Martapurapedia

Martapurapedia MEDIA INFORMASI MARTAPURA & SEKITARNYA
Mau Pasang Iklan? Silakan WA kami 085709548072

Ismanto (32), seorang buruh jahit lepas asal Desa Coprayan, Kecamatan Buaran, Pekalongan, terkejut ketika menerima tagih...
09/08/2025

Ismanto (32), seorang buruh jahit lepas asal Desa Coprayan, Kecamatan Buaran, Pekalongan, terkejut ketika menerima tagihan pajak sebesar Rp 2,8 miliar dari petugas pajak pada Rabu (6/8/2025). Ia kaget bukan kepalang.

"Saya kaget, karena saya cuma buruh jahit lepas," ungkap Ismanto, yang didampingi istrinya, Ulfa (27), dalam keterangannya yang dikutip dari Tribunjatengcom, Jumat (8/8/2025).

"Tidak pernah punya usaha besar, apalagi sampai transaksi beli kain dalam jumlah besar seperti itu," lanjutnya.

Ismanto hidup sederhana. Ia mengaku bukan pengusaha yang nilai transaksinya miliaran rupiah.

Rumahnya terletak di ujung gang sempit yang hanya dapat dilalui sepeda motor dengan lebar gang hanya 1 meter.

Saat petugas pajak mendatangi rumahnya, ia langsung menyampaikan keberatan dan menolak tagihan tersebut.

"Saya sudah bilang, saya tidak pernah melakukan transaksi pembelian kain, pinjaman online, atau pinjaman lain apa pun," tegasnya.

Ismanto meyakini bahwa identitasnya telah disalahgunakan.

Ia menyatakan bahwa petugas pajak yang mengantarkan tagihan juga tampak bingung.

"Kok rumah saya yang seperti ini bisa kena tagihan pajak miliaran rupiah," tambahnya.

Setelah menerima tagihan tersebut, Ismanto pun mendatangi kantor pajak di Pekalongan untuk melakukan klarifikasi dan menegaskan bahwa ia bukan pihak yang melakukan transaksi pembelian tersebut.

Ternyata, penjelasan dari kantor pajak, diduga identitasnya disalagunakan.

Ia berharap tak ada lagi kasus seperti yang dialaminya. Identitasnya juga tak lagi disalahgunakan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi angka pengangguran....
06/08/2025

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi angka pengangguran. Salah satunya melalui gelaran Job Fair Sumsel Tahun 2025 yang secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, H. Edward Candra, di Atrium Palembang Square, Rabu (6/8/2025)..

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumsel ini menyediakan 2.000 lowongan kerja dari 35 perusahaan yang berpartisipasi. Job Fair berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 6 hingga 7 Agustus 2025, dan terbuka untuk seluruh masyarakat pencari kerja di Sumsel.

Dalam sambutannya, Edward Candra mengapresiasi Disnakertrans atas inisiatifnya menghadirkan wadah nyata bagi pencari kerja. Ia menyebut, Job Fair ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam menciptakan peluang kerja yang inklusif dan berkelanjutan.

“Momen ini sangat penting untuk menjembatani pencari kerja dengan dunia industri. Mereka bisa langsung menemukan karir sesuai minat dan kompetensi masing-masing,” ujar Edward.

Ia menegaskan bahwa Pemprov Sumsel akan terus mendorong inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk membuka akses kerja seluas-luasnya. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam menyiapkan angkatan kerja yang kompeten dan adaptif.

“Saya harap semua yang hadir dapat memanfaatkan peluang ini secara maksimal. Pemberi kerja mendapatkan talenta terbaik, dan pencari kerja memperoleh pekerjaan yang layak,” tambahnya.

Edward juga mengingatkan seluruh perusahaan peserta untuk menjunjung prinsip non-diskriminasi dalam proses perekrutan. Ia menekankan pentingnya menciptakan proses rekrutmen yang adil bagi semua kelompok, termasuk generasi muda, perempuan, dan kelompok rentan lainnya.

“Semua orang berhak atas pekerjaan yang layak. Jangan ada diskriminasi dalam bentuk apapun dalam proses seleksi tenaga kerja,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans Sumsel, Baidah Febrianti Lestari, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret pemerintah dalam menekan angka pengangguran. Ia menyampaikan bahwa 35 perusahaan yang hadir berasal dari berbagai sektor, seperti ritel, perbankan, manufaktur, hingga teknologi informasi.

“Kami berharap Job Fair ini menjadi solusi nyata bagi pencari kerja dan turut membantu pemulihan ekonomi daerah. Semoga seluruh lowongan yang tersedia bisa terisi oleh putra-putri terbaik Sumsel,” pungkas Baidah.

Misteri jasad laki-laki yang dìtemukan mengambang dì Bendung Irigasi Perjaya, Martapura, OKU Timur akhirnya terungkap.Tr...
04/08/2025

Misteri jasad laki-laki yang dìtemukan mengambang dì Bendung Irigasi Perjaya, Martapura, OKU Timur akhirnya terungkap.

Tragis, mayat tersebut ternyata adalah Syahbandi Erfan, pelaku pencurian perahu yang nekat menceburkan dìri ke Sungai Komering setelah kepergok warga.

Informasi ini dìsampaikan langsung Iptu Miming Wijaya selaku KBO Satreskrim Polres OKU Timur, yang juga menjadi Perwira Pengawas dalam kasus penemuan tersebut.

Identitas korban terkuak usai polisi memeriksa sidik jari, yang mengarah ke pria asal Lampung. Ia sempat tinggal dì Kampung Baru, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten OKI.

“Kami cek sidik jari, lalu koordinasi dengan Polsek dì OKI. Ternyata keluarganya masih ada dì Kampung Baru. Mereka yang menjemput jenazah Jumat malam lalu,” ungkapnya.

Akhir Tragis Pencuri Perahu: Kabur, Lompat ke Sungai, Tewas

Kronologi kejadian sungguh miris. Syahbandi bersama seorang rekannya dìduga mencuri perahu milik warga dì wilayah OKU Selatan.

Namun apes, mereka kepergok warga. Saat rekan pelaku berhasil ditangkap, Syahbandi justru nekat loncat ke sungai.

Sejak saat itu, ia dìnyatakan hilang, hingga akhirnya dìtemukan tewas beberapa hari kemudian dì aliran irigasi perjaya OKU Timur.

Ironisnya, saat beraksi, korban menggunakan nama palsu Eko. Tapi dari keterangan rekannya yang tertangkap, serta kecocokan ciri fisik.

Terutama dua tato yang ada dì tubuhnya, pihak keluarga memastikan jasad tersebut adalah Syahbandi.

Sudah Pernah Masuk Penjara, Pindah-pindah Domisili

Menurut keterangan keluarga, Syahbandi bukan orang baru dalam urusan kriminal. Ia pernah dìpenjara saat tinggal dì OKI.

Bahkan, sejak empat tahun terakhir hidup berpindah-pindah antara Baturaja dan OKU Selatan.

“Dìa pernah kena kasus juga dì OKI, makanya jarang p**ang. Lebih sering tinggal dì luar,” kata salah satu kerabat.

Dengan terungkapnya identitas dan latar belakang korban, polisi kini masih mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan ada pelaku lain dalam jaringan pencurian perahu tersebut.

Sumber : idsumsel

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel),  , meresmikan dimulainya pembangunan jalan khusus angkutan batu bara di Desa Cempaka...
04/08/2025

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), , meresmikan dimulainya pembangunan jalan khusus angkutan batu bara di Desa Cempaka Wangi, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Senin (4/8/2025). Proyek infrastruktur ini diinisiasi oleh PT Levi Bersaudara Abadi (LBA) dan ditujukan sebagai solusi atas kemacetan kronis yang selama ini terjadi di jalur lintas Sumsel.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menyebutkan bahwa peresmian jalan ini merupakan hasil dari proses panjang dan konsisten sejak awal dirinya menjabat sebagai Gubernur pada 2018. Saat itu, ia langsung menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 Tahun 2018 yang melarang truk batu bara melintasi jalan nasional.

"Alhamdulillah, hari ini kita buktikan bahwa aspirasi masyarakat benar-benar didengar dan dijawab melalui aksi nyata," tegasnya.

Jalan nasional yang menghubungkan Lahat, Muara Enim, Palembang hingga Bandar Lampung selama ini kerap lumpuh akibat angkutan batu bara yang menggunakan jalur umum. Gubernur menilai keberadaan jalan hauling ini menjadi solusi konkret atas persoalan tersebut.

Menurutnya, penerapan Pergub 74 Tahun 2018 sempat menuai pro dan kontra. Namun kebijakan tersebut justru mendorong optimalisasi jalan khusus yang sebelumnya belum dimanfaatkan, seperti jalan milik Serpo Lintas Raya sepanjang 107 kilometer.

“Ternyata inilah solusi terbaik. Jalan yang selama ini terbengkalai, kini menjadi sangat strategis,” katanya.

Gubernur juga mengapresiasi dukungan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam distribusi batu bara dari Sumsel. “Sekitar 70 persen omzet KAI secara nasional berasal dari Sumatera Selatan. Ini bukti betapa pentingnya sektor pertambangan bagi daerah,” ujarnya.

Pembangunan jalan khusus sepanjang 26,4 kilometer dengan lebar 30 meter ini ditargetkan selesai pada Januari 2026. Gubernur berharap proyek ini tidak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di sekitar jalur hauling.

“Pasti akan tumbuh warung makan, bengkel, bahkan aktivitas UMKM lainnya di sepanjang jalan ini. Efeknya akan dirasakan langsung oleh warga Lahat dan sekitarnya,” kata Deru.

Ia juga meminta agar perusahaan memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar, terutama untuk penggunaan jalan dalam aktivitas sosial maupun ekonomi warga. “Prioritaskan kepentingan masyarakat yang berada di sekitar jalur ini,” pesannya.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Herman Deru secara simbolis meresmikan pembangunan jalan hauling tersebut.

“Kita memohon ridho Allah agar proyek ini berjalan lancar dan membawa maslahat bagi rakyat,” tutupnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Kapolda Sumsel Irjen. Pol. Andi Rian R. Djajadi, Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Aminton Manurung, Bupati Lahat Bursa Zarnubi, dan Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih.

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Hj Febrita Lustia...
04/08/2025

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Hj Febrita Lustia HD, mengajak seluruh kader PKK se-Sumsel untuk menjadikan kegiatan pengajian sebagai sarana gotong royong dalam meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat. Hal itu ia sampaikan dalam pengajian rutin TP PKK Sumsel yang digelar di Griya Agung Palembang, Senin (4/8/2025).

Menurut , pengajian bukan hanya menjadi ruang ibadah dan pembinaan keagamaan, tetapi juga bisa menjadi wahana mempererat silaturahmi antar kader serta memperkuat nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan kepedulian dalam kehidupan sehari-hari.

“Peran kader PKK sangat besar dalam membentuk kesadaran masyarakat. Mari kita jadikan pengajian ini sebagai bentuk nyata gotong royong dalam membangun kepedulian sosial,” ujar Feby dalam sambutannya di hadapan ratusan kader PKK yang hadir.

Pengajian rutin tersebut merupakan salah satu agenda kerja Pokja I TP PKK Sumsel. Melalui kegiatan ini, Feby berharap kader PKK dari berbagai daerah di Sumsel dapat saling bersilaturahmi, bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman dalam mengimplementasikan program-program PKK di tingkat daerah.

Pengajian kali ini mengangkat tema “Menerapkan Ikhlas dalam Setiap Kegiatan” dengan menghadirkan penceramah Ustadz Hilman Fauzi. Feby menilai bahwa nilai keikhlasan penting diterapkan dalam setiap kegiatan, baik dalam organisasi maupun kehidupan pribadi.

“Kita harus belajar untuk ikhlas, tidak hanya saat melaksanakan kegiatan PKK, tetapi dalam seluruh aspek kehidupan. Ikhlas berangkat dari niat yang tulus dan tanpa prasangka,” tegas Feby di hadapan peserta.

Ketua Umum Dekranas Selvi Gibran mengajak seluruh perajin di Sumsel untuk terus mempertahankan semangat dan kreativitas ...
03/08/2025

Ketua Umum Dekranas Selvi Gibran mengajak seluruh perajin di Sumsel untuk terus mempertahankan semangat dan kreativitas dalam menghasilkan kain tradisional berkualitas. Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Galeri Kain Tuan Kentang, Palembang, Sabtu (2/8/2025).

Selvi datang bersama Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian dan para istri Menteri Kabinet Merah Putih dalam wadah Seruni. Rombongan disambut oleh Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru dan jajaran pejabat perempuan daerah.

Dalam kunjungan yang berlangsung hampir dua jam, Selvi mengapresiasi beragam produk kain lokal seperti blongsong, blongket, dan jumputan prada yang diproduksi dengan teknik tradisional dan sentuhan modern.

Tri Tito menegaskan bahwa kunjungan ini adalah bentuk dukungan langsung Dekranas bagi para perajin lokal agar tetap semangat meski menghadapi tantangan besar dari industri tekstil modern, khususnya kain printing.

“Kami ingin para perajin tidak merasa sendiri. Produk mereka punya tempat istimewa karena mengandung nilai budaya yang tak tergantikan,” ujar Tri.

Tri mengakui bahwa banyak produk dari sentra kerajinan ini telah dikenal luas secara nasional, bahkan berpotensi masuk pasar ekspor. Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam mempertahankan teknik manual di era modernisasi.

“Setiap perajin harus bisa membaca selera pasar sambil tetap menjaga identitas lokal. Itulah kunci agar wastra tetap hidup,” tambahnya.

Tampil memukau bak model profesional, Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T., M.M. bersama Ketua Dekranasda OKU Timur dr....
02/08/2025

Tampil memukau bak model profesional, Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T., M.M. bersama Ketua Dekranasda OKU Timur dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes. sukses mencuri perhatian para pengunjung Sriwijaya Expo Tahun 2025.

Menggunakan busana elegan karya desainer muda Putra Ramadhan yang menggunakan kain songket bidak tenun Komering, pasangan ini melenggang gagah, anggun dan serasi di atas catwalk pada pembukaan acara yang digelar di Benteng Kuto Besak, Palembang, Jumat, 1 Agustus 2025.

Penampilan Bupati Enos dan dr. Sheila tak hanya mengundang decak kagum, tetapi juga menjadi simbol nyata komitmen mereka dalam merawat warisan budaya daerah. Sebagai figur yang aktif mendorong perkembangan kriya lokal, keduanya konsisten mengangkat karya-karya perajin OKU Timur hingga ke panggung nasional, salah satunya melalui ajang bergengsi ini.

Kegiatan yang dirangkai dengan Swarna Songket Nusantara ini semakin spesial karena kehadiran tamu kehormatan Ketua Dekranas Selvi Ananda Gibran Rakabuming Raka. Dirinya mengapresiasi ataa pelaksanaan acara yang dinilai tidak hanya memerkan kekayaan tekstil nusantara, tetapi juga membangun kebanggaan terhadap identitas budaya lokal.

"Kita semua tahu bahwa kain tradisional Indonesia sangatlah kaya. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing dan yang kita lihat malam ini membuktikan betapa kuatnya identitas budaya itu," tuturnya.

Ia menekankan pentingnya pelestarian budaya bukan sebagai beban, melainkan sebagai kebanggaan yang harus diwariskan lintas generasi. Ia berharap agar songket bisa lebih dikenal dan dicintai oleh generaai muda, bahkan menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

"Songket bukan hanya untuk acara adat atau seremoni resmi. Kita bisa menggunakannya untuk berbagai kesempatan. Saya berharap suatu hari nanti ada hari khusus di mana kita mengenakan pakaian songket di sekolah-sekolah atau di tempat kerja. Ini akan menjadi langkah nyata mengenalkan dan melestarikan budaya," sambungnya.

Gubernur Sumatra Selatan H. Herman Deru menegaskan bahwa kegiatan Swarna Songket Nusantara merupakan tonggak bersejarah bagi masyarakat Sumsel, terutama para perajin kain tradisional.

"Ini tentu menjadi prasasti yang tak terlupakan bagi masyarakat Sumsel, terutama bagi pengrajin songket di Sumsel, khususnya Palembang," tuturnya.

Kecintaan Gubernur Herman Deru terhadap warisan budaya bukanlah hal baru. Komitmennya telah terwujud sejak lima tahun lalu bersama DPRD dalam melahirkan Peraturan Daerah. Perda ini mewajibkan penggunaan motif songket sebagai ornamen dalam bangunan kantor dan gedung-gedung di seluruh wilayah Sumatera Selatan, sebagai bentuk nyata pelestarian budaya dalam arsitektur modern.

Dalam kesempatan ini, Kabupaten OKU Timur juga membuka stan pameran yang menampilkan beragam hasil karya unggulan daerah. Mulai dari kain bidak, angkinan, ecoprint, hingga jumputan, serta aneka kerajinan tangan berbahan dasar bambu, purun, dan batok kelapa, seluruhnya mencerminkan kekayaan seni dan kreativitas masyarakat OKU Timur.

Melalui ajang ini, Kabupaten OKU Timur tidak hanya memperkenalkan keindahan kain lokal, tetapi juga memperkuat posisi sebagai daerah yang aktif dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan industri kreatif lokal. Komitmen Bupati Enos dan dr. Sheila Noberta menjadi contoh nyata bahwa pelestarian budaya bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, membumi, dan inspiratif.

Pagelaran busana Swarna Songket Nusantara yang digelar megah di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Jumat (1/8...
02/08/2025

Pagelaran busana Swarna Songket Nusantara yang digelar megah di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Jumat (1/8/2025) malam, menjadi saksi penampilan memukau Gubernur Sumatera Selatan Dr. H. Herman Deru, M.M.

Mengenakan busana songket merah bermotif bunga cina kembang jatuh rancangan desainer nasional Poppy Dharsono, tampil percaya diri dan elegan di atas panggung. Busana itu memancarkan kemewahan tradisi sekaligus sentuhan modern yang harmonis.

Ia tampil bersama sang istri, Ketua Dekranasda Sumsel Hj. Feby Deru, yang tak kalah anggun mengenakan busana bermotif lepus merante karya desainer Mel Ahyar.

Penampilan pasangan pemimpin Sumsel ini menjadi pembuka yang sempurna dalam rangkaian Malam Budaya Swarna Songket Nusantara 2025, yang juga menjadi ajang apresiasi dan promosi kain songket sebagai warisan budaya tak ternilai.

Pagelaran busana ini merupakan kolaborasi antara Dekranas Pusat, Dekranasda Sumsel, dan Dekranasda Kota Palembang, dengan dukungan penuh dari berbagai unsur masyarakat dan pemerintah.

Ketua Umum Dekranas, Selvi Ananda Gibran Rakabuming, hadir langsung dalam acara ini dan menyampaikan apresiasi atas upaya pelestarian wastra daerah oleh pemerintah daerah Sumsel.

Hadir p**a Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih, menambah nuansa nasionalis dan kebhinekaan dalam perhelatan budaya yang digelar selama lima hari, dari 1 hingga 5 Agustus 2025.

Selain Gubernur dan Ketua Dekranasda Sumsel, pagelaran juga diramaikan oleh para kepala daerah se-Sumsel beserta istri yang turut tampil di atas runway mengenakan busana berbahan songket khas daerah masing-masing.

Walikota Palembang Ratu Dewa dan istri tampil dengan songket limar, diikuti Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad dan istri yang mengenakan songket motif tabur. Bupati Muba M. Toha menampilkan songket gambo, sementara Bupati OKU Timur Lanosin dan istri tampil dengan motif cukit.

Bupati OKU Teddy Meilwansyah pun mencuri perhatian dengan songket bermotif kangkung. Kepala daerah lainnya seperti dari Ogan Ilir, OKI, PALI, OKU Selatan, Musi Rawas, hingga Kota Pagaralam, Lubuklinggau, Prabumulih, dan Wakil Bupati Banyuasin, juga turut memeriahkan panggung.

Sebelum parade kepala daerah, acara diawali dengan peragaan busana dari desainer nasional seperti Ilham Bahari dan Siung-Siung yang menampilkan koleksi songket dengan desain kontemporer.

Pagelaran ini tak hanya menghibur, tetapi juga menjadi wujud nyata pelestarian budaya dan dorongan promosi UMKM lokal berbasis warisan tradisional. Swarna Songket Nusantara 2025 menjadi simbol kebangkitan kembali kekayaan tekstil Sumsel.

Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Gubernur BI Perry Warjiyo ke Istana di tengah po...
31/07/2025

Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Gubernur BI Perry Warjiyo ke Istana di tengah polemik pemblokiran rekening dormant yang memicu protes publik. Kebijakan PPATK tersebut dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan rekening tidak aktif yang sering digunakan dalam tindak pidana seperti pencucian uang, jual beli rekening, hingga judi online. Ivan menegaskan pemblokiran bersifat sementara dan saldo nasabah tetap aman, sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang. Nasabah yang terdampak dapat mengaktifkan kembali rekeningnya dengan mengunjungi bank terkait.

PPATK mencatat hingga Mei 2025 terdapat 31 juta rekening dormant yang diblokir dengan total dana mencapai Rp 6 triliun. Dari jumlah tersebut, 140 ribu rekening tidak aktif lebih dari 10 tahun, sementara 10 juta rekening penerima bansos tidak digunakan selama lebih dari tiga tahun dengan dana mengendap Rp 2,1 triliun. PPATK telah membuka kembali hampir separuh rekening yang diverifikasi dan menegaskan proses ini dilakukan demi menjaga integritas sistem keuangan. Nasabah diberikan hak untuk mengajukan keberatan dalam waktu 20 hari sejak pemblokiran dilakukan.

Via : kompas

Suasana pagi di Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur mendadak gempar setelah seorang warga menemukan s...
31/07/2025

Suasana pagi di Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur mendadak gempar setelah seorang warga menemukan sesosok mayat mengapung di Bendung Perjaya, Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 06.45 WIB.

Penemuan bermula saat Abdullah, warga setempat yang tengah bersiap memancing, melihat sesuatu yang mencurigakan di antara tumpukan sampah yang terseret arus.
Dari kejauhan, sosok itu tampak menyerupai tubuh manusia.

Abdullah segera melapor kepada salah satu pegawai bendung yang biasa bertugas mengatur saluran air.

"Awalnya saya kira cuma tumpukan sampah biasa, tapi lama-lama saya lihat seperti ada tubuh manusia," ujar Abdullah, warga Desa Perjaya yang pertama kali menemukan jasad mengapung di Bendung Irigasi Perjaya, Kamis (31/7/2025) pagi.

Awalnya mayat tersebut tersangkut di pintu air Bandung Perjaya, lalu ia bersama warga lain menariknya ke pinggiran untuk dilakukan evakuasi.

"Saya langsung panggil pegawai bendungan, terus kami dekati dari pinggir. Setelah yakin itu memang mayat, kami segera lapor ke Babinsa dan Polsek," lanjutnya.

Kondisi pagi itu diketahui dalam keadaan hujan deras, yang menyebabkan debit air di pintu bendung meningkat tajam.

Bersama sang pegawai, Abdullah mendekati lokasi temuan melalui sisi tepian bendungan.
Setelah memastikan bahwa yang mereka lihat memang jasad manusia, keduanya langsung menghubungi pihak berwenang.

Sekitar pukul 06.50 WIB, laporan diterima oleh Babinsa Perjaya dari Koramil Martapura, Serda Anton. Ia pun segera berkoordinasi dengan Polsek Martapura dan bersama-sama menuju lokasi kejadian.

“Saya menerima laporan dari petugas bendungan bahwa ada penemuan mayat. Begitu dapat kabar, saya langsung ke lokasi,” ujar Serda Anton di lokasi.

Tak berselang lama, petugas gabungan dari Polsek Martapura dan Babinsa tiba dan melakukan evakuasi terhadap jenazah.

Saat ini, jasad tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap identitas korban serta penyebab kematiannya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai identitas mayat maupun dugaan awal penyebab meninggalnya korban. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Namun pada tubuh korban ditemukan identitas berupa fotokopy KTP dan juga ada dua kartu NPWP.

Pada fotokopi KTP atas nama Faizal Rizal (40) dengan alamat Desa Sukajaya, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten OKU Selatan.

Kemudian pada NPWP Sentot Kartio Kartono dan satunya lagi Pandu Friztullah, di mana kedua alamat yang tercantum di NPWP ini yakni Lampung.

Penemuan ini menyita perhatian warga sekitar yang berdatangan ke lokasi untuk melihat langsung kejadian yang jarang terjadi ini.

Bendung Irigasi Perjaya sendiri merupakan salah satu infrastruktur vital di wilayah tersebut dan kerap menjadi lokasi warga memancing atau beraktivitas.

Sumber : tribun news

VIDEO DI KOLOM KOMENTAR! Telah ditemukan m4yat dengan jenis kelamin laki-laki di bendungan perjaya martapura. kamis (31/...
31/07/2025

VIDEO DI KOLOM KOMENTAR! Telah ditemukan m4yat dengan jenis kelamin laki-laki di bendungan perjaya martapura. kamis (31/7/2025).

Belum diketahui identitas korban.

video: kiriman netizen

Heni Mulyani, Kepala Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, resmi ditahan oleh Kejaksaan ...
30/07/2025

Heni Mulyani, Kepala Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi pada Senin (28/7/2025).

Ia tersangkut kasus korupsi dana desa senilai ratusan juta rupiah, termasuk dugaan penjualan aset desa berupa bangunan Posyandu.

Meski mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dan hendak dibawa ke Lapas Perempuan Bandung, Heni tetap memperlihatkan senyum lebar ke arah kamera.

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kabupaten Sukabumi, Agus Yuliana, mengungkap bahwa Heni tak hanya menyalahgunakan anggaran desa untuk kepentingan pribadi, tetapi juga menjual salah satu aset desa.

“(Jual beli aset desa) Itu juga betul, sama bangunan-bangunan seperti itu seperti Posyandu ada. Cuma satu item,” kata Agus kepada wartawan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Senin (28/7/2025).

“Hari ini kami menerima tahap dua dari Polres Kota Sukabumi dengan dugaan tindak pidana korupsi atas penggunaan dana desa di Desa Cikujang,” lanjutnya.

Kasus tersebut akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Bandung.

Menurut Agus, Heni dijerat dengan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara.

Total kerugian negara akibat perbuatannya diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Kini, proses hukum terhadap Heni Mulyani pun terus berjalan. (Kompascom)

Address

Martapura

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Martapurapedia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category