Komentar

Komentar KOMENTAR.ID | Kritis, Kreatif, Blak-blakan

Secarik kertas itu datang seperti pencabut nyawa di siang bolong. Tanpa nama, tanpa wajah, hanya tuduhan keji yang berse...
28/08/2025

Secarik kertas itu datang seperti pencabut nyawa di siang bolong. Tanpa nama, tanpa wajah, hanya tuduhan keji yang bersembunyi di balik nama samaran “Masyarakat Peduli Keluarga Sejahtera”. Surat kaleng tertanggal 16 Juni 2025 yang ditujukan langsung kepada Jaksa Agung di Jakarta itu menjadi awal dari badai yang memorak-porandakan hidup Jilly Shella Lengkong.

Karier yang ia bangun sebagai karyawan di PDAM Wanua Wenang Manado dipenggal seketika. Tuduhan dalam surat itu bahwa ia telah menikah siri dengan seorang jaksa bernama Yuniarto ditelan mentah-mentah oleh perusahaan. Tanpa pembelaan, tanpa ruang untuk klarifikasi adil, surat pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi vonis yang merenggut masa depannya.

Di sisi lain, Yuniarto, seorang aparat penegak hukum, mendapati integritasnya dicabik-cabik oleh gosip yang sama. Nama baiknya, modal utama dalam profesinya, diserang dengan brutal.

Ada-ada saja kelakuan netizen +62, khususnya warga ber-KTP (Kreativitas Tanpa Batas) Sulawesi Utara. Jika biasanya lini ...
08/08/2025

Ada-ada saja kelakuan netizen +62, khususnya warga ber-KTP (Kreativitas Tanpa Batas) Sulawesi Utara. Jika biasanya lini masa media sosial dipenuhi keluhan klasik soal air macet, kini muncul sorotan baru yang lebih filosofis sekaligus menggelitik: warna kantor PDAM Wanua Wenang Manado.

Di tengah kumpulan komplain masyarakat terhadap layanan air bersih yang sering "malas mengalir", fokus kritik kini melebar ke ranah estetika. Tak sedikit netizen yang menilai kantor pusat PDAM Manado lebih mirip "Kantor Cabang Betadine" ketimbang sebuah institusi yang mengelola sumber kehidupan berwarna biru jernih.

Perdebatan ini bermula dari unggahan beberapa warga di grup Facebook lokal. Seorang netizen dengan nada heran menulis, "Kita pe heran, ini kantor air atau kantor P3K? Soalnya warnanya merah menyala begitu. Biasanya kan kalau biru itu sejuk, segar, macam visual air di pegunungan. Ini merah, macam liat luka baru dikasih Betadine."
Sontak, unggahan ini disambut gelak tawa dan anggukan persetujuan dari netizen lain. Komentar-komentar jenaka pun membanjiri kolom balasan.

"Oh, ini mungkin filosofi tersembunyi. Merah itu kan tanda 'stop' atau 'berhenti'. Mungkin itu alasan air di rumah kami sering berhenti mengalir," tulis seorang pengguna dengan emoji tertawa.
Lainnya menimpali dengan analisis yang tak kalah tajam, "Pimpinan PDAM ini selera seninya mungkin mau tampil beda, anti-mainstream. Tapi maaf, B**g, untuk urusan air, kami lebih s**a yang mainstream: biru, jernih, dan lancar. Bukan merah membara penuh semangat, sementara di rumah keran cuma keluar angin penuh amarah."

Kritik "logis" dari para netizen ini seolah menguak sebuah ironi. Di saat perusahaan air di berbagai daerah berlomba-lomba menggunakan warna biru atau hijau untuk membangun citra kesegaran dan kelestarian lingkungan, PDAM Manado justru memilih palet warna yang oleh netizen diasosiasikan dengan obat luka.

"Logis juga kan? Mungkin karena kantornya merah, auranya sampai ke pipa-pipa. Makanya air yang keluar kadang ikut-ikutan merah keruh. Persis itu Betadine dilarutkan dalam air," celetuk seorang netizen, mencoba menghubungkan estetika kantor dengan kualitas produk.
Analisis "dangkal" terhadap filosofi pimpinan ini pun menjadi bulan-bulanan. Netizen menilai, ketimbang sibuk dengan "filosofi merah merona" yang terkesan gagah tapi tak relevan, manajemen seharusnya lebih fokus pada "filosofi air mengalir sampai jauh".

Pada akhirnya, di tengah segala kelucuan ini, tersimpan sebuah pesan mendalam. Kritik terhadap warna kantor yang nyeleneh ini hanyalah puncak dari gunung es kekecewaan publik. Ini adalah cara warga menyuarakan frustrasi mereka dengan humor, ketika keluhan serius terasa tak kunjung mendapat solusi yang memuaskan.
Warga Manado mungkin tak akan peduli kantor PDAM berwarna pelangi sekalipun, asalkan air di keran mereka jernih dan mengalir lancar setiap hari. Sebuah filosofi pelayanan yang sejatinya jauh lebih menyejukkan dari warna merah manapun.

Suasana Pelabuhan Manado pagi itu tenang seperti biasa. Tapi di balik barisan kontainer dan suara knalpot kendaraan bong...
12/07/2025

Suasana Pelabuhan Manado pagi itu tenang seperti biasa. Tapi di balik barisan kontainer dan suara knalpot kendaraan bongkar muat, ada perasaan resah yang tak bisa disembunyikan oleh para pekerja pelayaran.

Ridwan Falugah, Divisi Humas PT. Surya Pacific Indonesia (SPI), menyambut awak media dengan raut wajah penuh kecewa. Ia bukan hanya sedang memberi klarifikasi, tapi sedang berusaha menyuarakan sesuatu yang lebih dalam: kekhawatiran atas hilangnya ruang hidup sebuah kapal yang sudah lama berlayar.

“KM. Cantika Lestari 9F diberi izin untuk berlayar di jalur yang sama, hari yang sama, dan pelabuhan yang sama dengan KM. Venecian. Jumlah penumpang sudah sedikit, sekarang kami dipaksa bersaing di ruang yang makin sempit,” kata Ridwan, Sabtu (12/7/2025).

SPI yang telah lama mengoperasikan KM. Venecian di rute Manado–Sofifi–Ternate–Kawasi–Buano–Ambon menganggap izin KSOP Manado terhadap KM. Cantika Lestari 9F sebagai keputusan yang tidak adil dan mengancam eksistensi kapal mereka.

Surat Izin yang Menjadi Awal Perselisihan
Keberatan SPI sebenarnya sudah disampaikan langsung ke pihak Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manado, namun menurut Ridwan, keberatan itu tidak digubris. KSOP bahkan mengeluarkan surat rekomendasi ke Kementerian Perhubungan, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Dirjen Perhubungan Laut dengan Surat Persetujuan Nomor AL.101/2000/01412/3625/25.

“Kami hanya ingin didengar. Ini bukan permintaan istimewa, hanya bentuk keadilan bagi operator yang sudah lebih dulu melayani rute ini,” lanjut Ridwan.

Pakar Hukum Maritim, Izin Ini Bisa Jadi Preseden Buruk
Sorotan tak berhenti pada soal bisnis. Pakar Hukum Maritim Sacty Sumampouw, S.T., S.H., juga menyampaikan kekhawatirannya atas keputusan KSOP dan Kemenhub tersebut.

“Jika trayek yang sama diberikan kepada dua kapal tanpa pembagian waktu atau zona, maka ini bisa dikategorikan sebagai bentuk maladministrasi dalam penataan rute laut,” tegas Sacty kepada KOMENTAR.ID.

Minuman Keras (Miras) barang bukti hasil pelaksanaan operasi internal Polres Kepulauan Sangihe dan kerja sama lintas ins...
27/06/2025

Minuman Keras (Miras) barang bukti hasil pelaksanaan operasi internal Polres Kepulauan Sangihe dan kerja sama lintas institusi selama Januari hingga Juni 2025 dimusnahkan, Kamis (26/06/2025)

Pemusnahan barang bukti turut disaksikan jajaran Forkopimda di Lapangan Mapolres Kepulauan Sangihe

Menurut data, miras yang dimusnahkan sebanyak 1.960 liter berjenis Cap Tikus yang diamankan pihak Polres Sangihe, dan juga terdapat 162 liter miras jenis yang sama dari pihak Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tahuna.

🚀 Bisnis Tanpa Website Itu Ibarat Toko Tanpa Alamat!Sekarang bikin Landing Page Profesional cuma Rp1.500/hari!👉 Lebih mu...
26/06/2025

🚀 Bisnis Tanpa Website Itu Ibarat Toko Tanpa Alamat!

Sekarang bikin Landing Page Profesional cuma Rp1.500/hari!
👉 Lebih murah dari parkir, tapi hasilnya bisa bawa order tiap hari!

✅ Cocok untuk:
✔️ Profesional
✔️ Bisnis
✔️ Tokoh Publik
✔️ Branding Personal

🎯 Online 24 jam, desain elegan, dan siap digunakan untuk jualan, portofolio, kampanye, hingga personal branding!

🔗 Cek selengkapnya dan pesan langsung di:
👉 https://reputasiplus.com/bisnis/lp.php

29/05/2025

Proyek pembangunan Terminal Tipe A Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) menyita perhatian publik termasuk sejumlah aktivis antikorupsi. Sebuah laporan resmi tertutup diperoleh redaksi, proyek yang disangga dengan pagu APBN 23 Miliar ini, sedang dalam penyelidikan kepolisian karena belakangan sempat gaduh setelah nama anggota DPRD Sulut inisial BW muncul di pusaran tudingan nyambi proyek.

https://komentar.id/pilihan/muncul-bayangan-legislator-nasdem-bw-di-proyek-terminal-malalayang-rako-dan-inakor-minta-polres-manado-usut/

Kepsek, Jangan Sombong ✅
26/05/2025

Kepsek, Jangan Sombong ✅

Bukan artikel biasa. Ini adalah narasi tentang politik, psikologi publik, dan trauma sosial rakyat Sulawesi Utara. 100 h...
25/05/2025

Bukan artikel biasa. Ini adalah narasi tentang politik, psikologi publik, dan trauma sosial rakyat Sulawesi Utara. 100 hari Yulius Selvanus dijabarkan dalam perspektif yang tak ditemukan di media manapun.
Bacalah, pahami, dan nilai sendiri.
Tersedia sekarang di: https://komentar.id/premium/

Maemossa Tegakkan Marwah Organisasi, PWI Sulut Bongkar Dugaan Pemalsuan Surat oleh Oknum Tidak SahKetegasan dan komitmen...
13/05/2025

Maemossa Tegakkan Marwah Organisasi, PWI Sulut Bongkar Dugaan Pemalsuan Surat oleh Oknum Tidak Sah

Ketegasan dan komitmen Vanny Loupatty alias Maemossa dalam menjaga integritas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara kembali terbukti. Ketua PWI Sulut yang telah mendapatkan pengesahan resmi dari PWI Pusat ini menunjukkan keberanian luar biasa dengan melaporkan Voucke Lontaan dan sejumlah pihak lain ke Polda Sulut atas dugaan serius: pemalsuan surat dan penyalahgunaan atribut organisasi.

Laporan tersebut teregister resmi dalam STTLP Nomor: STTLP/B/318/V/2025/SPKT/POLDA SULAWESI UTARA, Senin, 12 Mei 2025 pukul 15.42 WITA. Ini bukan sekadar laporan, tetapi langkah hukum yang berlandaskan fakta kuat bahwa Voucke Lontaan tidak lagi memiliki legitimasi untuk mengatasnamakan PWI.

Menurut Maemossa, pelaporan ini adalah bentuk perlindungan terhadap marwah organisasi. Voucke diketahui masih mengedarkan surat bernomor 028/PWI-SULUT/III/2025 dan bahkan melantik pengurus PWI Minahasa Selatan secara sepihak—padahal kepengurusan mereka telah resmi dicabut melalui SK PWI Pusat Nomor: 134-PGS/A/PP-PWI/II/2025 tertanggal 24 Februari 2025.

“Ini bentuk penyalahgunaan atribut organisasi oleh pihak yang tidak lagi memiliki kewenangan hukum. Sangat merugikan PWI secara institusional,” tegas Maemossa.

Langkah tegas Maemossa ini sejalan dengan semangat penertiban dan reformasi internal organisasi yang ingin dibersihkan dari tindakan ilegal dan manipulatif.

Lebih dari itu, BRTI dan PANDI—terkait legalitas domain or.id yang digunakan oleh pihak tidak sah. Verifikasi domain oleh PANDI secara ketat bertujuan memastikan hanya lembaga sah yang bisa menggunakan domain or.id, SK Maemossa dinyatakan legal dan Sah sesuai keputusan terbaru.

Langkah Maemossa bukan hanya tindakan hukum biasa, melainkan menjaga marwa PWI ke tingkat tinggi.

Tony Sampakang yang sempat menonton video ini menitikan air mata melihat kondisi terakhir sang ayah. Bayangkan saat kema...
09/04/2025

Tony Sampakang yang sempat menonton video ini menitikan air mata melihat kondisi terakhir sang ayah. Bayangkan saat kematian Sang Ayah, Tony hanya boleh melihat tapi dilarang mengambil jenasah.

Malah jenazah Sem Sampakang menurut Tony Sampakang diatur sendiri oleh pelaku Fri Jhon Sampakang di Kalasuge, Sangihe. “Sedangkan ayah saya Sem Sampakang semasa hidup sudah bikin makam sendiri bersama keluarga di Monsawang Sangihe,” jelas Tony.

Selengkapnya:
https://komentar.id/pilihan/sadis-anggota-dprd-sangihe-dan-pengacara-paksa-orang-sakit-tanda-tangan-wasiat-sebelum-merampas-semua-aset-nonton-videonya-di-sini/

Dalam sejarah gereja, tidak sedikit momen krisis justru menjadi pintu masuk bagi pembaruan yang mendalam. Dari sinode-si...
07/04/2025

Dalam sejarah gereja, tidak sedikit momen krisis justru menjadi pintu masuk bagi pembaruan yang mendalam. Dari sinode-sinode awal yang bergumul dengan identitas iman, hingga Reformasi yang menggugah struktur, gereja selalu punya ruang untuk bertumbuh—bukan dari kekuatan, tetapi dari keberanian mengakui kelemahan.

Akhir-akhir ini Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), yang telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari denyut spiritual masyarakat Minahasa, dihadapkan pada tantangan yang tak kecil: dugaan penyalahgunaan dana hibah.

Bagi sebagian orang, ini bisa terasa seperti
guncangan. Tapi dalam terang iman, kita tahu bahwa apa yang digoncang bukan untuk
dihancurkan, tetapi untuk disucikan.

Kita perlu melihat lebih dalam, bukan untuk menyalahkan, tetapi untuk memahami. Sebab
akar masalah dalam lembaga keagamaan seringkali tidak terletak pada satu pribadi atau
peristiwa, melainkan pada sistem yang secara perlahan menjauh dari semangat awalnya.

Selengkapnya:
https://komentar.id/pilihan/transparansi-sebagai-ibadah-menata-ulang-tubuh-kristus-di-minahasa/

Address

Manado

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Komentar posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share