23/09/2025
Sebuah sengketa diplomatik kembali mencuat.
Kali ini bukan soal politik atau perang, melainkan perebutan sebuah artefak kuno: Prasasti Siloam.
Prasasti berusia 2.800 tahun ini ditemukan pada tahun 1880 di dalam Terowongan Siloam, Yerusalem, ketika wilayah itu masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut Prasasti Siloam sebagai salah satu penemuan arkeologis terpenting setelah Gulungan Laut Mati. Ia pun berupaya agar artefak itu bisa dibawa pulang ke Israel.
Namun, Presiden Turki, Recep Tayyip ErdoΔan, langsung menolak mentah-mentah permintaan tersebut.
Menurutnya, artefak itu adalah bagian dari sejarah yang sah berada di tangan Turki.
Prasasti Siloam kini bukan hanya sekadar batu bertulis kuno.
Ia menjadi simbol sejarah, identitas, sekaligus sumber ketegangan baru antara dua negara besar.
Pertanyaannya, akankah artefak ini tetap diam di museum Turki, atau suatu saat kembali ke tanah asalnya di Yerusalem?