Mengenal Diri

Mengenal Diri Lahawlawala quata illabillahilaliyilazim

"HAKIKAT AL-QURAN"Hakikat Al-Qur'an secara filosofis adalah pembahasan mendalam mengenai esensi, asal-usul, sifat, dan t...
10/07/2025

"HAKIKAT AL-QURAN"
Hakikat Al-Qur'an secara filosofis adalah pembahasan mendalam mengenai esensi, asal-usul, sifat, dan tujuan Al-Qur'an dari perspektif filsafat, baik metafisika, epistemologi, maupun aksiologi. Berikut adalah rincian hakikat Al-Qur'an secara filosofis:

1. Hakikat Ontologis (Asal dan Realitas Keberadaan Al-Qur'an)
Ontologi membahas "apa adanya" Al-Qur'an secara metafisik.

a. Al-Qur'an sebagai Kalām Allah (Firman Tuhan)
Al-Qur’an bukan ciptaan (makhluq), tetapi merupakan kalām qadīm (firman yang abadi).

Dalam perspektif filsafat Islam (misalnya Mulla Sadra), Al-Qur’an adalah manifestasi dari ilmu Tuhan yang azali, dan dalam bentuk teks di dunia, ia mengalami tajalli (penampakan dari realitas yang lebih tinggi).

b. Multi-Level Realitas
Al-Qur’an memiliki tingkatan wujud:

Lauhul Mahfuzh (aspek ideal, hakikat absolut)

Al-Qur’an yang diturunkan ke langit dunia (aspek batin)

Teks fisik dalam bahasa Arab (aspek zahir/lahir)

Setiap level ini mencerminkan kesatuan dan keterpaduan antara realitas transenden dan realitas duniawi.

2. Hakikat Epistemologis (Sumber dan Cara Mengetahui Al-Qur'an)
Epistemologi membahas bagaimana pengetahuan tentang Al-Qur’an diperoleh dan dipahami.

a. Sumber Pengetahuan Ilahiah
Al-Qur’an adalah sumber pengetahuan tertinggi yang berasal dari Tuhan.

Pengetahuan dalam Al-Qur'an mencakup ilmu tentang eksistensi, manusia, alam, dan akhirat.

b. Metode Pemahaman: ‘Aql, Qalb, dan Kasyf
Pemahaman tidak cukup dengan akal (aql) saja, tetapi juga hati (qalb) dan intuisi (kasyf).

Dalam filsafat Sufi, Al-Qur’an dipahami melalui penyucian jiwa sehingga hati dapat "menangkap" makna batinnya.

c. Ta’wil dan Tafsir
Tafsir: pemahaman pada makna literal.

Ta’wil: pemahaman pada makna batin, simbolis, dan filosofis. Para filsuf seperti Ibn Arabi dan Al-Farabi menggunakan pendekatan ta’wil filosofis untuk menggali makna tersembunyi.

3. Hakikat Aksiologis (Nilai dan Tujuan Al-Qur'an)
Aksiologi membahas nilai dan fungsi dari keberadaan Al-Qur'an.

a. Tujuan Al-Qur’an: Petunjuk bagi Kehidupan
Tujuan utama Al-Qur’an adalah sebagai hudā (petunjuk), rahmat, dan pembeda antara yang benar dan salah.

Secara filosofis, Al-Qur’an memberi kerangka etika dan nilai-nilai eksistensial bagi manusia.

b. Al-Qur’an sebagai Sarana Tazkiyah (Penyucian Jiwa)
Dalam pandangan filsafat tasawuf, Al-Qur’an adalah alat tazkiyah (penyucian jiwa) untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan meraih kebahagiaan hakiki (sa’adah).

c. Transformasi Intelektual dan Spiritual
Al-Qur'an bukan hanya mengajarkan dogma, tetapi membentuk akal filosofis dan etika universal yang menuntun manusia pada kebenaran sejati.

Kesimpulan
Secara filosofis, hakikat Al-Qur’an dapat diringkas sebagai berikut:

Ontologis: Al-Qur’an adalah firman Tuhan yang azali dan berlapis-lapis realitas.

Epistemologis: Pengetahuan tentang Al-Qur’an diperoleh melalui akal, hati, dan penyucian diri.

Aksiologis: Al-Qur’an memiliki nilai dan tujuan untuk menuntun manusia menuju kesempurnaan spiritual dan intelektual.

"Bertasbih dalam Sunyi"Segala yang diam pun sesungguhnya berkata—daun gugur, alir sungai, hembus udara.Mereka tak punya ...
10/07/2025

"Bertasbih dalam Sunyi"

Segala yang diam pun sesungguhnya berkata—
daun gugur, alir sungai, hembus udara.
Mereka tak punya lidah,
tapi mengenal bahasa semesta:
memuji dalam wujudnya,
mengagungkan dalam takluknya
pada hukum yang tak tampak tapi pasti.

Apakah aku, manusia,
yang mulutnya pandai bersyair,
namun pikirannya gaduh
dan hatinya selalu ingin mengubah arah angin?

Bertasbih bukan hanya menyebut,
tetapi menjadi.
Menjadi hening di tengah dunia yang riuh,
menjadi tunduk tanpa kehilangan tanya,
menjadi runtuh lalu menerima
bahwa tak semua harus dimengerti untuk disyukuri.

Aku melihat batu diam di tepi jalan
—ia tak bertanya kenapa ia tidak bisa terbang—
namun dari ketegarannya,
ia menahan sejarah, menopang langkah,
menyimpan waktu yang bahkan manusia lupakan.
Bukankah itu juga bentuk tasbih?

Maka aku belajar,
bahwa bertasbih adalah mendengarkan:
kepada denyut nadi,
kepada napas yang kembali walau tak diminta,
kepada langit yang tak pernah jatuh meski tak dijaga.
Dan kepada sunyi
yang mengajari bahwa pujian terdalam
adalah ketika jiwa tak lagi merasa perlu berbicara.

"NAFSU MUTMAINNAH" (النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ) adalah salah satu dari tingkatan nafsu (jiwa) dalam Islam. Istilah ini b...
08/07/2025

"NAFSU MUTMAINNAH" (النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ) adalah salah satu dari tingkatan nafsu (jiwa) dalam Islam. Istilah ini berasal dari Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Al-Fajr ayat 27–30:

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
وَادْخُلِي جَنَّتِي

Artinya:

"Wahai jiwa yang tenang,
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku."

Makna Nafsu Mutmainnah:
"Nafsu mutmainnah" adalah jiwa yang:

Tenang, damai, dan tenteram karena kedekatannya kepada Allah.

Sudah tidak lagi tergoda oleh hawa nafsu duniawi.

Ridha dengan takdir Allah dan menjalani hidup dengan keikhlasan serta kepasrahan kepada-Nya.

Cenderung kepada kebaikan, kebenaran, dan selalu ingin dekat dengan Allah.

Karakteristik Nafsu Mutmainnah:
Rajin beribadah dan menjaga kualitasnya.

Ikhlas dalam beramal.

Tidak mudah marah atau gelisah dalam menghadapi ujian hidup.

Memaafkan, bersyukur, dan bersabar.

Hatinya dipenuhi cinta kepada Allah, bukan dunia.

Tingkatan Nafs dalam Islam (secara umum):
Nafsu Ammarah (selalu menyuruh kepada kejahatan) – QS. Yusuf: 53.

Nafsu Lawwamah (selalu mencela dan menyesali dosa) – QS. Al-Qiyamah: 2.

Nafsu Mutmainnah (jiwa yang tenang) – QS. Al-Fajr: 27.

"SIMFONI SEMESTA"Di gulungan langit yang tak berujung,terpahat ayat dalam diam bintang,cahaya memancar bukan karena ingi...
08/07/2025

"SIMFONI SEMESTA"

Di gulungan langit yang tak berujung,
terpahat ayat dalam diam bintang,
cahaya memancar bukan karena ingin,
tapi karena diperintah oleh Yang Maha Terang.

Bumi tak pernah berkeluh,
walau diinjak ribuan kaki yang lupa,
ia tetap tunduk—seperti Nabi,
menyimpan rahasia dalam diamnya debu.

Laut menjulang dalam pasrah,
berzikir bersama ombak dan angin,
tak ada gelombang yang sia-sia,
semua menari atas izin Rabbul ‘Alamin.

Angin tak terlihat namun nyata,
ia pun tahu batasnya,
seperti akal yang diberi daya,
namun wajib bersujud pada wahyu yang lebih tinggi.

Waktu berputar bukan karena roda,
tapi karena ketetapan yang tak pernah alpa,
Qadar mengalir seperti darah,
menyusup ke takdir yang tak bisa ditawar.

Wahai manusia, kecil di antara makhluk-Nya,
kau bukan pusat, hanya tamu di alam semesta,
tapi Dia muliakan dirimu—bukan karena bentuk,
melainkan karena potensi untuk mengenal
Sorotan

"JIWA DAN TUHAN"Dalam hening yang tak bernama,jiwa berjalan tanpa suara,mencari cahaya di balik cakrawala,tempat rahasia...
07/07/2025

"JIWA DAN TUHAN"

Dalam hening yang tak bernama,
jiwa berjalan tanpa suara,
mencari cahaya di balik cakrawala,
tempat rahasia Tuhan bertahta.

Bukan tubuh yang mengembara,
tapi kerinduan yang tak terbatas,
pada Yang Maha Ada
dalam tiap helaan napas.

Tuhan bukan sekadar langit tinggi,
Dia dekat—lebih dekat dari nadi.
Namun jiwa, dalam riuh dunia,
sering lupa arah pulangnya.

Lewat sunyi, ia berseru:
"Tuhan, adakah Kau mendengarku?"
Dan semesta pun menjawab lirih,
"Dia selalu ada… dalam setiap desir."

Jiwa pun tenggelam dalam sujud,
bukan karena takut,
tapi karena cinta yang tak bersyarat,
pada yang Abadi, yang Maha Rahmat.

Jika kamu ingin versi yang lebih bernuansa Islami, Kristiani, atau tradisi spiritual lainnya, aku bisa sesuaikan.

07/07/2025

Kode iklan kemitraan
👇
👇
Q_GkBQKwAN8cqkbehgIp3Oq7gNJIu8rQ99K_Q46DyUelYSKZXD3BGVWn_DdMb2hFWA

"SURAT UNTUK TUHAN"Tuhan yang Maha Mengetahui,Hari ini aku menulis bukan karena aku punya kata-kata yang sempurna,tapi k...
07/07/2025

"SURAT UNTUK TUHAN"

Tuhan yang Maha Mengetahui,
Hari ini aku menulis bukan karena aku punya kata-kata yang sempurna,
tapi karena hatiku ingin bicara.

Aku tahu Engkau selalu mendengar,
bahkan ketika aku tak mampu mengucap apa-apa.
Terkadang aku lelah, bingung, bahkan takut,
namun aku percaya bahwa Engkau selalu ada,
meski aku tidak selalu merasakan-Nya.

Tuhan,
Ajari aku untuk ikhlas,
untuk sabar dalam menanti,
dan untuk tetap kuat walau banyak hal tak kumengerti.
Tolong bimbing aku agar tidak menyerah,
dan ingatkan aku bahwa dalam setiap luka,
ada maksud dan cinta dari-Mu yang tak pernah sirna.

Terima kasih untuk hari ini,
untuk napas yang masih Kau beri,
dan untuk kesempatan memperbaiki diri.
Maafkan aku atas semua khilaf,
atas doa yang tertunda, dan kepercayaan yang goyah.

Aku berserah, Tuhan.
Pada-Mu aku kembali.
Jagalah hatiku, tuntun langkahku,
dan dekatkan aku pada-Mu, selalu.

13/09/2024

Semakin mengenal diri semakin kita tidak nyata,,

15/06/2024

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Ita Pujiyartiningsih, Sultan, Masnoto Masnoto

29/05/2024

Mengenal diri
Mengenal sang sejati
Tidak ada yang lebih indah
Dari dunia dan seisinya 🙂

26/05/2024

Cinta menghadirkan keindahan dan welas asih kepada setiap mahluk bagi orang orang yang sadar,, kesadaran akan membentuk karakter welas asih dan akan menjadi sumber kedamaian, ketenangan dan akan selalu dinanti kehadirannya
Itulah kedahsyatan percikan cahaya Tuhan yang sejati...

25/05/2024

Selamat pagi
Semoga kita hidup dalam
Keadaan berbahagia,,
"Perbanyak rasa syukur maka AKU
tambahkan NikmatKU kepadamu"

Address

Lombok

Telephone

+6285973190020

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Mengenal Diri posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share