Widi Kurniawan

Widi Kurniawan Welcome to Wherever You Are....

Selamat datang dimana pun Anda berada....

Ayoo kita sukseskanPeluncuran 80.000 KelembagaanKoperasi Desa Merah Putih
21/07/2025

Ayoo kita sukseskan
Peluncuran 80.000 Kelembagaan
Koperasi Desa Merah Putih











23/06/2025
19/05/2025









 Deklarasi gerakan desa peduli sampah
16/05/2025



Deklarasi gerakan desa peduli sampah








Geliat Percepatan Musdes khusus pembentukan koperasi merah putih
12/05/2025

Geliat Percepatan Musdes khusus pembentukan koperasi merah putih








18/04/2025
31/03/2025

Habis merayakan seharian, jalan raya Randuagung sepi dan lengang,,,

25/11/2024

Selamat hari Guru...

23/11/2024

📌 Keran impor dibuka saat petani sedang panen susu‼️🤔🤔🤔

80% untuk Quota Impor, Beginilah Nasib Peternak Susu Lokal

"Mbak, kenapa susunya dibuang percuma? Mending disedekahkan aja biar lebih bermanfaat."

"Mbak, kenapa gak dijual murah aja? Kan lumayan tetep dapat duit meskipun seuprit daripada enggak sama sekali."

"Mbak, kenapa nggak dibikin yogurt kek, keju kek, kefir kek, apa kek. Kreatif dikit gitu lho."

Dan sebagainya, dan sebagainya....

Hadeeeehhh, emang paling enak kalau nyacat dan cuma ngomong doang.

Sini, sini pada ngumpul semua. Biar bisa faham mengapa peternak memilih membuang susu segarnya.

Jadi begini, kalau masalah sedekah, tanpa disuruh pun kami sudah gerak. Yang sudah berteman lama pasti faham ya kalau kegiatan kami mayoritas menyalurkan sedekah.

Tapi masalahnya adalah kuota susu banyaaaaakkkkkkkk sekali. Bisa bayangin gak sih kalau hampir satu gunung Merbabu itu warganya memelihara sapi perah semua? Bisa bayangin gak berapa ton susu yang diproduksi?

Bisa bayangin gak gimana gempornya kalau kudu nyedekahin semua? Butuh berapa tanki? Butuh berapa alat transportasi? Berapa besar biayanya? Duitnya darrriiiii mannnaaaaaa????

Asli eneg banget dengan komen asal njeplak yg nyuruh nyedekahin susu. Tanpa disuruh pun kami sudah gerak nyedekahin susu semampu kami. Tak hanya untuk Ponpes umat Islam. Tapi juga mengantarkan sedekah susu tersebut ke Panti Wredha Salib Putih.

Terus ada yang nyuruh menjual obral susu aja.
Iya tau banget mending dijual daripada dibuang. Anak SD juga tau.

Masalahnya adalah siapa yang mau beli susu berton-ton? Padahal kalau nggak cepet-cepet dijual dan dimasukkan ke freezer, susu bakal basi. Susu segar itu cepat basi. Sehingga butuh penanganan khusus jika harus dijual dalam jangka waktu lama dan jarak jauh.

Terus ada yang komen juga kudu dibikin keju lah, yogurt lah, kefir lah, embuh lah.

Wooiiiiii Painem, belajar bikin produk turunan susu itu butuh waktu. Juga butuh keahlian tertentu. Bukan asal simsalabim langsung jadi.

Sorry jadi esmoni.

Lah, soale netijreng malah memojokkan dan sok tau. Padahal kami yg disini lebih faham bagaimana harus memperlakukan susu agar kualitas terjamin.

Asal tau aja, sudah sekitar 10 hari peternak susu area Merbabu menangis. Karena setoran susu ke KUD dibatasi.

KUD membatasi jumlah setoran juga karena pabrik membatasi kuota setoran. Dan ini semua gara-gara IMPOR SUSU !!!

For your information, bahwa 80% susu segar yang masuk pabrik itu adalah susu impor. Jadi peternak lokal hanya mendapat jatah 20% saja. Ngeri gak sih? Kayak jaman VOC aja.

Bisa bayangin gak betapa nelangsanya peternak susu? Sudah capek-capek ngarit, mandiin sapi, mbersihin kandang, memerah susu pagi & sore terus setelah itu susunya nggak laku...

Capek? Iya pastilah mereka capek lahir batin....nangis darah....serasa dikhianati oleh bangsa sendiri....

Nb : Status mb widi astuti peternak lokal boyolali

Address

Lumajang

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Widi Kurniawan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share