02/09/2025
Menjadi Guru yang dirindukan dapat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kelas yang Guru ajar, apakah anak-anak merasa senang sehingga dia selalu rindu untuk bertemu dengan Gurunya di dalam kelas atau sebaliknya malah mengharapkan Gurunya tidak masuk mengajar karena rapat, pulang cepat, kelas bebas dan lain sebagainya. Tentu hal demikian tidak diharapkan, Guru harus selalu dirindukan oleh peserta didiknya karena Guru yang dirindukan oleh peserta didiknya berarti mereka rindu untuk belajar dan dengan belajar mereka akan bertumbuh dengan nilai yang positif.
Hal lain yang dapat menjadikan seorang Guru yang dirindukan tidak hanya mendidik secara ilmu tetapi dapat memberikan teladan hidup seperti yang pernah diangkat dalam sosok Guru yang ada dalam sebuah film Laskar Pelangi. Hati dan nilai hidup menjadi standar terlihat jelas dalam sosok Guru yang ditampilkan oleh sosok Guru dalam kisah tersebut. Dalam beberapa tulisan juga disampaikan mengenai ciri sosok Guru yang dirindukan oleh peserta didiknya seperti menguasai materi, memotivasi peserta didik dalam pelajarannya, disiplin, bertanggung jawab, mendidik dengan sepenuh hati, ramah, sabar, murah senyum, memiliki empati, dan memberi kepercayaan pada siswa.
Guru: Digugu dan Ditiru
Guru dalam tradisi Jawa merupakan akronim dari "digugu lan ditiru" (orang yang dipercaya dan diikuti), maksud dari kedua kata ini adalah bahwa siapa pun gurunya, berarti harus bisa memenuhi kata tersebut, yakni digugu dan ditiru. Seorang guru memang harus bisa digugu alias perkataannya harus bisa dijadikan panutan. Selain itu, guru juga dikatakan sebagai orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani.
Seorang guru harus bisa dipercaya dan ditiru setiap hal yang positif, baik dari segi keilmuan yang dikuasainya hingga sikap dan etikanya setiap di sekolah. Guru tersebut harus menjadi suri tauladan yang baik atau digugu lan ditiru. Baik ucapan dan tingkah lakunya menjadi rujukan semua orang, terutama bagi para kalangan pelajar (Wahid et al., 2018:103). Oleh karena itu, guru harus penya kewibawaan dan juga wawasan yang cukup tinggi. karena apapun yang diucapkannya akan dianggap benar oleh murid muridnya.
Seorang guru harus bisa ditiru. Baik apa yang diucapkannya (pengetahuannya), semangatnya serta budi pekertinya. Jadi jika Anda hanya bisa mengajar tanpa memberi pelajaran budi pekerti serta akhlakul karimah. Saya rasa belum bisa mencap diri sebagai seorang guru. Istilah ini sebenarnya tidak ada bedanya dengan ungkapan dalam dunia pendidikan kita sekarang yang mengatakan bahwa guru adalah The living curriculum, kurikulum hidup bersama yang bisa dijadikan contoh oleh murid-muridnya.
Hal ini juga seperti yang di contohkan oleh Rasulullah SAW yaitu guru harus memberikan uswah tauladan. Sebelum menyuruh muridnya, guru harus melakukannya sendiri terlebih dahulu. Sebelum memahamkan, maka harus memami terlebih dahulu. Jika guru ingin muridnya disiplin dan tidak telat, maka guru harus menjadi disiplin terlebih dahulu. Karena seyogyanya guru adalah panutan, ibarat seorang kapten kapal, yang menjadi contoh dan idola, yang memiliki wibawa dan jiwa kepemimpinan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Sasmoko di beberapa daerah dan juga di Jakarta pada tahun 2017 bersama dengan DIKTI dimana ditemukan sebuah konsep yang dapat menjadi perenungan yaitu ”Profesi Guru adalah profesi penuh perjuangan, penuh pengorbanan sehingga agar bisa menjadi Guru yang dirindukan maka dalam menjalani profesi perlu hati yang melayani” konsep ini disebut dengan konsep engagement atau dengan kata lain profesi ini kawin dengan diriku sehingga jika berbicara Guru yang dirindukan adalah Guru yang dapat menyentuh siswa secara pribadi dan menyentuh konteks akademik yang luas.
Semoga kita bisa belajar dan terus belajar menjadi guru yang baik