30/07/2025
Peringatan Orang Kudus ✅
Kamis, 31 Juli 2025
SANTO IGNASIUS DARI LOYOLA
Santo Ignatius dari Loyola (sekitar tahun 1491 - 31 Juli 1556) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Gereja Katolik. Ia dikenal sebagai pendiri Serikat Yesus, atau yang lebih dikenal sebagai ordo Yesuit, dan merupakan seorang santo pelindung para tentara dan retret rohani.
Berikut adalah ringkasan perjalanan hidupnya:
Kehidupan Awal sebagai Ksatria
Lahir dengan nama Íñigo López de Loyola di wilayah Basque, Spanyol, Ignatius berasal dari keluarga bangsawan. Di masa mudanya, ia menjalani kehidupan layaknya seorang ksatria istana, yang penuh dengan ambisi duniawi, hobi berkelahi, berjudi, dan gemar berpetualang. Cita-citanya adalah menjadi pahlawan perang yang gagah berani.
Luka dan Pertobatan
Titik balik dalam hidupnya terjadi pada tahun 1521 ketika ia bertempur mempertahankan benteng Pamplona dari serangan tentara Prancis. Kaki kanannya terkena peluru meriam, menyebabkan luka parah yang memaksanya terbaring selama berbulan-bulan di puri keluarganya. Untuk menghilangkan kebosanan selama masa pemulihan, ia meminta buku-buku roman dan kepahlawanan. Namun, yang tersedia hanyalah buku tentang "Kehidupan Kristus" dan "Kehidupan Para Kudus".
Awalnya ia membaca buku-buku tersebut dengan terpaksa, tetapi lambat laun hatinya mulai tersentuh. Ia menyadari bahwa ketika membayangkan menjadi pahlawan duniawi, ia merasakan kegembiraan sesaat yang diikuti kekosongan, sementara ketika membayangkan meneladani Kristus dan para kudus, ia merasakan kedamaian dan kegembiraan yang mendalam dan abadi. Pengalaman batin inilah yang menjadi awal pertobatannya.
Latihan Rohani dan Awal Misi
Setelah sembuh, Ignatius meninggalkan kehidupan lamanya. Ia berziarah ke Biara Montserrat dan Manresa, di mana ia menghabiskan waktu dalam doa, pertapaan, dan permenungan mendalam. Di sinilah ia mulai menyusun metode doanya yang terkenal, yang kemudian dikenal sebagai "Latihan Rohani" (Spiritual Exercises). Karyanya ini berisi serangkaian meditasi dan permenungan yang bertujuan membantu orang untuk menemukan kehendak Allah dalam hidup mereka.
Ignatius kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di berbagai universitas di Spanyol dan Paris, meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pewarta Injil.
Pendirian Serikat Yesus
Di Paris, ia mengumpulkan enam orang sahabat yang memiliki semangat yang sama dengannya, termasuk Santo Fransiskus Xaverius dan Santo Petrus Faber. Bersama-sama, mereka mengucapkan kaul-kaul di Montmartre pada tahun 1534, berjanji untuk mengabdikan hidup mereka kepada Tuhan dan melayani Paus sebagai wakil Kristus.
Pada tahun 1540, kelompok ini secara resmi disahkan oleh Paus Paulus III sebagai sebuah ordo religius baru yang disebut Serikat Yesus. Ignatius terpilih sebagai Superior Jenderal pertamanya. Mereka memilih motto yang sangat terkenal, yaitu Ad Maiorem Dei Gloriam (Demi Kemuliaan Allah yang Lebih Besar).
Warisan dan Kematian
Ignatius meninggal di Roma pada tanggal 31 Juli 1556. Pada saat kematiannya, Serikat Yesus telah berkembang pesat dan memiliki ribuan anggota yang tersebar di seluruh dunia, terutama di bidang pendidikan dan misi. Latihan Rohani-nya terus menjadi panduan spiritual yang sangat berharga bagi umat Katolik hingga saat ini. Ia dibeatifikasi pada tahun 1609 dan dikanonisasi sebagai santo pada tahun 1622.