30/06/2025
Kenapa Harus Kembali ke Pertanian
Sektor pertanian adalah sektor paling penting karena menyangkut kebutuhan dasar manusia, yakni pangan. Lebih dari itu bahkan pertanian akan menyelamatkan manusia dari kerusakan alam karena dampak aktivitas tambang yg melabrak isu lingkungan.
Nampak di permukaan saat ini Indonesia seakan sedang berupaya menjadi negara industri dengan memberikan berbagai kemudahan pada aktivitas penambangan swasta. Berbagai perundangan dicipta, aneka kebijakan dilakukan untuk mendukung hal itu.
Sayangnya berbagai kemudahan untuk perubahan orientasi itu dilakukan justru oleh swasta melalui korporasi asing maupun lokal, dengan menggandeng unofficial pejabat negara bahkan pimpinan ormas sebagai backingannya. Dan ingat beckingan itu tentu tidak gratis. Sempurnalah kolaborasi korporatokrasi, yang siap mengeksploitasi alam Indonesia.
Hasilnya sudah anda lihat. Kerusakan lingkungan, deforestasi, pencemaran udara darat laut, perubahan iklim mikro, kerusakan biodiversitas alam dan laut, bencana alam, bencana sosiologis, ketergantungan pada tambang, konflik sosial dll.
Sadarkah anda bahwa kerusakan jangka panjang itu dihasilkan dari penambangan tak terkendali yang dilakukan hanya dalam waktu singkat? Sadarkah anda bahwa ketersediaan mineral itu terbatas sementara dampaknya abadi? Sadarkah anda korporasi itu akan meninggalkan wilayah tambangnya setelah ketersediaan mineral tambang itu habis tereksploitasi? Lalu kalian ditinggalkan oleh korporasi sambil gigit jari sembari menyaksikan alam yang sudah rusak tanpa bisa diolah kembali? Sadarkah anda bahwa masyarakat sekitar telah menggantungkan diri pada pekerjaan di sektor pertambangan, dan saat korporasi tambang pergi, mereka kehilangan kemandirian? Saat ingin kembali ke sektor dasar bertani lahan sdh rusak tereksploitasi. Masyarakat tambang yg selama ini menghidupi roda ekonomi di wilayah itu kini telah pergi.
Korporasi mengeruk alam anda, dengan mendapat cuan dengan digit yg bikin jari anda tergigit. Penguasa backingannya pun juga sudah menikmati royalti untuk hidup mewah 7 turunan. Negara yang memberikan izin itu, sdh cukup dengan mendapatkan hasil dari pajak rakyat yang mencekik dan pajak tambang yg dikemplang dengan jaminan keamanan dan keringanan negara.
Lalu pajak itupun itupun dikorupsi ramai2 dan dinikmati ut gaji pejabat dan DPR yang nilainya di luar nalar rakyat.
Hasilnya tambang yang dibanggakan itu bukan membawa berkah bagi rakyat dan negara, justru menjadi musibah yang sangat mengerikan.
Apakah negara bertanggung jawab dengan semua ini?