Apresiasi Musik Indonesia

Apresiasi Musik Indonesia Halaman tempat Review Musik dan Video indonesia Bersama sama Memajukan Industri Musik & Video Di Indonesia

Selamat Untuk Bateman Band  atas launching single Pertamanya, dan mendapat Apresiasi oleh Musisi Senior Indonesia Abdee ...
23/01/2021

Selamat Untuk Bateman Band atas launching single Pertamanya, dan mendapat Apresiasi oleh Musisi Senior Indonesia Abdee Negara..

Maju Terus Musik Indonesia..

https://www.youtube.com/watch?v=BwJmyFDjHPY

Terima kasih supportnya ka Abdee, sukses selalu...

Sigi, 10 Januari 2020Penulis..Yardin Hasan.....Tulisan sederhana untuk menyambut launching BATEMAN BANDDi Bateman Band K...
10/01/2021

Sigi, 10 Januari 2020
Penulis..
Yardin Hasan.....

Tulisan sederhana untuk menyambut launching BATEMAN BAND
Di Bateman Band Kita Menyapa Masa Lalu
-------

Di Bateman Band Kita Berteman
SAAT kata-kata gagal mengerti duniamu, musik akan hadir menampakan dirinya. Dia hadir untuk mengerti akan kegelisahanmu. Bagi sebagian orang, musik mampu membawanya pada tingkat religiusitas tertentu. Dan bagi sebagian lainnya musik bisa mengalirkan energi cinta. Membangkitkan harapan tatkala semangat hidup sedang di titik terendah.
Begitu sentralnya musik dalam hidup sebagian orang, beberapa di antara mereka yang dipertemukan oleh irisan kepentingan yang sama, menjadikan musik tak sekadar ajang nostalgia menyapa masa lalu. Tapi bagaimana musik merekatkan hubungan personal yang selama puluhan tahun dipisahkan oleh rutinitas hidup yang tak kunjung selesai.

Dan begitulah. Saat rutinitas membelenggu hidupmu, musik dengan kekuatannya hadir menyatukanmu. Itulah yang mungkin terjadi pada berdirinya BAND BATEMAN. Sebuah nama yang secara sadar dipilih karena sama-sama dari geng perkoncoan generasi 90-an.
Sama-sama tumbuh dan berkembang di zaman peralihan pop cengeng (istilah Menpen Harmoko) menuju era pop progresif, membuat passion musik personel band ini makin terasah.
Dari penglihatan sekelebatan saya, orang-orangnya memang tak ada kesan melankolis, cengeng atau mudah baperan sebagai imbas, karena hati, telinga dan perasaan yang dijejali melodi melankolis musik 80-an. Musik yang akhirnya dikritik mendiang Harmoko karena membuat generasi muda kehilangan daya juang dan sikap intelektual yang kritis. (setidaknya begitu asumsi yang saya ambil dari larangan Pak Harmoko itu).

Bukti bahwa generasi ini tidak cengeng dan baperan, sekalipun disibukan oleh urusan keluarga masing-masing, masih tetap menyisihkan waktunya membentuk band musik. Beda dengan saya, generasi dengan zaman keemasan 80-an - yang seminggu sekali masih mengulik lagunya Annie Ibon, Emmi Kulit, Hanny Tuheteru hingga Roberta Flack dan Aretha Franklin. Orang seperti saya tak lagi punya gairah seperti yang ditunjukan kawan kawan ini. Semangatnya mereka terus menyala. Gairah yang terus menggelegak bak dian nan tak kunjung padam.

BAND BATEMAN yang berbasis perkoncoan hadir tak sekadar karena kerinduan untuk membingkai memori masa lalu. Para personelnya yang mengidolai musisi di era pop progresif tahun 90-an, merasakan ikhtiar yang mereka hadirkan adalah sebuah keharusan sejarah. Selain itu tentunya, inilah bentuk pertanggungjawaban mereka terhadap sejarah perjalanan musik di kota yang mereka cintai. Nama-nama mereka mungkin tidak tercatat dalam museum musik Indonesia. Tapi setidaknya, mereka telah melakukan langkah kecil menggenapi puzzle perjalanan musik di kota ini menuju titik kejayaannya pada satu titik nanti - yang entah kapan.

BAND BATEMAN dipilih menjadi merek band yang di dalamnya diisi orang-orang yang kita tahu mempunyai pengalaman, pengetahuan, skill dan tentu saja passion di dunia musik. Nama mereka mungkin tak setenar, Hengky Supit, Nyong Maesa yang tenar dengan Whizzkid Bandnya dan sebagai salah satu pemain penting dalam sejarah band rock Indonesia di dekade 90-an.
Mereka juga belum sehebat Sigid Purnomo Said yang dengan ketenaran Band Ungunya - membuatnya begitu mudah meraih simpati hingga menjadi orang nomor dua di Kota Palu.
Pun orang-orang ini belum sekaliber, Abdee Negara, gitaris Slank - salah satu grup band rock papan atas Indonesia. Tapi bukan itu tujuannya. Lagi p**a tidak penting untuk membanding bandingkan keberadaan orang orang ini dengan tiga nama musisi hebat asal Kota Palu tersebut.

BATEMAN BAND. Sebagaimana namanya, grup ini hadir direkat oleh hubungan emosional antarpersonelnya.
Sebagai musisi yang tumbuh berkembang di tengah kejayaan musik 90-an, kita tetap berharap ciri khas musisi di era itu tetap terasa dalam setiap karya band baru ini. Baik kualitas musikalitasnya maupun liriknya yang begitu kuat. Lagu era 90-an memang tak sekadar senandung pengantar tidur. Lirik punya pesan pencerahan yang kuat. Apakah kekuatan lirik-lirik itu berkorelasi munculnya generasi gagah berani yang menumbangkan rezim tiran selama 32 tahun. Entahlah.
Tapi simaklah lagu-lagu Dewa 19, Slank, yang tema cintanya tidak cengeng dan membuat pendengarnya baper berjamaah. Atau Boomerang, Edane dan sejumlah grup band hebat saat itu. Lirik-liriknya terasa membangkitkan.
Frontman Bateman Band, Steve Oy menjanjikan konsep lagu akan dibuat benar-benar seperti musik era 90-an. Aransemen lagunya dan liriknya dibuat ''sedekat'' mungkin dengan nuansa yang berjarak 20 tahun lebih itu.
Simak saja lirik lagu perdananya berjudul " Hanya Malam " Membaca liriknya, seolah kita sedang membaca teks lagu di sampul kaset. Liriknya sangat kuat. Diksinya juga tidak comot sembarangan. Membaca liriknya, seketika ingat lagu-lagunya U-Camp dan Ixan Rantas atau Dewa 19 - saat Ari Lasso masih menjadi vokalisnya.

Sebagai warga Palu yang tak sabar menikmati lagu perdana BATEMAN BAND ini dan mengenal dengan sangat baik orang-orangnya, sumbang saran tetap relevan disampaikan di forum ini.
Mengusung ide dan kemasan yang penuh romansa, tetap harus dikelola secara hati hati, sehingga tidak menjadi jebakan batman. Pendengar, penikmat musik 90-an saat ini masih cukup besar. Usia mereka masih produktif - bahkan generasi ini sedang menjadi pemain penting di segala ini. Ini pangsa yang pantas dibidik. Tapi cepat atau lambat ceruk yang terbatas ini akan mengecil. Baik karena faktor usia maupun kesibukan dan prioritas lain. Sedangkan untuk sustain tentunya tidak bisa terus-terusan dipasung oleh nuansa romansa 90-an.

Tapi soal ini pasti sudah dipikirkan matang. Ide dan kreatifitas mereka sudah teruji untuk hal-hal sederhana macam ini. Lihat saja, ada Idham Lapasere (vokal) Zull (Gitar) Adi Tangkilisan ( Gitar )dan Steve Oy (bass/keyboard) dan Dayat (drum). Melihat orang-orang di belakangnya, publik Kota Palu pantas memberikan satu tempat istimewa untuk band baru ini.

BATEMAN BAND tak sekadar untuk kelima orang ini. Tapi sebenarnya adalah sumbangan besar terhadap musik di kota ini - yang sejak jaman jadul mempunyai musisi hebat - sebut misalnya Hasan Bahasyuan.
Kita patut bersyukur ketika ruang publik dijejali hoaks dan elit-elit yang miskin empati serta duka bangsa yang tak berkesudahan,

BATEMAN BAND hadir untuk mengisi relung hati kita yang kerontang menyaksikan kehidupan sosial politik yang salah urus.
Terakhir....

Pesan kuat soal kehadiran band baru ini adalah soal merawat persahabatan.

''Sahabat ibarat bra yang bagus. Sulit mendapatkan proporsi yang ideal dan mampu menopang dengan baik dan nyaman. Sahabat membuatmu terlihat lebih baik dan dekat serta tak berjarak dengan hati".

Lukman.. a.k.a Luke a.k.a Luk luke.. nama bekenya sekarang... Gitaris Hebat yang merangkak dari "  O"  Anaknya supel s**...
06/01/2021

Lukman.. a.k.a Luke a.k.a Luk luke.. nama bekenya sekarang... Gitaris Hebat yang merangkak dari " O"

Anaknya supel s**a bergaul dan tersenyum,
Dengan gitar akustiknya dia bilang " Ajar dulu saya main gitar " baiklah.. maka lagu pertama yg dia belajar adalah KKEB andre hehanusa... Udah stop disitu..

Dasarnya memang anak ini punya kemauan tinggi dan tidak malu untuk minta belajar pada siapapun, perkembangannya sangat pesat... sebut saja Adi Tangkilisan Rence Monarchi bahkam sampai oncess aka Kino Wattimena pernah menjadi gurunya...
Camkan ke 3 nama itu!! Semuanya Blues!!

Setahun kedepan yg tadinya hanya KKEB dia sudah malang melintang di Festival festival dikota palu... Pertama kali dia belajar interlude " Bukan sandiwara " Jetliar...

Beberapa kali manggung sama di Nosarara... Puncak dari kerja kerasnya adalah saat dia dapat " The best gitar saat bawa lagunya Gary more ' luar biasa kan?

Eh belum hanya sampe disitu.. lepas dari palu doski mengejar impian anak bandnya mulai dari " Jogyakarta " pernah dengar band Kalimaya?? Nah itu adalah band yg dia bangun.. sempat hits dan lagu lagunya nongkrong di Radio geronimo loh..
Dari jogya dia bawa kalimaya nya ke bandung dan jakarta.. cukup berhasil untuk band yg baru, karena beberapa kali pernah maen di " Inbox " sctv dan stasiun tv lainya bersama drumer saya juga yg jago cc Febri Rampen..

namun tragis anak band... Grup ini harus bubar.. Luke keluar diganti gitaris baru, yah mirip mirip andre taulany lah.. keluar dari stingky hihihihi... Setelah mereka keluar band itu ganti personil tapi tetap bawa nama band awalnya hahaha...
Tp masalah hak cipta ini yg mudah2an bisa selesai secara smua lagu hits kalimaya dia yg buat.. ok stop kalimaya...

Setelah vakum dari kalimaya.. si gimbal anak palbar yg main bass di steven n coconut "M Rival Himranl "ini panggil dia sebagai additional di Pallo..
Nahh dari sini aliran mulai berubah.. lebih enjoy di reggae udah si luks ini.. sekali sempat maen sama sama di " Indie Fest Reggae di kemayoran " siksa ehh.. kita berdua bawa gitar 2 sekaligus nda pakai helem dan di tangkap polisi di permata hijau.. 😀

Ok lama bantu pallo akhirnya dia buat band reggae Nath the Lion " nahh ini ngerri... Hampir semua lagunya Hits loh di kalangan reggae... Tapi sayang band ini cepat juga bubarnya.. hingga akhirnya teman saya ini memilih untuk p**ang ke kampung asalnya Bone menikah dan beranak pinak disana..

Lama nda dengar kabarnya ternyata dia buat band juga disana " Asera " dengan judul lagunya " Aku dan motor Tuaku " .. hari ini teman teman bisa dengar lagunya di Youtube dibawah ini... Lagunya simple, ringan enak di telinga.. nada nada yang dia mainkan kembali ke dirinya yg seutuhnya.. pop tapi ada sentuhan Blues didalamnya...

Segala doa dan syukur sy panjatkan buat teman teman Assera.. dan semoga sukses di blantika Musik Indonesia...

Wassalam
https://youtu.be/FlX7GxxlOD8

PALU DILUPA : PENGINGAT “NAKABAGA” Bila kuping yang tidak terbiasa mendengar world music dan aliran pop  rock progresif,...
22/12/2020

PALU DILUPA : PENGINGAT “NAKABAGA”

Bila kuping yang tidak terbiasa mendengar world music dan aliran pop rock progresif, music yang berkembang di tahun 70 - 80 an di Amerika maupun Eropa, maka pasti akan terkecoh untuk menebak bagian chorus (biasa disebut juga refrain), pada lagu “Palu dilupa” Single terbaru dari kelompok world music Culture Project asal Palu.

VERSE YANG KUAT
Maksud saya begini, bila kita mendengar awal melodi sebuah lagu pop biasa dalam bagian “verse” (biasa disebut bait 1, bait 2 kalau merujuk pada syairnya), maka biasanya kita bisa menebak bagaimana kira kira chorus yang biasanya menjadi “jualan lagu”, yang senantiasa diulang ulang. Melodi chorusnya biasanya kontras dengan melodi versenya. Misalnya, kalau verse nada - nadanya rendah, maka chorusnya biasanya melengking tinggi dan seperti perlahan lahan menuju puncak lagu.

Ambil contoh yang gampang misalnya lagu yang dinyanyikan Whitney Houston “I Will Always LoveYou”. Lagu tersebut dimulai dengan melodi verse yang tenang, dengan nada nada yang cukup rendah namun indah. Pada bagian Chorus, barulah kemudian nada nada melengking tinggi dimainkan dan diolah secara maksimal hingga mencapai klimaks dan kemudian diturunkan kembali sekaligus menjadi Coda.

Pada Lagu “Palu dilupa”, bagian verse pun dimulai dengan nada - nada yang rendah dan terhitung indah serta unik. Lompatan melodinya yang seketika, langsung dimainkan sehingga menjadi melodi pembuka lagu yang kuat. Faktor warna suara vokal dari Zhul Usman juga membuat awal lagu ini menarik perhatian.

Pada pengulangan pengulangan verse selanjutnya, suasana musik progresif pun sudah mulai terasa. Beat drum, riff gitar dan pola bass berubah membuat suasana yang dibangun berkembang meskipun dengan melodi yang sama. Pengulangan verse pun diwarnai dengan pemberian aksen ritmis yang dimainkan secara bersama sama oleh ke semua instrumen.

Setelah puas mengeksplorasi bagian verse, maka lagu pun dilanjutkan untuk mempersiapkan bagian chorus lagu yang menjadi inti syair lagu dan sekaligus judul lagu. Musik progresif kian terasa dengan perubahan perubahan birama dan memainkan perubahan tekanan atau sinkupasi (syncopation).

CHORUS YANG RESITATIF
Chorus yang tidak disangka sangka tersebut kemudian muncul. Dia diperkenalkan pertama kali dengan melodi yang bukan meraung raung tinggi dan lebar. Chorus dengan syair “...Palu Dimana, Palu dimana, lupa Palu dimana...” menggunakan melodi yang ketat, cepat dan bergaya resitatif (seperti orang berbicara).

Jangan berharap chorus lagu ini berupa bait yang “sempurna” yang terdiri dari empat baris lirik yang lazim. Melainkan, chorus lagu ini benar benar seperti orang yang menepuk bahu kita seraya bertanya “Hei komiu,... Palu dimana ? Lupa ya Palu ada dimana? Banyak masalah yang belum terselesaikan, koq di lupa ?” Itu pesan yang sampai kepada saya yang ingin disampaikan oleh penulis lagu ini Adi Tangkilisan

Chorus ini dikembangkan dengan berbagai varian baik oleh vokalis utama maupun backing vokal dengan iringan musik yang progresif dan kompleks. Zhul Usman terhitung sukses mengolah chorus yang unik dan terhitung menantang untuk dikembangkan.

Buat saya sebagai Etnomusikolog kelahiran Palu, chorus lagu “Palu dilupa” secara cepat mengingatkan saya pada teknik resitatif pada nyanyian Dadendate, nyanyian pembawa berita diiringi kecapi di Sindue. Culture project, sedikit banyaknya terinspirasi dari tradisi musik ini. Grup musik ini bukan hanya mengangkat teknik vokalnya, namun juga mengembangkan ornamentasi petikan kecapi untuk dipindahkan ke gitar elektrik.

CODA
Culture Project memilih chorus yang resitatif dengan potongan syair bertanya yang diulang ulang bukan tanpa alasan. Hal ini agar gugatan pertanyaan utamanya sampai di semua orang yang mendengarnya. Pengulangan kalimat tanya “Palu dimana” dan kalimat getir “Palu dilupa” diulang terus menerus hingga menjadi penutup lagu (Coda). Secara musikal, ini disebut usaha untuk menciptakan “hook” (bagian jualan lagu yang memang sering diulang Ulang agar mudah diingat.

Tetapi secara sosial, barangkali memang, untuk bertanya dan saling mengingatkan di Palu harus dilakukan berulang ulang karena faktor arogansi yang “nesapuaka” (tidak mendengar mas**an). Pilihan bertanya dan mengingatkan melalui karya kreatif menjadi pilihan yang tepat. Selain berkualitas, karya ini jauh dari kesan menggurui bagi yang mau mendengarkan dan mau berjuang menghilangkan sifat “nakabaga”. Selamat buat Culture Project. Terima kasih atas pertanyaan dan pengingatnya.
(red:bahasa Kaili yang berarti KERAS KEPALA)
Amin Abdullah

(Dr. Mohammad Amin, M. Sn, MA)
Etnomusikolog, praktisi kebijakan kebudayaan, komposer.

https://open.spotify.com/album/72L8RNtu9nj787n7TIIIHJ

Culture Project · Single · 2019 · 1 songs.

selamat malam....Malam ini enaknya bahas tentang Lagu " KITA BISA " Hasil dari Produksi Band BIP..Dari Lirik Lagu ini ku...
21/12/2020

selamat malam....
Malam ini enaknya bahas tentang Lagu " KITA BISA " Hasil dari Produksi Band BIP..
Dari Lirik Lagu ini kuat sekali, karena bertemakan tentang Persatuan, dimana kita telah cape dengan hiruk pikuk negeri ini tentang apa saja yang membuat kita bertikai,

Lirik pada lagu ini mengajak kita untuk saling menghargai perbedaan, bersama sama kita merubah semua perbedaan yang membuat kita bertikai merubahdengan dengan cinta... mengajak kita yang kurang perduli dan ribut tentang perbedaan bersama sama kita saling percaya bahwa cinta bisa menyatukan kita... " DENGAN CINTA KITA LUAR BIASA "

oke, sekarang coba kita agak ke Tekhnis...
Lagu ini sangat Ringan, dengan kombinasi Piano dan gitar Akustik
dan beat Drum 6/8.. dimulai dengan gitar akustik dan gesekan celo yang sangat lembut... dimana penenmpatan layer string untuk membuat suara Ipank terasa lebar..

hanya ada seskali part gitar distorsi yang muncul di di sela sela vocal.. secara mixng pada lagu ini tidak terlalu banyak menggunakan Delay, hanya Reverb yang sangat tipis, kecuali diujung ujung bait agak lebar reverbnya, kalau kita dengar dengan detail pada reff sebelum interlude ada layer string yang membuat lagu ini terasa penuh.... Kekuatan Lagu ini ada di semua Lini... Layer string keyboard terasa menyatu dengan ornamin gitar yg sesekali muncul... disitulah juga yang membuat dinamika lagu ini sangat terasa...

Proses Mixing dilagu ini sangat detail, dimana semua frekuensi sampai ke telinga kita tidak terasa tumpang tindih...
ya Terima kasih buat Om Bongky om Indra om Pay dan om ipank
yang telah mewarnai Musik di indonesia dengan lagu ini...

Maju terus musik indonesia
Salam eM.. Cheers.....

https://www.youtube.com/watch?v=HyXgxwmn-WM

, Indonesia RayaKITA BISA - BIP (Official Music Video)Artist : BIP Personel : Bongky (Bass), Indra Q (Keyb...

21/12/2020

Halaman ini adalah tempat kita sama sama Review Musik / video Klip. teman teman pelaku seni....
kita memberikan apresiasi kepada pelaku seni demi perkembangan Musik / Video di indonesia....

Buat teman teman yang ingin di review karyanya bisa DM / Inbox ke Page ini... 🙏

Address

Palu

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Apresiasi Musik Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Apresiasi Musik Indonesia:

Share

Category