06/07/2025
Info lek BMKG meton
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofis*ka (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang mengancam wilayah pesisir Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Pulau Lombok dan Sumbawa. Fenomena ini diperkirakan berlangsung selama 11 hari, mulai 5 hingga 16 Juli 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Satria Topan Primadi, menjelaskan bahwa banjir rob dipicu oleh fase bulan purnama yang akan terjadi pada 10 Juli. “Fase ini meningkatkan gaya gravitasi bulan terhadap bumi, sehingga menyebabkan pasang maksimum air laut,” ujarnya, Sabtu (5/7).
18 Wilayah Pesisir Terancam
BMKG mencatat sedikitnya 18 wilayah pesisir di NTB yang berpotensi terdampak. Di Pulau Lombok, daerah rawan meliputi:
- Ampenan
- Sekarbela
- Gerung
- Lembar
- Pemenang
- Jerowaru
- Labuhan Lombok
Sementara di Pulau Sumbawa, wilayah terdampak antara lain:
- Kabupaten Sumbawa
BMKG: Lombok dan Sumbawa Terancam Banjir Rob hingga 16 Juli, Warga Pesisir Diminta Waspada
- Labuhan Badas
- Palibelo
- Woha
- Bolo
- Langgudu
- Soromandi
- Sape
- Rasanae Barat
- Hu’u
- Asakota
Pasang Maksimum dan Gelombang Tinggi
Tinggi gelombang laut diperkirakan mencapai 0,1 hingga 2,5 meter, dengan pasang maksimum lebih dari 1,9 meter. Waktu pasang tertinggi di Lembar terjadi antara pukul 08.00–13.00 WITA, sedangkan di Sape berlangsung pukul 09.00–15.00 WITA.
Kondisi cuaca selama periode tersebut diprediksi cerah berawan hingga hujan ringan, dengan angin bertiup dari timur ke barat daya berkecepatan 5–25 knot.
Imbauan untuk Warga Pesisir
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir, bantaran sungai, dan dataran rendah untuk meningkatkan kewaspadaan. “Kami minta masyarakat mengantisipasi potensi genangan air laut yang bisa mengganggu aktivitas harian dan merusak infrastruktur,” kata Satria.
Provinsi NTB sendiri memiliki 292 desa dan kelurahan yang berbatasan langsung dengan laut, atau sekitar 25 persen dari total wilayah administratif. Kabupaten Bima menjadi daerah dengan jumlah desa pesisir terbanyak, yakni 68 desa, disusul Sumbawa (63 desa) dan Lombok Timur (44 desa).
(ai/kn)