29/07/2025
Ketika Langit Diam-diam Membalas
Pernahkah kamu melakukan kebaikan yang tak dihargai? Memberi tanpa diminta, namun dibalas dengan lupa. Menolong dengan ikhlas, tapi dibalas dengan diam. Dan di saat itu, kamu mulai bertanya dalam hati, “Apakah semua ini sia-sia?” Jika kamu pernah merasakannya, maka izinkan aku membisikkan satu rahasia yang bisa mengubah cara pandangmu selamanya: kebaikan itu tidak pernah hilang. Ia hanya menunggu waktu untuk kembali dengan cara yang paling indah, dan dari arah yang tak terduga.
Kebaikan itu seperti gema. Ia akan kembali padamu. Bukan selalu dari orang yang sama. Bahkan, sering kali bukan dari arah yang kau sangka. Tapi ia kembali. Ia selalu kembali. Karena kebaikan tidak pernah berjalan sendiri. Ia berjalan di bawah janji Tuhan:
“Tidak ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan pula.” (QS. Ar-Rahman: 60)
Coba ingat satu momen dalam hidupmu… ketika kamu sedang kesulitan, dan tiba-tiba ada seseorang yang menolong tanpa alasan. Atau saat kamu merasa putus asa, lalu muncul rezeki dari arah yang tidak kau duga. Mungkin saja itu adalah gema dari kebaikan yang dulu kamu kirimkan, yang sempat kamu lupakan tapi tidak Allah lupakan.
Karena sesungguhnya, Allah tak pernah alpa mencatat. Setiap senyummu yang menenangkan. Setiap sedekah kecil yang mungkin tak dianggap orang. Setiap nasihat yang kamu beri tanpa pamrih. Semua itu terekam. Dan bukan hanya dicatat, tapi juga disiapkan balasannya. Bukan dalam bentuk yang kamu minta, tapi dalam bentuk yang kamu butuhkan.
Lalu mengapa kita sering berhenti berbuat baik? Karena kita terlalu berharap balasan dari manusia. Padahal manusia bisa lupa, bisa berubah, bahkan bisa ingkar. Tapi Allah? Dia Maha Menjaga. Bahkan kebaikan yang kau lakukan di tempat sepi, yang tak disaksikan siapa pun, tetap masuk dalam hitungan-Nya. Satu butir kebaikan pun, akan tumbuh menjadi ladang pahala jika engkau sabar merawatnya dengan keikhlasan.
Dan lihatlah, bagaimana orang-orang besar selalu menanam kebaikan meski tidak pernah mengumumkannya. Mereka tahu, kebaikan itu bukan untuk dipamerkan, tapi untuk ditanam. Dan siapa yang sabar menanam, akan menuai buah yang manis, bahkan ketika dia sudah lupa kapan dan di mana ia menanamnya.
Jangan pernah lelah berbuat baik. Meski tidak dipuji. Meski tak dianggap. Meski dibalas dengan luka. Karena kebaikan yang kamu kirimkan hari ini sedang berjalan menuju masa depanmu. Ia sedang mengukir takdir indah, yang kelak akan membuatmu tersenyum haru dan berkata, “Ternyata Allah tidak pernah diam.”
Biar manusia lupa, biar dunia tak peduli. Kamu hanya perlu satu hal: percaya. Bahwa setiap kebaikan yang keluar dari hatimu akan pulang sebagai keberkahan dalam hidupmu.
Dan jika hari ini kamu bertanya: “Apa gunanya aku terus berbuat baik?”
Maka inilah jawabannya : Karena saat kamu menabur cahaya, hidupmu tak akan pernah gelap.