak pernah mendoakan, inilah yang harus kita perbaiki bersama. Bagaimana mungkin Allah Ta’ala mengabulkan jika kita tidak pernah meminta? Mari kita mulai dengan doa dan harapan terbaik untuk Indonesia, sembari berusaha memberi sumbangsih bagi bangsa dan negara. Sebagaimana doa dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman...

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, ‘Wahai, Rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri aman sentausa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian’”
(QS. Al-Baqarah: 126)

SC: muslim.or.id

Sponsored:


Laki-Laki Jaga Kehormatanmu! Jangan Menyerupai Perempuan!Dalam lomba Peringatan HUT RI, dimana sebagian Laki-laki ada ya...
12/08/2025

Laki-Laki Jaga Kehormatanmu! Jangan Menyerupai Perempuan!

Dalam lomba Peringatan HUT RI, dimana sebagian Laki-laki ada yang menggunakan pakaian layaknya seorang wanita, seperti menggunakan Daster, rok, dan lain-lain. Ini bukan sekedar lucu-lucuan, tapi pelanggaran syariat yang berat.

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki"
(HR. Bukhari no. 5885)

Sponsored:


Hati-Hati! Bersumpah Atas Nama Selain AllahRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّه...
11/08/2025

Hati-Hati! Bersumpah Atas Nama Selain Allah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, maka sungguh dia telah kafir atau musyrik”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim)
(SC: almanhaj.or.id)

Kita sebagai makhluk, hamba Allah ﷻ, tidak boleh bersumpah dengan makhluk. Hal itu termasuk syirik, bahkan bisa terjatuh pada kekafiran.

Jika seseorang meyakini bahwa ada sesuatu yang setara dengan Allah ﷻ, lalu ia bersumpah dengan makhluk tersebut, maka ia bisa keluar dari agama Islam — sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Namun, jika ia tidak meyakini bahwa objek sumpahnya setara dengan Allah ﷻ, maka hal itu tidak sampai pada syirik akbar, tetapi tetap terlarang karena sumpah adalah ibadah yang hanya boleh ditujukan kepada Allah.

Terdapat Hadis Palsu Tentang Bulan SafarSebuah hadis yang dipalsukan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dikata...
06/08/2025

Terdapat Hadis Palsu Tentang Bulan Safar

Sebuah hadis yang dipalsukan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dikatakan,

مَنْ بَشَّرَنِيْ بِخُرُوْجِ صَفَرٍ بَشَّرْتُهُ بِالْجَنَّةِ

"Siapa yang memberikan padaku kabar gembira berupa telah berlalunya bulan Safar, maka aku akan berikan kabar gembira kepadanya berupa surga."

Sponsored:


4 MACAM TAUHIDTauhid terbagi menjadi empat macam, yaitu: Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Rububiyyah, Tauhid Asma’ wa Shifat, da...
06/08/2025

4 MACAM TAUHID

Tauhid terbagi menjadi empat macam, yaitu: Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Rububiyyah, Tauhid Asma’ wa Shifat, dan Tauhid al-Mutaba’ah.
Kita mungkin sudah sering mendengar tiga pembagian pertama, yaitu Tauhid Uluhiyyah, Rububiyyah, dan Asma’ wa Shifat. Namun, apa itu Tauhid al-Mutaba’ah?

Tauhid Mutaba’ah
Tauhid mutaba’ah, yang berarti ‘menunggal­kan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mutaba’ah (mengikuti dalam beribadah kepada Allah)’

Pembagian tauhid menjadi empat bagian tersebut merupakan perkataan Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Al-Washabi

Arah kiblat sendiri dapat ditengarai dengan berbagai cara, di antaranya sebagai berikut:1. Pemberitahuan. Apabila seoran...
31/07/2025

Arah kiblat sendiri dapat ditengarai dengan berbagai cara, di antaranya sebagai berikut:

1. Pemberitahuan. Apabila seorang yang sudah mukallaf menyampaikan berita tentang arah kiblat, sementara ia adalah orang yang dapat dipercaya dan memiliki kredibilitas, maka itu dapat dijadikan sebagai acuan. Yakni apabila yang membawa berita itu sendiri yakin dengan kebenaran beritanya.

2. Demikian juga, apabila terdapat mihrab-mihrab di masjid kaum muslimin, itu dapat dijadikan sebagai acuan dan dijadikan petunjuk arah kiblat. Karena konsistensi kaum muslimin untuk menghadap ke arah mihrab-mihrab itu menunjukkan bahwa arah kiblat mereka itu tepat.

3. Arah kiblat juga dapat ditengarai dengan letak bintang.
Allah ﷻ berfirman:

وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ ﴿١٦﴾

"...dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk."
(QS. An-Nahl: 16)

Jauhi Maksiat Sepenuhnya dan Beribadahlah Semampu KalianAllah Ta’ala berfirman:“Bertakwalah pada Allah semampu kalian.”(...
31/07/2025

Jauhi Maksiat Sepenuhnya dan Beribadahlah Semampu Kalian

Allah Ta’ala berfirman:
“Bertakwalah pada Allah semampu kalian.”
(QS. At-Taghabun: 16)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Apa saja yang aku larang, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi perintah nabi-nabi mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam agama kita, ketaatan dilakukan semampu kita, sedangkan maksiat wajib ditinggalkan sepenuhnya.

SC: rumaysho.com

Address

Kayuagung

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ittiba' Syar'i • Manhaj Salaf posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share