Papuan

Papuan Follow Me To Get The Latest Information

"KNPB News: Sektor Tigi & Deiyai Numbay mengadakan dikpol bersama untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang rea...
14/09/2025

"KNPB News: Sektor Tigi & Deiyai Numbay mengadakan dikpol bersama untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang realitas penjajahan di atas tanah Papua yang semakin memanas.

Kami menyadari bahwa ras Melanesia, khususnya orang asli Papua, sedang menuju kepunahan. Oleh karena itu, kami terus melakukan pendidikan dan memberikan materi terkait masalah ini.

Kami berharap bukan hanya kami yang peduli, tapi juga semua orang asli Papua harus sadar dan berpikir bahwa kita sedang tidak baik-baik saja.

TPNPB Minta Kepada Polisi Australia Dan New Zealand Untuk Tidak Campur Aduk Masalah Penyeludupan Senjata Dan Penyanderaa...
14/09/2025

TPNPB Minta Kepada Polisi Australia Dan New Zealand Untuk Tidak Campur Aduk Masalah Penyeludupan Senjata Dan Penyanderaan Philips Mark Marthens Di Papua Karena Kami Telah Bebaskan Pilot Demi Kemanusiaan Dan Hukum Humaniter Internasional

Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Minggu, 14 September 2025

Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB secara resmi meminta kepada Polisi Australia dan Selandia Baru untuk tidak campur aduk masalah penyeludupan senjata dan penyanderaan Kapten Philips Mark Marthens oleh TPNPB Di Nduga, Papua.

Pertama, Penyeludupan senjata dari Australia untuk pasukan TPNPB di Papua kami dari Pengendali Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB tidak mengetahui hal tersebut dan tidak adanya koordinasi antara kami dengan pihak terkait.

Kedua, kami menghargai semua pendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Papua yang berada di Australia, Selandia Baru dan seluruh dunia yang masih eksis melakukan advokasi dan melindungi orang Papua dari kepunahan akibat tindakan keji dan kekerasan oleh militer pemerintah indonesia terhadap orang pribumi Papua. Sehingga kami meminta Pemerintah Australia dan Selandia Baru untuk mendukung perjuangan orang Papua untuk menentukan nasibnya sendiri, karena terlebih khususnya Papua masih berada di kawasan pasifik yang harus merdeka sendiri seperti saudara kami di PNG, Vanuatu, Fiji, Salomon Island, Kiribati, Nauru, Tonga, Samoa dan negara-negara Melanesia, Mikronesia dan Polinesia yang masih berada dalam kawasan Pasifik. Oleh Sebab itu, masalah Papua harus menjadi masalah negara-negara Pasifik yang harus diselesaikan.

Ketiga, kasus penyandraan terhadap Kapten Philips Mark Marthens oleh Egianus Kogeya dan pasukannya di Paro, Nduga, Papua pada 7, Februari 2023 telah teejadi karena situasi perang dan telah melanggar protokol TPNPB karena memasuki wilayah perang yang telah ditentukan dan wilayah larangan oleh TPNPB.

Keempat, selama Kapten Philips Mark Marthens bersama pasukan TPNPB di Nduga, kami tetap lindunginya walaupun dalam ancaman militer indonesia dengan serangan bom melaui pesawat udara, serangan darat menggunakan bazoka dan peluru itu pun kami tetap menjamin keamanan dan keselamatannya dari serangan militer indonesia yang begitu massive dilancarkan. Bukan hanya kepada kami saja, tetapi juga kepada warga sipil hingga terjadinya korban nyawa, harta benda dan pengungsian massal di Nduga. Namun selama Kapthens Philips Mark Marthens hidup bersama kami dalam situasi perang, kebutuhan hidup dan koordinasi antaranya dan pihak keluarga kami berikan. Dan selama 18 bulan ia bersama kami dan akhirnya dibebaskan demi kemanusiaan dan menegakkan hukum humaniter internasional di Tanah Papua atas kerja keras Kepala Staff, Mayjend Terianus Satto dan Jubir TPNPB Sebby Sambom yang telah memberikan pemahaman kepada pasukan TPNPB untuk membebaskan Kapten Philips dan TPNPB telah membuktikannya kepada Pemerintah Indonesia, Pemerintah New Zealand, Australia dan dunia global bahwa TPNPB tetap mengikuti protokol hukum humaniter selama perang melawan militer pemerintah indonesia di Tanah Papua demi merebut kembali kemerdekaan.

Kelima, masalah penyandraan Pilot Philips Mark Marthens di Papua itu bukan agenda Komando Nasional, itu terjadi "Karena Situasi". Agenda Komnas TPNPB adalah revolusi total merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dan hari ini sedang menuju kesana.

Dengan demikian sekali lagi Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB meminta kepada Pemerintah Australia dan Selandia Baru untuk tidak mencampur aduk masalah penyeludupan senjata dan penyanderaan Kapten Philips Mark Marthens di wilayah perang di Tanah Papua karena kasus Kapten Philips kami telah membebaskannya demi kemanusian dan hukum humaniter internasional.

Demikian Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Minggu, 14 September 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.

Penanggung Jawab Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM

Jenderal Goliat Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM

Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM

Silakan deskripsikan gambar ini 🫡
14/09/2025

Silakan deskripsikan gambar ini 🫡

WAmena Jayawijaya Papua pegunungan!Berdiri dan bicara diatas tanah sendiri itu bukan dosa,Tapi ketika datang di orang pu...
12/09/2025

WAmena Jayawijaya Papua pegunungan!

Berdiri dan bicara diatas tanah sendiri itu bukan dosa,
Tapi ketika datang di orang pu tanah lalu membungkam suara rakyat,
Meaniaya, dan membun*h diatas tanah sendiri, itu baru dosa!

Kita harus berdiri teguh dan berbicara lantang untuk hak-hak kita!
Kita tidak boleh diam ketika tanah kita dirampas dan rakyat kita dizalimi!

Ishmael Toroama, mantan panglima Bougainville Revolutionary Army (BRA), resmi dilantik sebagai Presiden Bougainville pad...
11/09/2025

Ishmael Toroama, mantan panglima Bougainville Revolutionary Army (BRA), resmi dilantik sebagai Presiden Bougainville pada 25 September 2020, bukan 7 September 2025. Namun, mari kita buat postingan untuk memperingati momen bersejarah ini!

"Selamat kepada Ishmael Toroama atas pelantikannya sebagai Presiden Bougainville! Perjuangan panjang rakyat Bougainville kini mendapat tempat di panggung dunia. Dengan lebih dari 97% warga memilih merdeka dalam referendum 2019, Bougainville terus memperjuangkan hak politiknya.

Toroama, yang pernah menjadi panglima BRA, kini memimpin transisi Bougainville menuju status kenegaraan penuh, menjaga stabilitas, serta membangun kerja sama erat dengan Papua Nugini dan mitra internasional.

"Pelantikan ini bukan hanya kemenangan politik, tetapi juga tonggak perdamaian dan kedaulatan,"

Mari kita dukung perjalanan Bougainville menuju masa depan yang lebih baik!

“ *RAKYAT INTAN JAYA DALAM BAHAYA!”** Darurat Militer Non-Organik = Ancaman Nyata Bagi Rakyat Intan JayaSave Intan Jaya....
11/09/2025

“ *RAKYAT INTAN JAYA DALAM BAHAYA!”**

Darurat Militer Non-Organik = Ancaman Nyata Bagi Rakyat Intan Jaya

Save Intan Jaya.🙏

Pejuang Tanah IniMereka berjuang dengan gigih,Untuk tanah air yang dicintai.Mereka berkorban dengan rela,Untuk kebebasan...
11/09/2025

Pejuang Tanah Ini

Mereka berjuang dengan gigih,
Untuk tanah air yang dicintai.
Mereka berkorban dengan rela,
Untuk kebebasan dan keadilan.

Dengan keberanian dan ketabahan,
Mereka menghadapi tantangan.
Dengan semangat dan kesabaran,
Mereka memperjuangkan hak-hak.

Mereka adalah pahlawan sejati,
Yang berjuang untuk tanah air.
Mereka adalah contoh bagi kita,
Untuk berjuang dengan gigih dan rela.

Di mata mereka kita Orang Asli Papua ( OAP ) tak ada harganya Kita di hanggap bintang selama kita OAP masih dalam bingka...
11/09/2025

Di mata mereka kita Orang Asli Papua ( OAP ) tak ada harganya Kita di hanggap bintang selama kita OAP masih dalam bingkai NKRI kami orang Papua tidak akan aman catat itu untuk orang Papua kami tidak akan aman kalau selama dalam bingkai NKRI Kita harus lepas diri dan merdeka di atas tanah kami PAPUA MERDEKA

Operasi Militer Indonesia Di Intan Jaya, Gereja Katolik Dan SD YPPK Jalai Digunakan Oleh Aparat Militer Setelah TPNPB Te...
11/09/2025

Operasi Militer Indonesia Di Intan Jaya, Gereja Katolik Dan SD YPPK Jalai Digunakan Oleh Aparat Militer Setelah TPNPB Tembak Jatuh Pesawat Nir Awak

Siaran Pers Ke II Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Kamis, 11 September 2025

Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan dari P*S TPNPB dari Intan Jaya pada hari Kamis, 11 September 2025 melalui telepon seluler bahwa pada hari ini sekitar pukul 05.00 pagi telag terjadi operasi militer di lima kampung salah satunya Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Dalam operasi tersebut seluruh warga sipil melarikan diri ke hutan dan kampung-kampung terdekat untuk mencari perlindungan akibat penyisiran terjadi.

P*S TPNPB juga melaporkan bahwa Sekolah Dasar YPPK Jalai dan Gereja Katolik Jalai telah dijadikan sebagai pos militer indonesia, sementara seluruh warga sipil melarikan diri meninggalkan rumah, ternak dan kebun mereka demi menghindari kekerasan dan penyiksaan oleh aparat selama melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.

Dalam laporan lebih lanjut, P*S TPNPB mengatakan bahwa sebuah pesawat nirawak yang ditembak jatuh oleh pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya pada Rabu, 11 September 2025, kemarin, mengakibatkan situasi memanas dan pengerahan pasukan terus ditambahkan ke seluruh pelosok Intan Jaya (Areal Blok Wabu) pendoropan pasukan militer juga terjadi di Distrik Homeo. Sementara di Intan Jaya ribuan pasukan militer telah bermarkas di kios-kios dan pemukiman warga sipil untuk menghadapi pasukan TPNPB dalam medan perang.

Terkiat dengan hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto agar hentikan penggunaan sekolah dan gereja-gereja sebagai pos militer indonesia di wilayah perang di Tanah Papua, karena hal tersebut telah melanggar hukum humaniter internasional, jika perang silahkan datang ke Markas TPNPB. Jangan memasuki pemukiman warga, menakut-nakuti warga sehingga warga mengungsi. Jika perang segera tentukan waktu. TPNPB siap hadapi dalam medan perang demi merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua.

Demikian Siaran Pers Ke II Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Kamis, 11 September 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.

Penanggung Jawab Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM

Jenderal Goliat Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM

Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM

SOLIDARITAS HIDUP SOLIDARITAS MELANESIA BAGI BANGSA WEST PAPUA!Satu Harapan, terima kasih banyak pada 18 Negara Wilayah ...
10/09/2025

SOLIDARITAS HIDUP SOLIDARITAS MELANESIA BAGI BANGSA WEST PAPUA!

Satu Harapan, terima kasih banyak pada 18 Negara Wilayah Pacific yang akan menyuarakan bagi Bangsa West Papua dalam sidang Konferensi Tingkat Tinggi Pacific Islands Forum (KTT PIF) ke-45 yang sedang berlangsung pada 8-12 September 2025!






Lautan Harapan di Bawah Langit TimurLihatlah, ribuan kepala, jutaan jiwa,Berdiri dalam satu barisan panjang,Tak lagi ter...
04/09/2025

Lautan Harapan di Bawah Langit Timur

Lihatlah, ribuan kepala, jutaan jiwa,
Berdiri dalam satu barisan panjang,
Tak lagi terpisah oleh jarak,
Tak lagi terbagi oleh waktu,
Karena hati mereka telah disatukan
Oleh bendera yang berkibar di langit biru.

Setiap helai rambut, setiap napas yang terhembus,
Adalah cerita tentang luka yang pernah ditanam,
Tentang tangisan yang berulang kali jatuh,
Namun tak pernah mampu memadamkan api
Yang terus menyala dalam dada.

Mereka berdiri tegak, dengan kaki yang menapak
Pada tanah leluhur, dengan mata yang menatap
Ke arah bintang timur, dengan dada yang dipenuhi
Nyanyian lama: nyanyian perjuangan, nyanyian kebebasan.

Oh, betapa luas lautan manusia ini,
Seperti gelombang yang tak mengenal henti,
Bergerak bersama, berderap serentak,
Menjadi saksi bahwa harapan tak bisa dibunuh,
Dan cinta tanah ini tak bisa dipenjara.

Bendera bintang kejora berkibar bukan sekadar kain,
Tetapi doa yang ditulis dengan air mata,
Janji yang dijaga dengan darah,
Dan mimpi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Hari ini, mereka tidak hanya berdiri,
Mereka sedang menuliskan sejarah
Dengan tubuh mereka, dengan keberanian mereka,
Dengan suara yang bersatu dalam satu teriakan:
"Kami ada, kami hidup, kami tidak akan hilang."

Dan selamanya, selama langit masih biru,
Selama bumi masih berdenyut,
Selama bintang masih menyala,
Cinta itu akan tetap berkibar,
Seperti bendera di atas kepala,
Menjadi pelita, menjadi janji,
Menjadi kebebasan yang tak bisa lagi diruntuhkan.





Pendidikan adalah senjata baru dalam perjuangan, dan mereka tidak akan pernah melupakan tanah yang memberi mereka napas....
03/09/2025

Pendidikan adalah senjata baru dalam perjuangan, dan mereka tidak akan pernah melupakan tanah yang memberi mereka napas.

Pendidikan bukan hanya tentang gelar, tapi tentang memperjuangkan hak dan masa depan bangsa

Address

Numbai

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Papuan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share