Mazaya Kost Bumiayu

Mazaya Kost Bumiayu Lokasi Kost Strategis Depan Jalan Raya Bumiayu - Purwokerto, Dekat Universitas Peradaban Bumiayu & Universitas Muhammadiyah Brebes

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengungkapk...
28/08/2025

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengungkapkan bahwa beban pajak kendaraan bermotor di Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia. Kesadaran itu, bermula dari pengalaman pribadinya saat menghadiri forum internasional beberapa tahun lalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pajak Kendaraan di Indonesia Disebut Termahal di Dunia, Ini Faktanya", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2025/08/27/180100215/pajak-kendaraan-di-indonesia-disebut-termahal-di-dunia-ini-faktanya?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Di era perkembangan teknologi yang luar biasa cepat, terutama kecerdasan buatan (AI), Jad Tarifi—mantan kepala tim AI Go...
27/08/2025

Di era perkembangan teknologi yang luar biasa cepat, terutama kecerdasan buatan (AI), Jad Tarifi—mantan kepala tim AI Google—mengungkap kritik tajam terhadap sistem pendidikan tradisional. Ia menilai jalur akademis panjang seperti PhD, hukum, atau kedokteran bisa menjadi usang saat seseorang lulus, karena kurikulum tak mampu mengejar laju perubahan teknologi.

Menurut Tarifi, nilai utama di masa depan tidak lagi terletak pada panjangnya titel akademis, melainkan pada soft skills seperti empati, komunikasi, dan kemampuan adaptasi. Ia juga menekankan pentingnya pengalaman praktis di lapangan, yang membuat seseorang lebih siap menghadapi tantangan nyata dibanding sekadar teori panjang.

Pandangan ini menuai kontroversi karena banyak profesi masih percaya gelar adalah fondasi utama dalam membangun kredibilitas. Namun, diskusi ini membuka pertanyaan penting: apakah kita masih perlu mengejar gelar panjang, atau sudah waktunya membangun relevansi lewat pengalaman nyata?

Kalau dipikir-pikir, masuk akal juga sih, soalnya banyak orang habisin bertahun-tahun kuliah, tapi pas lulus dunia udah berubah total. Rasanya kayak lo baru selesai naik sepeda, sementara orang lain udah ngebut naik motor listrik.

Makanya banyak anak muda sekarang milih bikin project, ikutan startup, atau belajar mandiri dari internet, biar skill mereka langsung kepake. Bukan berarti kuliah itu jelek, cuma kadang orang ngejar lebih karena gengsi daripada kebutuhan nya

"OpenAI GPT-5 telah mencapai tonggak baru dalam penalaran medis. Pada MedQA, sebuah tolok ukur yang dibangun dari pertan...
25/08/2025

"OpenAI GPT-5 telah mencapai tonggak baru dalam penalaran medis. Pada MedQA, sebuah tolok ukur yang dibangun dari pertanyaan ujian lisensi medis AS yang sebenarnya, model ini mencapai akurasi 95,8%, peningkatan signifikan dibandingkan GPT-4o. Dalam evaluasi tingkat ahli, GPT-5 juga menunjukkan penalaran diagnostik yang lebih kuat, mengungguli profesional medis pra-lisensi sebesar 24% dalam penalaran dan 29% dalam pemahaman. Meskipun hasil ini menunjukkan kemajuan luar biasa dalam kemampuan AI untuk memproses pengetahuan medis yang kompleks, peneliti menekankan bahwa perawatan klinis di dunia nyata membutuhkan lebih dari sekadar kinerja ujian, penilaian, empati, dan pengambilan keputusan etis tetap menjadi kekuatan unik manusia. Sumber: Kemampuan GPT-5 pada Penalaran Medis Multimodal melalui arXiv."

Ilmuwan komputer peraih Nobel atau Bapak AI, Geoffrey Hinton, punya pesan untuk anak muda agar terhindar dari bahaya AI ...
25/08/2025

Ilmuwan komputer peraih Nobel atau Bapak AI, Geoffrey Hinton, punya pesan untuk anak muda agar terhindar dari bahaya AI yang mengancam pekerjaan.

"Berlatihlah jadi tukang ledeng," katanya belum lama ini.

Pekerjaan yang melibatkan tenaga kerja manual merupakan pekerjaan yang paling tak terancam AI atau teknologi, meski seringkali dianggap kurang bergengsi.

"Saya pikir tukang ledeng risikonya kecil. Seseorang seperti asisten hukum, paralegal, mereka tidak akan dibutuhkan untuk waktu yang lama," ucapnya.

Pekerjaan terampil yang mengandalkan tenaga manusia menawarkan prospek jangka panjang karena AI belum mampu menggantikannya sepenuhnya.

Menurut analisis Microsoft, pekerjaan seperti penerjemah, sejarawan, perwakilan layanan pelanggan, dan penulis memiliki risiko tinggi terhadap otomatisasi.

Sebaliknya, pekerjaan seperti tukang atap, operator kereta api, pekerja pemindah bahan berbahaya, tukang cat, ahli flebotomi, dan asisten perawat dianggap lebih aman dari ancaman AI.

"Otomatisasi merupakan ancaman rendah bagi pekerjaan-pekerjaan ini karena melibatkan orang yang memasang peralatan secara manual, dan banyak dari mereka yang melakukannya mendekati masa pensiun," kata Tony Spagnoli, dari North American Technician Excellence.

Bagi banyak orang, hanya masalah waktu sebelum kekurangan pekerjaan terkait AI mulai berdampak keras. "Inovasi terkait kecerdasan buatan (AI) dapat menggantikan 6-7% tenaga kerja AS jika AI diadopsi secara luas," kata Goldman Sachs.

Pekerjaan kerah biru semakin diminati, terutama oleh Generasi Z yang ingin menghindari utang mahasiswa dan ancaman AI.

Survei Resume Builder menunjukkan bahwa banyak anak muda, termasuk lulusan sarjana, tertarik pada pekerjaan ini.

Meskipun menawarkan stabilitas keuangan, pekerjaan kerah biru juga tidak sepenuhnya kebal terhadap risiko.

"Robotika benar-benar akan datang."Robotika akan mulai menggantikan pekerjaan tingkat pemula, seperti mengemudikan truk dan memindahkan peralatan, tetapi mungkin perlu waktu untuk mulai memahami pekerjaan yang kompleks ini," kata Andrew Reece, kepala ilmuwan AI di BetterUP.

Mantan pemimpin Google dan anggota awal tim AI generatif perusahaan, Jad Tarifi, mempertanyakan nilai pendidikan tinggi ...
21/08/2025

Mantan pemimpin Google dan anggota awal tim AI generatif perusahaan, Jad Tarifi, mempertanyakan nilai pendidikan tinggi di era AI. Dalam sebuah artikel Fortune, Tarifi berpendapat bahwa gelar lanjutan seperti PhD, hukum, dan kedokteran mungkin sudah ketinggalan zaman saat siswa selesai menempuhnya.

Dia menjelaskan bahwa AI berkembang sangat cepat sehingga tahun-tahun studi berisiko menjadi tidak relevan, menyebut jalur doktoral "menyakitkan" dan mengatakan bahwa mereka hanya boleh dikejar oleh mereka yang benar-benar obsesi.

Sebagai gantinya, Tarifi percaya bahwa masa depan milik mereka yang fokus pada keterampilan lunak seperti empati dan kecerdasan emosional, serta pengalaman praktis di bidang yang sedang berkembang di mana AI dapat diterapkan.

Dia menunjukkan bahwa Anda tidak perlu tahu cara kerja setiap mikroprosesor untuk sukses, yang perlu Anda tahu adalah bagaimana beradaptasi ketika ada masalah. Komentar Tarifi memicu reaksi keras di dunia maya, terutama dari para profesional di bidang hukum dan kedokteran yang berpendapat bahwa AI dapat membantu tapi tidak akan pernah menggantikan kedalaman keahlian manusia.

Diskusi ini menunjukkan betapa cepatnya AI membentuk kembali pandangan tentang pendidikan dan jalur akademis yang panjang. Apa pendapatmu tentang hal ini?

Anggaran pendidikan 20 persen dari Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026 naik menjadi Rp 7...
21/08/2025

Anggaran pendidikan 20 persen dari Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026 naik menjadi Rp 757,8 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 724,7 triliun. Namun, dari total anggaran itu, sebanyak 44,2 persen di antaranya atau Rp 335 triliun dialokasikan untuk anggaran Makan Bergizi Gratis.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, anggaran Rp 335 triliun itu digunakan untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta siswa yang dilayani oleh sekitar 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Selain MBG, para mahasiswa akan mendapatkan program Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang dialokasikan sebesar Rp 17,2 triliun bagi 1,2 juta mahasiswa dan 21,1 juta siswa mendapatkan Program Indonesia Pintar senilai Rp 15,6 triliun.

Kemudian, program beasiswa yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dialokasikan sebesar Rp 25 triliun bagi 4.000 mahasiswa. Total manfaat yang diterima siswa dan mahasiswa dari empat program ini sebesar Rp 401,5 triliun.

”Yang diterima siswa dan mahasiswa itu Rp 401,5 triliun sendiri dalam bentuk beasiswa bidik misi, LPDP, Program Indonesia Pintar, dan Makan Bergizi Gratis,” kata Sri Mulyani, dalam jumpa pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Baca berita selengkapnya di Kompas.id berjudul “Hampir Setengah Rencana Anggaran Pendidikan 2026 Dialokasikan untuk MBG” oleh Stephanus Aranditio .

Foto: Kompas/Adrian Fajriansyah

Gerhana Bulan Total atau Blood Moon bakal terjadi pada 7-8 September 2025 mendatang. Fenomena ini bisa dilihat di sebagi...
19/08/2025

Gerhana Bulan Total atau Blood Moon bakal terjadi pada 7-8 September 2025 mendatang. Fenomena ini bisa dilihat di sebagian besar negara Asia, termasuk Indonesia. Fenomena yang terjadi ketika bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan sehingga menghasilkan warna merah darah ini juga bisa disaksikan di Afrika Timur, Australia Barat, hingga pesisir timur Brasil.

Menurut akun Instagram resmi Observatorium Bosscha, Gerhana Bulan Total ini akan dimulai pada 7 September 2025 pukul 22.28 WIB dan berakhir pada 8 September 2025 pukul 03.55 WIB. "Gerhana ini bisa dinikmati dengan mata telanjang dari seluruh wilayah Indonesia, tanpa peralatan khusus," tulis Observatorium Bosscha pada keterangan captionnya.

Untuk mendapatkan pemandangan Gerhana Bulan Total yang maksimal, disarankan untuk memilih lokasi pengamatan yang minim cahaya dan langit cerah. Fenomena yang membuat Bulan tampak merah darah ini bakal menyuguhkan pemandangan langit yang langka dan menakjubkan. Gerhana Bulan Total berikutnya di Indonesia baru akan terjadi lagi pada 2033 mendatang.

📷: Ilustrasi by Reve Ai

Banyak orang mengira, kalau mau dapat kerja tinggal buka portal lowongan, kirim CV, tunggu panggilan. Tapi faktanya, seb...
18/08/2025

Banyak orang mengira, kalau mau dapat kerja tinggal buka portal lowongan, kirim CV, tunggu panggilan. Tapi faktanya, sebagian besar lowongan kerja tidak pernah dipasang di portal resmi. Data dari The Interview Guys menyebutkan sekitar 70% lowongan kerja tidak dipublikasikan secara terbuka. Sumber lain seperti Management Consulted bahkan memperkirakan angkanya bisa mencapai 80%, tergantung industri dan lokasi. Artinya, dari 10 lowongan yang ada, hanya 2 atau 3 yang benar-benar dipasang di internet. Sisanya? Beredar di lingkaran kecil, lewat obrolan di meja kopi, atau pesan WhatsApp antar kolega.

Ini yang disebut hidden job market. Lowongan seperti ini sering diberikan ke orang yang sudah dikenal, pernah bekerja sama, atau direkomendasikan oleh orang dalam. Alasannya simpel, perusahaan lebih nyaman merekrut orang yang sudah punya rekam jejak, daripada berjud1 dengan pelamar yang belum dikenal sama sekali. Jadi, meski kita punya CV yang keren, kalau tidak ada yang mengenalkan, kita bisa saja kalah oleh orang yang koneksinya lebih kuat. Terasa tidak adil memang.

Nah, di sinilah pentingnya membangun relasi. Dan membangun relasi itu bukan berarti tiap kali ketemu orang langsung kasih kartu nama atau minta kerjaan. Relasi itu dibangun dari interaksi yang tulus. Misalnya, ikut komunitas sesuai minat, menghadiri acara networking, atau sekadar aktif membantu orang lain tanpa pamrih. Dari situlah, nama kita mulai diingat. Masalahnya, banyak yang salah paham. Ada yang mengira networking itu seperti mancing, lempar umpan, tarik ikan. Padahal, hubungan yang baik itu seperti merawat tanaman. Kita harus sabar, konsisten, dan tulus. Bukan cuma hadir saat butuh.

Banyak yang bilang, kalau mau dapat koneksi yang kuat, kita harus rendah hati. Betul. Orang akan lebih mudah merekomendasikan kita kalau kita ramah, sopan, dan tidak sombong. Tapi rendah hati itu beda dengan rendah diri. Rendah hati artinya kita menghargai semua orang, terlepas dari jabatan atau latar belakangnya. Sementara rendah diri membuat kita selalu merasa nggak pantas, akhirnya malah nggak berani menunjukkan kemampuan.

Contohnya, saat dikenalkan ke orang penting, rendah hati membuat kita bisa berbicara santai, mendengar lebih banyak, dan menghargai lawan bicara. Tapi kalau rendah diri, kita hanya mengangguk, tersenyum canggung, dan tidak meninggalkan kesan apa-apa. Ada juga yang terlalu ramah. Setiap orang disapa, setiap pesan dibalas dengan energi 200% kalau bisa, dan setiap permintaan dibantu tanpa batas. Akibatnya? Orang bisa saja memanfaatkan. Kita jadi orang yang diingat hanya ketika mereka butuh sesuatu, bukan ketika ada peluang bagus untuk dibagikan. Sikap terlalu ingin menyenangkan semua orang juga bisa menguras tenaga, waktu, dan bahkan reputasi.

Zaman sekarang jangan mengandalkan pemerintah untuk membuka jutaan lapangan kerja. Daripada hanya menunggu, lebih baik aktif mencari peluang. Caranya bisa mulai dari lingkaran terdekat. Kadang, peluang datang bukan dari orang yang kita kira punya koneksi besar, tapi dari obrolan ringan dengan orang yang tak terduga. Misalnya, teman satu komunitas olahraga yang ternyata bekerja di perusahaan besar. Atau tetangga yang anaknya butuh karyawan di tokonya. Pintu-pintu kecil seperti ini bisa terbuka kalau kita aktif membangun hubungan.
Relasi yang luas itu penting, tapi jangan lupa, kemampuan tetap nomor satu. Kita bisa saja dapat peluang dari orang dalam, tapi kalau kemampuan tidak mendukung, kita akan sulit bertahan. Jadi, sambil membangun jaringan, tetap asah keahlian. Ikut kursus, pelatihan, atau belajar mandiri dari internet. Dengan begitu, saat ada kesempatan, kita siap masuk dan membuktikan diri. Relasi bisa membuka pintu, tapi keahlian yang membuat kita bertahan di dalamnya.

Di era digital, reputasi menyebar lebih cepat daripada iklan lowongan. Satu sikap buruk bisa tersebar ke banyak telinga dalam waktu singkat. Sebaliknya, sikap baik dan profesional juga bisa membuat kita direkomendasikan tanpa diminta. Setiap interaksi adalah kesempatan untuk meninggalkan kesan baik. Entah itu di kantor, di acara komunitas, bahkan di media sosial. Orang mungkin lupa kata-kata kita, tapi mereka jarang lupa bagaimana kita membuat mereka merasa.

Kalau kita lihat tren sekarang, dunia kerja sudah tidak lagi hitam-putih. Kita harus bisa bermain di dua dunia sekaligus. Artinya, bangun relasi di dunia nyata, ikut acara, nongkrong di komunitas, berkenalan saat event, dan perkuat di dunia maya, misalnya lewat LinkedIn atau media sosial profesional lainnya. Dengan begitu, orang yang baru kita temui di acara offline bisa melihat rekam jejak kita secara online. Mereka jadi lebih yakin untuk mengajak kerja sama atau memberikan rekomendasi.

Pasar kerja saat ini tidak hanya tentang siapa yang punya CV terbaik, tapi siapa yang dikenal dan dipercaya. Fakta bahwa 70–80% lowongan kerja tidak diumumkan berarti kita tidak bisa hanya mengandalkan pencarian di portal online. Kita perlu masuk ke lingkaran yang lebih kecil, lingkaran yang sering menjadi jalur utama rekrutmen. Bangun relasi dengan tulus, jaga sikap rendah hati tanpa kehilangan batas diri, terus asah kemampuan, dan jaga reputasi. Jangan terlalu berharap semua datang dari pemerintah atau menunggu pengumuman resmi. Dunia kerja bergerak cepat, dan kadang hanya orang yang siap dan punya jaringan kuat yang bisa mengikutinya.

Kita boleh membangun hubungan, tapi jangan sampai dimanfaatkan. Boleh ramah, tapi jangan sampai habis untuk menyenangkan semua orang. Pekerjaan bukan hanya soal gaji, tapi juga soal keberlangsungan hidup, martabat, dan kesempatan untuk terus berkembang.
---


Disclaimer:
Tulisan ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, tulisan ini bukan naskah akademik maupun karya jurnalistik.

✅ Cara Aman Memindahkan Aplikasi M-Banking Tanpa Perlu ke Kantor BankMemindahkan aplikasi mobile banking (m-banking) ke ...
17/08/2025

✅ Cara Aman Memindahkan Aplikasi M-Banking Tanpa Perlu ke Kantor Bank

Memindahkan aplikasi mobile banking (m-banking) ke ponsel baru bisa terasa rumit, terutama jika bank mensyaratkan kunjungan ke kantor cabang. Namun, ada beberapa cara aman dan praktis yang bisa Anda lakukan untuk menghindari hal tersebut.

1️⃣ Gunakan Fitur Transfer Data Resmi dari Ponsel
Produsen ponsel kini menyediakan fitur transfer data bawaan yang aman dan mudah digunakan. Fitur ini memungkinkan pemindahan aplikasi dan data secara langsung ke perangkat baru.

- Android: Gunakan aplikasi seperti Smart Switch (Samsung), Clone Phone (OPPO, OnePlus, Realme), atau fitur transfer data bawaan lainnya.
- iOS (iPhone): Gunakan fitur Quick Start_saat menyiapkan iPhone baru, atau manfaatkan iCloud Backup dan iTunes Backup.

📌 Setelah proses transfer selesai, Anda mungkin hanya perlu melakukan verifikasi ulang di aplikasi m-banking, seperti memasukkan PIN atau OTP.

2️⃣ Cadangkan dan Pulihkan Menggunakan Layanan Cloud
Jika ponsel Anda tidak memiliki fitur transfer data, Anda bisa menggunakan layanan cloud untuk mencadangkan dan memulihkan data aplikasi.

- Google Drive (Android): Aktifkan fitur Backup to Google Drive di pengaturan ponsel lama Anda.
- iCloud (iOS): Pastikan iCloud Backup aktif, lalu pilih Restore from iCloud Backup saat mengatur iPhone baru.

⚠️ Perlu diingat, beberapa bank mungkin tetap mendeteksi perangkat baru dan meminta verifikasi tambahan demi keamanan.

3️⃣ Hapus Data Aplikasi di Ponsel Lama (Opsional tapi Disarankan)

Setelah aplikasi m-banking berhasil dipindahkan dan berfungsi normal di ponsel baru, sebaiknya hapus data aplikasi di perangkat lama untuk menjaga keamanan.

- Android: Buka Pengaturan> Aplikasi> Pilih aplikasi m-banking>Penyimpanan> Hapus Data dan Hapus Cache.
- iOS: Hapus instalan aplikasi dari iPhone lama Anda.

4️⃣ Persiapan Sebelum Memindahkan
Untuk meminimalkan kendala dan meningkatkan keberhasilan proses pemindahan:

- Pastikan nomor HP yang terdaftar aktif, karena OTP akan dikirim ke nomor tersebut.
- Siapkan User ID dan Password m-banking Anda.
- Perbarui aplikasi m-banking ke versi terbaru di ponsel lama.
- Gunakan koneksi internet yang stabil saat proses transfer atau instalasi ulang.

❓ Mengapa Beberapa Bank Tetap Meminta Kunjungan ke Kantor Cabang?
Meski sudah mengikuti langkah-langkah di atas, beberapa bank tetap mewajibkan kunjungan langsung karena:

- Keamanan ekstra: Perubahan perangkat dianggap berisiko.
- Kebijakan internal bank: Setiap bank memiliki standar keamanan yang berbeda.
- Deteksi perangkat baru: Sistem m-banking bisa mendeteksi perubahan perangkat dan memerlukan verifikasi manual.

🏦 Jika Harus ke Kantor Cabang
Jangan khawatir. Proses verifikasi di kantor cabang biasanya cepat dan sederhana. Cukup bawa:

- KTP atau identitas resmi lainnya
- Ponsel baru Anda

Semoga tips ini membantu Anda memindahkan aplikasi m-banking dengan aman, praktis, dan tanpa repot! 💡

Sumber: Gemini AI

Makin banyak Gen Z yang mempertanyakan nilai pendidikan tinggi, terutama di tengah maraknya PHK dan sulitnya mendapatkan...
15/08/2025

Makin banyak Gen Z yang mempertanyakan nilai pendidikan tinggi, terutama di tengah maraknya PHK dan sulitnya mendapatkan pekerjaan tetap.

Situasi ekonomi seperti sekarang membuat mereka mulai berpikir ulang tentang investasi waktu dan biaya untuk kuliah. Tak sedikit yang merasa keputusan itu tidak sebanding dengan hasil yang didapat.

Menurut 2025 Gen Z Career Prospects Report dari Resume Genius, hampir 1 dari 4 karyawan Gen Z (23%) mengaku menyesal telah menempuh pendidikan tinggi. Sementara 1 dari 5 (19%) menyatakan gelar mereka sama sekali tidak membantu dalam karier.

Selain itu, nilai sebuah gelar sangat bergantung pada bidang studi yang diambil. Lulusan dari jurusan STEM dan kesehatan melaporkan dampak karier terbesar dari pendidikan mereka, dengan 87% menyatakan gelarnya membantu secara profesional. Namun, bagi lulusan seni, humaniora, atau ilmu sosial, angkanya turun drastis menjadi hanya 51%.

Jika diberi kesempatan mengulang, banyak pekerja Gen Z mengatakan mereka akan mengambil jalan berbeda. Beberapa akan memilih jurusan yang lebih menghasilkan seperti teknologi atau keuangan. Lainnya memilih untuk melewatkan gelar mahal, dan mengambil sekolah vokasi, kuliah yang lebih terjangkau, atau langsung memulai bisnis sendiri.

Tapi, tidak semua Gen Z menyesali keputusannya. Sekitar sepertiga (32%) mengaku puas dengan jalur pendidikan mereka, dan tingkat kepuasan meningkat seiring tingginya jenjang pendidikan.

Mereka yang bergelar magister menjadi kelompok paling puas secara keseluruhan, meski mereka juga paling banyak menyesal tidak memilih sekolah yang lebih murah, demikian dikutip dari laman QZ, Kamis (31/7/2025).

Satu tren menarik dalam laporan ini adalah bahwa Gen Z tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan. Sebanyak 58% responden mengatakan mereka memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utama, dan 25% lainnya mempertimbangkan untuk memiliki satu pekerjaan.

Entah untuk menutup kebutuhan hidup, menyalurkan passion, atau membangun sesuatu untuk masa depan. Pekerjaan sambilan kini juga menjadi bagian besar dalam strategi karier Gen Z.

Sumber: CNBC Indonesia

Address

Jalan Raya Pagojengan/Bumiayu
Paguyangan
52276

Telephone

+628999529683

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Mazaya Kost Bumiayu posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Mazaya Kost Bumiayu:

Share