
01/07/2025
Bagian 2: Cermin Tua dan Pesan Rahasia
Malam berikutnya, Winda berusaha tidur lebih awal. Tapi tepat pukul 2:55 pagi, cermin meja rias berembun dari dalam. Ia mendekat, dan muncul tulisan samar seperti goresan jari:
> "Kembalikan milikku."
Winda panik. Ia menutup cermin itu dengan kain, tapi kain itu jatuh sendiri. Bayangan perempuan itu kembali muncul—lebih dekat dari semalam.
Keesokan harinya, Winda nekat bertanya ke ibu kos.
“Bu... siapa sebenarnya yang dulu tinggal di kamar ini?”
Ibu kos terlihat ragu. Tapi akhirnya bicara pelan.
“Namanya Lestari. Ia bunuh diri di kamar itu... karena cincinnya hilang, pemberian dari ibunya yang sudah meninggal. Ia mencarinya tiap malam. Katanya, kalau tak ditemukan, ia tak bisa pergi…”
Malam itu, Winda membongkar seluruh isi kamar. Di balik laci meja rias yang sudah rapuh, ia menemukan cincin emas kecil dengan inisial “L.A.”
Winda bergetar. Ia meletakkan cincin itu di depan cermin, lalu bicara lirih:
> “Ini milikmu, kan? Aku hanya menumpang. Kau boleh pergi…”
Angin dingin bertiup kencang dari arah cermin. Sekilas, Winda melihat senyum tipis dari bayangan perempuan itu… sebelum perlahan menghilang.
Sejak malam itu, kamar 12 jadi benar-benar sepi.
Tapi… kadang-kadang, cermin itu masih berembun. Dan sesekali, muncul tulisan:
> “Terima kasih.”