25/11/2025
Korea Utara kembali mencuri perhatian dunia.
Media Korea Selatan melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, disebut memerintahkan eksekusi 20 hingga 30 pejabat pemerintah pada akhir Agustus lalu.
Alasannya: para pejabat itu dianggap gagal mengendalikan banjir besar yang menewaskan ribuan warga.
Banjir dahsyat di Sungai Yalu menghancurkan lebih dari 4.000 rumah di wilayah barat laut, termasuk Sinuiju dan Uiju. Insiden ini memicu pertemuan darurat yang dipimpin langsung oleh Kim, sebelum hukuman berat dijatuhkan.
Media asing menyebut bahwa eksekusi publik bukan hal baru di negara tersebut.
Laporan dari berbagai lembaga HAM mencatat sekitar 100 eksekusi per tahun terjadi sejak pandemiāangka yang meningkat tajam dibandingkan periode sebelum 2020.
Para analis menilai kebijakan ekstrem ini mencerminkan krisis ekonomi, tekanan sanksi internasional, dan rentetan bencana alam yang memperburuk kondisi negara.
Menurut laporan HAM terbaru, tindakan eksekusi publik kerap digunakan sebagai alat intimidasi demi mempertahankan kontrol terhadap masyarakat.