08/05/2020
Peringati Hardiknas, Agupena dan FPM Simpul Pena Wilayah Sulsel Gelar Diskusi Virtual
Makassar -- Pengurus wilayah Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Sulawesi Selatan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional bersama Forum Pelajar dan Mahasiswa (FPM) Simpul Pena Agupena Sulawesi Selatan telah melaksanakan diskusi terbuka via Conference Call, Kamis, 7 Mei 2020.
Dalam diskusi hadir beberapa narasumber diantaranya Ketua Wilayah Agupena Sulsel, ketua cabang, serta Ketua Wilayah FPM Simpul Pena. Diskusi dimoderatori oleh Sekretaris Wilayah Agupena, Simon R. Sampetoding, S.Kom dengan tema diskusi “Menguatkan Edukasi dan terus Menyemai Karya Selama Pandemi Covid-19”.
“Dengan banyaknya kita temui berita-berita negatif di Facebook dan media sosial lainnya sudah saatnya kita sebagai pegiat literasi mari kita manfaatkan media sosial ini dengan hal-hal yang positif. Sebaiknya kita isi media sosial itu dengan banyak berkarya atau mengikuti event-event kepenulisan,” ujar Murnih Aisyah selaku ketua agupena cabang Makassar.
Selain itu, M Syahrul Yasin selaku ketua FPM Simpul Pena bersama beberapa ketua cabang Agupena sangat berharap bahwa dengan adanya Pandemi Covid-19 ini tidak membuat kita berhenti karya. Sebab menurutnya ini adalah sebuah momentum atau peluang bagaimana kita bisa menghasilkan karya meski dirumah aja.
“Kepada segenap pengurus Agupena Cabang dan Simpul Pena Wilayah mari kita menulis, berkarya dengan mengangkat tema Pandemi Covid-19. Sehingga jika wabah ini telah berakhir ada jejak sejarah yang kita hasilkan,” harap M. Ardy Ali Ketua Wilayah Agupena.
Pemateri terakhir dari Simpul Pena Bulukumba Abd. Halim Amsur menyebut sebuah pepatah, jika tak mampu membersihkan paling tidak jangan mengotori.
Maksud dari Bunk Aha sapaan akrabnya, ditengah pandemi covid-19 ini kalau berita itu tidak menggembirakan lebih baik hentikan penyebarannya. Itu jauh lebih baik, karena jangan sampai masyarakat makin ketakutan.
Kesempatan tersebut ia juga menawarkan solusi alternatif terhadap edukasi literasi ini, antara lain: update koleksi buku atau referensi yang aktual, kampanye melek digital, perlunya ada mentor (pembimbing) dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk menggelar event-event kepenulisan.
Diskusi ini berjalan dengan lancar meski ada beberapa peserta yang terkendala jaringan. Tapi beberapa peserta sangat antusias mengikutinya karena diakhir diskusi diberi sesi tanya jawab peserta.