27/06/2025
Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan ketinggian sekitar 3.726 meter, Rinjani adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia. Trek pendakiannya terkenal indah tapi juga ekstrem:
β’ Jalur terjal, berbatu, rawan longsor.
β’ Cuaca cepat berubah, sering berkabut tebal.
β’ Di ketinggian, oksigen lebih tipis.
Ketika terjadi kecelakaan pendaki (misalnya jatuh, sakit berat, hipotermia, atau meninggal), tim evakuasi menghadapi perjuangan yang sangat besar:
1. Akses Lokasi SulitTidak ada jalur kendaraan bermotor.Medan curam, licin, jalur sempit.Proses tracking (jalan kaki) bisa memakan waktu berjam-jam atau lebih.
2. Menggendong KorbanKorban harus ditandu turun.Tandunya bergoyang-goyang di jalur terjal, sangat menguras tenaga.Kadang, tim harus bergantian puluhan kali karena kelelahan.
3. Cuaca EkstremHujan deras membuat jalur licin dan berlumpur.Angin dingin di ketinggian bisa menyebabkan hipotermia, bukan hanya pada korban tapi juga tim.
4. Keterbatasan PeralatanEvakuasi di Rinjani jarang menggunakan helikopter karena awan tebal, angin kencang, dan biaya mahal.Komunikasi radio juga sering terputus di titik tertentu.
5. Waktu LamaProses evakuasi bisa memakan waktu 12β24 jam atau lebih tergantung lokasi korban.Tim harus membawa logistik air, makanan, dan peralatan medis.
Meskipun penuh risiko, tim evakuasi tetap bekerja:
β’ Demi menyelamatkan nyawa pendaki.
β’ Memberikan pertolongan pertama di tempat.
β’ Mengantar jenazah dengan penuh hormat jika korban meninggal dunia.
Mereka terdiri dari:
β’ Petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
β’ Tim SAR profesional.
β’ Relawan lokal (porter, pemandu gunung).
β’ Kadang dibantu TNI/Polri.
Perjuangan tim evakuasi di Rinjani adalah contoh nyata keberanian, keteguhan, dan kerja sama di tengah medan yang ekstrem. Mereka pantas mendapatkan apresiasi tinggi atas dedikasi menolong sesama.