Media online Aceh

Media online Aceh Hudep ureung Aceh, lagee ibarat "sidõm jaga bôh rambot"

07/10/2025

- Ditresnarkoba Polda Aceh bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Polresta Banda Aceh, Polres Aceh Timur, Polres Gayo Lues, dan Polres Sabang berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 80,5 kilogram, g***a 1,3 ton, serta kokain 1 kilogram dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Aceh, Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah, dalam konferensi pers di depan Aula Presisi Polda Aceh, Senin (6/10/2025).

Kapolda menjelaskan, pengungkapan kasus sabu tersebut bermula dari informasi masyarakat tentang dugaan penyalahgunaan narkotika di Aceh Utara. Setelah dilakukan penyelidikan oleh personel Satgassus Ditresnarkoba Polda Aceh, petugas berhasil melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku di Desa Alue Bade, Kecamatan Simpang Keramat, pada Selasa, 30 September 2025.

"Untuk kasus g***a, pengungkapan dilakukan di beberapa lokasi di Gayo Lues dengan barang bukti g***a yang berhasil diamankan mencapai 1,3 ton," ungkap jenderal bintang dua itu.

Tidak hanya itu, warga Gampong Iboih, Kecamatan S**a Makmue, Kota Sabang juga menemukan 1 kilogram kokain yang tersangkut di akar pohon bakau pada Sabtu, 6 September 2025. Barang tersebut kemudian diamankan dan dibawa ke Polres Sabang untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyelidikan lanjutan.

Kapolda Aceh menegaskan, seluruh pelaku dalam kasus ini dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, serta Pasal 111 ayat (2) jo Pasal 115 ayat (2) undang-undang yang sama. Ancaman hukuman bagi para tersangka yaitu pidana mati atau penjara seumur hidup.

“Dari hasil pengungkapan ini, Polda Aceh telah berhasil menyelamatkan sekitar 9.116.000 jiwa dari potensi bahaya penyalahgunaan narkoba. Ini merupakan bukti nyata komitmen Polri, khususnya Polda Aceh, dalam memberantas jaringan narkotika hingga ke akar-akarnya,” tegas Kapolda.

Selengkapnya👇

06/10/2025

- Prajurit Kostrad (Komando Cadangan Strategis) asal Kabupaten Aceh Tenggara, Pratu Johari Alfarizi gugur akibat terjatuh dari tank di Kawasan Monas, Jakarta.

Peristiwa memilukan itu terjadi Sabtu (4/10/2025) atau sehari sebelum peringatan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat. 

Kabar ini dibenarkan Pangkostrad, Letjen Mohammad Fadjar. "Benar (prajurit meninggal dunia), inalillahi waina ilaihi rojiun," kata Fadjar saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).

Fadjar menjelaskan, Johari terjatuh dari tank yang tengah diangkut transporter di kawasan Monas. Johari diperkirakan terjatuh dari ketinggian empat meter.

Almarhum Pratu Johari Alfarizi saat bertugas terjatuh dari atas Tank Marder yang sedang diangkut transporter (ketinggian sekitar 4 meter) dan mengalami patah leher," ujar dia.

Jenazah Johari langsung diantar ke keluarga di Aceh Tenggara pada Minggu (5/10/2025). Pada hari ini, jenazah langsung dimakamkan secara militer.

"Santunan sudah diberikan dari Panglima TNI, Pangkostrad, dan komandan satuannya," kata dia.

05/10/2025
05/10/2025
05/10/2025

– Maya Safira, MSc, alumnus Hochschule Bremen, terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) Aceh periode 2025–2028.

Ia menggantikan Prof Dr Muksin Umar, yang menjabat sebagai ketua periode sebelumnya.

Maya Safira berhasil meraih hampir 45 persen suara dalam Duek Pakat PAJ Aceh yang digelar di Gedung Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK), Sabtu (4/10/2025) kemarin.

Pemilihan yang berlangsung demokratis itu dipimpin Dr dr Ichsan, MSc, dengan anggota sidang Dr Cut Erika, MSc dan Prof Saiful Akmal, PhD.

Dalam sambutannya, Maya yang juga Direktur Promosi dan Kerja Sama BPKS itu menyampaikan terima kasih dan berjanji bakal menjadikan PAJ Aceh lebih inklusif, kolaboratif, dan berdampak bagi masyarakat.

“Saya ingin PAJ Aceh menjadi wadah kolaborasi lintas generasi dan disiplin ilmu, tempat alumni bisa bersinergi untuk kontribusi nyata bagi Aceh dan Indonesia.

PAJ Aceh harus jadi ruang yang inklusif, aktif, dan terus berkontribusi untuk daerah. Kita punya potensi besar untuk berkolaborasi lintas bidang dan itu akan menjadi fokus utama ke depan,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam Duek Pakat tersebut juga muncul empat kandidat lainnya yaitu Dinaroe (Universität Leipzig), Wahyu Zulkiram (TH Aachen & TU Berlin), Zakiul Fuady (Universität Trier), dan Heru Fahlevi (Universität Speyer).

Terpilihnya Maya Safira menjadi catatan sejarah baru sebagai perempuan pertama yang memimpin PAJ Aceh.

Sementara itu, Ketua PAJ Aceh periode sebelumnya, Prof Muksin menyampaikan amanah tentang pentingnya menjaga semangat kebersamaan di antara para alumni.

“PAJ Aceh adalah rumah bersama bagi kita semua. Regenerasi kepemimpinan ini adalah bukti bahwa semangat kebersamaan alumni Jerman di Aceh terus hidup,” ujarnya.

“Saya bangga melihat antusiasme teman-teman alumni. Regenerasi ini menunjukkan bahwa PAJ Aceh terus tumbuh.

Saya percaya Maya dan tim barunya akan membawa semangat baru yang lebih segar dan kreatif,” tambahnya.

Address

Pematangsieantar

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Media online Aceh posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share