ICWP

ICWP portal yang menghadirkan rangkuman berita, kabar viral, serta update peristiwa terkini di Ponorogo.

Semua informasi diambil dari berbagai grup, komunitas, warga lokal, dan media resmi lalu dikemas ulang agar lebih ringkas, jelas, dan mudah dipahami.

Keluhan petani di wilayah Sukorejo yang mengaku masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi mendapat tanggapan dari Din...
24/09/2025

Keluhan petani di wilayah Sukorejo yang mengaku masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi mendapat tanggapan dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dispertahankan, Tamar Mahara, menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di Ponorogo. Jika ada petani yang mengaku kesulitan mendapatkannya, ia meminta segera melapor ke petugas di lapangan atau langsung ke kantor Disperta.
“Kami siap melakukan diskusi sekaligus menelusuri penyebab adanya laporan kelangkaan di wilayah tersebut. Bisa jadi petani tidak mendapatkan alokasi karena tidak masuk dalam kelompok tani,” terang Tamar.
Menurutnya, untuk mendapatkan alokasi pupuk subsidi harus melalui prosedur dan persyaratan yang ditetapkan, salah satunya menjadi bagian dari kelompok tani agar distribusi lebih mudah karena harus ada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Di Ponorogo, alokasi pupuk bersubsidi tidak hanya diperuntukkan bagi lahan pertanian, tetapi juga untuk petani penggarap hutan yang memiliki jatah tersendiri. Bahkan karena penyerapannya bagus, tahun ini sudah tiga kali dilakukan realokasi.
Tamar juga menanggapi laporan petani yang menyebut tidak ada penyaluran pupuk sama sekali di Sukorejo selama dua bulan terakhir. Ia menegaskan, fakta di lapangan berbeda dengan klaim tersebut.
“Untuk wilayah Sukorejo, SK alokasi tahun 2025 menetapkan NPK bersubsidi sebanyak 1.782 ton. Selama tiga bulan terakhir sudah ada penyaluran, yakni Juni 218 ton, Juli 116 ton, dan Agustus sekitar 77 ton. Artinya, penyaluran NPK bersubsidi mencapai 70 persen,” jelasnya.
Hal yang sama berlaku untuk pupuk urea dengan alokasi 2.904 ton. Pada Juni telah tersalur sekitar 378 ton, Juli 258 ton, dan Agustus 141 ton. Sementara pupuk organik dengan alokasi 1.670 ton, sudah terserap sebanyak 630 ton.
Sebelumnya, kalangan petani di Sukorejo mempertanyakan klaim Dispertahankan Ponorogo yang menyebut ketersediaan pupuk bersubsidi aman hingga akhir tahun. Pasalnya, hingga kini mereka masih merasa kesulitan mendapatkan pupuk, bahkan dalam dua bulan terakhir tidak mengetahui keberadaannya.

*Gemasurya

 Monggo disimpan fotonya lur, ben ga lali
22/09/2025



Monggo disimpan fotonya lur, ben ga lali

Warga Dukuh Sedandang, Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, digemparkan dengan penemuan pasangan suami istri, Kaseno (65) dan...
22/09/2025

Warga Dukuh Sedandang, Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, digemparkan dengan penemuan pasangan suami istri, Kaseno (65) dan Sarilah (60), yang ditemukan tewas di dalam rumahnya pada Senin (22/9/2025) siang.

Ketua RT setempat, Jarno, menuturkan jenazah pertama kali ditemukan oleh putri korban, Darti, yang curiga saat hendak menjenguk orang tuanya. Kecurigaan muncul ketika ia dihalangi adiknya, Sukar, di depan rumah.

“Karena tidak diperbolehkan masuk, Darti memanggil saya. Kami lalu mendobrak pintu rumah,” kata Jarno.

Begitu masuk, warga terkejut mendapati Kaseno dan Sarilah terbujur kaku di kamar, tubuh mereka tertutup kain jarik. Sehari-hari, pasutri tersebut tinggal bersama putranya yang lain, Sudar, yang disebut mengalami gangguan kejiwaan sejak sebulan terakhir.

Kaseno sendiri dikenal bekerja sebagai kuli angkut pasir. “Warga tidak menyangka, keluarga ini dikenal sederhana dan jarang punya masalah,” imbuh Jarno.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan melibatkan tim Inafis Polres Ponorogo serta tenaga medis dari Puskesmas Pulung. Aparat belum menyampaikan dugaan penyebab kematian maupun kemungkinan keterlibatan anggota keluarga.

*Sinyalponorogo.com

SDN 2 Poko Jambon Ponorogo disatroni maling pada Sabtu dini hari, 20 September 2025.Pencuri masuk melalui jendela dengan...
22/09/2025

SDN 2 Poko Jambon Ponorogo disatroni maling pada Sabtu dini hari, 20 September 2025.

Pencuri masuk melalui jendela dengan cara membobol teralis kemudian menggeledah ruang guru. Dari aksi tersebut, maling hanya berhasil membawa uang tabungan para siswa sebesar Rp55 ribu.

Seperti disampaikan Kamini, Kepala SDN 2 Poko Jambon Ponorogo, uang tersebut berada di dalam buku bendahara namun berhasil diambil maling. Adapun barang lainnya seperti komputer aman.

“Jika yang dicari adalah uang, semua guru tidak ada yang pernah menyimpan uang karena selalu dibawa pulang ke rumah sebagai langkah kehati-hatian,” kata kata Kamini.

Apalagi kasus pencurian tersebut bukan kali pertama. Terakhir, 5 tahun lalu juga ada aksi serupa yang menyasar sekolahnya.

Meski yang berhasil dibawa maling hanya Rp55 ribu, pihaknya sudah melapor ke pengawas, kepala desa, Polsek, dan komite sekolah.

“Jadi pertama kali kejadian itu yang mengetahui penjaga sekolah, saat akan membuka ruang guru, kondisinya sudah berantakan,” ungkap Kamini.

*GemaSuryaFM

Berita Duka: Warga Ponorogo Tewas dalam Insiden Longsor di Tambang Freeport PapuaSebuah duka mendalam mengguncang keluar...
21/09/2025

Berita Duka: Warga Ponorogo Tewas dalam Insiden Longsor di Tambang Freeport Papua

Sebuah duka mendalam mengguncang keluarga besar Wigih Hartono (38), seorang warga asal Dukuh Karang Tengah Kulon, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Pada peristiwa tragis yang terjadi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Wigih dinyatakan sebagai salah satu dari dua korban yang ditemukan tewas setelah tertimbun longsor pada Senin, 8 September 2025, pukul 23.21 WIT.

Wigih, yang dikenal berdedikasi sebagai teknisi listrik di PT Freeport Indonesia, sejatinya berasal dari Tulungagung, Jawa Timur. Kehilangan ini tentu menjadi pukulan berat bagi keluarganya, terutama bagi Jarmini, sang istri, dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan usia balita, masing-masing berusia 3,5 tahun.

Kakak ipar almarhum, Rohmat, menjelaskan bahwa Wigih telah mengabdi di Freeport selama lebih dari lima tahun. Kunjungan terakhirnya ke Ponorogo terjadi pada bulan Agustus sebelum peristiwa nahas ini mengakhiri perjalanan profesinya. "Dia sempat libur bulan lalu, baru dua minggu kembali bekerja, kami sudah dapat kabar duka ini," ujar Rohmat penuh pilu.

Informasi tentang tragedi ini pertama kali diterima keluarga dari tayangan berita media. "Kami tahu dari televisi. Begitu mendengar kabar, Bu Jarmi segera ke Papua bersama keluarga dari Tulungagung," tuturnya.

Prosesi pemakaman Wigih Hartono direncanakan akan dilaksanakan di Desa Nambak, Ponorogo, kampung halaman istri tercinta. Kehilangan ini tidak hanya berdampak mendalam bagi keluarganya namun juga komunitas tambang di Mimika dan kerabat di Ponorogo serta Tulungagung.

Kejadian ini menjadi pengingat akan risiko dan tantangan para pekerja tambang, serta pentingnya mendukung kebijakan keselamatan dan perlindungan bagi mereka yang bekerja di sektor berat ini. Mari kita bersama sampaikan doa dan dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan di saat-saat sulit ini.

*Tribunnews

Ojo sampe Makan Bergizi Gratis maleh dadi Makan Beracun Gratis. Disingkat podo2 MBG ne.Ponorogo pie lur, wes jalan po ur...
21/09/2025

Ojo sampe Makan Bergizi Gratis maleh dadi Makan Beracun Gratis. Disingkat podo2 MBG ne.
Ponorogo pie lur, wes jalan po urung program iki?

 Monggo disimpan fotonya ben ga lali
21/09/2025



Monggo disimpan fotonya ben ga lali

20/09/2025

Pembelajaran demokrasi di MTs-MA Uyun Al-Hikam, Prajegan Sukorejo Ponorogo. Pemilihan Ketua OSIM dan Pramuka.

Perlukah Telaga Ngebel pakai e-tiket? E-tiket cocok untuk tol karena orientasinya kecepatan, tapi wisata berbeda: yang d...
20/09/2025

Perlukah Telaga Ngebel pakai e-tiket? E-tiket cocok untuk tol karena orientasinya kecepatan, tapi wisata berbeda: yang dicari pengalaman dan kenangan. Karcis kertas terasa jadul, berakhir jadi sampah, dan kurang relevan. Bagaimana jika diganti stiker khas Ngebel? Lebih praktis, estetik, ramah lingkungan, sekaligus jadi kenang-kenangan. Untuk rombongan, cukup 1–2 stiker per kelompok plus paket oleh-oleh UMKM (makanan ringan atau cenderamata) agar ekonomi lokal ikut bergerak. Bukankah ini lebih efisien dan berkesan?

Pie menurutmu lur, model ngeneki masuk akal pora?

Sukses Tampil di Thailand, Enam Penari Cilik dari Sanggar Tari Desa Plunturan Pulung Harumkan Nama Indonesia.Enam anak d...
19/09/2025

Sukses Tampil di Thailand, Enam Penari Cilik dari Sanggar Tari Desa Plunturan Pulung Harumkan Nama Indonesia.

Enam anak dari Sanggar Tari Candra Waskita, Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, sukses mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Indonesian Culture Night yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand beberapa hari lalu.

Ria Kusuma, pelatih Sanggar Tari Candra Waskita, mengatakan anak-anak asuhnya membawakan Tari Reyog Ponorogo versi anak dengan menampilkan karakter Bujang Gaong, Klono Sewandono, dan Merak. Sebelum tampil, mereka menjalani latihan intensif selama beberapa bulan.

“Kehadiran penari cilik asal Ponorogo ini menunjukkan bahwa kesenian Reyog bukan hanya kebanggaan daerah, tetapi juga mampu menjadi jembatan diplomasi budaya yang memperkuat citra Indonesia di mata dunia,” ungkap Ria.

Selain penampilan tari, acara ini juga menghadirkan seni musik dan kesenian tradisional lain untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Thailand dan komunitas internasional.

Sekadar informasi, Indonesian Culture Night berlangsung meriah di Kaybang Siam Beach, Thailand, dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand. Sekitar 1.000 penonton hadir, termasuk pejabat tinggi Negeri Gajah Putih.

*gemasuryafm

Dinas Sosial P3A Pemkab Ponorogo kembali menyalurkan program Bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) Jawa Timur S...
19/09/2025

Dinas Sosial P3A Pemkab Ponorogo kembali menyalurkan program Bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) Jawa Timur Sejahtera – Jawara tahap kedua. Sedikitnya 350 keluarga penerima manfaat (KPM) saat ini sedang dalam proses pendataan untuk memperoleh modal usaha dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos P3A Ponorogo, Dian Ratih Yuniatama, mengatakan penerima manfaat merupakan warga miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mulai desil satu hingga lima. Bantuan diberikan berupa modal peralatan senilai 3 juta rupiah per KPM, dengan alokasi anggaran dari APBD Perubahan Provinsi Jawa Timur.
“Untuk tahap pertama kemarin, sudah disalurkan pada 15 September lalu kepada 100 KPM. Saat ini kita sedang mendata calon penerima tahap kedua,” jelasnya.

Adapun penerima bantuan KIP Jawara prioritaskan untuk perempuan berusia 18 hingga 57 tahun yang produktif, sehat jasmani dan rohani, serta masuk dalam DTKS atau sedang dalam proses pengusulan. Mereka harus berdomisili tetap, memiliki identitas kependudukan sah, sudah memiliki embrio usaha atau keterampilan dalam bidang usaha ekonomi produktif (kecuali peternakan dan pertanian), maupun pekerjaan mandiri yang bisa menopang keluarga.

Kategori penerima juga mencakup perempuan rentan seperti janda, belum menikah namun menjadi tulang punggung keluarga, maupun yang berpenghasilan rendah sehingga tidak mencukupi kebutuhan hidup layak.

Address

Ponorogo

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ICWP posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share