
27/07/2025
Jika tanganmu tak mampu
Mengangkat beban dunia yang berat,
Biarlah ia tetap suci
Dari kekerasan yang tak perlu.
Jika jemarimu tak bisa
Menghapus air mata di p**i,
Jangan biarkan ia menoreh luka
Pada jiwa yang sedang rapuh.
Kita tak selalu kuat,
Tak selalu sanggup menjadi pahlawan.
Namun ada kekuatan lain,
Yang tak perlu peluh dan keringat:
Kebaikan lisan.
Saat langkahmu terasa pendek
Untuk berjalan bersama mereka,
Setidaknya jangan jadi tembok
Yang menghalangi jalan mereka.
Saat mulutmu punya kuasa
Menyuarakan ribuan makna,
Pilihlah kata yang membangun,
Bukan yang meruntuhkan.
Karena lidah tak bertulang
Namun ia tajam,
Lebih dari pedang
Yang menghujam dalam.
Jadilah cahaya kecil,
Yang menerangi jalan orang lain,
Atau setidaknya,
Jangan jadi bayangan
Yang menyelimuti harapan mereka.
Tangan yang tak mampu,
Bukan berarti tak berguna.
Ia bisa berdoa,
Ia bisa menghibur.
Mulut yang bijak,
Lebih dari sekadar ucapan.
Ia adalah jembatan,
Antara hati dan kemanusiaan.
Jika tanganmu tak sampai,
Biarkan hatimu menggantikan.
Dan jika mulutmu bergetar,
Pastikan ia berbisik kasih.
Maka dunia akan menjadi lebih ringan,
Tak hanya untuk mereka,
Tapi juga untukmu.