04/10/2025
Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) menyimpulkan bahwa senyawa nitrit merupakan pemicu dari gejala keracunan yang dialami 1.315 siswa penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat.
"Kami berkesimpulan, senyawa nitrit menjadi
penyebabnya," kata Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Karimah Muhammad, dalam keterangan resmi, Jumat (3/10/2025).
Karimah menjelaskan, investigasi dilakukan dengan menemui para korban, dokter yang menangani korban di Puskesmas Cipongkor dan RSUD Cililin, serta mempelajari pola gejala utama korban.
"Pola gejala yang ditunjukkan para korban sejalan dengan gejala keracunan nitrit, di mana yang mendominasi adalah efek di saluran pencernaan bagian atas, misal: mual, muntah, atau nyeri lambung, sebanyak 36 persen. Bukan di saluran pencernaan bagian bawah, misal diare," uiar dia Karimah menyebutkan, korban yang mengalami diare ternyata hanya 3 persen, meski diare biasanya merupakan salah satu gejala dominan dalam keracunan makanan.
la melanjutkan, ciri keracunan nitrat juga terlihat karena 29 persen korban mengalami gejala pusing atau kepala terasa ringan.
"Gejala lemas dan sesak napas yang dikeluhkan sebagian korban juga menunjukkan keracunan nitrit. Sebab, nitrit bisa menyebabkan methemoglobinemia, di mana kemampuan hemoglobin di dalam darah untuk membawa oksigen menjadi berkurang, sehingga sel-sel tubuh merasa lemas, dan di paru-paru terasa sesak," ujar Karimah. Tim Investigasi Independen BGN justru tidak menemukan bakteri jahat penyebab keracunan makanan, seperti Escherichia coli,Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus.
Sumber : kompas.com