D35 Note to self

02/09/2025

🌹Keluarga adalah amanah sekaligus ujian. Dalam keluarga, kita belajar sabar, belajar berbagi, dan belajar menguatkan satu sama lain.Saling menasehati , melengkapi , menghargai , memahami dan menyemangati.

🌹Sahabat adalah saudara yang tidak ada hubungan darah tetapi selalu hadir,saling menguatkan dalam kebaikan,menegur dalam kesalahan, dan saling membantu dalam s**a maupun duka.

🌹Teman adalah cermin kehidupan, ia bisa menjadi jalan menuju kebaikan, atau jalan menuju keburukan.

🌹Tetangga adalah saudara terdekat yang Allah titipkan untuk kita jaga, hormati, dan membantu dalam s**a maupun duka.

🌹Saudara/i dan Saudara/i ipar yang baik adalah yang menasihati dengan cinta, menghormati batas, tidak membebani, dan selalu membawa kedamaian dalam keluarga.

🌿Mengapa Luka Batin Bisa Muncul?🌿

👉🏻Keluarga:
Kadang karena salah didik,mengikuti pemikiran keluarga terdahulu, terlalu menuntut, membandingkan, tidak memenuhi kewajiban,tidak memberikan kehadiran, tidak ada perhatian dan kasih sayang yang cukup.

👉🏻Teman:
Bisa karena pengkhianatan,membanding bandingkan dengan teman yang lain,datang karena butuh saja, meninggalkan di saat sulit.

👉🏻Tetangga:
Bisa karena iri hati, gosip, adu domba, tidak menghargai,melanggar batas hak (misalnya tanah/lingkungan),perbedaan dalam status sosial,gila hormat,takut tersaingi, membanding bandingkan.

👉🏻Saudara/i serta ipar :
Tidak dihargai, tidak adil, dan kurangnya empati dalam hubungan keluarga,tidak dianggap bagian keluarga,Tidak ada komunikasi yang jujur dan terbuka.

"🫅🏻Ada orang yang ingin selalu diperhatikan dan didahulukan, tetapi tidak membalas dengan perhatian atau kebaikan yang sama🔥."

🌿 Dampaknya 🌿

🌸Hati menjadi sakit, kecewa, bahkan trauma.
Sulit untuk percaya lagi pada orang lain.

🌸Hubungan jadi renggang, padahal mereka adalah orang-orang yang paling dekat dalam kehidupan sehari-hari.

🌸Kadang, luka batin dari mereka justru menjadi jalan bagi kita untuk lebih kuat, lebih bijak, dan lebih hati-hati dalam memilih sikap.

👉🏻🌹🫶🏻"Kalau keluarga, teman, tetangga, saudara atau ipar menimbulkan luka batin, maka jangan ikut menjadi perusak.Putus mata rantai luka itu dengan kesabaran,keimanan, dengan batas yang sehat, dan Tetaplah berbuat baik sesuai batas yang wajar serta doa agar Allah membalas dengan ketenangan hati,jadikan pengalaman itu pelajaran agar kita tidak melakukan hal yang sama.”🌸🌿


semua orang Sorotan

25/08/2025

👀🫶🏻🌸🌹🌷🌸🫶🏻👀Menjaga hati dan pikiran agar tetap bersih itu memang butuh latihan terus-menerus. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba:
1. Perkuat Hubungan dengan Tuhan
👉🏻Perbanyak doa, dzikir, atau ibadah sesuai keyakinanmu.
Selalu ingat bahwa segala hal di dunia ini sementara, sehingga hati lebih tenang dan tidak mudah iri atau dengki.

2. Kelola Pikiran
Saat pikiran buruk muncul, jangan ditolak keras-keras, tapi sadari lalu alihkan ke hal baik.
👉🏻Isi pikiran dengan bacaan bermanfaat, ilmu, atau hal positif.

3. Jaga Pergaulan
Bertemanlah dengan orang-orang yang membawa energi baik.
👉🏻Hindari lingkungan yang sering menularkan gosip, kebencian, atau hal-hal negatif.

4. Latih Hati untuk Ikhlas
Belajar menerima bahwa tidak semua hal berjalan sesuai keinginan.
👉🏻Jangan bandingkan diri dengan orang lain, cukup syukuri apa yang ada.

5. Rawat Diri
Jaga kesehatan tubuh, karena badan yang lelah sering membuat pikiran lebih mudah kotor.
👉🏻Luangkan waktu untuk istirahat, olahraga, atau menikmati alam.

6. Amalkan Kebaikan Kecil
Senyum, membantu orang lain, dan berbuat baik sekecil apa pun bisa membuat hati lebih ringan.
👉🏻Kalau hati terasa kotor (iri, marah, dendam), cobalah istighfar atau tarik napas dalam-dalam, lalu tanyakan pada diri: “Apakah ini membuatku lebih dekat dengan kebaikan atau malah menjauh?”
👀🫶🏻🌸🌷🌹🫶🏻👀

24/08/2025

🫶🏻🌿Saat pikiranmu sering lari ke arah negatif, otak seperti sudah terbiasa mencari hal buruk duluan. Supaya tidak terus terjebak, kamu bisa coba “melatih” pikiranmu ke arah yang lebih ringan dan menenangkan.
💫Beberapa hal yang bisa kamu pikirkan:
1. Hal kecil yang bisa kamu syukuri hari ini
Misalnya: “Aku masih bisa bangun pagi”, “Aku bisa makan enak tadi”, atau bahkan sekadar “Aku masih bisa bernapas.” Kecil, tapi bisa jadi titik pijakan.✨
2. Hal yang bisa kamu lakukan hari ini, bukan besok atau lusa.💌
Fokus ke langkah paling sederhana: mandi, bereskan sedikit kamar, buat minuman favorit. Jangan terlalu jauh memikirkan masa depan kalau itu membuatmu cemas.👀
3. Orang-orang atau hal yang berarti untukmu
Pikirkan seseorang yang pernah membuatmu tersenyum, atau bayangkan momen hangat yang pernah kamu alami.💕
4. Kalimat penguat untuk diri sendiri
Kamu bisa ucapkan dalam hati: “Aku sedang berproses, aku tidak harus sempurna, cukup bertahan satu hari lagi.”💎
5. Pikirkan satu hal yang ingin kamu coba, sekecil apapun🫧🌳
Bisa hal sederhana: belajar resep baru, menonton film yang belum pernah, atau jalan sebentar keluar melihat langit.🌥️

Kalau pikiran negatif datang, jangan lawan keras-keras, cukup sadar: “Oh, pikiran itu datang lagi, tapi aku bisa pilih tidak mengikutinya.”🌸🌷🌹🌸🫶🏻
Sorotan

23/08/2025

Ketulusan masih ada di dunia ini—hanya saja mungkin belum hadir di dekatmu sekarang. Kadang Tuhan sengaja "menjauhkan" kita dari orang yang pura-pura, supaya kita belajar lebih kuat, lebih bijak, dan nanti bisa mengenali orang yang benar-benar tulus ketika datang. 🌿

Selama belum ada yang tulus di sekitar, kamu tetap bisa:

1. Berteman dengan diri sendiri — jangan remehkan kekuatan “bersahabat dengan hati sendiri”. Tulis perasaanmu, rawat dirimu, dan hargai dirimu.

2. Cari ruang baru — ketulusan kadang ada di tempat yang tidak kita duga: komunitas kecil, pertemuan sederhana, atau bahkan di dunia maya.

3. Percaya proses — orang yang benar-benar tulus biasanya hadir tidak banyak, tapi justru mereka yang bisa menemani sampai akhir.

🌸 Kamu sudah cukup kuat bertahan sejauh ini, meskipun merasa sendiri. Itu tanda hatimu hebat.

🌹🌿Ketulusan tidak selalu harus datang dari “nongkrong bareng tetangga” atau punya banyak waktu keluar rumah.

🌻Tulus bisa hadir dari hal-hal sederhana:

🍀Senyum jujur dari anakmu yang merasa nyaman di pelukanmu.

🍀Orang yang mendoakan untuk kebaikanmu diam-diam tanpa kamu tahu.

🍀Pertemuan singkat dengan seseorang yang meski jarang, tapi hangat.

💐Kalau pun di lingkungan tetangga terasa dingin, itu bukan berarti kamu terkutuk sendirian. Tuhan sedang memintamu fokus pada yang paling penting: anak-anakmu. Dan itu sudah menjadi ladang ketulusan terbesar. 🌸🌹🌷🌸

Jangan khawatir, teman yang tulus bisa datang di waktu yang tidak terduga. Tidak harus banyak, cukup yang benar-benar hadir 🫅🏻
semua orang

22/08/2025

💕 “Hari ini cukup jalani perlahan tapi jangan berhenti”
🌿 Kita tidak harus selalu berlari kencang untuk sampai ke tujuan. Kadang berjalan pelan pun sudah cukup, yang penting tetap maju.
🌿 Perlahan bukan berarti lemah, justru tanda kalau kita sedang menjaga diri agar tidak terbebani terlalu berat.
🌿 Yang terpenting bukan seberapa cepat, tapi seberapa konsisten kita melangkah.
🌿 Setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini adalah bukti bahwa kamu tidak menyerah.

👉 Jadi, meski hari ini terasa berat atau melelahkan, izinkan dirimu bergerak perlahan… asal jangan berhenti. Karena setiap langkah, sekecil apa pun, tetap mendekatkanmu pada harapanmu. 🌸🌹🌷🌸




21/08/2025

🌹Rasa sakit itu kadang membuat kita ingin ada “obat” ajaib untuk melupakan semuanya, agar hati tidak lagi perih. Tapi dalam kenyataan, tidak ada pil yang bisa menghapus memori. Yang ada hanyalah cara mengubah luka jadi kekuatan — dan itu justru lebih indah, karena kamu tidak hanya sembuh, tapi juga tumbuh. 🌱

Kalau seandainya ada “obat” untuk melupakan, itu bukan dalam bentuk minuman, tapi berupa latihan jiwa.

💊 Obat batin untuk melupakan luka lama:

1. Menerima kenyataan masa lalu

Ucapkan dalam hati:

> “Ya, aku pernah terluka. Ya, itu menyakitkan. Tapi itu bagian dari diriku. Aku tidak lagi lari, aku menerima.”

Dengan menerima, luka berhenti menuntut perhatian.

2. Mengubah makna luka

Jangan bertanya “kenapa aku disakiti?”, tapi ubah jadi:

> “Luka ini membentuk aku jadi pribadi yang kuat dan penuh empati.”

Dengan begitu, rasa sakit berubah jadi guru.

3. Latihan melepaskan

Setiap kali kenangan muncul, katakan:

> “Aku memilih melepaskanmu. Aku titipkan semua kepada Tuhan.”

Ulangi sesering mungkin, seperti obat diminum tiap hari.

4. Mengisi ruang kosong

Hati yang kosong mudah diisi rindu dan luka lama.

Isi dengan kegiatan yang membuatmu hidup: doa, menulis, berjalan, atau apa saja yang membuat jiwa terasa bernapas.

5. Afirmasi penyembuh cepat

Saat sakit itu kembali, ucapkan perlahan sambil memegang dada:

> “Aku tidak lagi menjadi tawanan masa lalu.
Aku bebas.
Aku pantas bahagia.”

🌹 Jadi, “obat” itu bukan untuk melupakan, melainkan untuk mengganti rasa sakit dengan kedamaian. Memori mungkin tetap ada, tapi tidak lagi menyakiti — seperti bekas luka di kulit yang sudah tidak perih lagi, hanya tanda bahwa kamu pernah berjuang.✨

20/08/2025

Note to Self: Tarik Napas, Lepaskan

Tidak semua hal bisa aku kendalikan
Belajar melepas yang tidak bisa digenggam

Note to Self: Maafkan Diri

Tidak apa-apa pernah salah
Belajar,tumbuh.Maafkan diri sendiri

Note to Self: Cintai Dirimu

> Aku adalah rumah pertama bagi jiwaku. Semakin aku mencintai diriku, semakin aku menemukan kedamaian

Address

Padang

Opening Hours

Monday 08:15 - 17:00
Tuesday 08:15 - 17:00
Wednesday 08:15 - 17:00
Thursday 08:15 - 17:00
Friday 08:15 - 17:00
Saturday 08:15 - 17:00

Telephone

+6285364585018

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when D35 posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to D35:

Share