D Batak

D Batak Hiburan Lagu Batak & Budaya Adat Batak

28/09/2025

Lagu Opera Batak Masak Eme Siperak

27/09/2025

Keren Sekali Pemain Serulingnya

Tujuh Jenderal yang gugur G 30/SPKI : Letjen Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman, Bri...
27/09/2025

Tujuh Jenderal yang gugur G 30/SPKI : Letjen Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre A. Tendean.

Jenazah mereka kemudian dihantarkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Air mata rakyat pecah menyaksikan para perwira terbaik bangsa itu dimakamkan dengan upacara militer. Sejak saat itu, mereka dikenang sebagai Pahlawan Revolusi simbol pengorbanan demi tegaknya persatuan, kedaulatan, dan keutuhan NKRI.


26/09/2025

Lagu Batak Sigulempong Dinyanyikan Di Acara Pesta Adat Batak

Kapten anumerta Pierre Andreas Tendean. Ajudan yang sangat setia kepada atasannya yaitu jenderal A.H Nasution. Pahlawan ...
26/09/2025

Kapten anumerta Pierre Andreas Tendean. Ajudan yang sangat setia kepada atasannya yaitu jenderal A.H Nasution. Pahlawan revolusi yang paling muda usianya di tahun 1965.





25/09/2025

Lagu Opera Batak Hu Hokkop Do Ho Cipt.Tilhang Gultom

Ade Irma Suryani Nasution: Bocah Kecil Korban Tragedi G30S/PKIPeristiwa G30S/PKI pada 1965 menjadi salah satu tragedi ke...
25/09/2025

Ade Irma Suryani Nasution: Bocah Kecil Korban Tragedi G30S/PKI

Peristiwa G30S/PKI pada 1965 menjadi salah satu tragedi kelam bangsa Indonesia. Dari peristiwa berdarah tersebut, selain para jenderal yang gugur, ada seorang anak kecil yang tak berdosa harus kehilangan nyawanya. Ia adalah Ade Irma Suryani Nasution, putri bungsu Jenderal Besar Abdul Haris Nasution (AH Nasution).

Ade Irma lahir di Jakarta pada 19 Februari 1960. Ia merupakan anak bungsu pasangan Jenderal AH Nasution dan Johanna Sunarti, serta memiliki seorang kakak bernama Hendrianti Saharah Nasution. Kehidupan kecilnya terhenti akibat kebengisan pasukan Cakrabirawa pada tragedi 30 September 1965.

Kisah tragis itu bermula pada 1 Oktober 1965 pukul 04.00 WIB, ketika empat truk dan dua mobil militer mengepung kediaman Jenderal AH Nasution. Sang jenderal berhasil lolos dari upaya penculikan dan pembunuhan, tetapi Ade Irma justru menjadi korban. Saat digendong oleh bibinya, Mardiah, tubuh kecil Ade tertembak tiga peluru dari pasukan Cakrabirawa.

Ade segera dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Selama lima hari dirawat, kondisinya tidak kunjung membaik meski sempat sadar beberapa kali. Ia menjalani tiga kali operasi oleh Brigjen Dr. Arie Sadhewo untuk mengangkat serpihan peluru. Di tengah sakitnya, Ade bahkan masih berusaha menguatkan keluarganya. Kepada kakaknya, ia sempat berbisik:
“Kakak jangan menangis, Ade sehat.”

Dengan polos, ia juga bertanya kepada ibunya, Johanna Sunarti:
“Kenapa Papa mau dibunuh, Mama?”

Namun, takdir berkata lain. Pada 6 Oktober 1965 pukul 20.00 WIB, Ade Irma Suryani mengembuskan napas terakhirnya di usia yang masih sangat belia, lima tahun. Kepergiannya menjadi simbol betapa kejamnya tragedi G30S/PKI, yang tidak hanya merenggut nyawa para pahlawan revolusi, tetapi juga seorang anak kecil yang tak berdosa.
Sumber : detiksumut






Berkat Naluri Istri: Kisah Jenderal AH Nasution, Satu-Satunya Jenderal yang Selamat dari G30S/PKIPeristiwa G30S/PKI pada...
25/09/2025

Berkat Naluri Istri: Kisah Jenderal AH Nasution, Satu-Satunya Jenderal yang Selamat dari G30S/PKI

Peristiwa G30S/PKI pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965 menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah Indonesia. Dalam kejadian tersebut, tujuh perwira tinggi Angkatan Darat diculik, disiksa, dan dibunuh oleh pasukan yang terlibat dalam pemberontakan. Namun, di tengah gelapnya malam penuh teror itu, ada satu jenderal yang berhasil selamat: Jenderal Abdul Haris Nasution (AH Nasution).

Keselamatan Nasution tidak lepas dari naluri kuat sang istri, Johanna Sunarti. Malam itu, Johanna merasa firasat buruk dan terus berjaga di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Ia berkata, “Saya merasa suami saya akan dibunuh.” Firasat itu terbukti benar, ketika pasukan G30S/PKI menyerbu kediamannya.

Dengan keberanian, Johanna menahan para penyerbu di depan pintu kamar. Tindakan ini memberi waktu bagi Nasution untuk menyelamatkan diri. Sang jenderal melompat pagar rumah meski kakinya cedera akibat aksinya tersebut. Namun, pelariannya harus dibayar dengan kehilangan yang amat besar. Putri bungsunya, Ade Irma Suryani Nasution, terkena tembakan dan wafat beberapa hari kemudian di rumah sakit.

Selain itu, ajudannya, Kapten Pierre Tendean, juga menjadi korban. Dalam upaya melindungi atasannya, Pierre mengaku sebagai Nasution. Ia kemudian ditangkap dan dibawa pergi oleh pasukan pemberontak. Tragis, jasadnya kemudian ditemukan di Lubang Buaya bersama para jenderal lainnya.

AH Nasution memang menjadi salah satu target utama karena dikenal sangat tegas menentang ideologi komunis. Saat peristiwa G30S/PKI, ia menjabat sebagai Kepala Staf ABRI, posisi yang dianggap ancaman serius bagi gerakan komunis.

Namun, kisah hidup Nasution tidak hanya berhenti pada malam kelam itu. Lahir pada 3 Desember 1918 di Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, ia berasal dari keluarga petani sederhana. Ia menempuh pendidikan di HIS, AMS, hingga sekolah guru di Yogyakarta. Pada tahun 1940, ia masuk sekolah perwira cadangan Belanda dan memulai karier militernya di Surabaya.

Di masa Revolusi Kemerdekaan, AH Nasution dikenal sebagai penggagas strategi perang gerilya yang terbukti efektif melawan agresi militer Belanda 1948–1949. Karier militernya terus menanjak hingga menjadikannya salah satu tokoh besar dalam sejarah militer Indonesia.

Meski selamat dari tragedi G30S/PKI, kehilangan putri bungsunya menjadi luka yang tak pernah hilang. Kisah Jenderal AH Nasution adalah cermin keberanian, kepemimpinan, sekaligus pengorbanan besar dalam sejarah bangsa.
Sumber : jawapos.com









24/09/2025

Lagu Opera Batak Siantar Simalungun Cipt.Tilhang Gultom

23/09/2025

Boru Nias Jago Nyanyi Lagu Opera Batak

22/09/2025

Manghutur Daging Dibahen Poang...!!

21/09/2025

Taboni Ni Suara Boru Nias Marende Lagu Opera Batak

Address

Medan

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when D Batak posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share