14/02/2025
Son... Every morning I wake up with a prayer for you, in the silence that echoes in the chest, in never-ending longing. I want to hug you, like before... Stroking your hair before bed, Hearing your cheerful chatter in our house. But now, distance has become a silent wall that separates us in bitter reality. Have you eaten enough, son? Would you sleep well without my kisses on your forehead? Do you feel my love even though I'm far away? I'm afraid you feel alone, I'm afraid you'll feel like I don't care... Know, every second I miss you, every breath is a prayer for you. I survive, I fight, because one day I will return, and there will no longer be any distance separating us. Wait, mother, son... Because mother's love will never fade with time.
Nak…
Setiap pagi aku terbangun dengan doa untukmu,
dalam sepi yang menggema di dada,
dalam rindu yang tak pernah berujung.
Aku ingin memelukmu, seperti dulu…
Mengusap rambutmu sebelum tidur,
Mendengar celoteh riangmu di rumah kita.
Tapi kini, jarak menjadi tembok bisu
yang memisahkan kita dalam kenyataan pahit.
Apakah kau makan dengan cukup, Nak?
Apakah kau tidur nyenyak tanpa kecupanku di keningmu?
Apakah kau merasa kasih sayangku meski aku jauh?
Aku takut kau merasa sendiri,
takut kau merasa aku tak peduli…
Ketahuilah, setiap detik aku merindukanmu,
setiap napas adalah doa untukmu.
Aku bertahan, aku berjuang,
karena suatu hari nanti aku akan kembali,
dan tak akan ada lagi jarak yang memisahkan kita.
Tunggu ibu, Nak…
Karena kasih ibu tak akan pernah pudar oleh waktu.
