
14/04/2025
Menggali Bumi, Merajut Asa: Kisah dari Tambang Kalimantan
Saya sudah hampir sepuluh tahun bekerja di dunia pertambangan, dan sebagian besar waktu itu saya habiskan di berbagai lokasi tambang di Kalimantan. Ada satu lokasi yang sangat berkesan, sebuah tambang batu bara yang benar-benar terpencil, jauh di dalam hutan. Untuk mencapai lokasi itu, kami harus menempuh perjalanan berjam-jam menggunakan mobil berpenggerak empat roda, melewati jalan tanah yang berlumpur dan berbatu, bahkan terkadang menyeberangi sungai menggunakan feri sederhana atau ponton.
Begitu tiba di lokasi, pemandangan yang tersaji benar-benar berbeda dengan hiruk pikuk kota. Kami dikelilingi oleh hamparan hutan yang hijau lebat, suara binatang liar menjadi teman sehari-hari, dan udara terasa jauh lebih segar meskipun tetap berdebu karena aktivitas pertambangan. Mess atau barak tempat kami tinggal juga sangat sederhana, terbuat dari kayu atau kontainer yang dimodifikasi, namun suasana kekeluargaan antar pekerja sangat kuat.
Pekerjaan di tambang terpencil seperti ini memiliki tantangan yang unik. Salah satunya adalah masalah logistik. Semua kebutuhan, mulai dari bahan makanan, air bersih, bahan bakar untuk alat berat, hingga suku cadang, harus didatangkan dari jauh. Ini membutuhkan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik. Keterlambatan pasokan bisa sangat mengganggu operasional tambang.
Selain itu, masalah komunikasi juga menjadi kendala. Sinyal telepon seluler seringkali sangat lemah atau bahkan tidak ada sama sekali. Untuk berkomunikasi dengan keluarga atau kantor pusat, kami biasanya mengandalkan radio komunikasi atau sambungan internet satelit yang terbatas.
Tantangan terbesar tentu saja adalah kondisi alam. Hujan deras bisa datang tiba-tiba dan membuat jalan berlumpur semakin sulit dilalui, bahkan berpotensi menyebabkan longsor. Panas yang menyengat di siang hari dan dinginnya malam di dalam hutan juga menjadi tantangan fisik tersendiri. Kami juga harus waspada terhadap berbagai jenis satwa liar yang mungkin berkeliaran di sekitar area tambang, seperti ular, babi hutan, atau bahkan orang utan.
Pekerjaan di tambang sendiri sangat beragam, tergantung pada posisi dan keahlian masing-masing. Ada yang bertugas melakukan blasting (peledakan) untuk memecah batuan, mengoperasikan alat berat seperti excavator, buldoser, dan dump truck untuk menggali dan mengangkut batu bara, melakukan perawatan alat berat, hingga bagian administrasi dan logistik.
Saya sendiri lebih sering bertugas mengoperasikan dump truck berukuran besar. Tugas saya adalah mengangkut material batu bara dari area penggalian ke crusher (mesin penghancur) atau ke stockpile (tumpukan batu bara). Mengendarai truk besar di jalanan tambang yang terjal dan berdebu membutuhkan keahlian dan konsentrasi tinggi. Kami harus berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.
Meskipun penuh tantangan, ada beberapa hal yang membuat saya tetap bertahan dan bahkan menikmati bekerja di tambang terpencil ini. Salah satunya adalah rasa kebersamaan dan solidaritas antar pekerja. Kami jauh dari keluarga, sehingga kami menjadi keluarga satu sama lain. Saling membantu, berbagi s**a dan duka sudah menjadi bagian dari kehidupan kami sehari-hari.
Selain itu, bekerja di tengah alam Kalimantan yang masih asri juga memberikan pengalaman yang unik. Di waktu senggang, kami seringkali menikmati pemandangan hutan yang indah, mendengarkan suara burung, atau bahkan melihat satwa liar melintas. Meskipun aktivitas tambang membawa dampak pada lingkungan, kami juga selalu diingatkan untuk sebisa mungkin meminimalisir kerusakan dan melakukan reklamasi setelah area tambang selesai dieksploitasi.
Gaji yang relatif lebih tinggi dibandingkan pekerjaan di kota juga menjadi salah satu faktor мотивация (motivasi) bagi banyak pekerja tambang. Kami rela jauh dari keluarga dan menghadapi berbagai kesulitan demi mencari nafkah.
Setelah beberapa waktu bekerja di lokasi tambang, biasanya ada jadwal cuti yang memungkinkan kami untuk kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan keluarga. Momen ini selalu kami nantikan dengan penuh kerinduan.
Bekerja di tambang terpencil di Kalimantan adalah pengalaman yang keras namun juga membentuk karakter. Kami belajar tentang ketahanan fisik dan mental, pentingnya kerjasama tim, dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang serba terbatas. Meskipun jauh dari peradaban, kami tetap merasa memiliki peran penting dalam menyediakan sumber energi bagi negara. Pengalaman ini akan selalu menjadi bagian tak terlupakan dalam hidup saya.