15/11/2024
SUDAH TERLALU LELAH.
Di sebuah padang yang terlupakan, tumbuhlah sebatang bunga liar dengan kelopak kecil berwarna ungu pudar. Bunga ini tidak pernah memiliki nama, dan tumbuh di antara rerumputan liar yang lebih tinggi dan tumbuhan berduri yang lebih mencolok. Ia menyembunyikan keindahannya yang sederhana, seperti rahasia yang tertanam dalam tanah.
Setiap pagi, bunga liar itu melihat sekelilingnya. Matahari pagi menyinari rerumputan dan bunga lain yang tampak lebih cerah dan mempesona. Bunga matahari menjulang dengan kepala mereka yang besar dan ceria, sementara bunga-bunga mawar liar bermekaran dengan warna merah menyala, dipuja oleh lebah dan kupu-kupu. Sementara itu, bunga liar ini hanya berdiri di sudut yang sepi, tak pernah dilirik, tak pernah disentuh. Bahkan hewan kecil dan serangga pun jarang datang menghampirinya.
Hari demi hari, bunga liar itu mulai merasakan betapa kesepian dan tak berarti dirinya. Ia mendengarkan angin yang berbisik, "Mengapa kau ada di sini? Tak seorang pun peduli padamu." Dan angin itu pergi begitu saja, meninggalkan perasaan hampa yang semakin dalam di hati bunga liar itu.
Musim pun berganti. Hujan mulai datang, dinginnya menusuk hingga ke akar. Bunga liar itu menggigil, kelopaknya yang rapuh terancam gugur. Namun ia berusaha bertahan, dengan harapan bahwa mungkin, hanya mungkin, suatu hari nanti seseorang akan menyadari keberadaannya.
Suatu pagi yang penuh kabut, seorang anak kecil melewati padang itu. Mata anak itu terpaku pada bunga liar yang berdiri dengan kelopak terakhirnya yang hampir layu. Dalam keheningan yang hanya bisa dimengerti oleh jiwa-jiwa yang kesepian, anak itu menghampiri bunga liar dan menyentuhnya dengan lembut. Air matanya jatuh, entah mengapa ia merasa sangat terhubung dengan bunga kecil yang tak dihiraukan itu.
“Jangan khawatir,” bisik anak itu. "Aku melihatmu."
Namun, sayangnya, bunga liar itu sudah terlalu lelah. Dalam sentuhan lembut itu, ia menyerahkan kelopaknya yang terakhir, menyerahkan seluruh jiwanya yang telah lama terpendam.
Anak itu berdiri dalam keheningan, menatap bunga liar yang kini hanya meninggalkan batang kecilnya. Dalam kesedihan itu, anak tersebut membawa pulang kenangan tentang bunga kecil yang tidak pernah dianggap, bunga yang hanya ingin dikenal, meski hanya sekali dalam hidupnya.
Dan meski bunga liar itu sudah tiada, kisahnya tetap hidup dalam ingatan anak kecil itu, menjadi cerita tentang sebuah kehidupan yang sederhana, tetapi penuh makna tersembunyi yang hanya ditemukan oleh hati yang benar-benar melihat.