Islam Dari Masa ke Masa

Islam Dari Masa ke Masa Penjelasan para Ustadz mengenai hukum Islam, dari Masa ke masa, Perbandingan Madzhab dan Perbedaan para Ulama

14/12/2025

Ada sebagian Ustadz yg membolehkan mengucapkan selamat Natal Bagi Umat Islam.

13/12/2025

Hukum Mengucapkan selamat Natal bagi Orang Islam



06/12/2025

Tauhid dibagi 3 oleh Salafi.. apakah tidak Bid'ah?


02/12/2025

Sholawat yang ditambahi Syaidina apakah tidak boleh?



30/11/2025

Tarekat, Syari'at dan Makrifat / ajaran Sufi di Bid'ah sesatkan oleh Ustadz Salafi




29/11/2025

Waw.. Tasbih Bid'ah menurut penjelasan salah satu Ustadz Salafi bagaimana sebenarnya hukumnya





28/11/2025

Tawasulan di Bid'ah kan Oleh Ustadz Salafi




25/11/2025

Seorang ayah lari tunggang-langgang ketika dari kejauhan terlihat seekor singa berjalan mendekatinya. Wajar—dia tahu betul betapa berbahayanya singa.

Anaknya ikut lari terbirit-birit. Bukan karena tahu bahaya, tapi karena melihat ayahnya lari duluan. Anak ini belum paham mengapa harus lari, dan apa yang akan terjadi jika tetap diam. Ia hanya meniru.

Hari berikutnya, setiap melihat singa, anak ini otomatis lari. Tak perlu diteriaki.

Namun karena tidak benar-benar mengerti mana singa mana bukan, suatu hari melihat domba pun ia menangis kabur. Ya, disangkanya semua binatang berbulu itu “berbahaya”.

Sampai suatu hari ia menonton pertunjukan sirkus. Di sana ia melihat para pawang bercengkerama, bahkan bermesraan, dengan singa. Baginya, pawang itu tampak keren, gagah, dan penuh percaya diri.

Anak itu pun mencoba meniru. Dan…haummm! Sekejap tubuhnya dicabik. Ditelan. Habis.

---

Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dan lingkungan penuh ketakwaan, yang sejak kecil dididik jijik pada kemaksiatan—entah itu khamr, pesta horeg, buka aurat, pergaulan bebas—biasanya akan tumbuh dengan rasa takut pada semua itu.

Tapi semua berubah ketika ia menemukan lingkungan baru. Teman-teman baru yang dekat dengan khamr, obat-obatan, wanita, musik maksiat, kehidupan malam. Lama-lama ia merasa: “Ah… ternyata tidak semenakutkan yang dibilang orang tuaku.”

Dari yang awalnya sekadar penasaran menjadi mencoba. Dari mencoba menjadi ketagihan. Dan dari ketagihan, na‘udzubillah, bisa benar-benar tenggelam dalam dunia gelap, su’ul khatimah, dan akhir hidup yang tidak diinginkan siapa pun.

----
Di sinilah pentingnya hidup dalam lingkungan orang-orang saleh. Di sinilah bahayanya jika maksiat diumbar dan dipertontonkan. Dan di sinilah letak urgensi amar ma’ruf nahi munkar.

Tontonan di tiktok atau reels, juga sangat berpengaruh. Algoritma bisa mengubah persepsi manusia tentang maksiat. Ah biasa aja, semua orang juga joget, semua wanita juga pamer pantat, kitanya aja yang selama ini terlalu mabok agama.

Kalau tragedi singa tadi dilihat anak-anak lain, sudah pasti mereka tak berani mendekati singa lagi. Mereka menjadi ainul yakin—melihat sendiri bahayanya—meski di tempat lain sang pawang masih saja terlihat santai mencari nafkah bersama singa-singa itu.

Demikian p**a orang bertakwa. Hatinya tetap takut maksiat meskipun tinggal di lingkungan yang buruk. Karena setiap hari mereka melihat—dengan ‘ilmul yakin—betapa Maha Kuasanya Allah, betapa lemahnya diri ini, dan betapa benarnya ancaman neraka yang diberitakan oleh Rasul yang mustahil berdusta.

25/11/2025

Memakan Nasi di acara Tahlilan di bahas ustadz Salafi




15/11/2025

Yesus/ Isa Nabi atau Tuhan?
Pendeta membantah UAS menjelaskan

10/10/2025

Tuh kan bener. Setelah habaib dihabisi, sekarang giliran para kyai pesantren.

Kemarin orang awam diajari caci maki ulama dari kalangan habaib. Setelah awam terbiasa caci maki ulama, sekarang tinggal digeser saja targetnya, kyai pesantren.

Kemarin santrinya habib disebut kibin, jongos, budak yaman. Sekarang santrinya kyai, ngabdi roan ngecor disebut perbudakan.

Pesantren juga diserang. Dari kasus oknum cabul, bulying, meril, dan terahir dapat momen viral gedung ambruk. Digeneralisir untuk menyeru "jangan mondok".

Arahnya jelas, menghapus posisi ulama dari hati ummat, menjauhkan ummat dari ulama. Setelah habib, lalu kyai, lalu pesantren, dan target terakhir nanti Islam. Selesai.

03/10/2025

Pernah sadar ngga? Kalau sering bareng sama orang yang s**a nyinyir, s**a nyindir, s**a merendahkan orang lain lama-lama gaya kita ikut ketularan. Bukan cuma cara pikir, bahkan cara bicara, gestur, sampai penampilan pun bisa ikut berubah. Orang yang tadinya rapi bisa ikut kusut. Yang tadinya santun bisa ikut kasar.
Yang tadinya berkelas bisa ikut urakan. Itulah yang disebut pertukaran energi.

Dan yang paling sering terjadi, bukan dengan teman, tapi dengan pasangan. Suami-istri itu saling menularkan vibes satu sama lain. Kalau teman dekat saja bisa mempengaruhi, apalagi orang yang kita temui setiap hari, berbagi rumah, berbagi hidup.

Pernah ada laki-laki yang awalnya sopan, tutur katanya halus, penampilannya rapi. Setelah menikah dengan perempuan yang arogan dan ucapannya kasar, tak lama kemudian laki-laki itu ikut berubah. Bahasanya jadi meledak-ledak, penampilannya pun makin berantakan.

Jangan salah, energi itu tidak selalu menular ke arah yang positif. Bisa saja justru yang baik ikut terseret ke dalam yang buruk karena energi itu bukan soal siapa yang lebih pintar, tapi siapa yang lebih dominan. Makanya, hati-hati memilih pasangan. Jangan hanya karena bucin malah salah pilih pasangan. Baju bisa dibeli, aksesoris bisa ditambah, tapi aura tidak bisa dipals**an. Dan pentingnya sekufu (setara)
Kalau tidak, kerugian bukan cuma kamu yang merasakan, tapi juga anak-anakmu kelak.
Karena anak tidak selalu mirip orang tuanya. Bisa jadi justru menyerupai sifat keluarga ibunya, sebagaimana pesan Sayyidina 'Umar:

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَتَزَوَّجَ امْرَأَةً فَلْيَنْظُرْ إِلَى أَبِيهَا وَأَخِيهَا، فَإِنَّمَا تَأْتِيهِ بِأَحَدِهِمَا

“Siapa yang hendak menikahi seorang perempuan maka lihatlah ayahnya dan saudara laki-lakinya karena akan melahirkan salah satunya”.

Bayangkan jika anak-anakmu justru lebih mirip pada sisi negatif pasanganmu, bukan hanya kasihan, tapi bisa jadi penyesalan seumur hidup.

Address

Desa Sungai Buluh
Pelalawan

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Islam Dari Masa ke Masa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share