Video Unik

Video Unik Dongeng, kisah cerita fiksi hanya sekedar hiburan, untuk menyalurkan hobi. ikuti channel ini untuk motivasi kami berkarya.

Merayakan tahun ke-6 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda ...
22/06/2025

Merayakan tahun ke-6 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda semua. 🙏🤗🎉

22/06/2025

Semoga Pak Bupati Bengkulu Selatan sehat dan sukses selalu.

Susah sekali untuk mendapatkan bintang, siapa yang mau sawer.. mungkin ada yang murah hati untuk memberikan semangat ata...
14/06/2025

Susah sekali untuk mendapatkan bintang, siapa yang mau sawer.. mungkin ada yang murah hati untuk memberikan semangat atau surprise.. 🙏🙏🙏

14/06/2025

Pandangan pertama ot ajira musik

17/05/2025

Nah netizen itu kata pak Gubernur

Cinta di Balik RahasiaBunga adalah seorang janda muda yang tinggal di sebuah desa kecil. Kehilangan suaminya di usia yan...
28/01/2025

Cinta di Balik Rahasia

Bunga adalah seorang janda muda yang tinggal di sebuah desa kecil. Kehilangan suaminya di usia yang masih muda membuatnya kesepian. Hingga suatu hari, ia bertemu Kumbang, seorang pria beristri yang dikenal ramah dan penuh perhatian.

Pertemuan mereka bermula saat Kumbang sering membantu Bunga memperbaiki pekarangan rumahnya. Dari obrolan sederhana, hubungan mereka perlahan berkembang. Bunga tahu apa yang mereka lakukan salah, tapi perhatian Kumbang membuatnya merasa hidup kembali. Sementara itu, Kumbang, meski menyayangi istrinya, tidak mampu mengabaikan perasaannya pada Bunga.

"Kita harus berhati-hati," ujar Kumbang suatu sore. "Aku tidak ingin ada yang tahu."

Mereka bertemu di tempat-tempat sepi, memastikan tidak ada yang melihat. Namun, rahasia mereka mulai mencurigakan. Sari, istri Kumbang, mulai merasakan perubahan. Kumbang semakin sering p**ang terlambat, dan tatapannya mulai terasa jauh.

Pada suatu malam, Sari memutuskan untuk mengikuti suaminya secara diam-diam. Ia melihat Kumbang memasuki rumah Bunga. Dari celah jendela, ia menyaksikan suaminya memeluk Bunga dengan penuh kasih.

Dengan hati yang bergejolak, Sari mendobrak pintu. "Apa ini yang kau sebut setia, Kumbang?" teriaknya, suaranya menggema di ruangan kecil itu.

Bunga terdiam, sementara Kumbang mencoba menjelaskan. Namun, Sari tak memberi kesempatan. "Kamu mengkhianati keluarga kita! Dan kamu," katanya sambil menatap Bunga tajam, "mengambil yang bukan milikmu."

Rahasia itu terbongkar, menghancurkan semua pihak. Kumbang kehilangan kepercayaan istrinya, sementara Bunga menjadi bahan gunjingan warga desa. Hubungan mereka yang dibangun di atas kebohongan akhirnya runtuh.

Di tengah kehancuran itu, Bunga menyadari bahwa cinta yang tumbuh dari dosa hanya akan meninggalkan luka. Ia hanya bisa menatap jauh ke langit, berharap waktu bisa menghapus semua kesalahan.

Foto hanya ilustrasi

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Lidya AB Cahyo Four'handle, Zoni Aneka Putra, Surya Ro...
26/01/2025

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Lidya AB Cahyo Four'handle, Zoni Aneka Putra, Surya Rooster Tea, Mardiana Mardiana, Musasi

Dengan Danx Idan – Saya mendapatkan streak! Saya sudah jadi penggemar berat 4 bulan berturut-turut. 🎉
22/01/2025

Dengan Danx Idan – Saya mendapatkan streak! Saya sudah jadi penggemar berat 4 bulan berturut-turut. 🎉

Kisah, dongeng    "Bolo dan Bele Menanam Wortel"Di sebuah desa kecil yang subur, hiduplah dua sahabat bernama Bolo dan B...
19/01/2025

Kisah, dongeng


"Bolo dan Bele Menanam Wortel"

Di sebuah desa kecil yang subur, hiduplah dua sahabat bernama Bolo dan Bele. Suatu hari, mereka memutuskan menanam wortel bersama di ladang masing-masing. Dengan semangat, mereka memilih benih terbaik dan mulai menanam.

Bolo adalah orang yang rajin menyiram dan memberikan pupuk. Setiap pagi, ia memandangi tanamannya yang hijau rimbun dengan penuh kebanggaan. “Lihat tanaman wortelku! Daunnya besar dan lebat. Pasti umbinya nanti akan luar biasa besar!” katanya sambil tertawa.

Sementara itu, tanaman Bele tumbuh dengan batang kecil dan daun yang kerdil. Melihat itu, Bolo sering mengejeknya. “Bele, tanamanmu itu terlihat menyedihkan. Jangan-jangan nanti tidak ada umbinya sama sekali,” kata Bolo. Bele hanya tersenyum dan menjawab, “Kita lihat saja nanti, Bolo. Hasil tidak selalu seperti yang terlihat.”

Hari panen pun tiba. Bolo menggali tanah dengan penuh semangat. Namun, betapa terkejutnya ia ketika menemukan bahwa umbi wortelnya sangat kecil meskipun daunnya rimbun. Di sisi lain, Bele mulai memanen tanamannya yang terlihat kecil, tetapi umbinya sangat besar dan berat.

Bolo merasa malu. Ia mendekati Bele sambil menundukkan kepala. “Bele, aku salah. Aku terlalu sombong melihat tanaman daunku yang lebat, tanpa menyadari bahwa hasil sebenarnya ada di dalam tanah.”

Bele tersenyum bijak dan berkata, “Tidak apa-apa, Bolo. Ingatlah, yang terlihat dari luar tidak selalu mencerminkan isi di dalam. Kita tidak tahu apa yang didapat orang lain sampai kita melihatnya dengan hati yang terbuka.”

Sejak hari itu, Bolo dan Bele belajar untuk saling menghormati dan tidak menilai hanya dari penampilan. Mereka terus bertani bersama dengan hati yang rendah hati dan penuh rasa syukur.

Pesan Moral: Jangan sombong atas apa yang terlihat di luar. Hasil orang lain mungkin tersembunyi dan lebih berharga daripada yang kita duga.

Bunga Matahari dan Kembang SepatuDi sebuah taman yang indah, hiduplah dua bunga yang menjadi sahabat: Bunga Matahari dan...
18/01/2025

Bunga Matahari dan Kembang Sepatu

Di sebuah taman yang indah, hiduplah dua bunga yang menjadi sahabat: Bunga Matahari dan Kembang Sepatu. Bunga Matahari terkenal dengan keindahannya yang bersinar saat pagi hari, sedangkan Kembang Sepatu memikat dengan mekarnya di sore hari.

Suatu pagi yang cerah, Bunga Matahari membuka kelopaknya lebar-lebar, menyambut sinar matahari dengan penuh semangat. Ia berkata, "Lihatlah aku, Kembang Sepatu! Aku membawa keceriaan pagi untuk semua makhluk di taman ini. Mereka tersenyum ketika melihatku."

Kembang Sepatu yang masih mengantuk tersenyum kecil. "Kau memang cantik di pagi hari, Sahabatku. Tapi, aku juga memiliki momenku sendiri di sore hari. Saat itu, aku akan menyapa dunia dengan keindahanku."

Hari-hari berlalu, dan kedua bunga ini hidup berdampingan. Namun, lama-kelamaan Bunga Matahari mulai merasa dirinya lebih penting. "Kembang Sepatu, tidakkah kau merasa sedikit kurang berguna? Semua orang menyukai pagi yang cerah, sementara sore hari hanyalah waktu untuk beristirahat," ujarnya dengan nada sombong.

Kembang Sepatu tersenyum bijak. "Sahabatku, setiap bunga memiliki waktunya sendiri untuk bersinar. Kau memberi kebahagiaan di pagi hari, sedangkan aku menyapa dunia saat sore menjelang malam. Tanpa sore, tidak akan ada malam untuk beristirahat. Semua waktu memiliki peran yang sama pentingnya."

Pada suatu hari, awan gelap menyelimuti taman sejak pagi. Matahari tak terlihat, dan Bunga Matahari merasa sedih karena tidak bisa bersinar seperti biasanya. Namun, saat sore tiba, awan mulai memudar, dan Kembang Sepatu membuka kelopaknya dengan anggun. Warnanya yang cerah membuat taman yang tadinya suram menjadi indah kembali.

Bunga Matahari tersadar. "Kau benar, Kembang Sepatu. Kita berdua sama pentingnya. Tanpa kau, taman ini tidak akan seindah sekarang."

Sejak saat itu, Bunga Matahari dan Kembang Sepatu hidup dalam harmoni, saling menghargai peran masing-masing. Mereka mengajarkan bahwa setiap makhluk punya waktunya sendiri untuk bersinar, dan tidak ada yang lebih penting dari yang lain.

  Kisah Trenggiling dan Kancil  Di sebuah hutan yang damai, hiduplah seekor Kancil yang terkenal cerdik dan cepat. Suatu...
18/01/2025

Kisah Trenggiling dan Kancil


Di sebuah hutan yang damai, hiduplah seekor Kancil yang terkenal cerdik dan cepat. Suatu hari, Kancil berjalan-jalan di pinggir hutan dan bertemu dengan Trenggiling yang sedang menggali tanah untuk mencari semut.

"Hai Trenggiling," sapa Kancil. "Kau terlihat sibuk, tapi aku penasaran, apakah kau bisa berlari secepat aku?"

Trenggiling menghentikan pekerjaannya dan tersenyum. "Aku mungkin tidak terlihat seperti pelari, tapi bagaimana kalau kita buktikan? Mari kita adakan lomba lari."

Kancil tertawa kecil. "Baiklah! Tapi karena aku tahu kau tak secepat aku, aku biarkan kau pilih jalur lombanya."

Trenggiling mengangguk. "Kalau begitu, kita akan berlomba dari puncak bukit ini hingga ke lembah di bawah sana."

Kancil setuju, merasa yakin dengan kecepatannya. Keesokan harinya, para hewan hutan berkumpul untuk menyaksikan lomba tersebut. Di puncak bukit, Kancil dan Trenggiling bersiap-siap.

"Mulai!" teriak Burung Elang, yang menjadi wasit.

Kancil segera melesat, melompati akar-akar pohon dan batu-batu dengan lincah. Sementara itu, Trenggiling tidak berlari. Sebaliknya, ia menggulung tubuhnya menjadi bola dan meluncur menuruni bukit dengan cepat!

Kancil yang sibuk berlari menoleh ke belakang dan terkejut melihat Trenggiling meluncur melewatinya. "Apa? Bagaimana bisa dia secepat itu?" pikir Kancil.

Trenggiling memanfaatkan gravitasi dan bentuk tubuhnya untuk terus berguling dengan kecepatan tinggi. Sementara itu, Kancil mulai kelelahan karena medan yang curam dan berbatu.

Saat mereka hampir mencapai lembah, Trenggiling sudah jauh di depan. Dengan satu putaran terakhir, ia tiba di garis akhir dan berhenti dengan mulus.

Kancil tiba beberapa saat kemudian, terengah-engah. "Kau menang, Trenggiling! Aku tak menyangka kau bisa secepat itu."

Trenggiling tersenyum bijaksana. "Kecepatan bukan hanya soal lari, Kancil. Terkadang, memanfaatkan apa yang kita miliki dengan cerdas adalah kunci kemenangan."

Kancil mengangguk, menyadari pelajaran berharga itu. Sejak saat itu, Kancil lebih berhati-hati untuk tidak meremehkan kemampuan hewan lain.

Kisah dongeng    Dongeng: Si Kancil dan Kebun Terong Nenek Tua.Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani tua yang bi...
17/01/2025

Kisah dongeng
Dongeng: Si Kancil dan Kebun Terong Nenek Tua.

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani tua yang biasa dipanggil Nenek Tua. Sejak suaminya tiada, ia bekerja keras mengelola kebun terong miliknya. Terong-terong itu adalah satu-satunya sumber penghidupan Nenek Tua.

Namun, setiap kali musim panen tiba, buah-buah terong di kebunnya selalu hilang entah kemana. Tidak ada jejak kaki manusia, tidak p**a tanda-tanda siapa pelakunya. Nenek Tua merasa sedih dan bingung. “Siapa yang tega mencuri terong-terongku?” gumamnya.

Suatu malam, Nenek Tua memutuskan untuk mengintai kebunnya. Ia duduk di balik semak-semak, berharap bisa menangkap basah pelaku pencurian itu. Tapi, hingga ayam berkokok, tak ada siapa pun yang muncul. Dengan hati berat, ia p**ang ke rumah.

Keesokan harinya, Nenek Tua kembali ke kebunnya untuk memanen sisa terong yang masih ada. Saat memetik satu per satu terong, ia dikejutkan oleh pemandangan tak terduga. Seekor kancil tergeletak di tanah, tampak lemas tak berdaya.

“Kamu pasti pelakunya!” seru Nenek Tua sambil mengangkat kancil itu dan memasukkannya ke dalam keranjang bersama sisa terongnya. “Kamu sudah mencuri banyak terongku. Kali ini kamu tak akan lolos!”

Namun, tak disangka, kancil itu sebenarnya pura-pura mati! Saat keranjang penuh terong, kancil yang cerdik itu tiba-tiba bangkit. Dengan cepat, ia mulai melahap terong-terong di dalam keranjang. Nenek Tua terkejut dan berusaha menangkapnya, tetapi terlambat.

“Hahaha, terima kasih atas jamuannya, Nek!” ujar kancil sambil melompat keluar dari keranjang. Dengan cekatan, ia menghilang ke dalam hutan, meninggalkan Nenek Tua yang hanya bisa menatap kosong.

Meski kecewa, Nenek Tua tak bisa menahan senyum kecil. “Ah, kancil memang terkenal cerdik. Mungkin ini pelajaran bagiku untuk lebih waspada,” gumamnya sambil memandang kebun yang hampir kosong.

Nenek Tua menyadari bahwa rezeki ada yang mengatur.
“Rizki tak bisa dikejar, untung tak dapat ditolak. Semua sudah ketetapan dan ketentuan,” katanya pelan, lalu melangkah p**ang dengan hati yang lebih lapang.

Sejak saat itu, Nenek Tua menjaga kebunnya dengan lebih hati-hati, meskipun ia tak pernah lagi melihat si kancil.
Dongeng ini mengajarkan kita bahwa terkadang, hal-hal yang hilang adalah cara kehidupan mengajarkan kesabaran dan kebijaksanaan.

Penulis: Idan video unik
Foto: hanya ilustrasi

Address

Manna

Telephone

+6285381270000

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Video Unik posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Video Unik:

Share

Category