Posmetro Medan

Posmetro Medan Menyajikan berita terpopuler.

Anggota Dewan Viral Mau Rampok Negara, Endingnya Plot TwistVideo Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo viral....
20/09/2025

Anggota Dewan Viral Mau Rampok Negara, Endingnya Plot Twist

Video Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo viral. Ia menyebut akan merampok dan bikin miskin negara.

Rekaman tersebut dibuat di dalam sebuah mobil bersama seorang wanita yang diduga selingkuhannya.

Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo akhirnya menindaklanjuti hal tersebut.

Apa yang menjadi motif FT, wanita yang diduga selingkuhan Wahyudin Moridu merekam pernyataan anggota DPRD tersebut?

Ternyata eh ternyata, FT menyebarkan rekaman video tersebut karena minta dinikahi.

Hal ini diungkap Ketua BK DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama.

"Penjelasan yang bersangkutan (Wahyudin), perempuan (FT) tersebut minta dinikahi," kata Fikram, dikutip dari Tribungorontalo.

Fikram menyebut sebelum video viral, Wahyudin pernah dihubungi FP.

Katanya, badan kehormatan akan meminta data ke pimpinan dewan yang menyetujui perjalanan dinas perorangan tersebut.

"Ada potensi (pemecatan), yang jelas apa yang diucapkan dalam video tersebut sangat berat karena sudah menyebut negara kita miskinkan negara,"katanya.

Terkini, Wahyudin Moridu membuat video klarifikasi dan permohonan maaf sambil mengenggam erat tangan istrinya, Jumat (19/9/2025).

Viral di Medsos, Gerakan ‘Stop Tot-Tot Wuk-Wuk’Gerakan “Stop Tot-Tot Wuk-Wuk” kini menjadi perbincangan hangat di media ...
20/09/2025

Viral di Medsos, Gerakan ‘Stop Tot-Tot Wuk-Wuk’

Gerakan “Stop Tot-Tot Wuk-Wuk” kini menjadi perbincangan hangat di media sosial, untuk mengajak penggunanya agar lebih bijak dan tidak menyalahgunakan lampu strobo, sirene, maupun rotator saat berada di jalan raya.

Fenomena ini mencuat setelah banyak pengendara mobil menggunakan strobo seolah-olah kendaraan mereka memiliki hak prioritas, padahal penggunaannya telah diatur secara ketat dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Lampu strobo, sirene, dan rotator sebenarnya hanya diperbolehkan untuk kendaraan tertentu seperti ambulans, pemadam kebakaran, mobil kepolisian, atau iring-iringan resmi yang mendapat pengawalan.

Jika dipasang tanpa izin atau dipakai untuk bergaya, maka pengguna bisa dikenai sanksi tilang dan denda cukup besar.

Penggunaan atribut telah diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Adapun lebih rinci, pemanfaatan strobo pada kendaraan diatur dalam Pasal 59 ayat 5 UU 22/2009, yakni: (5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut:

1. lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2. lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah; dan

3. lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.

Jika ada pengendara yang mengabaikannya, siap-siap dikenakan sanksi berupa tilang sebesar maksimal Rp 250.000 dan melepaskan perangkat rotator atau strobo.

Kayaknya di Medan nggak ada yang begini ya? Karena orang Medan patuh dan taat terhadap Undang-Undang. 😅😅😅

Janji Jokowi Beli 1.000 Unit, Ternyata Cuma 81, Zamroni Rugi MiliaranNasib Direktur PT Mitra Maharta Madiun, Agus Zamron...
20/09/2025

Janji Jokowi Beli 1.000 Unit, Ternyata Cuma 81, Zamroni Rugi Miliaran

Nasib Direktur PT Mitra Maharta Madiun, Agus Zamroni, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Harapan 1.000 alat mesin pertanian (alsintan) yang pernah dijanjikan Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo akan terbeli, malah menjadi bumerang bagi Zamroni.

Betapa tidak, dari 1.000 yang pernah dipesan oleh pemerintah pusat, baru terbayar 81 unit. Sebagian lainnya, yakni kurang lebih 519 unit dibeli sejumlah pemerintah daerah dengan menggunakan APBD, bukan dari APBN.

Masih ada 400 unit alsintan yang disimpan di gudang perusahaannya di Kelurahan Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Tak kunjung dibayarnya pesanan itu berdampak kerugian serius yang dialami Zamroni. Total kerugian yang diderita mencapai Rp 60 miliar.

Tidak hanya di situ, lantaran merugi, perusahaannya pun harus membayar pajak dengan total Rp 1.480.800.963 sejak tahun 2021.

“Kami sudah tidak sanggup lagi membayar denda yang sudah menumpuk. Makanya kami ikhlaskan alsintan kemarin disita petugas pajak untuk membayar kekurangan pajak negara sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai warga negara Indonesia. Gegara masalah ini, saya sampai sakit jantung,” kata Zamroni, Jumat (19/9/2025).

Awal mula pemesanan itu bermula saat tahun 2012 pabriknya membuat mesin pemanen padi dan sudah dipatenkan. Produknya itu buatan sendiri, bukan menduplikasi produk dari luar negeri.

"Ini temuan saya dan murni diproduksi dalam negeri. Perusahaan ini juga biasa digunakan praktik siswa SMK kalau perusahaan jalan. Kalau seperti ini kami banyak menolak," kata Zamroni.

Setelah berkembang, kata Zamroni, Presiden Jokowi pada bulan Maret 2015 datang meninjau produksi langsung.

Saat itu, Presiden Jokowi bertanya kemampuan produksinya dalam setahun. Saat itu ia menjawab hanya sanggup 200 unit.

Kemudian, kata dia, disampaikan Presiden Jokowi bahwa 200 unit tidak imbang karena pemerintah membutuhkan 60.000 alsintan.

"Kemudian kami negoisasi, ditanya masalahnya apa. Saya sampaikan masalah modal. Kebetulan ada perbankan yang siap membiayai," kata Zamroni.

Setelah itu, Presiden Jokowi meminta untuk memproduksi alat mesin pemanen padi sebanyak 1.000 unit.

Saat jumpa pers, kata Zamroni, Presiden Jokowi menyatakan akan membeli seluruh produknya melalui e-katalog. Dengan demikian, tinggal klik saja untuk pemesanan.

"Siapa yang tidak percaya. Kemudian kami siapkan semuanya. Ternyata seperti ini dan sampai sekarang belum terserap semuanya," ucap Zamroni.

Menurut Zamroni, pabriknya sudah selesai memproduksi mesin pesanan Presiden Jokowi sejak pertengahan 2017.

Dia mengaku sudah berkali-kali bersurat ke presiden, tetapi sampai hari ini belum ada tindak lanjut. Isi surat itu menanyakan komitmen dari presiden atas pernyataannya ketika konpers di dalam pabrik memintanya untuk produksi 1.000 unit mesin tersebut.

Zamroni mengharapkan Presiden Prabowo memperhatikan produksi dalam negeri. Sebab, saat ini banyak pengusaha dalam negeri yang dapat membuat alsintan.

“Kami berharap Pak Prabowo memperhatikan industri dalam negeri karena kami riset untuk petani Indonesia. Petani Indonesia tidak selalu impor. Apalagi saat ini Indonesia menjadi pangsa pasar potensial untuk impor mesin industri pertanian. Kenapa kalau ada anak negeri yang bisa (membuat mesin alsintan) tetapi harus impor,” tutur Zamroni. (Kompas)

20/09/2025

Juru Parkir di depan RS Murni Teguh Mau Diculik 3 Pria Berbadan Tegap

Keributan pecah antara seorang juru parkir dengan tiga pemuda berbadan tegap di Jalan Veteran, tepat di depan Rumah Sakit Murni Teguh, Medan, Jumat (19/9/2025) Sore.

Cekcok ini diduga merupakan buntut dari insiden sehari sebelumnya di mana sang juru parkir nyaris menjadi korban penculikan.

Juru parkir bernama Wahyu Daniel Nasution menuturkan bahwa ketegangan bermula pada Kamis, 18 September. Menurutnya, ia terlibat selisih paham terkait parkir yang berujung pada upaya penculikan oleh ketiga pria tersebut.

Puncak ketegangan terjadi keesokan harinya saat ia kembali berhadapan dengan orang-orang yang sama.

David, rekan Wahyu, yang berada di lokasi mengaku menjadi korban intimidasi dan kekerasan saat mencoba mendokumentasikan kejadian. la berniat mengambil foto dan video sebagai bukti ketika rekan-rekannya hendak diintervensi, namun usahanya dihalangi secara paksa.

"Awak kan mau moto kawan itu, Bang, karena semalam dia udah mau diculik orang itu. Pas mau ku video-kan, langsung direbutnya HP awak, hingga hp ku kenak pelipis ini sampai memar," ujar David di lokasi kejadian sambil menunjuk luka di wajahnya.

Adu mulut dan aksi saling dorong ini sontak menarik perhatian warga dan pengguna jalan, hingga menyebabkan keramaian di depan Kantor Kepolisian Sektor Medan Timur yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian.

Situasi yang memanas akhirnya berhasil diredam setelah personel dari Polsek Medan Timur dan petugas Dinas Perhubungan Kota Medan tiba untuk menengahi.

Cemmana pendapat kelen?

Jadi Simpanan, Siswi SMK Dihabisi Saat Minta Hape Rp8jutaHubungan gelap antara siswi SMK berinisial AD (15) dengan seora...
20/09/2025

Jadi Simpanan, Siswi SMK Dihabisi Saat Minta Hape Rp8juta

Hubungan gelap antara siswi SMK berinisial AD (15) dengan seorang pria beristri, Suryadi (42), berakhir tragis.

AD ditemukan tewas di aliran sungai areal perkebunan tebu PT Gunung Madu Plantations (GMP), Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.

Penemuan jasad AD berujung penangkapan Suryadi, yang belakangan mengakui perbuatannya menghabisi pacar gelapnya tersebut.

Suryadi mengaku gelap mata saat dimintai uang Rp 8 juta oleh AD.

Saat itu AD beralasan ingin membeli ponsel, namun Suryadi hanya memberinya Rp 3 juta lantaran tidak memiliki uang sebanyak itu.

Korban AD pun marah dan memukul Suryadi.

Aksi korban membuat Suryadi naik pitam hingga dia menganiaya korban hingga tewas.

Jasad korban kemudian dibuang ke aliran sungai areal perkebunan tebu di Terusan Nunyai, Lampung Tengah.

Hingga akhirnya jenazah korban ditemukan di lokasi itu pada Rabu (17/9/2025) pukul 12.22 WIB.

Ditabrak KA di Asahan, Sekeluarga Terjepit Dalam MobilSebuah kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa p...
20/09/2025

Ditabrak KA di Asahan, Sekeluarga Terjepit Dalam Mobil

Sebuah kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kelurahan Gambir Baru, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Kamis (18/9/2025).

Satu unit minibus yang ditumpangi satu keluarga tertabrak kereta api jurusan Tanjung Balai–Medan hingga menyebabkan tiga orang terluka.

Berdasarkan informasi, minibus tersebut dikemudikan oleh Romel Banjarnahor yang saat itu bersama istri dan anaknya hendak pulang ke rumah.

Saat melintas di rel tanpa palang pintu, pengemudi tidak menyadari adanya kereta yang datang dari arah berlawanan. Benturan keras pun tidak terhindarkan, membuat mobil ringsek parah.

Warga sekitar yang melihat kejadian segera berusaha memberikan pertolongan. Evakuasi berlangsung dramatis karena ketiga korban terjepit di dalam kendaraan yang remuk.

Setelah berjibaku, para korban akhirnya berhasil dikeluarkan dengan kondisi luka-luka.

"Tiga korban merupakan pasangan suami istri dan seorang anaknya. Semuanya sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," ujar salah satu petugas di lokasi.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan, sekaligus mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati ketika melewati perlintasan kereta api, terutama yang tidak dilengkapi palang pintu. (NTV)

Diduga Tempat Jual Beli Bayi, Klinik di Medan Area Digrebek, Mulai Rp10juta - Rp30jutaPolda Sumut menggerebek sebuah kli...
19/09/2025

Diduga Tempat Jual Beli Bayi, Klinik di Medan Area Digrebek, Mulai Rp10juta - Rp30juta

Polda Sumut menggerebek sebuah klinik yang diduga dijadikan tempat jual beli bayi di Jalan Bromo, Gang Sentosa, Kecamatan Medan Area.

Salah satu pemilik klinik berinisial MRT disebut turut ditangkap karena keterlibatannya.

Menurut warga sekitar, lokasi tersebut diduga bukan hanya jual beli bayi, melainkan ada dugaan praktik menggugurkan kandungan ilegal.

Hal ini diduga lantaran seringkali klinik kedatangan wanita muda dan berparas cantik.

Mengenai dugaan praktik jual beli bayi dan aborsi ini bukan rahasia lagi bagi warga sekitar.

"Aborsi ada, aborsi. Bukan rahasia umum lagi. Banyak cewek cantik datang," katanya, Jumat (19/9/2025).

Harga bayi bervariasi mulai dari kondisi ekonomi keluarga dari ibu yang melahirkan.

Jika dari keluarga kurang mampu, maka bayi tak berdosa diduga hanya dibayar sekitar Rp 10 juta.

Namun jika ibu yang mau jual bayi dari keluarga berada, maka dibayar sekitar Rp 30 jutaan.

"Saya dengar-dengar tahunya, karena rumah saya dekat. Dengar saya harganya ada yang Rp 10 juta, kalau yang mengandung orang susah. Ada juga yang Rp 30 juta,"sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut menggerebek sebuah klinik yang diduga dijadikan tempat jual beli bayi di Jalan Bromo, Gang Sentosa, Kecamatan Medan Area, Rabu 17 September lalu.

Informasi beredar, kasus ini terbongkar usai ada seorang ibu mengandung, melahirkan anak di klinik tersebut.

Kemudian, setelah melahirkan bayi, anaknya diduga dijual.

Usai bayi dijual, ternyata ayah dari bayi tak terima, sehingga diduga melapor ke Polisi.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani Tampubolon membenarkan adanya penangkapan terkait jual beli bayi di Kota Medan.

Namun demikian ia belum bisa menjelaskan secara rinci karena menurut informasi yang didapatnya akan digelar konferensi pers.

"Informasinya benar, ada. Tetapi nanti akan disampaikan lebih rincinya,"kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani Tampubolon, Jumat (19/9/2025). (Tribun)

Gambar ilustrasi AI

Pelajar yang Hanyut di Sungai Ular Ditemukan MeninggalSeorang pelajar berusia 14 tahun bernama Amos Damanik, warga Jalan...
19/09/2025

Pelajar yang Hanyut di Sungai Ular Ditemukan Meninggal

Seorang pelajar berusia 14 tahun bernama Amos Damanik, warga Jalan Siantar Gg Selamat, Kelurahan Cemara, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, yang hanyut saat mandi-mandi di bantaran Sungai Ular pada Kamis (18/9/2025) akhirnya ditemukan pada Jumat (19/9/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Korban ditemukan oleh tim gabungan Basarnas Sumut, BPBD Serdang Bedagai, BPBD Deli Serdang, serta dibantu masyarakat dalam kondisi meninggal dunia.

Jasad Amos ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi awal ia mandi di Sungai Ular, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Menurut Ipda Darwin S, Panit Seksi Pengamanan dan Penyelamatan (Sipammat) Dit Samapta Polda Sumut, jasad korban pertama kali terlihat oleh warga yang sedang memancing.

"Kemudian mengabari ke tim. Selanjutnya tim yang stand by langsung mengevakuasi," ujarnya.

Pencarian dilakukan menggunakan empat perahu LCR. Dua tim menyisir ke arah hilir, satu tim stand by di lokasi jatuhnya korban, dan satu tim lagi melakukan manuver di sungai.

"Setelah dievakuasi, tim juga ikut mengantar dan menyerahkan korban ke rumah duka," tandasnya.

Dua 'Pecahan Botol' ini Pasang Muka Lugu saat Ditangkap, Padahal.. Satreskrim Polres Binjai menangkap dua terduga pelaku...
19/09/2025

Dua 'Pecahan Botol' ini Pasang Muka Lugu saat Ditangkap, Padahal..

Satreskrim Polres Binjai menangkap dua terduga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) inisial MI alias Kojek, 18 tahun, dan IS alias Baging, 18 tahun, Kamis (18/9/2025).

Peristiwa curanmor berawal pada Senin (29/4/2025) sekira pukul 04.30 WIB di Jalan Tengku Amir Hamzah, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara.

Saat itu korban, Josef Ginting sedang melintas dengan mengendarai sepeda motornya BK 3575 AJK.

“Kemudian Josef Ginting dipepet dan diberhentikan oleh pria yang tidak dikenalnya dengan cara mengarahkan sebilah parang panjang ke arah korban, sehingga Josef Ginting jatuh bersama sepeda motornya, kemudian sepeda motornya langsung dibawa lari oleh para pelaku,” ujar Kasi Humas Polres Binjai, AKP Junaidi, Jumat (19/9/2025).

Polisi berhasil menangkap pelaku di Jalan Randu, Lingkungan III, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai.

“Terhadap kedua pelaku beserta barang buktinya sudah diamankan di Satreskrim Polres Binjai serta dipersangkakan pencurian dengan kekerasan,” kata AKP Junaidi.

19/09/2025

Bayi 2 Tahun Disebut Meninggal di RSUD Rantauprapat, Padahal Masih Hidup

Bayi 2 tahun, sebut saja Bunga, watga Sigambal, Rantauprapat, Labuhanbatu, ternyata disebut meninggal oleh pihak RDUD Rantauprapat.

Terkuaknya peristiwa tersebut berawal saat Bunga dibawa berobat ke RS di Medan. Saat akan menggunakan BPJS, ternyata nama Bunga sudah tidak aktif dan dinyatakan meninggal di RSUD Rantauprapat sejak 29 Juli 2025.

Sehingga keluarga harus membayar secara mandiri biaya perobatan Bunga di Medan.

Keluarga pasien juga sudah berupaya menghubungi pihak RSUD Rantauprapat, namun tidak ditanggapi. Hingga akhirnya muncul video viral ini, Kamis (18/9).

Uwak Ini Terkejut, Barusan Curi Motor, Kok Udah Ditangkap, Sial Kali Ah...Aksi pencurian sepeda motor di area parkir Kaf...
19/09/2025

Uwak Ini Terkejut, Barusan Curi Motor, Kok Udah Ditangkap, Sial Kali Ah...

Aksi pencurian sepeda motor di area parkir Kafe Kuphi, Jalan Abdullah Lubis, Medan, berakhir dengan penangkapan seorang pria paruh baya.

Pelaku, Pantun Nababan alias Ivan (42), diringkus Tim Opsnal Polsek Medan Baru hanya beberapa jam setelah beraksi. Polisi kini tengah memburu satu pelaku lainnya yang identitasnya telah dikantongi.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik Aritonang, S*K, melalui Kanit Reskrim Iptu Poltak M. Tambunan, SH, MH, menyatakan bahwa penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari korban dan bergerak cepat melakukan penyelidikan.

"Benar, satu terduga pelaku telah kami amankan berikut barang bukti sepeda motor milik korban. Pelaku mengakui perbuatannya dilakukan bersama seorang rekannya," ujar Iptu Poltak Tambunan, Kamis (18/9/2025).

Peristiwa nahas ini menimpa Nurfadillah (43), seorang karyawan swasta, pada Kamis siang. Berdasarkan Laporan Polisi nomor: LP/B/752/IX/2025/SPKT/POLSEK MEDAN BARU, korban kehilangan sepeda motor Honda Beat BK 4700 AGP saat sedang bekerja di kafe tersebut sekitar pukul 11:30 WIB.

Korban yang memarkirkan kendaraannya di halaman kafe terkejut mendapati motornya telah raib saat hendak pulang.

"Ketika korban hendak keluar, ia melihat kendaraannya sudah dibawa lari oleh pelaku," demikian bunyi keterangan dalam laporan.

Mendapat laporan, tim Opsnal Polsek Medan Baru langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Dari hasil penyelidikan, identitas dan keberadaan pelaku berhasil dilacak.Tak butuh waktu lama, sekitar pukul 15:00 WIB di hari yang sama, tim berhasil membekuk Pantun Nababan di sekitar Jalan Abdullah Lubis.

"Dari interogasi, pelaku menerangkan bahwa ia melakukan tindakan tersebut bersama rekannya. Saat ini tim sedang melakukan pengejaran intensif terhadap rekan pelaku yang identitasnya sudah kami ketahui," tegas Iptu Poltak.

Kini, Pantun Nababan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mendekam di sel tahanan Mapolsek Medan Baru untuk proses hukum lebih lanjut.

"Pantun Nababan beserta barang bukti berupa satu unit sepeda motor milik korban telah diamankan dan dibawa ke Mapolsek Medan Baru untuk proses penyidikan lebih lanjut,"pungkasnya.

#

Abang Ini Dicari Polsek Simpang Empat dan Polres Tanah KaroDua hari pasca ditemukannya Melky Revanta Perangin-angin, 32 ...
18/09/2025

Abang Ini Dicari Polsek Simpang Empat dan Polres Tanah Karo

Dua hari pasca ditemukannya Melky Revanta Perangin-angin, 32 tahun, yang tewas dibunuh dan dikubur di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) muslim maupun di perladangan Selendang, Desa Ndokom Siroga, Kecamatan Simpang Empat, jajaran Polsek Simpang Empat dan Polres Tanah Karo masih memburu Ganda Nainggolan.

Ganda Nainggolan merupakan orang terakhir yang menjemput Melky Revanta, yang ditemukan tewas dalam kondisi tanpa baju dan hanya mengenakan boxer, sehari sebelum hilangnya pria lajang tersebut.

Kapolsek Simpang Empat, AKP Domdom Panjaitan, Kamis (19/9/2025) sore, menegaskan bahwa beberapa saksi telah diperiksa terkait tewasnya pengusaha ekspor wortel itu.

“Hingga saat ini, jajaran Reskrim Polres Tanah Karo serta Polsek Simpang Empat masih memburu pelaku,” tegas AKP Domdom Panjaitan.

Sejak terungkapnya kematian Melky Revanta pada Selasa (17/9/2025) malam, tim buser Reskrim Polres Tanah Karo dan jajarannya bergerak cepat. Mereka menelusuri rekaman Closed-Circuit Television (CCTV) yang terdapat di ruas jalan Berastagi – Kabanjahe.

“Saat ini kami fokus memaksimalkan pelacakan pelaku. Semoga secepatnya dapat diungkap oleh jajaran Reskrim Polres Tanah Karo dan Polsek Simpang Empat yang saat ini berada di lapangan,” imbuhnya.

Dugaan kematian Melky Revanta Perangin-angin terkait hutang piutang. Selain dikenal sebagai pengusaha ekspor wortel, korban juga kerap membantu warga yang kesusahan dengan meminjamkan uang. Melky terakhir terlihat pada Senin (16/9/2025) malam ketika dijemput Ganda Nainggolan di warung kopi wilayah Simpang Empat.

Address

Medan

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Posmetro Medan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Posmetro Medan:

Share