Berani JUJUR ITU BAIK

Berani JUJUR ITU BAIK Jujur adalah mata uang yang berlaku dimana-mana Diam itu emas, tapi berbicara baik itu berlian

Saddam Hussein lahir pada 28 April 1937 di Al Awja, dekat Tikrit. ia tumbuh dalam keluarga sederhana dan sejak muda suda...
28/10/2025

Saddam Hussein lahir pada 28 April 1937 di Al Awja, dekat Tikrit. ia tumbuh dalam keluarga sederhana dan sejak muda sudah aktif di Partai Baath yang membawa ide nasionalisme Arab. setelah melewati perjalanan politik panjang dan konflik internal, Saddam naik menjadi presiden Irak pada tahun 1979. di bawah kepemimpinannya, Irak mengalami pembangunan besar di bidang infrastruktur dan pendidikan, tetapi juga menghadapi perang panjang dengan Iran serta tekanan internasional akibat kebijakan politik dan militernya.

Setelah invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003, pemerintahan Saddam runtuh. ia menghilang dari publik selama berbulan-bulan, sementara pasukan koalisi memburunya di seluruh negeri. delapan bulan kemudian, pada malam 13 Desember 2003, pasukan Amerika akhirnya menemukan tempat persembunyiannya di sebuah area pertanian sunyi di pinggiran ad Dawr, tak jauh dari kampung halamannya di Tikrit.

Lubang sempit tempat ia bersembunyi disebut spider hole, sedalam sekitar dua meter dan cukup untuk satu orang berbaring. bagian atasnya ditutup papan dan tanah agar tak terlihat dari udara. di dalamnya hanya ada kipas kecil, ventilasi udara, dan perlengkapan sederhana. Saddam ditemukan dengan janggut tebal, rambut berantakan, dan pistol G***k 9mm di tangannya, namun ia tidak melawan ketika ditangkap.

Di sekitar lokasi ditemukan dua senapan AK47 dan uang tunai sekitar 750 ribu dolar AS dalam kotak logam. operasi penangkapan ini diberi nama Operation Red Dawn, dipimpin pasukan gabungan Task Force 121 dan Divisi Infanteri keempat Amerika Serikat. dua titik pencarian diberi sandi Wolverine 1 dan Wolverine 2, dan di titik kedua itulah Saddam akhirnya ditemukan.

Kabar penangkapannya langsung menyebar ke seluruh dunia. foto dirinya yang kusut dan lelah menjadi simbol kontras antara masa kekuasaan dan kejatuhannya. dari istana megah ke lubang tanah sempit, kisah ini menandai akhir dari perjalanan seorang pemimpin yang pernah membawa Irak berada di puncak pengaruh politik Timur Tengah sebelum akhirnya tumbang oleh kekuatan global yang menentangnya.

—Immanuel Kant sangat berpengaruh pada pemikiran Barat. Kehadirannya dalam sejarah filsafat abad ke-18 menawarkan berbag...
28/10/2025

—Immanuel Kant sangat berpengaruh pada pemikiran Barat. Kehadirannya dalam sejarah filsafat abad ke-18 menawarkan berbagai gagasan pencerahan yang tetap relevan dewasa ini.

Kant lahir di Königsberg, Kerajaan Prusia (sekarang Kaliningrad, Rusia) pada 22 April 1724 dan wafat 12 Februari 1804. Kant hidup di masa Filsafat Pencerahan yang berlangsung sejak abad ke-17. Situasi zaman ini mendorong Kant menaruh minat pada filsafat, dari lingkungan dogmatismenya.

Apa yang memengaruhi pemikiran Kant berasal dari lingkungan terdekatnya sejak kecil. Keluarganya menganut Pietisme, gerakan Gereja Lutheran evangelis. Salah satu penekanan dalam ajaran gerakan ini adalah memusatkan pembelajaran pada Alkitab, bukan pada ajaran otoritas gereja.

Manfred Kuehn, penulis biografi Kant dalam Kant: A Biography (2001) berpendapat, kedua orangtuanya tidak memberikan pengaruh Pietisme kepada Kant, walau ibunya pemeluk agama yang taat. Apa yang diajarkan orang tuanya lebih kepada nilai-nilai kerja keras, kejujuran, kebersihan, dan kemandirian yang dijadikan Kant sebagai teladan.

Demi menempuh pendidikan tinggi, Kant tidak mengandalkan orang tuanya. Keluarganya yang diperkirakan keturunan Skotlandia yang berimigrasi ke Königsberg, berada dalam ekonomi yang sulit. Ayahnya bekerja sebagai pembuat tali kekang dan pelana kuda.

Antara usia delapan dan 15 tahun, Kant bersekolah di Collegium Fridericianum yang tidak disukainya. Meski tidak menyukai sekolahnya, kemampuan intelektualnya sangat menonjol. Inilah yang membuatnya dapat menempuh pendidikan tinggi dengan bantuan dari seorang pendeta. Dia melanjutkan pendidikannya di University of Königsberg untuk mempelajari teologi.

Setelah lulus pada 1746, Kant bekerja sebagai guru privat. Kegiatannya mencari uang ini juga didorong karena ayahnya wafat. Oleh karena itu ia mencari nafkah untuk keluarganya.

Harvey Chisick dalam Historical Dictionary of the Enlightenment (Volume 16) bertestimoni tentang Kant sebagai guru yang pandai bicara dan populer. "Ia menjalani kehidupan pribadi yang sangat disiplin, mencurahkan waktu berjam-jam untuk belajar, namun ia juga menghargai kebersamaan, dan berprestasi secara sosial," lanjutnya.

🔳 Immanuel Kant Memasuki Filsafat

Dari semua yang diajarkan ke murid-muridnya, Kant selalu tertarik membahas filsafat. Dari pekerjaan ini, ia melanjutkan pelajarannya pada bidang filsafat di University of Königsberg, kampus pertama dia juga berkuliah.

Kant baru melanjutkan kuliahnya pada 1754, setelah merasa aman untuk mengejar karier akademis. Tahun berikutnya dia mengajar di Albertina. Dia juga mengajar filsafat di sana hingga kelak pensiun di usia 72 tahun pada 1796.

Anthony Gottlieb dalam The Dream of Enlightenment: The Rise of Modern Philosophy menyebut, Kant mengagumi filsafat Skotlandia David Hume dan filsuf Swis Jean-Jackques Rousseau. Bagi Kant, Hume telah membangunkannya dari "tidur dogmatisnya". Kecintaannya pada Rousseau juga dibuktikan dengan adanya gambar sosok sang filsuf di ruang kerjanya.

Selama mendalami filsafat, Kant baru menerbitkan karya pertamanya pada 1763, yakni The Only Possible Ground for Demonstration of the Existence of God. Lewat tulisan ini, Kant mempertanyakan argumen ontologis tentang Tuhan.

Kant berpendapat bahwa kemungkinan internal dari segala sesuatu bisa merujuk pada suatunya keberadaan di baliknya. "Oleh karena itu, pasti ada sesuatu yang ketiadaannya akan menadiakan segala kemungkinan internal apa pun," tulis Kant.

Setelah bertahun-tahun menelisik jawaban filosofis, Kant kembali ke subjek teologi pada 1790an. Dia membuat karya fenomenal bertajuk Agama di dalam Batas-Batas Rasio Murni pada 1793. Kant sangat keras mengkritik ritua, takhayul, dan hierarki gereja. Menurutnya, agama yang berlembaga menghalangi proses keagamaan atau spiritualitas manusia yang sebenar-benarnya.

🔳 Pengaruh Pemikiran Kant yang Meluas

Dari semua karyanya, beberapa di antaranya yang paling berkesan dalam filsafat adalah Kritik atas Nalar Murni (1781), Kritik atas Akal Budi Praktis (1788), Kritik atas Penilaian (1790), Menuju Perdamaian Abadi (1795). Karya-karya ini sangat berpengaruh dalam perubahan pemikiran di Eropa untuk berbagai aspek, mulai dari politik, sains, hingga etika.

"...saya yakin pengaruhnya terhadap pemikiran politik, misalnya, karya penting beliau, Menuju Perdamaian Abadi," terang Joschka Fischer, mantan Wakil Kanselir Jerman periode 1998-2005 dalam wawancara di DW.

"Ide-ide Kant, filsafat praktisnya, teori-teori etisnya seperti imperatif kategoris dan Kritik terhadap Nalar Murni memiliki pengaruh yang bertahan lama terhadap pemikiran Barat yang melampaui negara-negara berbahasa Jerman," lanjutnya.

Dalam bidang politik, Kant sangat membahas hukum moral. Berkat pemikiran ini, para politisi harus memandang dunia secara rasional dan berprinsip pada etika. Dengan demikian, politisi harus mempertimbangkan masyarakatnya yang bisa bertindak jika ada kebijakan politik yang tidak adil.

Masih ada banyak hal yang dipengaruhi oleh pemikiran Kant yang tidak bisa dijabarkan satu per satu dalam artikel kecil ini. Pemikirannya mendorong berbagai teori politik, fisika, biologi, dan teologi. Kant dikagumi berkat ragam pemikirannya yang mengubah berbagai aspek di Eropa.

"HAKIM MENCIUM TANGAN TERDAKWA" (Sebuah Pelajaran Berharga dr Jordania)Hakim itu mengejutkan semua orang di ruang sidang...
28/10/2025

"HAKIM MENCIUM TANGAN TERDAKWA"
(Sebuah Pelajaran Berharga dr Jordania)

Hakim itu mengejutkan semua orang di ruang sidang. Ia meninggalkan tempat duduknya lalu turun untuk mencium tangan terdakwa.
Terdakwa yang seorang guru SD itu juga terkejut dengan tindakan hakim. Namun sebelum berlarut-larut keterkejutan itu, sang hakim mengatakan, “Inilah hukuman yang kuberikan kepadamu, Guru.”
Rupanya, terdakwa itu adalah gurunya sewaktu SD dan hingga kini ia masih mengajar SD. Ia menjadi terdakwa setelah dilaporkan oleh salah seorang wali murid, gara-gara ia memukul salah seorang siswanya. Ia tak lagi mengenali muridnya itu, namun sang hakim tahu persis bahwa pria tua yang duduk di kursi pesakitan itu adalah gurunya.

Hakim yang dulu menjadi murid dari guru tersebut mengerti benar, pukulan dari guru itu bukanlah kekerasan. Pukulan itu tidak menyebabkan sakit dan tidak melukai. Hanya sebuah pukulan ringan untuk membuat murid-murid mengerti akhlak dan menjadi lebih disiplin. Pukulan seperti itulah yang mengantarnya menjadi hakim seperti sekarang.
Peristiwa yang terjadi di Jordania pada pekan lalu dan dimuat di salah satu surat kabar Malaysia ini sesungguhnya merupakan pelajaran berharga bagi kita semua sebagai orangtua. Meskipun kita tidak tahu persis kejadiannya secara detil, tetapi ada hikmah yang bisa kita petik bersama.
Dulu, saat kita “nakal” atau tidak disiplin, guru biasa menghukum kita. Bahkan mungkin pernah memukul kita. Saat kita mengadu kepada orangtua, mereka lalu menasehati agar kita berubah. Hampir tidak ada orang tua yang menyalahkan guru karena mereka percaya, itu adalah bagian dari proses pendidikan yang harus kita jalani. Buahnya, kita menjadi mengerti sopan santun, memahami adab, menjadi lebih disiplin. Kita tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang hormat kepada guru dan orangtua.

Lalu saat kita menjadi orang tua di zaman sekarang… tak sedikit berita orang tua melaporkan guru karena telah mencubit atau menghukum anaknya di sekolah. Hingga menjadi sebuah fenomena, seperti dirilis di Kabar Sumatera, guru-guru terkesan membiarkan siswanya. Fungsi mereka tinggal mengajar saja; menyampaikan pelajaran, selesai.
Bukannya tidak mau mendidik muridnya lebih baik, mereka takut dilaporkan oleh orang tua murid seperti yang dialami teman-temannya. Sudah beberapa guru di Sumatera Selatan dilaporkan orang tua murid hingga harus berurusan dengan polisi. Termasuk yang terjadi terhadap Bapak Aop di Kabupaten Majalengka, gara-gara mencukur rambut siswa yang gondrong dengan tujuan menegakkan disiplin, Pak Aop harus berurusan dengan polisi bahkan sampai ke pengadilan hingga ke Mahkamah Agung (MA).

*Semoga tulisan ini, bagi kita para orang tua atau wali murid, bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan guru. Kita bersinergi untuk menyiapkan sebuah generasi masa depan. Bukan hubungan atas dasar transaksi yang rentan lapor-melaporkan.



Tentang Hidup

Mungkin kalian berminat untuk mengekspornya ke China? ❓Siapa sangka potongan kuku yang biasanya dianggap sampah, ternyat...
28/10/2025

Mungkin kalian berminat untuk mengekspornya ke China? ❓

Siapa sangka potongan kuku yang biasanya dianggap sampah, ternyata punya nilai ekonomi tinggi di China! Di beberapa daerah, potongan kuku manusia dijual dengan harga mencapai Rp300 ribu per kilogram.

Benda yang dianggap menjijikkan ini ternyata digunakan untuk berbagai keperluan industri, seperti bahan penelitian laboratorium, produksi pupuk organik, hingga bahan tambahan untuk produk kosmetik tertentu.

Fenomena unik ini membuat banyak orang heran, karena sesuatu yang biasanya dibuang begitu saja, justru bisa menjadi sumber penghasilan yang tidak terduga.

— Di jantung Pulau Borneo, dari pusaran air Sungai Barito yang keruh dan perkasa, bangkitlah seorang putra dusun dengan ...
27/10/2025

— Di jantung Pulau Borneo, dari pusaran air Sungai Barito yang keruh dan perkasa, bangkitlah seorang putra dusun dengan jiwa membara, Panglima Batur bin Barui (1852-1905). Kisahnya bukan sekadar catatan perang, melainkan sebuah tragedi heroik yang mengoyak hati, tentang kesetiaan seorang panglima Dayak-Bakumpai kepada tanah, agama, dan pemimpinnya, hingga titik darah penghabisan di tiang gantungan.

Panglima Batur adalah ujung tombak dari Perang Barito, sebuah episode menyayat hati yang menjadi kelanjutan Perang Banjar (1859-1905). Bersama Sultan Muhammad Seman, putra Pangeran Antasari, Batur bersumpah mempertahankan kedaulatan Banjar hingga napas terakhir.

Benteng Manawing: Saksi Bisu Kesetiaan yang Hancur

Panglima Batur, seorang panglima perang yang terkenal cerdik, pemberani, dan disegani, menjadikan Benteng Manawing sebagai pertahanan terakhir. Benteng kayu ini adalah harapan terakhir rakyat melawan serbuan Kompeni Belanda, yang dipimpin Letnan Christofel dengan pasukan Marsose berpengalaman dari Perang Aceh.

Namun, takdir berkata lain. Pada Januari 1905, badai serangan yang tak seimbang menghantam Manawing. Panglima Batur, yang saat itu ditugaskan mencari bantuan mesiu ke Kesultanan Pasir, harus menelan pil pahit. Sekembalinya ia dari misi, Benteng Manawing telah musnah.

Pilu tak terperikan membekap dadanya. Di antara puing-puing, ia mendapati kabar duka yang meruntuhkan semangatnya: Sultan Muhammad Seman, sang pemimpin agung, telah gugur tertembak sebagai kusuma bangsa.

"Kesedihan yang mendalam, bukan hanya kehilangan pemimpin, tetapi rasa hampa karena pertahanan terakhir telah direnggut paksa," ujar sejarawan setempat (Sjamsuddin, Helius, Pegustian dan Temenggung, 2001).

Jebakan Licik yang Memanfaatkan Hati Nurani

Setelah gugurnya Sultan Seman, Panglima Batur menjadi satu-satunya pimpinan perjuangan yang tersisa, terlalu licin untuk ditangkap Belanda. Ia dikenal memiliki keteguhan hati baja, namun memiliki satu kelemahan fatal: mudah terharu dan bersedih melihat penderitaan orang-orang yang dicintainya, terutama keluarga dan anak buahnya.

Kelemahan inilah yang menjadi senjata paling kejam di tangan Residen Belanda, van Wear.

Belanda menyusun jebakan biadab. Mereka menangkap dan menyiksa keponakan Panglima Batur di Kampung Lemo. Pesan disampaikan: keponakan tersebut akan dibebaskan hanya jika sang Panglima bersedia datang untuk "berunding".

Hati seorang panglima sejati, yang selama ini kebal peluru dan pantang menyerah, luluh oleh tangis keponakannya. Antara tugas suci dan jeritan kasih sayang keluarga, Panglima Batur memilih yang terakhir. Dengan langkah berat dan diiringi orang-orang sekampung yang berduka, ia berangkat ke Muara Teweh pada 24 Agustus 1905.

Namun, janji "perundingan" itu hanyalah sebuah topeng penghinaan. Setibanya di sana, Panglima Batur langsung ditangkap sebagai tawanan.

Permintaan Terakhir di Tiang Gantungan

Setelah dua minggu ditawan dan diarak keliling Muara Teweh dan Banjarmasin, dipermalukan sebagai "pemberontak keras kepala," Panglima Batur dihadapkan ke pengadilan kolonial. Mahkamah Agung Batavia menjatuhkan hukuman yang paling keji: mati di tiang gantungan.

Pagi buta tanggal 15 September 1905 (versi lain: 30 Mei 1906), di halaman penjara Banjarmasin, ribuan rakyat berdatangan, namun dilarang menyaksikan. Di tengah kesunyian mencekam itu, Panglima Batur menyampaikan permintaan terakhirnya: ia meminta dibacakan Dua Kalimah Syahadat.

Permintaan seorang panglima Dayak yang teguh memeluk Islam itu disambut dengan keheningan khidmat. Ia menyambut tali gantungan dengan ketenangan luar biasa, seolah-olah tiang itu adalah pintu gerbang menuju kemuliaan abadi.

Panglima Batur gugur sebagai martir, dimakamkan pertama kali di belakang Masjid Jami Banjarmasin, dan kemudian dipindahkan ke Kompleks Makam Pangeran Antasari, menyatu kembali dengan pemimpinnya (Sumber: Koran De Preanger-Bode edisi 14 Juni 1906; Sjamsuddin, Helius, 2001).

Kisah Panglima Batur adalah epitaf abadi tentang perjuangan, pengorbanan, dan harga yang harus dibayar demi harga diri bangsa. Ia adalah pahlawan dari Barito, yang kelemahan terbesarnya justru adalah kemanusiaannya yang tulus.

SUMBER-SUMBER PENDUKUNG:

Helius Sjamsuddin, Pegustian dan Temenggung: akar sosial, politik, etnis, dan dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906. Balai Pustaka, 2001.

Koran De Preanger-Bode edisi 14 Juni 1906 (Dokumen Belanda).

Harto Juwono dan Yosephine H, Perang Barito 1900-1907: Perlawanan Panglima Batur. Banjar Aji, 2008.

H. Mukeri Inas, Sosok Panglima Batur di Kancah Perang Barito. Penerbit Mekar Surya, 2012.

Arsip Sejarah Lokal Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (lisan dan tulisan).

Sc : Rapakat

Pada tahun 1986, United Way of Cleveland di Ohio memutuskan untuk menyelenggarakan acara penggalangan dana dan pada saat...
27/10/2025

Pada tahun 1986, United Way of Cleveland di Ohio memutuskan untuk menyelenggarakan acara penggalangan dana dan pada saat yang sama memecahkan rekor dunia untuk pelepasan balon paling serentak dan terbesar yang sebelumnya dibuat oleh Anaheim, di California, pada peringatan 30 tahun Disneyland pada tahun sebelumnya.

Pada pagi hari tanggal 27 September 1986, dan malam sebelumnya, kerumunan 2.500 siswa dan sukarelawan mengisi 1,5 juta balon dengan helium di dalam tempat sampah plastik besar di kuadran barat daya alun-alun.

Jaring raksasa yang menutupi kotak itu menahan balon-balon terbang ke udara. Pada pukul 1:50 siang, pengekang dilepas dan massa karet dan gas yang sangat besar terangkat dari tempat sampah dan menuju langit saat penonton menyaksikan dengan kagum. Sungguh pemandangan yang luar biasa, tapi hanya untuk sementara. Kemudian cuaca mulai melibatkan diri dan membuat kekacauan.

Hari itu mendung dengan angin kencang bertiup ke arah utara - jauh dari kondisi cuaca yang ideal untuk melepaskan begitu banyak balon helium. Dengan prakiraan akan hujan badai di kemudian hari, panitia merilis balon lebih awal agar balon-balon tersebut terjebak pada awan badai di langut. Ketika awan terbuka, hujan mendorong balon-balon itu ke bawah dan balon-balon itu mulai berjatuhan, dan menyumbat saluran air.

Balon-balon itu menyelimuti Danau Erie dan menghambat upaya pencarian dua orang yang hilang di danau setelah perahu mereka terbalik. Balon yang menutupi permukaan danau membuat tidak mungkinkannya menemukan kepala orang yang mengambang. Mayat mereka kemudian terdampar di pantai, dan para istri menuntut United Way dan membawa kasus ini ke pengadilan.

Balon yang melayang juga menyebabkan landasan bandara di tepi Danau Burke ditutup selama 30 menit.

Di Medina County, seorang wanita menuntut dengan tuduhan bahwa balon tersebut membuat takut kuda Arabnya sehingga mengakibatkan luka-luka.

Beberapa kecelakaan mobil juga dilaporkan saat pengemudi membelok untuk menghindari badai balon warna-warni yang bergerak lambat dan mengalihkan pandangan pengemudi dari jalan.

Acara penggalangan donasi ini malah mengakitbatkan dua orang meninggal, menghabiskan jutaan di pengadilan, dan dampak lingkungan yang sangat buruk. Sebagai tambahan, Guiness World Records mencabut rekor bagi United Way melihat banyak dampak buruk dari acara yang mereka buat.

Eksperimen Vaksin Maut Jepang di Indonesia. "Romusha Jadi Tumbal, Ilmuwan Kita Dikorbankan"___Awal Tragedi di Tanah Klen...
27/10/2025

Eksperimen Vaksin Maut Jepang di Indonesia.
"Romusha Jadi Tumbal, Ilmuwan Kita Dikorbankan"

___

Awal Tragedi di Tanah Klender (1944)

Jakarta, tahun 1944.
Kamp kerja paksa di Klender berdiri di tengah panas, debu, dan penderitaan. Ratusan romusha tenaga kerja paksa dari Semarang, Pekalongan, dan daerah sekitarnya baru tiba.

Tubuh mereka kurus, dehidrasi, dan penuh luka. Mereka berharap bisa pulang setelah bekerja, tapi yang menanti hanyalah kerja tanpa henti dan perlakuan kejam dari tentara Jepang.

Beberapa hari setelah kedatangan, kejadian aneh mulai muncul. Romusha satu per satu jatuh sakit, tubuh menegang, rahang mengunci, sulit bernapas, dan akhirnya meninggal.

Tak ada obat, tak ada belas kasihan. Hanya barak sunyi dengan tubuh-tubuh yang kaku di atas lantai bambu.

___

Vaksin “Pencegah Penyakit” yang Berujung Maut

Petugas medis Jepang datang membawa botol vaksin katanya untuk mencegah kolera, tifus, dan disentri. Para romusha disuntik satu per satu, tanpa penjelasan.

Namun beberapa jam setelah vaksinasi, gejala aneh muncul: kejang, panas tinggi, dan akhirnya mati dalam kesakitan luar biasa.

Wajah-wajah itu menegang, mulut berbusa, mata terbuka menatap kosong. Dalam beberapa hari, ratusan orang tewas. Kamp Klender berubah menjadi neraka di dunia.

Dokter Indonesia di Rumah Sakit Ika Daigaku (sekarang RSCM) yang memeriksa laporan kasus ini menemukan kejanggalan tengata vaksin tersebut ternyata terkontaminasi bakteri Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus.

Namun laporan itu disensor oleh militer Jepang. Mereka tetap memerintahkan vaksinasi massal. Bagi Jepang, romusha hanyalah alat. Bila rusak, tinggal diganti.

___

Eksperimen Rahasia Militer Jepang

Sejarawan kemudian menemukan bukti bahwa vaksin tersebut bukan sekadar vaksin biasa. Itu adalah bagian dari eksperimen biologis rahasia militer Jepang.

Para romusha dijadikan kelinci percobaan manusia tanpa sepengetahuan mereka. Disuntik bahan berbahaya, diteliti reaksinya, dan ketika mati jasadnya dibuang begitu saja.

Tidak ada catatan nama, tidak ada nisan, hanya angka. Lebih dari 900 orang divaksin, dan ratusan meninggal. Tangisan mereka terkubur di tanah becek Klender, bersama tubuh yang tak lagi dikenali.

___

Ahmad Mochtar: Ilmuwan yang Dijadikan Kambing Hitam

Ketika tragedi ini mulai mencuat, otoritas Jepang panik. Mereka butuh seseorang untuk disalahkan. Pilihan mereka jatuh pada Dr. Ahmad Mochtar, ilmuwan muda Indonesia yang saat itu menjabat sebagai kepala Eijkman Institute.

Mochtar dikenal cerdas dan nasionalis. Ia tak terlibat dalam pembuatan vaksin itu, tapi karena posisinya tinggi, Jepang menuduhnya bertanggung jawab. Ia ditangkap, disiksa, dan dipaksa mengaku sesuatu yang tidak ia lakukan.

Setelah itu, ia dihukum mati tanpa pengadilan. Jasadnya tak pernah ditemukan. Nama ilmuwan brilian itu sempat dilupakan, sampai akhirnya sejarawan mengungkap kebenarannya puluhan tahun kemudian. Ahmad Mochtar hanyalah korban tumbal dari kejahatan ilmiah Jepang.

___

Dokter Soeleman Siregar: Korban Kedua dari Kebohongan

Di sisi lain, Dr. Soeleman Siregar, dokter muda Indonesia yang membantu vaksinasi di lapangan, juga dihukum. Ia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara, dan meninggal dalam sel sunyi tanpa pembelaan.

Tidak ada sidang, tidak ada saksi. Namanya hilang dari sejarah selama puluhan tahun, sebelum akhirnya ditemukan kembali lewat arsip RSCM.

___

Dalang di Balik Eksperimen: Jejak Unit 731

Sejarawan Jepang Aiko Kurasawa dan peneliti Peter H.W.S. van den Broek menemukan nama yang mencurigakan yaitu Dr. Kikuo Kurauchi, dokter militer Jepang dari Institut Pasteur Bandung.

Kurauchi diduga terlibat dalam pengawasan vaksin yang menewaskan para romusha. Lebih mengerikan lagi, ia disebut-sebut sebagai mantan anggota Unit 731 merupakan satuan rahasia Jepang yang terkenal karena eksperimen manusia paling brutal di dunia.

Unit 731 dikenal melakukan hal-hal tak manusiawi:
- Membedah manusia hidup-hidup tanpa bius,
- Menyuntikkan bakteri antraks dan kolera ke tubuh tawanan,
- Mengeringkan darah manusia hidup-hidup,
- Dan menguji senjata biologis pada tahanan perang.

Kini, pola kejam itu muncul lagi di Indonesia. Dan korbannya adalah bangsa kita sendiri.

___

Penghapusan Jejak dan Keheningan Pasca-Perang

Setelah Jepang kalah pada 1945, semua dokumen eksperimen itu dimusnahkan. Arsip medis hilang, laporan disembunyikan, dan banyak saksi dibungkam.

Bertahun-tahun tak ada yang tahu kebenaran tragedi Klender. Hanya sedikit catatan yang tersisa di arsip Eijkman Institute dan RSCM, serta dalam penelitian beberapa sejarawan yang berani membongkarnya.

Tragedi ini hampir terhapus dari sejarah seolah tak pernah terjadi.

___

Luka Sejarah yang Terlupakan

Bayangkan…
Tubuh-tubuh romusha dikubur massal di tanah lembab Klender.
Nama mereka hilang tanpa tanda.
Ahmad Mochtar mati tanpa kubur.
Dokter Soeleman terkubur dalam sunyi.
Dan kita, generasi penerusnya, nyaris tak pernah tahu bahwa Indonesia pernah menjadi ladang eksperimen manusia.

__

Kebenaran yang Akhirnya Terungkap

Puluhan tahun kemudian, sejarawan J. Kevin Baird meneliti arsip-arsip perang Jepang dan laporan medis RSCM.

Ia membuktikan bahwa tragedi vaksin maut di Klender benar terjadi, dan bahwa Ahmad Mochtar memang dikorbankan untuk menutupi eksperimen Jepang.

Kini, namanya diakui sebagai pahlawan sains yang gugur demi kebenaran.

___

Jangan Biarkan Mereka Dilupakan

Sejarah ini bukan sekadar kisah masa lalu ini peringatan bahwa kekuasaan tanpa moral dapat mengubah ilmu menjadi senjata.

Romusha, Ahmad Mochtar, dan dokter Soeleman Siregar bukan sekadar angka dalam arsip.

Mereka manusia.
Mereka korban.
Dan mereka layak dikenang.

___

📸 Foto-foto yang digunakan telah direstorasi dan diwarnai untuk memperjelas detail visual aslinya.

___

Sumber:
Aiko Kurasawa – Mobilisasi dan Kontrol: Studi tentang Perubahan Sosial di Jawa 1942–1945 (1993)
J. Kevin Baird – War Crimes in Japan-Occupied Indonesia: Unraveling the Persecution of Achmad Mochtar
Historia.id – Ahmad Mochtar, Ilmuwan yang Jadi Tumbal
Peter H.W.S. van den Broek – Science under the Japanese
Arsip Eijkman Institute & RSCM (1944–1945)

Transplantasi Wajah Patrick Hardison yang Mendobrak BatasPada 7 September 2001, Patrick Hardison, seorang petugas pemada...
27/10/2025

Transplantasi Wajah Patrick Hardison yang Mendobrak Batas

Pada 7 September 2001, Patrick Hardison, seorang petugas pemadam kebakaran sukarela berusia 26 tahun dari Senatobia, Mississippi, menderita luka bakar parah saat menyelamatkan seorang wanita dari kebakaran rumah. Langit-langit runtuh, melelehkan maskernya dan menghancurkan kelopak mata, hidung, bibir, telinga, serta sebagian besar jaringan wajahnya. Selama 14 tahun berikutnya, Hardison menjalani lebih dari 70 operasi rekonstruksi untuk memulihkan fungsi dan penampilannya, tetapi ia berjuang melawan kehilangan penglihatan, nyeri kronis, dan isolasi sosial—ia terus-menerus mengenakan topi baseball dan kacamata hitam, kehilangan bisnis bannya, dan bercerai setelah 10 tahun menikah. Dokter memperingatkan bahwa ia berisiko kebutaan tanpa kelopak mata untuk melindungi matanya, yang mendorongnya untuk menjalani transplantasi wajah meskipun risikonya tinggi.

Pada 14-15 Agustus 2015, Hardison menjalani transplantasi wajah terluas yang pernah dilakukan di NYU Langone Medical Center di New York City. Operasi yang berlangsung selama 56 jam, dipimpin oleh Dr. Eduardo D. Rodriguez, melibatkan tim beranggotakan 100 orang yang mentransplantasikan wajah, kulit kepala, telinga, kelopak mata, dan hidung dari pendonor berusia 26 tahun, David Rodebaugh, seorang mekanik sepeda dari Brooklyn yang meninggal dalam kecelakaan sepeda pada 21 Juli 2015. Ibu Rodebaugh, Nancy Millar, mendonorkan wajahnya setelah organnya menyelamatkan delapan nyawa, dan ia bertemu Hardison pada tahun 2016, membentuk ikatan yang langgeng. Hardison memiliki peluang bertahan hidup 50/50 karena kompleksitas prosedurnya, tetapi ia keluar dengan penglihatan yang pulih, kemampuan mencium, dan ekspresi alami. Setahun kemudian, pada Agustus 2016, ia mengantar anak-anaknya ke sekolah untuk pertama kalinya tanpa menyembunyikan wajahnya.

Pemulihan Hardison luar biasa: ia terhindar dari infeksi berat, melepaskan selang makanan dan pernapasannya lebih awal, dan pada tahun 2021, ia melaporkan merasa seperti "pria normal", berlibur bersama keluarga, dan mengadvokasi penerima transplantasi. Ia menganggap operasi tersebut memberinya harapan, dan dalam wawancaranya menyatakan bahwa operasi tersebut membantu para penyintas trauma menyadari "ada kehidupan setelah ini." Per Oktober 2025, Hardison, yang kini berusia 50 tahun, tinggal di Mississippi, berbicara di berbagai acara, dan mendukung para veteran dengan cedera wajah, menekankan pentingnya ketahanan—ia telah ditampilkan dalam berbagai film dokumenter dan buku, termasuk memoarnya yang terbit tahun 2017, *Wajah Pemadam Kebakaran*. Prosedur ini memajukan dunia kedokteran transplantasi, menginspirasi lebih dari 40 operasi serupa di seluruh dunia, dan sumbangsih Rodebaugh tetap abadi sebagai kisah tentang hubungan antarmanusia yang mendalam.
Meskipun transplantasi wajah bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan penampilan, penerima tidak akan terlihat persis seperti donornya.

- Beredar video viral di media sosial memperlihatkan detik-detik sopir ambulans meninggal dunia setelah mengantar jenaza...
27/10/2025

- Beredar video viral di media sosial memperlihatkan detik-detik sopir ambulans meninggal dunia setelah mengantar jenazah ke rumah duka di Ciamis, Jawa Barat.

Peristiwa ini viral usai videonya diunggah di media sosial. Diketahui, sopir ambulans bernama Wahyu (48), asal Bandung, Jawa Barat, meninggal dunia sesaat setelah mengantarkan jenazah Lilih (45), warga Dusun Hujung Tiwu 2 pada Jumat 24 Oktober 2025 sore.

Pada tahun 1998, Paloma Herrera, seorang mahasiswi arkeologi Meksiko berusia 23 tahun, bepergian ke Machu Picchu didoron...
26/10/2025

Pada tahun 1998, Paloma Herrera, seorang mahasiswi arkeologi Meksiko berusia 23 tahun, bepergian ke Machu Picchu didorong oleh kecintaannya pada sejarah dan rahasia peradaban kuno 🏺🇵🇪
Foto terakhirnya menunjukkan dia tersenyum di depan reruntuhan, dengan mata penuh emosi, tanpa menyangka bahwa itu akan menjadi kali terakhir seseorang melihatnya hidup.

Tak lama kemudian, dia menghilang tanpa jejak. Selama 14 tahun, keluarganya mencarinya tanpa henti: tanpa petunjuk, tanpa saksi, hanya keheningan dan misteri, seolah-olah gunung suci itu telah menelannya utuh 🌫️

Pada tahun 2012, sekelompok penjelajah menemukan sebuah gua tersembunyi di Andes. Di dalamnya, mereka menemukan gelang perak berkarat dengan namanya terukir: Paloma Herrera. Penemuan ini membuka kembali kasus tersebut… dan juga legenda-legenda lokal lama: cerita tentang ritual kuno, penjaga tak terlihat, dan zona terlarang di Machu Picchu di mana “orang hidup tidak boleh masuk” 🕯️

⚠️ Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi, tetapi mereka yang pernah kesana memastikan bahwa ada tempat-tempat dimana sejarah tidak ingin terungkap.


berat

Berani JUJUR ITU BAIK

26/10/2025

Semua orang berjuang dengan ujiannya sendiri

Di pegunungan Himalaya yang dingin dan terpencil, hidup salah satu burung pemangsa terbesar di dunia Himalayan Griffon V...
25/10/2025

Di pegunungan Himalaya yang dingin dan terpencil, hidup salah satu burung pemangsa terbesar di dunia Himalayan Griffon Vulture. Dengan rentang sayap yang bisa mencapai lebih dari tiga meter, burung ini dikenal karena kekuatannya, tapi juga karena satu hal unik: “mata palsu” di bulunya.

Saat merasa terancam, burung pemakan bangkai raksasa ini akan mengembangkan bulu-bulunya di sekitar kepala dan leher. Pola serta warna bulu itu menciptakan ilusi seperti sepasang mata besar yang menatap tajam, sehingga membuat predator atau hewan lain mengira ia sedang memperhatikan mereka.

Himalayan Griffon Vulture biasanya hidup di ketinggian 1.500 hingga 6.000 meter di atas permukaan laut, menjelajahi langit mencari sisa-sisa makanan di pegunungan. Meski tampak menakutkan, burung ini sebenarnya memiliki peran penting dalam ekosistem karena membantu membersihkan bangkai hewan dan mencegah penyebaran penyakit.

Kecerdikan alam ini menunjukkan bagaimana spesies di dunia liar berevolusi untuk bertahan hidup bahkan dengan trik sederhana seperti menciptakan “tatapan palsu” yang mampu mengusir ancaman nyata.

SC : Sakedik fakta

Address

Pasar Pagi Pemalang
Pemalang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Berani JUJUR ITU BAIK posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share