03/12/2025
KPK Ungkap Jejak Baru, Bupati Pati Sudewo Terlibat Skandal Korupsi DJKA
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
JAWA TENGAH -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memperluas penyidikan kasus DJKA dan kini menyoroti kemungkinan adanya peran Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, dalam dugaan suap proyek pembangunan serta pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan pihaknya belum mengambil kesimpulan final terkait posisi Sudewo dalam kasus korupsi DJKA, namun penelusuran keterlibatan sedang dilakukan secara menyeluruh.
“Kami sedang mengumpulkan pada setiap perkara ini apa keterlibatannya,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (1/12) malam, dikutip dari Antara. Asep menjelaskan bahwa lembaganya sudah menemukan adanya aktor politik lain yang diduga terlibat dalam sejumlah proyek di bawah DJKA. “Yang kami temukan, memang ada keterlibatan di sejumlah proyek. Namun, biar nanti sekaligus pada saat penanganan yang bersangkutan,” kata Asep,
merujuk pada temuan awal penyidik terkait kasus korupsi DJKA tersebut. KPK juga menyoroti potensi keterlibatan pihak legislatif dan eksekutif dalam pengaturan proyek. Pendalaman ini dilakukan seiring semakin luasnya lingkup kasus DJKA setelah serangkaian penetapan tersangka dalam dua tahun terakhir. Berawal dari OTT 2023 Kasus yang kini membesar ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah. Setelah restrukturisasi internal, balai tersebut kini berganti nama menjadi BTP Kelas I Semarang. Pasca OTT, KPK menetapkan 10 tersangka awal. Namun jumlah tersebut terus bertambah seiring pengembangan perkara. Hingga 12 Agustus 2025, KPK telah menetapkan dan menahan 17 tersangka, termasuk dua korporasi yang diduga terlibat dalam pengaturan proyek kasus DJKA. Daftar Tersangka yang Sudah Ditahan Sejumlah nama penting yang telah ditetapkan sebagai tersangka antara lain: Direktur PT Istana Putra Agung, Dion Renato Sugiarto Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma, Muchamad Hikmat Direktur Utama PT KA Properti Manajemen, Yoseph Ibrahim VP PT KAPM, Parjono Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub, Harno Trimadi Selain itu, beberapa pejabat teknis seperti Kepala BTP Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya, PPK BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan, dan sejumlah pejabat perkeretaapian di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, serta proyek nasional lainnya turut diamankan. PPK untuk proyek Pembangunan Jalur Ganda Cirebon–Kroya, Yofi Okatrisza, serta tiga Ketua Pokja Kemenhub—Hardho, Edi Purnomo, dan Budi Prasetyo—juga masuk dalam jajaran tersangka. Ketua Pokja proyek Jalur Ganda Solo Balapan–Kadipiro, Risna Sutriyanto, melengkapi daftar panjang tersebut. Proyek-Proyek yang Diduga Diatur Dalam penyidikan, KPK menemukan pola pengaturan pemenang tender di berbagai proyek strategis DJKA, termasuk: Jalur ganda Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso Proyek jalur kereta Makassar, Sulawesi Selatan Empat proyek konstruksi dan dua proyek supervisi Lampegan, Cianjur
Perbaikan perlintasan sebidang di Jawa–Sumatera Skema dugaan korupsi dilakukan dengan cara merekayasa dokumen, mengatur pemenang, dan mengondisikan pelaksanaan proyek sejak tahap administrasi. Keterlibatan Sudewo Masih Didalami Hingga kini, status Bupati Pati Sudewo masih dalam tahap pendalaman. Penyidik belum menyampaikan apakah Sudewo akan dipanggil atau ditetapkan sebagai tersangka dalam waktu dekat. KPK menegaskan bahwa perkembangan terbaru terkait kasus korupsi DJKA akan diumumkan setelah bukti-bukti yang mengaitkan pihak terkait dinyatakan cukup kuat.**
Sumber Artikel berjudul " KPK Ungkap Jejak Baru, Bupati Pati Sudewo Terlibat Skandal Korupsi DJKA? "
Penulis: Angga Rasid
Editor: Tim Pikiran Rakyat BMR
PIKIRAN RAKYAT BMR