Kehidupan DUNIA Fana

Kehidupan DUNIA Fana dunia hanya sementara, akhirat tujuan utama

27/06/2023

Sedang siaran langsung

14/06/2023

Burun ini sangat Cerdas

Bergerumun orang mendatangi untuk Ziarah Maqom Sunan Ampel Surabaya semoga kita mendapatkan berkahnya
14/06/2023

Bergerumun orang mendatangi untuk Ziarah Maqom Sunan Ampel Surabaya semoga kita mendapatkan berkahnya

Idolanya kaum wanita , kaum perempuan, kaum janda 🤪
09/06/2023

Idolanya kaum wanita , kaum perempuan, kaum janda 🤪

Point lur, domba yg selama ini saya rawat melahirkan anak 2 ekor
09/06/2023

Point lur, domba yg selama ini saya rawat melahirkan anak 2 ekor

30/05/2023

Sholatan dulu

Aq yg masih sering ragu 😳
28/05/2023

Aq yg masih sering ragu 😳

15/05/2023

*▓ MAKNA ZUHUD ▓*

Salah seorang Mursyid Thoriqoh Syaziliyah yang masyhur adalah KH. Abdul Jalil Mustaqim, Tulungagung Timur. Kiai Jalil juga mengasuh pesantren PETA (Pesulukan Thariqoh Agung), Tulungagung. Ayahnya, Syekh Mustaqim Husein juga seorang sufi besar pada jamannya, juga seorang Mursyid Thoriqoh.

Suatu hari, ada seorang santri yang gelisah terkait makna zuhud, sehingga santri ini memberanikan diri bertanya kepada Kiai Jalil.

_“Mbah Kiai, apa yang dimaksud zuhud dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin?”_ Tanya santri penuh penasaran.

_“Kamu belum paham ya?”_ Kiai Jalil balik bertanya.

_“Belum, Mbah Kiai,”_ jawab santri.

_“Sekarang kamu ke sana. Itu ada bak mandi, kamu isi sampai penuh ya,”_ perintah Kiai Jalil.

_“Injeh, Mbah Kiai. Siap,”_ jawab santri.

Santri itu kemudian mengisi dua bak mandi yang besar itu. Santri itu menimba air dari sumur yang tak jauh dari bak mandi. Karena begitu penasaran dengan makna zuhud, santri ini tidak terasa sudah mengisi secara penuh bak mandi itu. Capek, tentu saja. Tapi itu tak dirasakan sedikitpun oleh santri itu.

_“Sudah selesai Mbah Kiai. Dua bak mandi sudah penuh semua.”_ Santri itu melaporkan tugasnya kepada Kiai Jalil.

_“Kamu capek atau tidak?”_ Tanya Kiai Jalil.

_“Injeh, Mbah Kiai. Capek, tapi saya senang Mbah Kiai,”_ jawab santri dengan tetap riang gembira.

_“Ya sudah. Sekarang kamu mandi dulu ya. Habis mandi, nanti ke rumahku ya,”_ tegas Kiai Jalil.

_“Injeh, Mbah. Nderek Dawuh,”_ jawab santri.

Karena merasakan capek yang sangat, santri itu bergegas mandi ingin menikmati segarnya air yang sudah diambil dari sumur. Begitu nikmat ia mandi, sehingga ia tersadar untuk segera sowan Mbah Kiai. Setelah ganti baju yang pantas, santri itu bergegas sowan kepada Mbah Kiai.

_“Sudah rampung mandinya?”_ Tanya Kiai Jalil.

_“Sudah Mbah Kiai.”_ Jawab santri dengan gembira.

_“Airnya kamu habiskan?”_ Tanya Kiai Jalil.

_“Ya tidak, Mbah Kiai. Saya gunakan secukupnya saja.”_ Jawab santri.

_“Itulah zuhud wahai santriku. Carilah harta sebanyak-banyak, tapi gunakan harta itu secukupnya saja. Sisanya biar dimanfaatkan untuk keperluan orang lain.”_ Tegas Mbah Kiai Jalil dengan sederhana.

Santri itu kaget dan terpana dengan jawaban sederhana dari mbah kiai yang sangat dihormatinya itu. Tanpa perlu dalil-dalil dan ayat-ayat, Mbah Kiai Jalil memberikan jawaban yang sangat tepat bagi santri itu.

Itulah ciri khas ulama’ Indonesia. Mereka mampu menerjemahkan ajaran Islam dengan penjelasan sederhana, tetapi maknanya sangat dalam dan sangat cocok dengan kondisi masyarakat.

Inilah ilmu warisan para ulama' yang terus mengalir kepada umat Islam Indonesia sampai saat ini.

*LIMA WASIAT NABI ADAM KEPADA NABI SYITS**====================*Di dalam Hadits diceritakan bahwa Adam a.s berpesan kepad...
14/05/2023

*LIMA WASIAT NABI ADAM KEPADA NABI SYITS*
*====================*

Di dalam Hadits diceritakan bahwa Adam a.s berpesan kepada putranya (Nabi Syits a.s) dengan lima hal dan memerintahkan agar wasiat itu terus berlanjut kepada anak keturunannya.

*Pertama,* katakanlah kepada anak-anakmu! Bahwa jangan merasa tenang dengan nikmat dunia sebab aku pernah merasa tenang dengan kenikmatan surga sehingga Alloh tidak meridloi dan mengeluarkanku dari surga.

*Kedua,* katakanlah kepada mereka! Bahwa janganlah mudah terlena dengan keinginan wanita, sebab aku pernah terlena dengan keinginan istriku sehingga aku memakan buah pohon di surga yang karenanya-lah sekarang aku menyesal.

*Ketiga,* katakanlah kepada mereka! Bahwa tiap ingin melakukan sesuatu hendaklah dia memikirkan akibatnya, sebab andaikata aku terlabih dahulu memikirkan sebuah akibat niscaya tidak akan ada musibah kepadaku.

*Keempat,* ketika hati kalian akan gelisah oleh sesuatu maka jauhilah sesuatu tersebut, sebab saat aku hendak memakan buah pohon surga sebenarnya hatiku gelisah dan ternyata setelah memakannya aku tidak dapat mengembalikan keadaan sehingga aku menyesal.

*Kelima,* bermusyawarahlah (urun rembuk) dalam tiap hal, sebab andai saja aku berembuk dengan para Malaikat niscaya tidak akan pernah terjadi apa yang saat ini aku alami.

*KESIMPULAN:*
=============
Alloh dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang tidak ingin hamba-Nya melakukan kesalahan yang sama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya, sehingga nampak rasa belas kasih sayangnya dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang dalam pesan Nabi Adam kepada Syits. Beliau dengan rasa kasih dan sayangnya memberi pesan baik kepada Syits agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti pendahulunya.

===========
📚 *SUMBER:*
===========
Kitab *Tanbihul Ghafilin (تَنْبِيْهُ الْغَافِلِيْنَ)* karya *Imam Abul Laits as-Samarqondi*. Penerbit: Haromain Surabaya. Halaman 88.

Panen Cempe Domba
07/05/2023

Panen Cempe Domba

07/05/2023

Domba penggemukan menyambut hari raya qurban

Tetap tenang
06/05/2023

Tetap tenang

Address

Kebumen

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kehidupan DUNIA Fana posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share