
23/09/2025
: Militer Indonesia Masih Menduduki Kampung Jalae Dan Aparat Militer Di Drop Ke Enarotali
Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Minggu, 21 September 2025
Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan dari Kota Sugapa bahwa militer indonesia masih saja menduduki Kampung Jalae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dan sedang membangun pos militernya di wilayah perkebunan dan pemukiman warga sipil. P*S juga melaporkan bahwa dalam keadaan trauma akibat operasi militer sejak 16 dan 17 Agustus 2025 kehadiran aparat militer indonesia disana sudah ditolak oleh masyarakat karena trauma atas penembakan yang dilakukan oleh aparat Militer Indonesia terhadap Katakis Rupinus Tigau pada 26 Oktober 2020 dan sejumlah serangan bom beberapa kali sejak 2021 dan 2025 di pemukiman warga sipil sehingga rumah warga hancur dan terjadi pengungsian, sehingga kehadiran aparat militer indonesia di Kampung Jalae warga dengan tegas menolak. Di Intan Jaya saja pendeta dan katakis saja sudah dibunuh seperti Pendeta Yeremias Zanambani di Hitadipa dan Pendeta Ebi Bagau dan Abiani Weya di Munumai yang disiksa dalam gereja lalu ditembak mati dan dibakar di Munimai sehingga kehadiran aparat di kampung-kampung kami sangat takut.
P*S TPNPB juga melaporkan dari Kota Enarotali bahwa pada hari Sabtu, 20 September 2025 aparat militer indonesia yang dikirim dari Nabire sudah berada di Kota Enarotali dam sekitar jam 20.00, pihak PLN telah memadamkan lampu di seluruh kota dan aparat militer indonesia langsung di drop ke speadboat yang sudah di seadiakan lalu di drop kearah Markas TPNPB melewati danau Paniai. Setelah berada di tengah-tengah danau pihak PLN kembali menyalakan lampu seperti biasanya dan ini bukti keterlibatan pihak PLN dengan aparat militer indonesia dalam merencanakan operasi di Paniai.
Terkait dengan hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Agus Subianto untuk berhenti membangun pos-pos militer indonesia di perkebunan warga dan daerah pemukiman warga sipil di Intan Jaya dan seluruh Tanah Papua dan juga kami menegaskan kepada pihak-pihak yang terlibat membantu operasi militer di Paniai dengan tegas kami keluarkan warning. Kami juga menegaskan kepada warga sipil untuk tidak terlibat menjadi agen intelejen militer pemerintah indonesia di Tanah Papua, jika hal tersebut di ketahui oleh pasukan TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di seluruh Tanah Papua maka anda siap menerima konsekuensinya.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga menegaskan kepada Satgas Operasi Damai Carthens, Satgas Habema, Satgas Nemangkawi dan pimpinan Pangkogapwilhan III yanh bermarkas di Timika untuk hentikan menggunakan rumah-rumah warga sipil, Gereja-gereja, Sekolah-sekolah dan rumah sakit menjadi markas militer indonesia dalam rangka pengejaran terhadap pasukan TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di seluruh Tanah Papua. Jika mau kejar dan bertempur melawan kami silahkan datang ke markas saja, dan jangan jadikan warga sebagai tameng anda di wilayah perang.
Demikian Siaran Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Minggu, 21 September 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.
Penanggung Jawab Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM
✓Jenderal Goliat Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM
✓ Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM
Sorotan Facabook Pengikut
✓ Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM
✓ Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM.