17/01/2025
Kisah dongeng
Dongeng: Si Kancil dan Kebun Terong Nenek Tua.
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani tua yang biasa dipanggil Nenek Tua. Sejak suaminya tiada, ia bekerja keras mengelola kebun terong miliknya. Terong-terong itu adalah satu-satunya sumber penghidupan Nenek Tua.
Namun, setiap kali musim panen tiba, buah-buah terong di kebunnya selalu hilang entah kemana. Tidak ada jejak kaki manusia, tidak p**a tanda-tanda siapa pelakunya. Nenek Tua merasa sedih dan bingung. “Siapa yang tega mencuri terong-terongku?” gumamnya.
Suatu malam, Nenek Tua memutuskan untuk mengintai kebunnya. Ia duduk di balik semak-semak, berharap bisa menangkap basah pelaku pencurian itu. Tapi, hingga ayam berkokok, tak ada siapa pun yang muncul. Dengan hati berat, ia p**ang ke rumah.
Keesokan harinya, Nenek Tua kembali ke kebunnya untuk memanen sisa terong yang masih ada. Saat memetik satu per satu terong, ia dikejutkan oleh pemandangan tak terduga. Seekor kancil tergeletak di tanah, tampak lemas tak berdaya.
“Kamu pasti pelakunya!” seru Nenek Tua sambil mengangkat kancil itu dan memasukkannya ke dalam keranjang bersama sisa terongnya. “Kamu sudah mencuri banyak terongku. Kali ini kamu tak akan lolos!”
Namun, tak disangka, kancil itu sebenarnya pura-pura mati! Saat keranjang penuh terong, kancil yang cerdik itu tiba-tiba bangkit. Dengan cepat, ia mulai melahap terong-terong di dalam keranjang. Nenek Tua terkejut dan berusaha menangkapnya, tetapi terlambat.
“Hahaha, terima kasih atas jamuannya, Nek!” ujar kancil sambil melompat keluar dari keranjang. Dengan cekatan, ia menghilang ke dalam hutan, meninggalkan Nenek Tua yang hanya bisa menatap kosong.
Meski kecewa, Nenek Tua tak bisa menahan senyum kecil. “Ah, kancil memang terkenal cerdik. Mungkin ini pelajaran bagiku untuk lebih waspada,” gumamnya sambil memandang kebun yang hampir kosong.
Nenek Tua menyadari bahwa rezeki ada yang mengatur.
“Rizki tak bisa dikejar, untung tak dapat ditolak. Semua sudah ketetapan dan ketentuan,” katanya pelan, lalu melangkah p**ang dengan hati yang lebih lapang.
Sejak saat itu, Nenek Tua menjaga kebunnya dengan lebih hati-hati, meskipun ia tak pernah lagi melihat si kancil.
Dongeng ini mengajarkan kita bahwa terkadang, hal-hal yang hilang adalah cara kehidupan mengajarkan kesabaran dan kebijaksanaan.
Penulis: Idan video unik
Foto: hanya ilustrasi