
05/07/2025
Pada tanggal 3 Juli 1988, sebuah tragedi mengerikan terjadi di atas Teluk Persia. Kala itu, kapal perang Amerika Serikat, USS Vincennes, menembak jatuh pesawat penumpang Iran Air Flight 655. Akibat insiden tersebut, seluruh 290 penumpang dan awak pesawat tewas.
Kejadian nahas ini bermula ketika USS Vincennes salah mengidentifikasi pesawat sipil tersebut. Mereka mengira pesawat Iran Air Flight 655 sebagai pesawat tempur F-14 Iran yang hendak menyerang. Kesalahan identifikasi ini berakibat fatal.
Insiden penembakan Iran Air Flight ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Saat itu, Perang Iran-Irak tengah berkecamuk, menambah panasnya situasi. Tragedi ini menjadi luka mendalam bagi hubungan Amerika Serikat dan Iran.
USS Vincennes sebenarnya tengah terlibat dalam pertempuran dengan kapal-kapal perang Iran. Di tengah situasi yang serba cepat dan menegangkan, kesalahan identifikasi terjadi. Awak kapal USS Vincennes mengira pesawat komersial tersebut sebagai ancaman militer.
Meskipun telah menerima peringatan dan identifikasi bahwa pesawat tersebut adalah pesawat komersial, keputusan fatal tetap diambil. Awak Vincennes meluncurkan rudal yang menghantam Iran Air Flight 655. Akibatnya, pesawat hancur berkeping-keping dan seluruh penumpangnya tewas.
Insiden ini memicu perdebatan sengit mengenai prosedur identifikasi dalam konflik militer. Pertanyaan besar muncul, bagaimana mungkin sebuah kapal perang modern melakukan kesalahan fatal semacam itu? Tragedi ini menjadi pelajaran pahit bagi dunia militer.
🔳 Respons Amerika Serikat dan Dampak Jangka Panjang
Setelah insiden tersebut, Amerika Serikat awalnya berdalih bahwa tindakan penembakan itu adalah bentuk pertahanan diri. Namun, fakta-fakta yang terungkap kemudian menunjukkan bahwa telah terjadi kesalahan. Amerika Serikat akhirnya mengakui kesalahan tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Amerika Serikat memberikan kompensasi kepada Iran. Dana sebesar jutaan dolar diberikan kepada keluarga korban Iran Air Flight 655. Meskipun demikian, luka yang ditimbulkan akibat insiden ini sangat dalam.
Amerika Serikat tidak pernah secara resmi meminta maaf atas insiden tersebut. Namun, mereka menyatakan penyesalan mendalam atas hilangnya nyawa yang disebabkan oleh tragedi tersebut. Penyesalan ini tidak sepenuhnya meredak