Interaction.id

Interaction.id Interaction.id merupakan platform media publikasi yang dibuat untuk memperluas implikasi artikel ilmiah.

01/07/2025
01/07/2025
Kalimat ini ternyata tidak hanya berlaku secara emosional, tapi juga secara sosial dan ekonomi.Sebuah penelitian dari De...
17/06/2025

Kalimat ini ternyata tidak hanya berlaku secara emosional, tapi juga secara sosial dan ekonomi.
Sebuah penelitian dari Denmark membuktikan bahwa orang yang menganggur dan memilih untuk menjadi relawan justru membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan kembali, sekitar dua minggu atau 31% lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak menjadi relawan.

Peneliti menggunakan data dari Survei Relawan Denmark yang dikombinasikan dengan catatan administratif, dan hasilnya mengejutkan: meskipun mereka yang jadi relawan punya kepedulian tinggi dan pengalaman sosial tambahan, hal itu tidak secara langsung mempercepat mereka kembali ke dunia kerja.

Faktanya, mereka justru lebih lama berada dalam kondisi menganggur. Ini menunjukkan bahwa niat baik dan kontribusi sosial belum tentu diakui atau dihargai dalam sistem pasar kerja.

Temuan ini jadi pengingat bahwa kebaikan tidak selalu membawa keuntungan instan dan kadang justru membuat seseorang harus menunggu lebih lama. Namun, apakah itu berarti kita harus berhenti peduli? Atau justru mulai bertanya: sistem seperti apa yang kita ingin bangun, agar orang baik tidak selalu tertinggal?

Judul: Lagging behind by doing good: How volunteering prolongs unemployment
Penulis: Elisabeth Lilleore Holstein
Sumber: British Journal of Sociology (2025)

Peneliatian ini mempelajari mengapa kebiasaan atau aturan baru (norma sosial) kadang muncul di satu lingkungan tetapi ti...
15/06/2025

Peneliatian ini mempelajari mengapa kebiasaan atau aturan baru (norma sosial) kadang muncul di satu lingkungan tetapi tidak di lingkungan lain. Masalahnya, para ilmuwan belum banyak meneliti bagaimana norma baru muncul dalam situasi dunia nyata yang penting.

Para peneliti berfokus pada konsep "teritorialitas" – yaitu perasaan memiliki dan mengontrol lingkungan tempat kita tinggal. Mereka mengemukakan teori sederhana:

Intinya: Ketika orang merasa memiliki "hak teritorial" yang kuat atas lingkungan mereka, mereka:
1. Merasa lebih berdaya untuk membuat perubahan
2. Merasa berhak mengatur perilaku orang lain di area tersebut
3. Lebih mungkin mempromosikan aturan-aturan baru

Peneliti menguji teori ini dengan mengumpulkan data harian dari berbagai lingkungan di New York City selama awal pandemi COVID-19. Hasilnya mendukung teori mereka: lingkungan dengan rasa teritorialitas yang lebih kuat lebih cepat mengadopsi kebiasaan baru untuk melindungi kesehatan (seperti memakai masker atau menjaga jarak).

Misalnya, di lingkungan di mana penduduk merasa memiliki "kepemilikan" kuat atas taman, jalan, atau ruang bersama mereka, penduduk lebih berani menegur orang yang tidak memakai masker atau tidak menjaga jarak, sehingga mendorong terbentuknya norma baru.

Penelitian ini membantu kita memahami bahwa kemunculan aturan-aturan baru dalam masyarakat tidak hanya tergantung pada informasi atau kebijakan, tetapi juga pada hubungan psikologis antara orang-orang dengan tempat mereka tinggal.

Detail Riset:
Judul: Territoriality and the emergence of Norms During the Covid-19 pandemic
Penulis: Patrick Bergemann & Christof Brandner

17/07/2020
Jurnal Mercusuar Komunikasi dan Penyiaran Islam
17/07/2020

Jurnal Mercusuar Komunikasi dan Penyiaran Islam

Yukk cepetan daftar di program study Pasca Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Alauddin makassar, nih mimin kasih...
15/06/2020

Yukk cepetan daftar di program study Pasca Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Alauddin makassar, nih mimin kasih detail mengenai Pendaftarannya...

Address

Makassar

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Interaction.id posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share