
14/09/2025
Menurut Ibnu Sina ketika seorang menginginkan kebahagiaan dalam hidup ini maka ia harus benar-benar mengetahui tentang kenikmatan yang sebenarnya, bukan dari delusi.
Ibnu Sina memberikan definisi tentang esensi kenikmatan sebagai “serapan dan penerimaan untuk sampai pada hal yang baginya adalah kesempurnaan dan kebaikan dari sisi hal yang ia serap”.
Bagi Ibnu Sina kenikmatan antara serapan dari fikiran serta mendapatkan harus sama–sama nyata terkumpul.
Tentunya hal yang demikian tidaklah dijumpai dalam kenikmatan indra. Kata Ibnu Sina,
“terlanjur nyata pada fikiran orang awam bahwa kenikmatan indra adalah kenikmatan yang tinggi bagi mereka. Hal itu jelas khayalan belaka”.
Selanjutnya Ibnu Sina mencoba merobohkan tentang kenikmatan indra yang dipersepsikan
sebagai kenikmatan tertinggi yang banyak dicari.