Keluh Kesah Ngampus - KKN

Keluh Kesah Ngampus - KKN Kuliah itu kadang menyenangkan kadang banyak masalah, jadi gapapa kalau ngeluh.

Lomba Astra Honda Motor (AHM) Best Student (AHMBS) adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Astra Honda Motor di s...
27/09/2025

Lomba Astra Honda Motor (AHM) Best Student (AHMBS) adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Astra Honda Motor di setiap regional. Pada tahun 2025, lomba AHMBS kembali diselenggarakan di AHM Yogyakarta pada 11-23 September 2025 secara daring yang diikuti oleh 61 tim dari SMA sederajat se-Regional Jateng-DIY.

Dalam Lomba AHM Best Student tahun 2025, SMA Negeri 2 Cilacap berhasil meloloskan 2 Finalis dari 10 tim yang masuk final se-Jateng-DIY. Presentasi Finalis dilakukan secara daring pada tanggal 23 September 2025.

Finalis pertama yaitu Zahrana Nur Azizah dan Sabrina Fitri Matalin dengan inovasinya "SHAZA BREKECEK, Pengembangan Brekecek Kaleng dan Keripik Podol sebagai Upaya Pelestarian Kuliner Lokal dan Solusi Pangan Berkelanjutan" Inovasi ini didorong oleh cita-cita dari Zahrana Nur Azizah dan Sabrina Fitri Matalin untuk mengenalkan makanan khas Cilacap kepada dunia dengan kemasan kaleng dan pouch ramah lingkungan.

Finalis kedua adalah Alya Meisya Nazwa dan Felda Triana Wati dengan inovasinya "Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG". Inovasi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan Alya Meisya Nazwa dan Felda Triana Wati terhadap kasus keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis).

Menggunakan teknologi loT, Alya dan Felda merakit ompreng yang efektif mendeteksi potensi keracunan akibat kebasian atau makanan belum matang saat disajikan dalam menu MBG.

Inovasi ini mendapat sanjungan dari Dewan Juri karena menunjukkan kepedulian terhadap masalah yang terjadi di sekitar dan dinobatkan sebagai Juara 2 dalam ajang ini.

Selain itu, Agus Darwanto, B.Sc., M.Pd selaku guru pembimbing terpilih menjadi Pembimbing LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Terbaik dalam ajang AHM Best Student tahun 2025.

Kepala SMA Negeri 2 Cilacap, Dra. Masripah, M.M.Pd turut bangga siswa-siswinya menjadi juara AHM Best Student dua tahun berturut-turut.

"Semoga menjadi penyemangat bagi siswa-siswi lainnya untuk menguatkan program Sekolah Riset di SMA Negeri 2 Cilacap sekaligus mengharumkan nama Kabupaten Cilacap di tingkat regional, nasional, maupun internasional."

Sumber: Kominfo Cillacap

Univ kalian nomor berapa wa/wi?? Follow -ARP
26/09/2025

Univ kalian nomor berapa wa/wi??

Follow

-ARP

Dua mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej), berinisial MB dan ARS, digerebek saat melakukan tindakan mes...
26/09/2025

Dua mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej), berinisial MB dan ARS, digerebek saat melakukan tindakan mesum di ruang sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gedung Ir. Soekarno pada Rabu (17/9/2025). Keduanya masuk ke ruangan dengan alasan mengerjakan tugas, namun pintu yang dikunci rapat menimbulkan kecurigaan hingga akhirnya dilakukan penggerebekan. Dari dalam ruangan ditemukan sejumlah barang bukti, di antaranya kondom bekas pakai dan tisu basah yang menguatkan dugaan adanya aktivitas asusila.

Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa sejoli ini mengaku telah beberapa kali melakukan perbuatan serupa di lokasi tersebut. Kasus tersebut langsung ditangani oleh tim etik Fakultas Pertanian Unej, sementara pihak rektorat membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti pelanggaran tersebut. Hingga kini, sanksi resmi belum diputuskan, namun pihak kampus menegaskan akan memberikan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku demi menjaga nama baik universitas.

-ARP

Pada Sabtu, 20 September 2025, puluhan mahasiswa baru Universitas Sriwijaya (Unsri) mengikuti kegiatan ospek yang diwarn...
23/09/2025

Pada Sabtu, 20 September 2025, puluhan mahasiswa baru Universitas Sriwijaya (Unsri) mengikuti kegiatan ospek yang diwarnai aksi saling cium kening. Menurut pengakuan senior Himateta, tindakan itu muncul dari “ide spontan” yang dikemukakan oleh kakak tingkat dan juga terinspirasi oleh seorang alumni. Walaupun pihak senior menyebut kegiatan tersebut tidak direncanakan sebagai bentuk pemaksaan, video yang merekam adegan itu menjadi viral dan memicu kontroversi.

Menanggapi ramainya kritik, pihak kampus Unsri segera membentuk tim investigasi, memanggil para senior yang terlibat, dan membekukan Himateta selama satu tahun sebagai tindakan disiplin sementara. Unsri juga menegaskan bahwa kegiatan seperti itu melanggar ketentuan ospek dan regulasi universitas terkait penghormatan martabat mahasiswa. Banyak pihak berharap agar insiden ini menjadi titik balik dalam menerapkan budaya kampus yang lebih menghormati serta menjunjung tinggi etika dan keamanan mahasiswa baru.

-ARP

Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) asal Muna meninggal dunia setelah mengikuti pe...
23/09/2025

Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) asal Muna meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dasar (diksar) Mapala. Keluarga menduga korban mengalami kekerasan dari senior karena ditemukan adanya pembengkakan pada bagian leher dan wajah. Selain itu, keterlambatan penanganan medis disebut turut memperburuk kondisinya hingga berujung pada kematian.

Tragedi ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan civitas akademika. Kasus ini juga menjadi sorotan publik karena menyingkap kembali bahaya praktik kekerasan dalam kegiatan mahasiswa. Banyak pihak berharap agar peristiwa ini diusut secara tuntas dan menjadi pelajaran agar kegiatan organisasi kampus benar-benar mencerminkan nilai pendidikan, kebersamaan, dan keselamatan, bukan justru meninggalkan luka dan kehilangan.

-ARP

SUMBER: Tribun Gorontalo

Katanya di UIN rata-rata organisasinya di dominasi sama organisasi eksternal, apa benar? Maaf cuma nanya, soalnya mimin ...
13/09/2025

Katanya di UIN rata-rata organisasinya di dominasi sama organisasi eksternal, apa benar? Maaf cuma nanya, soalnya mimin bukan dari UIN.

Surat dari seorang guru untuk Pak Prabowo: kami diberi tugas tambahan membagikan MBG tanpa upah sepeser pun, namun ketik...
13/09/2025

Surat dari seorang guru untuk Pak Prabowo: kami diberi tugas tambahan membagikan MBG tanpa upah sepeser pun, namun ketika barang itu hilang, justru kami yang diwajibkan mengganti.

Di balik masih banyak gaji yang kecil, beban guru kian menumpuk, selain mengajar di kelas, mendidik karakter anak bangsa, mengurus administrasi yang banyaknya luar biasa, sampai ke mengurus hal-hal teknis di luar tugas utama mereka.

Berat sekali rasanya, karena di pundak bapak/ibu guru kita ini bukan hanya ada ilmu yang harus ditransfer, tapi juga tanggung jawab yang terus bertambah tanpa keadilan yang sepadan 🥹

Mahasiswa PTN Bohong ke Orang Tua, Mengaku Dapat Beasiswa padahal Diam-Diam Kuliah Sambil Kerja demi Gelar SarjanaSeoran...
07/09/2025

Mahasiswa PTN Bohong ke Orang Tua, Mengaku Dapat Beasiswa padahal Diam-Diam Kuliah Sambil Kerja demi Gelar Sarjana

Seorang mahasiswa di PTN Semarang, mengaku ke orang tua bahwa dirinya mendapatkan beasiswa. Padahal, dia aslinya kuliah sambil kerja. Motivasinya berbohong karena tak mau membebani orang tuanya.

Telepon seluler itu terasa dingin di telapak tangan Fatimah* (23). Di ujung sana, ada suara ibunya yang terdengar begitu gembira.

“Alhamdulillah, nak. Semoga menjadi berkah,” kata Fatimah, Minggu (3/8/2025), mengingat kalimat yang diucapkan ibunya kira-kira empat tahun lalu.

Suara itu penuh kebanggaan. Suara tangis haru sang ibu juga bisa ia dengarkan. Namun, di detik itu juga, Fatimah tahu bahwa dia sedang memulai sebuah kebohongan.

“Iya, Bu. Alhamdulillah biaya kuliah empat tahun ke depan sudah ditanggung pemerintah. Jadinya ibu nggak perlu khawatirin aku di sini ya,” sahut Fatimah, mempertegas kebohongannya.

Tapi, apa boleh buat. Skenario berbohong dapat beasiswa ini adalah satu-satunya jalan agar ia bisa kuliah—tanpa membebani orang tua—dan mengubah nasib keluarga.

Ingin mengangkat derajat keluarga melalui kuliah

Fatimah berkisah, ia tumbuh di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Desa itu sunyi, jauh dari hingar-bingar kota. Satu-satunya suara yang sering ia dengar adalah deru mesin-mesin pabrik tempat bapak dan ibunya bekerja.

Sejak kecil, anak kedua dari tiga bersaudara ini sadar betul kondisi ekonomi keluarganya yang serba pas-pasan. Kakaknya merantau ke Semarang, bekerja demi membantu keluarga. Sementara adiknya masih SMP dan butuh banyak biaya buat sekolah.

“Makanya, aku punya keyakinan, Kak. Satu-satunya jalan untuk mengangkat derajat keluargaku, adalah dengan pendidikan. Aku harus kuliah,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia belajar sangat keras. Sebab, Fatimah percaya hanya dengan nilai yang bagus dan prestasi gemilang, dirinya bisa mendapatkan beasiswa dan melenggang masuk PTN impian tanpa membebani orang tua.

Berhasil masuk PTN impian, tapi tidak dengan beasiswa

Sialnya, takdir berkata lain. Setelah berjuang mati-matian, memang pada akhirnya ia diterima di PTN idamannya di Semarang. Namun, ketika pengumuman beasiswa datang, namanya tidak tercantum di sana.

Pada momen itu, Fatimah mengaku dunianya seperti sedang runtuh. Di kepalanya muncul bayangan wajah orang tua yang sudah lelah pulang kerja, tapi masih harus diberi beban memikirkan biaya kuliahnya.

“Di posisi itu, jujur aku antara lanjut atau udahan saja. Rasanya berat kalau tetap memilih buat kuliah,” ungkapnya.

Sebenarnya, pada momen itu, Fatimah sudah ikut kakaknya ke Semarang buat bekerja—jaga-jaga kalau tak lolos PTN. Makanya, yang terbayang di kepalanya saat itu hanyalah fokus kerja dan kubur mimpi buat kuliah.

Namun, di momen serba galau itu, kakaknya datang dan memberi ide yang sungguh di luar dugaan: “beasiswa bohongan”. Kakaknya meminta Fatimah buat mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia berhasil mendapatkan beasiswa.

Dan, dari skenario inilah obrolan di awal tulisan tadi muncul.

“Jadi, aku terpaksa berbohong dapat beasiswa biar orang tua nggak perlu memikirkan biaya kuliahku. Soal ke depan nanti gimana aku bayar UKT, ya aku bakal mencari cara sendiri. Yang terpenting orang tuanya bisa tenang dulu.”

Hidup dengan beban ganda di perantauan
Tahun-tahun awal di Semarang, adalah masa-masa terberat bagi Fatimah. Memang, ia berhasil lolos di PTN impian. Namun, ia harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) hampir Rp3 juta per semester dengan usaha sendiri, tanpa beasiswa.

Alhasil, kehidupan Fatimah terbagi dua. Pagi hingga sore hari, ia adalah seorang mahasiswa yang duduk di kelas, mendengarkan dosen, dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Sementara pada sore hari, Fatimah berubah menjadi seorang pekerja. Ia terpaksa mengambil jatah shift malam di sebuah pabrik. Bekerja delapan jam sehari, enam hari dalam seminggu.

Uang yang ia dapat dari kerja kerasnya itu ia sisihkan sedikit demi sedikit untuk membayar UKT.

“Tahun-tahun pertama menjalaninya, seperti mau udahan aja. Tubuh kayak dipaksa gerak tanpa istirahat, rasanya lelah. Tapi, toh, lama-lama aku akhirnya terbiasa juga,” ungkapnya.

Tak sampai di situ, Fatimah juga mengaku kehilangan banyak hal. Misalnya, ia seringkali harus memilih antara membeli buku kuliah atau menghemat uang untuk ditabung. Selain itu, ia juga jarang bergaul dengan teman-temannya karena tak punya waktu buat nongkrong.

Kendati demikian, Fatimah bersyukur karena ia tidak sendirian. Kakaknya, orang yang sejak awal mengusulkan skenario beasiswa bohongan ini, ikut membantunya membayar sebagian UKT. Sehingga, paling tidak, sedikit beban hidupnya bisa ia lepaskan.

“Kakak itu udah kayak orang tuaku di perantauan. Tanpa dia, mungkin aku nggak akan bisa sampai di titik ini,” ujarnya.

Empat tahun kuliah di PTN tanpa beasiswa, kini sudah di ujung perjuangannya
Kini, tahun 2025. Waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa, sudah empat tahun Fatimah kuliah sambil kerja dan sekarang berada di penghujung perjuangannya.

Akhir tahun ini, rencananya dia akan lulus kuliah di PTN impiannya itu. Namun, hingga saat ini, Fatimah seringkali membayangkan: bagaimana jika orang tuanya tahu soal kebohongannya?

“Apakah orang tuaku akan marah karena aku bohong dapat beasiswa? Apakah mereka bakal kecewa? Atau justru bangga? Entahlah.”

Semua kemungkinan itu, bagi Fatimah, biarkan waktu yang menjawab. Yang terpenting kali ini, ia berhasil menunaikan janjinya: bisa kuliah tanpa membebani orang tua.

“Doakan yang terbaik saja, Kak. Semoga bisa lulus tepat waktu, dan aku bisa ngangkat derajat keluargaku,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi (Mojok)

📢 SOCIOLOGY OLYMPIC 2025✨ "GASS : Get Aware, Share and Speak !" ✨Tema: Social IssuesBidang Perlombaan: Desain Poster 🎨📝 ...
05/09/2025

📢 SOCIOLOGY OLYMPIC 2025

✨ "GASS : Get Aware, Share and Speak !" ✨
Tema: Social Issues
Bidang Perlombaan: Desain Poster 🎨

📝 Deskripsi Kegiatan

Sociology Olympic 2025 adalah ajang lomba internasional yang diselenggarakan oleh HMJ Sosiologi Universitas Lampung.
Tahun ini, lomba difokuskan pada Desain Poster dengan mengangkat isu-isu sosial global.

Melalui kompetisi ini, peserta diajak untuk menuangkan kreativitas dan kepedulian sosial ke dalam karya visual yang edukatif dan inspiratif.

👤 Ketentuan Peserta

Mahasiswa/i aktif dari PT dalam/luar negeri (dibuktikan KTM/Surat Keterangan).

Lomba bersifat individu (bukan kelompok).

Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 karya.

Wajib follow akun sosial media:
📷 IG: &
🎶 Tiktok:
▶️ Youtube:

Share pamflet lomba di IG Story dan tag akun resmi.

Isi formulir pendaftaran lengkap & setuju dengan aturan lomba.

💰 Biaya Pendaftaran

Rp 20.000,-

BRI: 035801031899534 a.n Sukma Kasihyani

Dana: 085664887165 a.n Alfi Nurul Na’imah
📌 Bukti pembayaran wajib diunggah pada link pendaftaran.

🏆 Hadiah

Juara 1, 2, & 3 → Uang Pembinaan + Sertifikat

📞 Narahubung

📱 Dimas: 085767131060
📱 Elsa: 0895342430402

Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Chromebook Rp9,3 TriliunKejagung menetapkan mantan Mendikbudristek Na...
04/09/2025

Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Chromebook Rp9,3 Triliun

Kejagung menetapkan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook setelah memeriksa 120 saksi dan 4 ahli.

Nadiem disangka melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 jo Pasal 18 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan sudah diperiksa hari ini didampingi Hotman Paris.

Ia diduga mengarahkan proyek TIK Kemendikbudristek ke Chrome OS usai bertemu Google Indonesia dan memimpin rapat internal sebelum pengadaan dimulai.

Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan empat tersangka lain yakni Jurist Tan, Ibrahim Arief, Mulyatsyah, dan Sri Wahyuningsih.

Kasus ini bermula dari pengadaan laptop 2020–2022 senilai Rp9,3 triliun untuk PAUD, SD, SMP, hingga SMA, termasuk wilayah 3T.

Dalam prosesnya, para tersangka diduga membuat juklak yang mengarahkan ke Chromebook, padahal kajian awal menilai produk itu tidak efektif dipakai di Indonesia.

📰: Kompas

Address

Pekanbaru

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Keluh Kesah Ngampus - KKN posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Keluh Kesah Ngampus - KKN:

Share